semakin menguatkan nilai rupiah maka kupon yang akan diterima akan semakin kecil dalam bentuk rupiah.
2.3 Persepsi Masyarakat
2.3.1 Pengertian Persepsi Masyarakat
Seorang pakar organisasi bernama Robbins 2007:169 mengungkapkan bahwa Persepsi dapat didefinisikan sebagai proses dengan mana individu-individu
mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada lingkungan mereka.
Sejalan dari defenisi diatas, Rangkuti dalam Marbun 2012:75 persepsi merupakan proses dimana individu memilih, mengorganisasikan, serta
mengartikan stimulus yang diterima melalui alat inderanya menjadi suatu makna. Maka dari beberapa defenisi diatas secara umum, peneliti membuat kesimpulan
tentang persepsi adalah adalah penafsiran berdasarkan data-data yang diperoleh dari lingkungan yang diserap oleh indera manusia, sebagai suatu fungsi biologis
melalui organ-organ sensoris yang memungkinkan individu menerima dan mengolah informasi dari lingkungan dan mengadakan perubahan-perubahan di
lingkungannya. Arti masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dalam satu
kesatuan dalam tatanan sosial masyarakat. Pendapat yang dikemukakan oleh Ralph Linton dalam Harsojo 1997 : 144 menyatakan bahwa masyarakat adalah
setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama sehingga
Universitas Sumatera Utara
mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
Dari defenisi tersebut, penulis menyimpulkan bahwa masyarakat merupakan sekelompok manusia yang hidup secara bersama-sama dan saling
berhubungan. Artinya bahwa setiap individu manusia yang satu sadar akan adanya individu yang lain dan memperhatikan kehadiran individu tersebut. Bila
dikombinasikan antara persepsi dan masyarakat maka penulis memberikan defenisi bahwa persepsi masyarakat adalah sebuah proses dimana sekelompok
individu yang hidup dan tinggal bersama dalam wilayah tertentu, memberikan tanggapan terhadap hal-hal yang dianggap menarik dari lingkungan tempat tinggal
mereka.
2.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Persepsi seseorang tidak timbul begitu saja. Tentu ada faktor yang mempengaruhinya. Faktor faktor itulah yang menyebabkan mengapa dua orang
yang melihat sesuatu mungkin memberikan interprestasi yang berbeda tentang yang dilihatnya. Menurut Siagian 1995 secara umum terdapat 3 faktor yang
mempengaruhi persepsi seseorang. Pertama, diri orang yang bersangkutan sendiri atau pengetahuan yang dimiliki. Apabila seseorang melihat sesuatu dan berusa
memberikan interprestasinya tentang apa yang dilihat nya itu, ia dipengaruhi oleh karakteristik individual dan pengetahuan yang turut berpengaruh seperti sikap,
motif, minat, pengalaman, dan harapannya. Kedua sasaran persepsi tersebut.Sasaran ini mungkin berupa orang, benda
atau peristiwa. Sifat – sifat sasaran itu biasanya terhadap persepsi orang yang
Universitas Sumatera Utara
melihatnya. Hal – hal lain yang ikut menetukan persepsi seseorang adalah gerakan, suara, ukuran, tindak tanduk dan ciri – ciri lain dari sasaran persepsi.
Ketiga faktor situasi. Faktor ketiga yang turut berperan dalam membentuk persepsi seseorang adalah faktor situasi. Dalam hal ini tinjauan terhadap persepsi
harus secara konstektual artinya perlu dalam situasi yang mana suatu persepsi itu timbul.
2.3.3 Pengukuran Persepsi