Manfaat dan Prospek Jamu Tradisional

10 dijual Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu SPAT di Purwodadi-Pasuruan didasarkan karena lokasi yang strategis, produk yang dijual, pelayanan, fasilitas, kenyamanan dan keindahan serta harga produk yang dijual. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang telah disajikan persaman adalah tentang perilaku konsumen, perbedaannya adalah variabel-variabel yang digunakan pada penelitian dan mengelompokkan variabel-variabel penelitian menjadi beberapa faktor.

2.2. Manfaat dan Prospek Jamu Tradisional

Trend gaya hidup yang mengarah kembali ke alam back to nature di jaman yang begitu mengagung-agungkan kemajuan teknologi seperti sekarang ini membuktikan bahwa hal-hal yang alam, bukanlah bersifat kampungan atau ketinggalan jaman. Dunia kedokteran modernpun banyak yang kembali mempelajari obat-obat tradisional. Tanaman-tanaman yang berkhasiat obat ditelaah dan dipelajari secara ilmiah. Hasilnyapun mendukung bahwa tanaman obat memang memiliki kandungan zat atau senyawa yang secara klinis terbukti bermanfaat bagi kesehatan Muhlisah dan Hening, 1996. Di sekitar tahun 2000, perkembangan dunia memang amat cepat, termasuk dalam hal pengobatan. Dunia kedokteran medis banyak menemukan obat yang banyak bermanfaat bagi kehidupan manusia. Penemuan kedokteran modern nyatanya mendukung penggunaan obat tradisional. Banyak obat-obatan modern yang dibuat dari tumbuhan obat. Hanya saja peracikannya dilakukan secara klinis laboratories sehingga terkesan modern Muhlisah, 2005. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 11 Pada hakekatnya upaya pengobatan tradisional merupakan bagian dari budaya bangsa yang diturunkan dari generasi yang dulu ke generasi berikutnya, baik secara lisan maupun secara tertulis atau dibukukan. Salah satu pengobatan yang trend saat ini adalah ramuan tanaman obat. Secara empirik, ramuan tradisional tidak hanya untuk menyembuhkan suatu penyakit tetapi juga untuk menjaga dan memulihkan kesehatan Sudibyo, 2006. Adanya dukungan berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta yang berlomba-lomba melakukan berbagai penelitian tentang tanaman obat dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Tanaman obat tersebut mampu mengobati penyakit ringan seperti batuk hingga penyakit berat seperti kanker Mahendra, 2005. Dari berbagai pustaka diatas dapat disimpulkan bahwa Jamu atau obat tradisional bukan bersifat kampungan atau ketinggalan jaman. Hal ini dapat dibuktikan dengan penemuan kedokteran modern yang mendukung penggunaan obat tradisional, juga adanya dukungan berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta yang melakukan penelitian tentang tanaman obat. Hasilnyapun mendukung bahwa tanaman obat memiliki kandungan zat atau senyawa yang secara klinis terbukti bermanfaat bagi kesehatan. Tanaman obat tersebut mampu mengobati penyakit ringan seperti batuk hingga penyakit berat seperti kanker. Selain merupakan bahan obat tradisional yang sudah sangat populer di masyarakat Indonesia, tanaman obat ternyata juga merupakan bahan ekspor nonmigas yang penting, terutama setelah manusia cenderung lebih senang menggunakan bahan alam dibandingkan dengan obat sintetis. Dalam beberapa Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 12 tahun terakhir terjadi peningkatan ekspor obat tradisional Indonesia sehingga prospek usaha tanaman obat semakin cerah. Oleh karena itu, pengembangan tanaman obat secara komersial diharapkan memberikan sumbangan kontribusi yang besar terhadap peningkatan pendapatan masyarakat dan devisa negara. Di negara maju, minat para peneliti untuk mengeksploitasi potensi tumbuhan obat yang tersebar di banyak negara, terutama di kawasan tropis, terus meningkat. Pada tahun 1993, kontribusi ekspor tanaman obat Indonesia dalam bentuk simplisia di luar jahe memberikan devisa senilai US 11,6 juta, RRC memperoleh US 301,56 juta, Korea US 106,26 juta dan India US 50,81 juta. Indonesia hanya menempati posisi nomor 39 diantara 113 negara produsen tanaman obat di pasaran dunia. Jamu-jamu produksi Indonesia yang menggunakan bahan tradisional dan dikemas secara modern kini mulai diekspor ke luar negeri misalnya produk untuk perawatan tubuh dan kecantikan. Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Belanda, dan Inggris makin banyak mengimpor obat-obatan tradisional. Kecenderungan ini tampaknya akan meningkat di tahun-tahun mendatang dan diikuti oleh banyak negara lainnya, terutama pada saat perdagangan global berlaku Muhlisah, 2005. Pengembangan agroindustri tanaman obat dari Indonesia ini mempunyai prospek yang baik. Menurut Sampurno pada harian Kompas tanggal 28 Maret 2002, omset penjualan jamu dan obat tradisional mencapai sekitar 1,5 triliun. Jamu ini dijual dalam bentuk cair, serbuk, pil, seduh, kaplet, sirup, jenang, instan dan ekstrak. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 13 Seiring dengan kemajuan dunia kedokteran, orang biasa mengkonsumsi obat-obatan industri farmasi. Obat-obatan yang bereaksi cepat itu membuat obat-obat tradisional seperti jamu dan ramu-ramuan menjadi ketinggalan jaman. Namun kenyataan membuktikan bahwa pengobatan tradisional memiliki banyak kelebihan, misalnya tingkat bahaya lebih rendah daripada obat-obatan kimia. Penerimaan tubuh manusia terhadap obat dari bahan tumbuh-tumbuhanpun ternyata lebih mudah Muhlisah, 2005. Beberapa jenis tanaman yang berkhasiat obat dapat dipakai secara tunggal, baik langsung dikonsumsi dalam bentuk segar ataupun diproses terlebih dahulu. Penggunaan obat tradisional semakin banyak digemari masyarakat dengan semakin diketahui akibat sampingan yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan obat-obatan modern Rukmana, 2006. Dari berbagai pustaka tentang prospek jamu tradisional dapat disimpulkan bahwa jamu mempunyai prospek yang baik sebagai ekspor non migas yang dapat menambah devisa negara. Omset penjualan jamu dari tahun ke tahun mulai meningkat. Jamu mempunyai banyak kelebihan yaitu tingkat bahaya lebih rendah dari pada pengobatan kimia. Penerimaan tubuh manusia terhadap obat dari bahan-bahan tumbuh-tumbuhan ampuh ternyata lebih mudah, sehingga penggunaan jamu semakin banyak digemari masyarakat dengan makin diketahuinya akibat sampingan yang dapat ditimbulkan oleh pengguna obat-obat modern. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 14

2.3. Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran