Sistem Akuntansi Penjualan Tunai

W.W. Cooper dan Yuri Ijiri 2004:216 mendefinisikan penjualan sebagai berikut : “sale a business transaction involving delivery of commodity, an item of merchandise of property a right, or a service, in exchange for cash, a promise to pay, or money equivalent, or for any combination of these items”. Berdasarkan definisi tersebut penjualan merupakan sebuah transaksi bisnis yang berkaitan dengan pengiriman komoditi, barang dagangan atau jasa, dalam pertukaran dengan kas, janji membayar, atau yang setara dengan kas, atau beberapa kombinasi dari hal-hal tersebut. Kegiatan penjualan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara kredit maupun secara tunai. Dalam transaksi penjualan tunai, barang atau jasa baru diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli jika perusahaan telah menerima kas dari pembeli. Kegiatan penjualan secara tunai ini ditangani oleh perusahaan melalui sistem penjualan tunai. Dalam transaksi penjualan kredit, jika order dari pelanggan telah dipenuhi dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya. Kegiatan penjualan secara kredit ditangani oleh perusahaan melalui sistem penjualan kredit.

2.4.1. Sistem Akuntansi Penjualan Tunai

Penjualan tunai oleh perusahaan dilaksanakan dengan mewajibkan pembeli membayar harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima perusahaan, lalu barang diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai dicatat oleh perusahaan. Dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan tunai adalah : Universitas Sumatera Utara 1. Faktur penjualan tunai. Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai. 2. Pita register kas. Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara mengoperasikan mesin register kas. 3. Bukti setor bank, dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank. 4. Rekapitulasi harga pokok penjualan. Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok produk yang dijual selama satu periode tertentu. 5. Bukti memorial, yaitu dokumen yang digunakan sebagai dasar pencatatan harga pokok produk yang dijual selama satu periode tertentu. Transaksi penjualan tunai dicatat oleh perusahaan dengan menggunakan catatan akuntansi berikut : 1. Jurnal penjualan, digunakan untuk mencatat dan meringkas data penjualan. 2. Jurnal penerimaan kas, yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber, diantaranya dari penjualan tunai. 3. Jurnal umum, digunakan untuk mencatat harga pokok produk yang dijual. 4. Kartu persediaan. Kartu ini diselenggarakan di fungsi akuntansi dan digunakan untuk mencatat berkurangnya harga pokok produk yang dijual. 5. Kartu gudang. Catatan ini diselenggarakan fungsi gudang untuk mencatat mutasi dari persediaan barang yang disimpan digudang dan tidak termasuk catatan akuntansi karena hanya berisi data kuantitas persediaan yang disimpan di gudang. Universitas Sumatera Utara Menurut Mulyadi 2001:469 jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan tunai adalah : 1. Prosedur order penjualan. 2. Prosedur penerimaan kas. 3. Prosedur penyerahan barang. 4. Prosedur pencatatan penjualan tunai. 5. Prosedur penyetoran kas ke bank. 6. Prosedur pencatatan penerimaan kas. 7. Prosedur pencatatan harga pokok penjualan. Ad. 1. Prosedur order penjualan. Bagian order penjualan menerima order dari pembeli dan membuat faktur penjualan untuk memungkinkan pembeli melakukan pembayaran harga barang ke fungsi kas dan agar fungsi gudang dan fungsi pengiriman dapat menyiapkan barang yang akan diserahkan kepada pembeli. Ad. 2. Prosedur penerimaan kas. Fungsi kas menerima pembayaran harga barang dari pembeli dan memberikan tanda pembayaran berupa pita register kas dan cap “lunas” pada faktur penjualan tunai kepada pembeli untuk memungkinkan pembeli tersebut melakukan pengambilan barang yang dibelinya dari fungsi pengiriman. Ad. 3. Prosedur penyerahan barang. Dalam prosedur ini fungsi pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli. Ad. 4. Prosedur pencatatan penjualan tunai. Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi melakukan pencatatan transaksi penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas. Universitas Sumatera Utara Disamping itu, fungsi akuntansi juga mencatat berkurangnya persediaan barang yang dijual dalam kartu persediaan. Ad. 5. Prosedur penyetoran kas ke bank. Pengendalian intern terhadap kas mengharuskan penyetoran dengan segera ke bank semua kas yang diterima pada suatu hari. Dalam prosedur ini, fungsi kas menyetorkan kas yang diterima dari penjualan tunai ke bank dalam jumlah penuh. Ad. 6. Prosedur pencatatan Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas berdasarkan bukti setor bank yang diterima dari bank melalui fungsi kas. Ad. 7. Prosedur pencatatan harga pokok penjualan Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga pokok penjualan berdasarkan data yang dicatat dalam kartu persediaan. Berdasarkan rekapitulasi harga pokok penjualan ini, fungsi akuntansi membuat bukti memorial sebagai dokumen sumber untuk pencatatan harga pokok penjualan ke dalam jurnal umum. Bagan arus dari prosedur penjualan tunai adalah sebagai berikut : a. Bagian Order Penjualan : 1. Menerima order dari pembeli. 2. Mengisi faktur penjualan tunai 3 lembar. 3. Mendistribusikan faktur penjualan tunai sebagai berikut : Lembar ke-1 : diserahkan kepada pembeli untuk kepentingan pembayara ke bagian kasir. Universitas Sumatera Utara Lembar ke-2 : dikirim ke bagian gudang. Lembar ke-3 : diarsip bagian order penjualan menurut nomor urut fatur tersebut. a. Bagian Kasir : 1. Menerima faktur penjualan tunai dari bagian order penjualan melalui pembeli. 2. Menerima uang dari pembeli sebesar yang tercantum dalam faktur penjualan tunai. 3. Mengoperasikan register kas untuk menghasilkan pita register kas. 4. Membubuhkan cap lunas diatas faktur penjualan tunai dan menempelkan pita register kas pada faktur tersebut. 5. Menyerahkan faktur penjualan tunai dan pita register kas kepada pembeli untuk kepentingan bagian pengambilan barang ke bagian pengiriman barang. 6. Mengisi bukti setor bank 3 lembar pada akhir dari kerja. 7. Menyetorkan kas yang diterima dari hasil penjualan tunai ke bank. 8. Mendistribusikan bukti setor bank sebagai berikut : Lembar Ke-1 : Untuk bank yang diserahkan bersama kas yang disetor. Lembar ke-2 : diserahkan ke bagian jurnal, buku besar dan laporan. Lembar ke-3 : disimpan sebagai arsip. b. Bagian Gudang : 1. Menerima faktur penjualan tunai lembar ke-2. Universitas Sumatera Utara 2. Menyiapkan barang sebanyak yang tercantum dalam faktur penjualan tunai. 3. Mencatat kuantitas barang yang diserahkan ke bagian pengiriman barang ke dalam kartu gudang. 4. Menyerahkan barang ke bagian pengiriman barang bersama dengan faktur penjualan tunai lembar ke-2. c. Bagian Pengiriman Barang : 1. Menerima faktur penjualan tunai lembar ke-2 bersama dengan barang dari bagian gudang. 2. Menerima faktur penjualan tunai lembar ke-1 dilampiri dengan pita register kas dari bagian kasir melalui pembeli. 3. Membandingkan faktur penjualan tunai lembar ke-1 dengan faktur penjualan tunai lembar ke-2 dan memeriksa pita register kas untuk menentukan harga barang yang telah dibeli. 4. Mendistribusikan faktur penjualan tunai sebagai berikut : Lembar ke-1 : diserahkan ke bagian pembeli bersamaan dengan penyerahan barang. Lembar ke-2 : diserahkan ke bagian jurnal, buku besar, dan laporan dilampiri pita register. d. Bagian Jurnal, Buku Besar, dan Laporan : 1. Menerima faktur penjualan tunai yang dilampiri pita register kas dari bagian pengiriman barang. 2. Mencatat faktur penjualan tunai dalam penjualan. Universitas Sumatera Utara 3. Mengirim faktur penjualan tunai dilampiri dengan pita register kas ke bagian kartu persediaan dan kartu biaya. 4. Menerima bukti setoran bank lembar ke-2 dari bagian kasir. 5. Mencatat bukti setor bank lembar ke-2 ke dalam jurnal penerimaan kas. 6. Mengarsipkan bukti setor bank lembar ke-2 dalam arsip berdasarkan urutan tanggal setor. 7. Menerima bukti memorial dilampiri dengan rekapitulasi harga pokok penjualan dari bagian kartu persediaan dan kartu biaya. 8. Mencatat bukti memorial ke dalam jurnal umum. 9. Mengarsipkan bukti memorial yang dilampiri dengan rekapitulasi harga pokok berdasarkan nomor bukti memorial. f. Bagian Kartu Persediaan dan Kartu Biaya. 1. Menerima faktur penjualan tunai yang dilampiri dengan pita register kas dari bagian jurnal, buku besar, dan laporan. 2. Mencatat kuantitas dan hargo pokok produk yang dijual dalam kartu persediaan atas dasar data kuantitas dan jenis produk yang dijual dalam faktur penjualan tuna. 3. Mengarsipkan faktur penjualan tunai yang diilampiri dengan pita register kas menurut nomor urut faktur penjualan tunai. 4. Secara periodik membuat rekapitulasi harga pokok penjualan selama periode tertentu berdasarkan atas harga pokok produk yang dijual dalam kartu persediaan. Universitas Sumatera Utara 5. Membuat bukti memorial sebagai dasar pencatatan harga pokok produk yang dijual selama periode berdasarkan rekapitulasi harga pokok penjualan. 6. Menyerahkan bukti memorial yang dilampiri dengan rekapitulasi harga pokok penjualan ke bagian jurnal, buku besar, dan laporan.

2.4.2. Sistem Akuntansi Penjualan Kredit