8 yang menunjukkan terapi tawa efektif digunakan untuk menurunkan
tingkat stres. Penurunan tersebut dipengaruhi oleh komitmen dan kesediaan subyek yang menerapkan terapi tawa. Selain itu, diperkirakan
terapi ini akan lebih efektif jika dilakukan secara kontinu. Penelitian Ria 2015 pada siswa kelas IX di SMPN 6 Yogyakarta menemukan bahwa
terapi tawa efektif untuk menurunkan tingkat stres. Penelitian lain yang dilakukan Wiyanna M.S Sri Eka W 2012 terhadap mahasiswa yang
sedang menghadapi skripsi di USU, menunjukkan bahwa terapi tawa direkomendasikan sebagai salah satu alternatif untuk mengurangi
kejenuhan dan kecemasan yang ada dalam diri mahasiswa khususnya yang sedang menghadapi skripsi.
Fakta penelitian di atas menunjukkan terapi tawa memberikan efek positif bagi diri siswa, baik dalam mengatasi stres maupun kejenuhan.
Diharapkan penelitian eksperimental ini akan membantu siswa dalam menurunkan kejenuhan yang bersifat simtomatik gejala dan bukan
menyelesaikan penyebab kejenuhan belajarnya.
B. Identifikasi Masalah
Dari paparan latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan beberapa masalah, yakni :
1. Siswa yang mengalami kejenuhan belajar merasakan kegagalan pada saat proses belajar, sehingga menimbulkan tekanan-tekanan yang
menyebabkan motivasi belajar siswa menurun.
9 2. Fenomena kejenuhan belajar merupakan masalah yang memerlukan
perhatian dan dialami oleh sebagian besar siswa kelas XI SMA Kota Yogyakarta.
3. Siswa kelas XI di SMA Kota Yogyakarta mengalami kejenuhan belajar pada area kelelahan emosi sebesar 34, area kelelahan fisik
sebesar 29, area kelelahan kognitif sebesar 17 dan area kehilangan motivasi sebesar 20
4. Siswa kelas XI di SMA Kota Yogyakarta yang melakukan strategi coping negatif dalam merespons kejenuhan belajar yang dialami
sebesar 53. 5. Efektivitas terapi tawa sebagai strategi coping untuk menurunkan
tingkat kejenuhan belajar siswa belum diketahui secara pasti.
C. Batasan Masalah
Agar tidak meluas, peneliti merasa perlu membatasi penelitian ini yakni pada ranah siswa yang belum mampu mengatasi kejenuhan
belajarnya, dibuktikan dengan hasil pengumpulan data dan kemudian di beri intervensi melalui terapi tawa. Data yang dicari dalam mengkaji
kejenuhan belajar yakni tingkat kejenuhan belajar siswa. Peneliti tidak berusaha memecahkan penyebab kejenuhan, melainkan menyajikan
alternatif coping yang efektif untuk mengurangi kejenuhan belajar.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
10 1. Berapa tingkat kejenuhan belajar pada siswa kelas XI SMA 11
Yogyakarta? 2. Apakah terapi tawa efektif untuk menurunkan tingkat kejenuhan
belajar pada siswa?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakan penelitian ini adalah : 1. Mengetahui tingkat kejenuhan belajar pada siswa kelas XI SMA 11
Yogyakarta. 2. Mengetahui apakah terapi tawa efektif untuk menurunkan tingkat
kejenuhan belajar pada siswa.
F. Manfaat Penelitian