Sejalan dengan tujuan diatas, R. N. Anthony dan J. S. Reece 1983:108 mengemukakan bahwa sistem akuntansi yang baik dapat mencapai beberapa
tujuan antara lain : 1. To process the information efficiently, that is, at low cost.
2. To obtain reports quickly. 3. To ensure a high degree of accuracy.
4. To minimize the possibility of theft or fraud. Dari rumusan di atas dapat diketahui bahwa tujuan sistem akuntansi antara
lain untuk memproses informasi secara efisien pada tingkat harga yang rendah, untuk menghasilkan laporan dengan cepat, untuk menjamin tingkat ketepatan
yang tinggi, serta untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya korupsi atau kecurangan.
2.2. Unsur-unsur Sistem Akuntansi
Oleh karena bentuk perusahaan beragam, maka sasaran sistem akuntansi juga beragam, meskipun intinya tetap sama, yaitu menyajikan informasi. Tanpa
memandang bentuk perusahaan, suatu sistem akuntansi selalu terbentuk dari : a. Serangkaian formulir yang tercetak, seperti faktur, nota voucher, cek, dan
laporan-laporan yang dipergunakan untuk membangun sistem akuntansi dan administrasi perkantoran, termasuk berbagai prosedur yang merupakan dasar
pembuatan ayat-ayat akuntansi. b. Serangkaian buku, baik dalam bentuk fisik berupa kartu-kartu dan buku-buku
dalam pengertian harafiah, maupun dalam bentuk format yang hanya terbaca oleh mesin. Buku-buku ini meliputi jurnal maupun buku besar.
Universitas Sumatera Utara
c. Serangkaian laporan atau pernyataan, seperti misalnya neraca saldo, abstraksi buku besar, perhitungan laba rugi, dan neraca.
d. Serangkaian kegiatan klerikal, termasuk operasi pengolahan data elektronik, yang harus dilaksanakan untuk mencatat berbagai informasi akuntansi pada
formulir, buku jurnal, buku besar, serta dalam penyusunan laporan dan surat pernyataan.
Menurut Mulyadi 2001:3 ada 5 unsur yang terdapat dalam akuntansi yang pokok, yaitu :
1. Formulir 2. Jurnal
3. Buku Besar 4. Buku Pembantu
5. Laporan
Ad. 1. Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan
formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam didokumentasikan diatas secarik kertas. Formulir sering disebut juga
dengan istilah media, karena formulir merupakan media untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam organisasi kedalam catatan. Dengan formulir
ini, data yang bersangkutan dengan transaksi direkam pertama kalinya sebagai dasar pencatatan dalam catatan. Dalam sistem akuntansi manual,
media yang digunakan untuk merekam pertama kali data transaksi keuangan adalah formulir yang dibuat dari kertas. Dalam sistem akuntansi
dengan komputer digunakan berbagai macam media untuk memasukkan data kedalam sistem pengolahan data seperti papan ketik key board,
Universitas Sumatera Utara
optical and magnetic characters and code, mice, voice, touch sensors, dan cats.
Ad. 2. Jurnal Setelah suatu transaksi direkam dalam formulir, pencatatan akuntansi yang
pertama kali dilakukan adalah menjurnal. Dibanding dengan catatan akuntansi yang lain, pencatatan dalam jurnal biasanya lebih lengkap dan
lebih terinci, serta menurut urutan tanggal kejadian transaksi. Jurnal merupakan catatan akuntansi permanen yang pertama, yang digunakan
untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan. Dalam sistem akuntansi, jurnal harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi satu
transaksi pun yang tidak tercatat; catatan yang dilakukan di dalamnya lengkap dengan penjelasan, tanggal dan informasi lain, agar catatan
tersebut mudah diusut kembali ke dokumen sumbernya. Perusahaan yang transaksinya masih sedikit hanya memerlukan jurnal umum dengan dua
kolom, debit dan kredit. Perusahaan yang besar dan terdapat banyak jenis transaksi di dalamnya memerlukan jurnal khusus disamping jurnal umum.
Prinsip dasar yang melandasi pembuatan rancangan jurnal adalah sebagai berikut Mulyadi, 2001:104 :
1. Harus tersedia jurnal dalam jumlah yang memadai. 2. Jurnal akan digunakan untuk memisahkan transaksi ke dalam
penggolongan pokok tertentu, seperti penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan, dan pembelian.
3. Penggunaan kolom-kolom khusus dalam jurnal. 4. Nama kolom dan jurnal harus sesuai dengan nama rekening yang
bersangkutan dalam buku besar. 5. Kolom dalam jurnal digunakan untuk mengumpulkan angka yang akan
diringkas dalam rekening yang bersangkutan dalam buku besar. 6. Jurnal harus dirancang sedemikian rupa sehingga pekerjaan menyalin
informasi dari dokumen sumbernya dibuat sangat minimum.
Universitas Sumatera Utara
7. Adanya dukungan antara dokumen sumber tertentu dengan jurnal sehingga pertanggungjawaban informasi dapat ditentukan.
Ad. 3. Buku Besar
Buku besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.
Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur- unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Buku besar
merupakan tempat untuk menampung informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Dengan demikian, susunan informasi yang akan
disajikan dalam laporan keuangan merupakan dasar untuk menyusun rekening-rekening yang ada dalam buku besar. Selanjutnya rekening-
rekening yang ada dalam buku besar digunakan sebagai dasar penggolongan transaksi yang dicatat dalam jurnal. Rekening buku besar
ini di satu pihak dapat dipandang sebagai wadah untuk menggolongkan data keuangan, di pihak lain dapat dipandang pula sebagai sumber
informasi keuangan untuk penyajian laporan keuangan. Ad. 4. Buku Pembantu
Data keuangan yang digolongkan dalam buku besar memerlukan rincian lebih lanjut yang dibentuk dalam buku pembantu. Buku pembantu ini
terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. Buku besar dan buku
pembantu merupakan catatan akuntansi akhir, yang berarti tidak ada catatan akuntansi lain lagi sesudah data akuntansi diringkas dan
digolongkan dalam rekening buku besar dan buku pembantu. Buku besar dan buku pembantu disebut sebagai catatan akuntansi akhir juga karena
Universitas Sumatera Utara
setelah data akuntansi keuangan dicatat dalam buku-buku tersebut, proses akuntansi selanjutnya adalah penyajian laporan keuangan, bukan
pencatatan lagi ke dalam catatan akuntansi. Ad. 5. Laporan
Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 1999:3 : “Tujuan laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi”. Laporan keuanga dapat berbentuk neraca, laporan rugi laba, laporan
perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Agar informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai, laporan
keuangan harus mengandung karakteristik kualitatif sebagai berikut : dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan, penyajian jujur, substansi
mengungguli bentuk, netralitas, pertimbangan sehat, kelengkapan, dan dapat dibandingkan. Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran
sistem akuntansi. Laporan yang umumnya dihasilkan oleh sistem akuntansi penjualan dan penerimaan kas meliputi laporan keuangan,
laporan-laporan yang berkaitan dengan kas, laporan harian, mingguan, dan bulanan, laporan tercetak dan tayangan pada layar monitor komputer.
Selain unsur-unsur tersebut, defenisi dari Howard F. Stettler juga menyebutkan alat-alat sebagai unsur sistem akuntansi. Alat-alat adalah alat-alat
yang digunakan untuk melakukan pencatatan sehingga dapat dihasilkan laporan.
Universitas Sumatera Utara
Alat-alat disini dapat berbentuk mesin-mesin pembukuan, mulai dari yang sederhana sampai dengan yang cukup rumit termasuk komputer.
2.3. Sistem Akuntansi dan Pengendalian Intern