Validitas dan Reabilitas Analisis Faktor

57

4.3 Validitas dan Reabilitas

Uji validitas dan reliabilitas selengkapnya disajikan pada Tabel 11 sebagai berikut : Tabel 11 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel dan Indikator Korelasi Significant Reability Hasil Budaya X 1 1 Reliabel Kebiasaan tradisi X 1.1 1 0,000 Valid Sosial X 2 0,000 1 Reliabel Pengaruh pihak lain X 2.1 1 0,000 Valid Pribadi X 3 0,7819 Reliabel Umur X 3.1 0,332 0,036 Valid Pendidikan X 3.2 0,741 0,000 Valid Pendapatan X 3.3 0,757 0,000 Valid Psikologi X 4 1 Reliabel Keyakinan X 4.1 1 0,000 Valid Pelayanan X 5 0,7218 Reliabel Waktu tunggu konsultasi X 5.1 0,492 0,001 Valid Keramahan karyawan X 5.2 0,704 0,000 Valid Kenyamanan ruang tunggu X 5.3 0,722 0,000 Valid Waktu tunggu pesanan jamu X 5.4 0,637 0,000 Valid Konsultasi gratis X 5.5 0,497 0,000 Valid Harga X 6 1 Reliabel Harga X 6.1 1 0,000 Valid Produk X 7 0,7785 Reliabel Manfaat khasiat X 7.1 0,499 0,001 Valid Ketersediaan jamu X 7.2 0,537 0,000 Valid Sertifikasi mutu X 7.3 0,483 0,002 Valid Kemasan X 7.4 0,502 0,001 Valid Rasa X 7.5 0,390 0,013 Valid Efek samping X 7.6 0,514 0,001 Valid Kesan pada merek X 7.7 0,527 0,000 Valid Promosi X 8 1 Reliabel Promosi X 8.1 1 0,000 Valid Keterangan 1. = Signifikan pada tabel 5 2. = Signifikan pada tabel 1 Dari tabel diatas menunjukkan bahwa indikator-indikator yang terukur dan tidak terukur adalah valid atau butir-butir pertanyaan yang diajukan menunjukkan korelasi lebih dari 0,30 dan signifikan baik pada 0,01 dan 0,05 sehingga Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 58 dinyatakan valid. Sedangkan reliabilitas dari variabel-variabel tersebut dikatakan reliabel karena memiliki koefisien korelasi α ≥ 0,6 Arikunto, 1993

4.4 Analisis Faktor

1. Matrix Korelasi Proses analisis didasarkan pada suatu matrik korelasi yang harus berkorelasi antar variabelnya jika koefisien korelasi antar variabel terlalu kecil atau lemah maka hubungannya lemah, analisis faktor menjadi tidak tepat. Matrix korelasi ini dapat menunjukkan hubungan antar variabel, ada yang berkorelasi dan ada yang tidak berkorelasi. Variabel yang berkorelasi tinggi bisa diharapkan berkorelasi dengan faktor yang sama. Besar korelasi atau korelasi antara independen variabel harus cukup kuat, misalnya diatas 0,5 atau bila dilihat signifikannya adalah kurang dari 0,05. Untuk lebh jelasnya disajikan pada Tabel 12. Tabel 12 Matrix Korelasi Correlation Matrix 1,000 ,489 -,080 -,430 ,186 -,100 -,187 -,252 ,489 1,000 -,125 -,421 ,312 -,052 -,171 -,149 -,080 -,125 1,000 ,007 -,274 ,245 -,185 -,339 -,430 -,421 ,007 1,000 -,224 -,061 ,033 ,120 ,186 ,312 -,274 -,224 1,000 -,015 ,535 ,453 -,100 -,052 ,245 -,061 -,015 1,000 ,120 ,034 -,187 -,171 -,185 ,033 ,535 ,120 1,000 ,629 -,252 -,149 -,339 ,120 ,453 ,034 ,629 1,000 ,001 ,312 ,003 ,125 ,269 ,125 ,058 ,001 ,221 ,003 ,025 ,374 ,146 ,179 ,312 ,221 ,484 ,043 ,064 ,127 ,016 ,003 ,003 ,484 ,082 ,355 ,419 ,230 ,125 ,025 ,043 ,082 ,464 ,000 ,002 ,269 ,374 ,064 ,355 ,464 ,231 ,417 ,125 ,146 ,127 ,419 ,000 ,231 ,000 ,058 ,179 ,016 ,230 ,002 ,417 ,000 X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 Correlation Sig. 1-tailed X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 59 Dari Tabel 12 menunjukkan matrix korelasi yang dibentuk berdasarkan dari 8 variabel dari 40 orang responden. Dari hasil matrix korelasi mempunyai tingkat signifikan 0,000 0,05 artinya korelasi antar independent variabel cukup kuat sehingga analisis faktor dapat digunakan. 2. Menguji Ketepatan Model Faktor Untuk menguji ketepatan model faktor pengujian seluruh matrix korelasi diukur dengan Bartlett’s Test of Sphericity, bisa dipergunakan untuk menguji hipotesis bahwa variabel tidak berkorelasi didalam populasi, atau matrik korelasi populasi merupakan matrik identicity. Statistik lainnya yang berguna ialah KMO Kaiser – Meyer – Oklin mengukur kecukupan sampling sampling adequation. Nilai KMO yang kecil menunjukkan bahwa korelsi antar pasangan variabel tidak bisa diterangkan oleh variabel lainnya dan analisis faktor mungkin tidak tepat. Hipotesis bahwa korelasi populasi merupakan identity ditolak dengan the Bartlett’s test of Shericity. Pendekatan chi-square statistic sebesar 76,044 dengan degress freedom sebesar 28, ternyata siginifican tingkat alpha 0,000 0,05. Nilai KMO statistik 0,665 juga lebih besar dari 0,05. Analisis faktor diangap sebagai teknik yang tepat untuk analisis matrix korelasi. 3. Kelayakan Variabel Tahapan-tahapan yang digunakan pada analisis faktor adalah menilai apakah semua variabel tersebut layak untuk dianalisis atau tidak, apabila tidak layak maka variabel ini tidak diikutkan pada analisis selanjutnya, apabila variabel- variabel tersebut layak maka akan dilakukan analisis selanjutnya. Dengan ketentuan KMO MSA lebih besar dari 0,5 menunjukkan sampel bisa dianalisis Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 60 lebih lanjut tetapi sampel yang mempunyai KMO MSA kurang dari 0,5 tidak bisa dianalisis yang artinya harus dikeluarkan dari matrix korelasi. Untuk lebih jelasnya disajikan pada Tabel 13. Tabel 13 Kelayakan Variabel No Variabel Korelasi 1 Budaya X 1 0,723 2 Sosial X 2 0,642 3 Pribadi X 3 0,647 4 Psikologi X 4 0,741 5 Pelayanan X 5 0,637 6 Harga X 6 0,478 7 Produk X 7 0,638 8 Promosi X 8 0,701 Hasil dari Tabel 13 yang menunjukkan variabel hagra X 6 mempunyai MSA sebesar 0,478 kurang dari 0,5 sehingga harus dikeluarkan. Variabel yang selanjutnya diikutkan dalam analisis adalah variabel budaya X 1 , variabel sosial X 2 , variabel pribadi 3 , variabel psikologi X 4 , pelayanan X 5 , produk X 7 dan promosi X 8 . 4. Communality Communality adalah jumlah varian yang disumbangkan oleh suatu variabel dengan seluruh variabel lainnya dalam analisis atau proporsi atau bagian varian yang dijelaskan oleh common factors, atau besarnya sumbangan suatu faktor terhadap varian seluruh variabel. Adapun hasil communality tersaji pada Tabel 14. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 61 Tabel 14 Communality No Variabel Extraction 1 Budaya X 1 0,654 2 Sosial X 2 0,668 3 Pribadi X 3 0,289 4 Psikologi X 4 0,535 5 Pelayanan X 5 0,739 6 Produk X 7 0,721 7 Promosi X 8 0,764 Dari Tabel 14 dapat dijelaskan bahwa untuk variabel budaya mempunyai extraction 0,654 yang artinya 64,5 varians budaya bisa dijelaskan oleh faktor yang dibentuknya. Untk variabel sosial adalah 0,668 berarti 66,8 bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, demikian seterusnya dengan ketentuan bahwa semakin besar communality sebuah variabel, berarti semakin kuat hubungannya dengan faktor yang bentuknya. 5. Eigenvalue Eigenvalue untuk suatu faktor menunjukkan jumlah varians, sebagai sumbangan atau kontribusi dari faktor yang bersangkutan terhadap total variance dari yang terbesar sampai terkecil, dengan kriteria bahwa angka eigenvlue dibawah 1 tidak digunakan dalam menghitung jumlah faktor yang terbentuk eigenvalue yang ditentukan diatas 1 adalah alasan peneliti. Untuk eigenvalue dapat disajikan pada Tabel 15. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 62 Tabel 15 Eigenvalue No Variabel Eigenvalue of Variance Cumulative 1 Budaya X 1 2,266 32,376 32,376 2 Sosial X 2 2,105 30,067 62,443 3 Pribadi X 3 0,884 12,627 75,070 4 Psikologi X 4 0,585 8,352 83,421 5 Pelayanan X 5 0,514 7,336 90,758 6 Produk X 6 0,356 5,088 95,846 7 Promosi X 7 0,291 4,154 100,000 Dari Tabel 15 dapat diartikan bahwa faktor yang terbentuk sesuai dengan eigenvalue adalah 2 faktor. Faktor 1 memberikan sumbangan varian sebesar 2,266 yaitu sebesar 2,2667 x 100 = 32,376, terhadap seluruh variabel sebesar 7 variabel. Faktor 2 menyumbang 2,105 yitu 2,1057 x 100 = 30,067, jadi kedua faktor tersebut bila dijumlahkan 32,376 + 30,067 = 62,443. 6. Penentuan Jumlah Faktor Penentuan jumlah faktor yang akan dibentuk berdasarkan nilai genvalue seperti diatas dan Scree Plot. Scree Plot adalah suatu plot dari eigenvalue sebagai fungsi banyaknya faktor, dalam upaya untuk ekstraksi variabel. Untuk lebih jelasnya disajikan pada Gambar 5. Gambar 5. Grafik Scree Plot Scree Plot Component Number 7 6 5 4 3 2 1 E igenva lue 2,5 2,0 1,5 1,0 ,5 0,0 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 63 Tabel 14 menjelaskan dasar jumlah faktor yang didapat berdasarkan perhitungan angka, maka Scree Plot menampakkan hasil yang sama dengan grafik. Angka ke tiga dari component number pada sumbu x menunjukkan nilai eigenvalue sudah dibawah 1. Hal ini menunjukkan bahwa nilai diatas 1 adalah faktor 1 dan faktor 2. 7. Dianalisis ekstraksi dengan PCA Meskipun matrix faktor awal yang belum dirotasi menunjukkan hubungan antar faktor dengan masing-masing variabel, jarang menghasilkan faktor yang bisa diinterpretasikan, oleh karena faktor tersebut masih berkorelasi atau terkait dengan banyak variabel, batasan faktor berkorelasi dengan variabel bila selisih faktor loading antara komponen 1 dan 2 0,3 baik yang bertanda + atau -. Tabel 16 Component Matrix a No Variabel Component 1 2 1 Budaya X 1 - 0,273 0,761 2 Sosial X 2 - 0,153 0,803 3 Pribadi X 3 - 0,469 - 0,263 4 Psikologi X 4 0,128 - 0,720 5 Pelayanan X 5 0,671 0,537 6 Produk X 7 0,847 - 6,622 E - 03 7 Promosi X 8 0,872 - 6,359 E - 02 Keterangan : Component 1 = loading faktor 1 Component 2 = loading faktor 2 Dari hasil PCA variabel budaya X 3 tidak memenuhi syarat yaitu selisih loading antara faktor 1 dan 2 0,3 maka X 3 menjadi ragu-ragu masuk komponen 1 atau 2 karena faktor loadingnya kecil. Dengan alasan tersebut maka jumlah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 64 faktornya menjadi 3 faktor. Untuk lebih jelasnya komponen faktor dengan 3 komponen disajikan pada Tabel 16. Tabel 17 Komponen Faktor No Variabel Component 1 2 3 1 Budaya X 1 - 0,273 0,761 - 5,953 E – 02 2 Sosial X 2 - 0,153 0,803 - 8,980 E – 02 3 Pribadi X 3 - 0,469 - 0,263 0,799 4 Psikologi X 4 0,128 - 0,720 - 0,319 5 Pelayanan X 5 0,671 0,537 0,185 6 Produk X 7 0,849 - 6,622 E - 03 0,314 7 Promosi X 8 0,872 - 6,359 E - 02 - 5,670 E – 03 Keterangan : Component 1 = loading faktor 1 Component 2 = loading faktor 2 Component 3 = loading faktor 3 8. Residual Residual merupakan perbedaan antara korelasi yang terobservasi berdasarkan input correlation matrix dan korelasi hasil reproduksi yang diperkirakan dari matrix faktor. Nilai ini digunakan untuk menentukan ketepatan atau kecocokan model model fit. Hasil dari lampiran, menunjukkan nilai residual lebih besar dari 0,05 sebanyak 11 52 , secara umum model dikatakan fit. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 65 9. Rotasi Faktor Didalam melakukan rotasi faktor, diharapkan agar setiap faktor mempunyai loading atau koefisien tidak nol. Varian yang dijelaskan oleh masing- masing faktor secara individu, didistribusikan kembali melalui rotasi. Adapun hasil rotasi dari masing-masing variabel disajikan pada Tabel 18. Tabel 18 : Rotasi Faktor No Variabel Component 1 2 3 1 Budaya X 1 0,789 - 0,158 - 0,102 2 Sosial X 2 0,802 - 5,197 E – 02 - 0,176 3 Pribadi X 3 - 6,944 E – 02 - 0,195 0,940 4 Psikologi X 4 - 0,763 - 0,102 - 0,211 5 Pelayanan X 5 0,408 0,766 - 0,139 6 Produk X 7 - 0,142 0,894 - 1,972 E – 02 7 Promosi X 8 - 0,239 0,795 - 0,275 Keterangan : Component 1 = loading faktor 1 Component 2 = loading faktor 2 Component 3 = loading faktor 3 Dari hasil tabel 17, matrix faktor yang telah di rotasi, menunjukkan : - Faktor loading variabel budaya X 1 jauh lebih besar pada component 1 yaitu sebesar 0,789 yang berarti variabel budaya X 1 masuk Component 1. - Faktor loading variabel sosial X 2 jauh lebih besar pada component 1 yaitu sebesar 0,802 yang artinya variabel sosial masuk pada component 1. - Faktor loading variabel pribadi X 3 jauh lebih besar pada component 3 yaitu sebesar 0,940 yang artinya variabel pribadi X3 masuk component 3. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 66 - Faktor loading variabel psikologi X 4 jauh lebih besar pada component 1 yaitu sebesar - 0,763 yang artinya variabel psikologi X4 masuk component 1. - Faktor loading variabel pelayanan X 5 jauh lebih besar pada component 2 yaitu sebesar 0,766 yang artinya variabel pelayanan X 5 masuk component 2. - Faktor loading variabel produk X 7 jauh lebih besar pada component 2 yaitu sebesar 0,894 yanga artinya variabel produk X 7 masuk component 2. - Faktor loading variabel promosi X 8 jauh lebih besar pada component 2 yaitu sebesar 0,795 yang artinya variabel promosi X 8 masuk componet 2. Dari tabel 17 menunjukkan bahwa variabel budaya X 1 , sosial X 2 , pribadi X 3 , psikologi X 4 , pelayanan X 5 , produk X 7 , dan promosi X 8 , telah direduksi menjadi 3 faktor component 1 component 2 dan component 3. Untuk lebih jelasnya disajikan pada gambar 6 dibawah ini. 0,802 0,789 - 0,763 0,894 0,795 0,766 0,940 Sosial X 2 Budaya X 1 Psikologi X 4 Produk X 7 Promosi X 8 Pelayanan X 5 Pribadi X 3 Sosial, Budaya dan Psikologi Bauran Pemasaran Pribadi Membeli Jamu Gambar : 6. Hasil Analisis Faktor Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 67 Dari gambar 6 menunjukkan bahwa : Faktor 1 meliputi variabel budaya X 1 , sosial X 2 , dan psikologi X 4 yang selanjutnya disebut faktor sosial budaya dan psikologi. Faktor 2 meliputi variabel produk X 7 , promosi X 8 dan pelayanan X 5 yang selanjutnya disebut faktor bauran pemasaran. Faktor 3 meliputi variabel pribadi X 3 yang selanjutnya disebut faktor pribadi. Dari gambar diatas apabila disusun berdasarkan component atau faktor yang terkuat adalah faktor pertama adalah faktor pribadi, faktor yang kedua adalah fktor bauran pemasaran dan faktor ketiga adalah faktor sosial, budaya dan psikologi.

4.5 Pembahasan