Hermeneutika Dilthey KAJIAN TEORI

C. Hermeneutika Dilthey

Bagi Dilthey pengalaman merupakan fakta yang terhubung antara satu dengan yang lainnya dan setiap pengalaman memiliki sturktur dan makna. Tanpa disadari manusia telah mengatur pengalamannya melalui prinsip-prinsip. Dalam istilah Dilthey prinsip ini disebut kategori-kategori kehidupan. Kant menggunakan istilah kategori dalam mendefinisikan prinsip-prinsip akal budi yang mengatur data-data inderawi contohnya kausalitas Bartens, 2002: 7. “Ada banyak kategori yang disusun oleh Dilthey. Namun tak pernah lengkap. Sebagian kategori-kategori itu berasal dari generalisasi empiris dan tidak bisa ditentukan secara apriori. Di antara tiga kategori yang disebut secara eksplisit oleh Dilthey adalah, “ nilai, yang memungkinkan kita mengalami waktu sekarang, maksud yang mengizinkan kita untuk mengarahkan diri ke masa depan dan makna yang membuat kita menginga tkan kembali ke masa lalu” Bartens, 2002: 97. Dalam hal ini Dilthey memandang pengalaman tidak hanya sekedar menjadi makna dalam kehidupan yang digunakan untuk menghadapi masa depan, akan tetapi dari pengalaman tersebut ada banyak nilai yang bisa dipahami oleh individu untuk mengetahui tujuan yang akan dicapai yang terwujud dalam ungkapan-ungkapan individu. Manusia sebagai objek utama dalam ilmu sosial-kemanusiaan Geisteswissenschaften adalah makhluk yang terus berkembang dan berevolusi. Kaitannya dalam interpretasi tentunya sebuah teks tidak hanya diinterpretasikan secara tekstual atau makna secara harfiah saja. Tetapi juga maksud dan ekspresi yang disampaikan dari teks serta pengalaman sang penulis dalam hal ini pengalaman secara umum maupun pengalaman pribadi penulis yang mempengaruhi proses penulisan sebuah teks khususnya teks sastra. Penafsir bertugas untuk memunculkan masalah-masalah tersebut dalam interpretasi agar bisa dipahami di masa sekarang. Dari ketiga kategori tersebut kemudian diformulasikan menjadi konsep Erlebnis, konsep Ausdruck, dan konsep Verstehen .

1. Konsep Erlebnis

Erlebnis memiliki dua makna dalam bahasa Jerman yang merujuk pada pengalaman yaitu, Erfahrung dan Erlebnis. Keduanya memiliki arti yang sama namun Erlebnis lebih tepat untuk mendefinisikan apa yang dimaksud oleh Dilthey. Sebagai seorang empiris, Dilthey menolak setiap bentuk transendetalisme Poespoprodjo, 2004: 35. Erlebnis lebih merujuk pada pengalaman individu secara lebih mendalam bisa dikatakan pengalaman hidup. Lalu apakah pengalaman hidup tersebut berpengaruh terhadap kehidupan sang penulis terhadap kehidupan atau jalan hidupnya dimasa lalu dan dimasa mendatang, terutama pandangan hidup yang ia pilih, kemudian pengalaman-pengalaman hidup tersebut digelar kembali sebagai fakta-fakta sejarah dalam menginterpretasikan teks. Dalam penelitian ini akan dibahas bagaimana pengalaman hidup Goethe mempengaruhi kehidupannya. Contohnya semenjak kecil ayahnya selalu memberikan yang terbaik untuk Goethe, baik pendidikan maupun kedisiplinan. Ayahnya yang merupakan kolektor seni dan mempunya buku-buku sebanyak dua ribu jilid buku membuat Goethe menjadi orang yang berwawasan berbagai ilmu. Namun pada akhirnya ia memilih sastra sebagai ilmu yang paling ia minati. Dari contoh tersebut pengalaman hidup Goethe dimasa lampau membentuk wawasannya dan mempengaruhi kehidupannya dimasa depan, sedangkan