Hasil yang berbeda dilaporkan oleh Zhang dkk. 2011 yaitu ditemukan hiperfosfatemia 13,9 ± 3,0 mgdl pada 12 sampel pasien critically ill di ICU
yang mengalami AKI.
2.9 Fibroblast Growth Factor 23 dan Fosfat pada Berbagai Etiologi AKI
Etiologi AKI dapat disebabkan oleh faktor prerenal, renal dan pascarenal seperti pada uraian sebelumnya. Pengaruh berbagai etiologi AKI terhadap kadar
FGF-23 dan fosfat serum belum diketahui secara jelas. Leaf dkk. 2012 melaporkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan kadar FGF-23 serum
berdasarkan etiologi AKI. Diperlukan penelitian lanjutan berskala besar untuk membuktikan hal tersebut.
2.10 Pengaruh Hemodialisis pada Kadar Fosfat dan FGF-23 Serum
Hemodialisis merupakan tindakan untuk menggantikan sebagian dari fungsi ginjal dengan menggunakan mesin hemodialisis. Hemodialisis merupakan terapi
pengganti ginjal renal replacement therapyRRT yang dilakukan pada AKI stadium 3 maupun AKI stadium 2 dengan indikasi khusus KDIGO, 2012.
Menurut prosedur, hemodialisis dibedakan menjadi 3 yaitu: hemodialisis daruratemergency, hemodialisis persiapanpreparative serta hemodialisis
kronikreguler Daugirdas dkk., 2007. Pada penderita AKI dengan gangguan hemodinamik digunakan metode sustained low efficient dialysis SLED. Metode
ini menggunakan waktu dialisis yang panjang 6-10 jam dengan mengurangi blood flow dan dialisate flow rate. Pada umumnya kecepatan aliran darah sebesar
200 ml per menit dan kecepatan dialisat sebesar 100-300 ml per menit Daugirdas dkk., 2007.
Hemodialisis hanya menggantikan sebagian dari fungsi ekskresi ginjal. Pengaruh hemodialisis terhadap kadar fosfat dan FGF-23 pada penderita AKI
belum belum sepenuhnya diketahui. Pada PGK yang menjalani hemodialisis regular, kadar FGF-23 serum tetap tinggi, hingga mencapai 1000 kali lipat nilai
normal Wolf dkk., 2010. Hal ini diduga, karena peningkatan produksi FGF-23 serum bukan karena penurunan bersihannya. Peningkatan produksi FGF-23 serum
sebanyak dua kali lipat oleh sel tulang juga telah dibuktikan pada model percobaan tikus dengan AKI Chistov dkk., 2013.
2.11 Pengaruh Umur terhadap Kadar FGF-23 dan Fosfat Serum
Terdapat beberapa laporan penelitian yang menyatakan terdapat peningkatan kadar fosfat dan FGF-23 serum seiring bertambahnya umur. Penelitian oleh
Brown dkk. 2009 melaporkan peningkatan kadar FGF-23 FGF-23 C terminal ELISA dan fosfat serum seiring bertambahnya umur. Hal yang sama juga
dilaporkan oleh Baccheta dkk. 2010 yaitu terdapat peningkatan kadar intact FGF-23 setelah umur 15 tahun, dan terdapat korelasi yang signifikan antara kadar
intact FGF-23 dan umur r = 0,228, p = 0,001.
2.12 Fibroblast Growth Factor 23 dan Fosfat pada AKI