Chambali 2008 meneliti tentang “ Analisis Faktor- faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Berinvestasi Sukuk ”. Penelian ini menjelaskan
faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat untuk berinvestasi pada sukuk. Sukuk obligasi berbasis syariah memiliki lima atribut yang melekat yaitu
tidak ada transaksi keuangan berbasis bunga riba, pengenalan pajak religius atau pemebrian sedekah zakat, pelarangan produksi barang dan jasa yang
bertentangan dengan sistem nilai Islam. Peneliti memilih penelitian Chambali sebagai penelitian terdahulu karena penelitian tersebut hampir mendekati judul
penelitian ini Analisis Persepsi Masyarakat Kota Medan Terhadap Obligasi di Indonesia. Hal yang menjadi perbedaan dalam penelitian ini adalah jenis
investasinya yaitu sukuk obligasi syariah dan obligasi. Pengumpulan data menggunakan instrumen angket tertutup untuk menjaring data risiko investasi
X1 dan atribut instrumen Islami X2, serta angket tertutup untuk menjaring data Minat Berinvestasi Y. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
positif dan signifikat antara risiko investasi dan atribut produk Islami terhadap minat masyarakat untuk berinvestasi pada sukuk.
2.6 Kerangka Konseptual
Terdapat berbagai macam sekuritas di dalam pasar modal Indonesia, salah satunya adalah obligasi. Obligasi merupakan salah satu instrumen keuangan
yang cukup menarik bagi kalangan masyarakat sebagai investor di pasar modal ataupun bagi perusahaan untuk mendapatkan dana bagi perusahaan. Pada
prinsipnya penerbitan obligasi berarti penerbitan surat utang yang mengandung kewajiban memberikan pembayaran tingkat suku bunga serta pelunasan pokok
Universitas Sumatera Utara
pinjaman. Obligasi dapat diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan swasta. Perkembangan pasar obligasi Indonesia yang terus berkembang dan
Umumnya masyarakat hanya tahu bahwa obligasi memberikan pendapatan tetap fixed income berupa kupon. Hal ini merupakan ciri utama obligasi, dimana
pemegang obligasi akan mendapatkan pendapatan bunga secara rutin selama waktu berlakunya obligasi Tandelilin, 2001: 135. Disisi lain menurut persepsi
mereka berinvestasi dengan menggunakan instrumen obligasi sebenarnya tidak jauh berbeda dengan berinvestasi dalam deposito bank, dalam pembelian obligasi
anda hanya akan mendapatkan bunga yang tetap secara berkala, hingga pada waktu jatuh tempo pembayaran penerbit obligasi tersebut harus membayar sesuai
dengan nilai dari obligasi tersebut beserta seluruh bunga yang harus diberikan bahkan bunga yang ditawarkan obligasi, umumnya lebih tinggi daripada bunga
yang diberikan deposito Edward, 2007. fundamental
ekonomi yang kuat serta kebijakan makroekonomi yang prudent membantu menyakinkan masyarakat memilih obligasi sebagai salah satu alternatif investasi.
Fakta lain yang ikut membentuk persepsi masyarakat terhadap obligasi adalah masyarakat memandang dari segi keamanan maka obligasi dinilai jauh
lebih aman dibandingkan dengan saham. Jika dibandingkan dengan saham maka saham cendrung memiliki resiko yang jauh lebih tinggi daripada obligasi,
dikarenakan bahwa nilai dari saham memiliki tingkat fluktuatif yang sangat tinggi dan banyak faktor pasar lainnya yang menentukan fluktuasi dari nilai saham itu
sendiri, sementara obligasi memiliki tingkat fluktuatif yang relatif rendah dengan tingkat keuntungan obligasi return juga tidak setinggi saham Wahyuno, 2011.
Universitas Sumatera Utara
Fakta lain yang ikut membentuk persepsi masyarakat terhadap obligasi adalah keuntungan atas penjualan obligasi capital gain. Disamping penghasilan
berupa kupon, pemegang obligasi dapat memperjualbelikan obligasi yang dimilikinya. Jika ia menjual lebih tinggi dibandingkan dengan harga belinya maka
tentu saja pemegang obligasi tersebut mendapatkan selisih yang disebut dengan capital gain
. Dalam setiap investasi untuk mendapatkan keuntungan selalu muncul potensi adanya risiko kerugian yang akan timbul apabila target
keuntungan investasi tersebut tidak sesuai dengan yang direncanakan dan yang diinginkan. Setiap tindakan investasi mempunyai tingkat risiko dan keuntungan
yang berbeda-beda. Menurut Brigham dan Houston 2009:379 memandang obligasi tetap mengandung beberapa risiko. Risiko tersebut antara lain default risk
yaitu risiko ketidakmampuan penerbit obligasi untuk membayar bunga danatau pokok obligasi. Liquidity risk yaitu risiko tidak likuidnya obligasi di pasar
sekunder serta interest rate risk yaitu risiko pergerakan suku bunga yang dapat mempengaruhi harga obligasi di pasar sekunder.
Dari penjelasan di atas, adapun kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini :
Sumber :
Brigham dan Houston 2009:379, Edward 2007, Tandelilin 2001: 135 dan Wahyuno 2011 .
Gambar 1 Kerangka Konseptual Penelitian
Persepsi Masyarakat X Obligasi Y
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif. Penelitian
deskriptif yaitu melakukan analisis hanya sampai dengan tarap deskriptif yaitu dengan menyajikan fakta serta sistematik sehingga dapat lebih mudah dipahami
dan disimpulkan. Penelitian berusaha menggambarkan situasi atau kejadian. Data yang dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud
mencari penjelasan, menguji hipotesa, membuat prediksi, maupun mempelajari implikasi.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Medan dimana kuesioner di berikan kepada nasabah PT. Bank Mandiri Tbk kota Medan. Penelitian ini dilakukan di bulan
april 2013 sampai dengan selesai.
3.3 Batasan Operasional
Pembahasan skripsi pada pokok permasalahan yang terdiri dari 1satu variabel bebas dan 1 satu variabel. Variabel bebas independent adalah
persepsi masyarakat X, sedangkan variabel terikatnya adalah obligasi Y pada nasabah PT. Bank Mandiri Tbk Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara