Analisis Sistem Akuntansi Penjualan Tunai

konsumen sampai pada tingkat pengecer, sehingga dengan cara ini produk dapat sampai ke konsumen pada lapisan yang paling bawah. Sedangkan sistem Pressell merupakan penjualan produk oleh perusahaan dimana pelanggan atau calon pembeli memesan produknya terlebih dahulu dan selanjutnya diantar oleh Deliveryman.

a. Analisis Sistem Akuntansi Penjualan Tunai

Prosedur penjualan tunai pada sistem konvensional dimulai dari pengisisan formulir atau dokumen permintaan barang oleh salesman kepada shipper atau bagian gudang dan jumlah barang yang diminta berdasarkan selling forecasting pengalaman-pengalaman sebelumnya. Dokumen yang dipakai untuk keperluan tersebut adalah dokumen LOSLIS. Pada saat hendak keluar,salesman mengisi jumlah barang yang dikeluarkan bagian gudang untuk keperluannya pada kolom LOS dan pada saat salesman kembali dari rutenya, salesman kembali ke gudang dengan sisa barang barangnya,hal ini karena tidak semua produk yang dibawanya tersebut laku terjual. Selanjutnya salesman mengisi jumlah sisa barang tersebut pada kolom LIS. Dokumen LOSLIS ini dipakai bagian gudang untuk menyesuaikan jumlah barang yang keluar dan dokumen ini juga digunakan bagian pembukuan untuk mengetahui jumlah barang yang terjual dan dibandingkan dengan dokumen RHF sebagai bukti pembayaran oleh salesman, sehingga dengan demikian terjadi cross check antara bagian gudang dan salesman. Untuk keperluan pengawasan atau persediaan, dokumen LOSLIS dijadikan dasar pemeriksaan barang yang akan keluar dari perusahaan yang dilakukan oleh shipper lapangan dan sekuriti. Universitas Sumatera Utara Barang yang akan keluar diperiksa kuantitasnya dan harus sesuai dengan yang tertera pada dokumen LOSLIS, jika ada selisih,maka disesuaikan oleh shipper lapangan dan dikonfirmasikan ke gudang.Pemeriksaan ini dilakukan untuk keperluan kontrol atas persediaan dan untuk mencegah pencurian aktiva dalam hal ini persediaan. Transaksi penjualan tunai menggunakan faktur rangkap dua dan didistribusikan pada pembeli dan bagian pembukuan. Faktur penjualan dibuat pre- numberedbernomor urut cetak sebagai kontrol atas dokumen. Dokumen yang rusak atau batal pada akhirnya juga harus diserahkan ke bagian pembukuan untuk mencegah penyalahgunaan atas faktur tersebut.Salesman mengisi dokumen RHF berdasarkan faktur penjualan karena dokumen RHF merupakan rekapitulasi dari penjualan per-rute yang dilakukan oleh salesman.Dokumen RHF juga diserahkan pada bagian pembukuan berikut semua faktor penjualan yang asli. Bagian pembukuan meneliti dan membandingkan faktor penjualan yang ada.Sebelumnya,salah satu copy dokumen RHF digunakan oleh salesman untuk penyerahan kas hasil penjualan tunai pada kasir dan dengan demikian dapat dibandingkan data penerimaan kas hasil penjualan dari kasir dengan data penjualan dari bagian pembukuan. Untuk Sistem Presell, calon pembeli atau pelanggan memesan produk terlebih dahulu,kemudian baru diantarkan oleh salesman. Pemesanan dilakukan oleh calon pembeli biasanya dengan cara mengirim faksimili kepada perusahaandalam hal ini ditangani oleh bagian pemesanan yakni preseller. Preseller mengumpulkan semua order dan memberikannya kepada dispatcher untuk diakumulasikan dan selanjutnya membuat dokumen-dokumen yang Universitas Sumatera Utara diperlukan seperti daftar pengiriman barang ,dokumen LOSLIS yang kuantitasnya telah diisi berdasarkan total pemesanan dan faktur penjualan yang telah diisi. Semua dokumen tersebut diserahkan kepada salesman. Salesman mengambil barang ke gudang berdasarkan dokumen LOSLIS yang telah diisi oleh bagian order penjualan. Tidak berbeda dengan sistem konvensional, proses pengeluaran barang dalam sistem presell juga melalui cara yang sama,dimana dalam proses pengeluaran barang dilakukan pemeriksaan sebanyak dua kali,yakni di gudang dan di spot checking berdasarkan dokumen LOSLIS. Begitu juga dengan tahap-tahap selanjutnya sama dengan sistem konvensional. Menurut penulis,prosedur penjualan tunai yang diterapkan oleh perusahaan telah memadai dimana kontrol atas barang dan uang dapat dilakukan dengan baik antara bagian yang satu dengan bagian yang lain.Prosedur pengeluaran barang dari gudang yang melewati beberapa kali pemeriksaan baik oleh bagian gudang maupun sekuriti,ini akan meminimalisir terjadinya loss akan barang.

b. Analisis Sistem Akuntansi Penjualan Kredit