2.4.2 Tingkat Hasil Relatif Lebih Tinggi di Bandingkan Deposito
Obligasi dan deposito merupakan instrumen yang memberikan pendapatan yang bersifat tetap. Deposito adalah simpanan pihak ketiga kepada bank yang
penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dengan pihak bank. Namun jika dibandingkan
dengan deposito, bunga yang ditawarkan obligasi relatif lebih tinggi daripada deposito. Tingkat suku bunga bank yang rendah mengakibatkan pemodal beralih
ke investasi lain dan lebih tertarik pada obligasi yang memberikan pendapatan dalam jumlah yang lebih besar Maharti, 2011.
Hal yang sama juga diungkapkan Edward 2007 pertimbangan yang mendasari perusahaan–perusahaaan publik atau institusi pemerintah menerbitkan
obligasi sebagai alternative pembiayaan jangka menengah dan panjang ekspansi usaha, pembelian mesin baru, investasi baru atau membiayai project- project
infrastuktur pembangunan adalah karena tingkat bunga obligasi lebih rendah daripada tingkat bunga pinjaman bank. Pada sisi investor juga diuntungkan karena
dapat memberikan tingkat return yang lebih tinggi dari deposito. Sebagai illustrasi, apabila tingkat bunga deposito 9 dan perusahaan meminjam dari bank,
perusahaan mungkin harus membayar bunga 15 per tahun. Apabila perusahaan dapat menerbitkan obligasi dengan coupon rate sebesar 11 dan terjual pada
harga nominal, maka perusahaan dapat menghemat biaya dana sebesar 4 dikurangi biaya emisi dan administrasi lainnya. Bagi masyarakatinvestor juga
memperoleh manfaat karena memperoleh keuntungan sebesar 11 per tahun yang
Universitas Sumatera Utara
lebih tinggi dari tingkat deposito perbankan dengan resiko yang relatif sama antara perbankan dan emiten.
2.4.3 Suku Bunga Interest Rate
Suku bunga adalah harga dari penggunaan uang atau bias juga dipandang sebagai sewa atas penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu atau harga dari
meminjam uang untuk menggunakan daya belinya dan biasanya dinyatakan dalam persen Tri Rahayu dan Pranowo, 2012. Kewajiban pembayaran tingkat suku
bunga obligasi kupon dilakukan secara periodik sesuai kesepakatan bersama sebelumnya, bila dilakukan triwulanan atau semesteran. Ketetapan waktu
pembayaran kupon merupakan aspek penting dalam menjaga reputasi penerbit obligasi.
Untuk menarik investor obligasi maka diberikan insentif berbentuk tingkat suku bunga yang menarik setiap tahunnya. Besarnya tingkat suku bunga dipakai
oleh pembeli obligasi sebagai benchmark dasar tingkat return yang diharapkan dan pada sisi emiten sebagai besarnya biaya modal. Tingkat suku bunga pasar
dalam hal ini dapat berupa SBI rate atau suku bunga pasar pada umumnya. Perubahan tingkat suku bunga akan di proxy dari perubahan SBI rate karena
setiap ada issu rencana perubahan pada SBI rate sudah langsung direspon oleh perubahan harga sekuritas.
Menurut Tandelilin 2001: 159 bahwa hubungan suku bunga dengan obligasi adalah berlawanan arah, yaitu semakin meningkatnya menurunnya suku
bunga, semakin menurunnya menaiknya nilai emisi obligasi. Pasar obligasi umumnya akan menarik bila kondisi ekonomi cendrung menurun. Dalam
Universitas Sumatera Utara
pertumbuhan ekonomi lambat, tingkat suku bunga akan turun dan harga obligasi akan naik. Hal yang sama juga diungkapkan Edward 2007 dalam penelitiannya
menjelaskan selama umur obligasi besarnya interest rate dapat berubah sesuai kondisi perekonomian secara keseluruhan. Dari sisi emiten jika suku bunga turun,
beban biaya modal akan berkurang sehingga perusahaan akan melakukan ekspansiinvestasi baru dengan emisi obligasi baru atau credit baru sehingga
terjadi ekspektasi kenaikan pendapatan perusahaan. Ekspektasi yang positif ini menyebabkan nilai perusahaan naik sehingga terjadi peningkatan harga securitas
obligasi. Sebaliknya jika suku bunga naik, beban biaya modal dan operational cost
akan naik sehingga pendapatan operasional EBIT emiten akan turun. Dari sisi investor pada saat tingkat suku bunga mengalami kenaikan
sementara besarnya coupon rate tetap fixed income bond, maka return riil dari investor relatif lebih kecil dibandingkan dengan suku bunga pasar. Hal ini akan
menyebabkan terjadi aksi jual obligasi sehingga harga obligasi turun .Sebaliknya pada saat suku bunga turun, besarnya coupon rate tetap, return riil dari investor
akan lebih besar naik sehingga terjadi aksi beli obligasi yang menyebabkan harga obligasi naik.
Dari penjelasan di atas, hubungan antara tingkat bunga dan harga obligasi merupakan informasi penting bagi masyarakat yang mendasari pandangan mereka
terhadap sekuritas obligasi. Walaupun dalam kenyataannya masyarakat tidak dapat mempengaruhi tingkat dan arah perubahan bunga pasar. Tetapi dengan
memahami hubungan tingkat bunga dan obligasi maka masyarakat dapat mengendalikan dampak perubahan tingkat suku bunga tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2.4.4 Peringkat Obligasi