Instrumen Penelitian Keabsahan Data Teknik Analisis Data

Data primer merupakan data utama berupa puisi Anklage dan Dichter kumpulan puisi WöD karya Johan Wolfgang von Goethe. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, tetapi tetap mengacu pada kategori atau parameter yang menjadi rujukan. Data tersebut meliputi terjemahan harfiah, biografi pengarang, dan buku-buku yang relevan, sehingga data penelitian ini akan berupa kutipan-kutipan data untuk memberikan gambaran penyajian bahasan tersebut .

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik baca, teknik catat, dan teknik riset kepustakaan. Untuk teknik pembacaan, dilakukan pembacaan dengan cara berulang-ulang secara cermat dan membaca secara keseluruhan puisi untuk mengetahui identifikasi umum serta adanya kegiatan menganalisis kata dan kalimat bait dalam puisi yang berhubungan dengan analisis sekaligus juga pembacaan mengenai analisis yang digunakan. Teknik catat, dilakukan mencatat mengklasifikasikan data keduanya. Teknik riset kepustakaan, dilakukan mencari data dengan cara mencari, menemukan, dan menelaah berbagai buku atau pustaka sebagai sumber tertulis yang terkait dengan fokus penelitian.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri atau Human Instrument . Artinya, penelitilah yang melakukan seluruh kegiatan, mulai dari perencanaan sampai melaporkan hasil penelitian yang dilakukan dalam menganalisis puisi Anklage dan Dichter dalam kumpulan puisi WöD karya Johann Wolfgang von Goethe dengan menggunakan analisis hermeneutik.

F. Keabsahan Data

Keabsahan data penelitian ini dilakukan dengan validitas dan reliabilitas. Data yang disajikan dianalisis dengan validitas semantik, yaitu penafsiran terhadap data-data penelitian dilakukan dengan mempertimbangkan konteks tempat data berada. Validitas semantik ini dipergunakan untuk melihat seberapa jauh data yang berupa aspek-aspek dalam analisi puisi. Selain itu, data yang diperoleh dikonsultasikan kepada ahli expert judgement dalam hal ini adalah dosen, peneliti lain dan atau teman sejawat. Reliabilitas diperoleh dengan reliabilitas intrarater, yaitu pengamatan dan pembacaan secara berulang-ulang agar diperoleh data dengan hasil konstan dan inferensi-inferensinya. Pembacaan yang cermat akan berpengaruh pada keajegan pencarian makna. Selain itu digunakan reliabilitas interrater, yaitu dilakukan dengan cara mendiskusikan hasil penelitian dengan pengamat, baik dosen pembimbing, peneliti lain maupun teman sejawat.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisi data penelitian ini menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif adalah data yang diperoleh lewat pencatatan data diidentifikasi dan diklasifikasikan sesuai kategori yang telah ditentukan. Kemudian disertai dengan riset sejarah setelah pada tahapan pengumpulan data telah dilakukan riset pustaka, kemudian data yang relevan dengan puisi, sejarah penulis, sejarah puisi dan data lain yang relevan digunakan untuk mendukung keabsahan data. Data-data tersebut kemudian ditafsirkan dengan menghubungkan antara data dan teks tempat data berada. Dalam analisis data, ada beberapa tahapan yang dilakukan. Tahapan- tahapan tersebut di antaranya adalah : 1. Pembacaan Heuristik Pembacaan heuristik dilakukan untuk mengetahui makna puisi secara harfiah. Melalui pembacaan heuristik ini peneliti akan menemukan makna dasar puisi. Karena puisi merupakan puisi bahasa Jerman, maka terlebih dahulu peneliti menerjemahkan puisi ke dalam bahasa Indonesia. Dalam kegiatan ini padanan kata dan makna juga harus diperhatikan karena sebagian padanan makna dan katanya tidak ada dalam bahasa Indonesia. Peneliti harus menggunakan bahasa lain untuk menerjemahkan kata yang tidak ada padanan makna dan katannya dalam bahasa Indonesia. 2. Riset Sejarah Pada tahap ini dilakukan riset sejarah karena puisi bercerita mengenai Hafis tokoh besar Persia yang juga seorang penyair yang menjadi insprirasi Goethe. Untuk itu dalam penelitian ini diperlukan pembacaan buku literatur atau referensi lain yang berkaitan dengan Goethe, puisi Anklage dan Dichter dalam kumpulan puisi WöD dan tokoh hafis sendiri. Proses ini dilakukan bersamaan sebab antara Hafis dan puisi yang ditulis Goethe yaitu Anklage dan Dichter saling berhubungan. Kemudian untuk menafsirkan puisi dilakukan pemahaman sejarah mengenai Hafis, baik sejarah hidup maupun sejarah karya dan pandangan Goethe mengenai Hafis sendiri. 3. Pembacaan Hermeneutik dan Interpretasi Data Pembacaan hermeneutik atau retroaktif adalah pembacaan ulang dari awal sampai akhir dengan penafsiran. Setelah dilakukan dua tahapan diatas, lalu diskripsi mengenai data yang telah diinterpretasikan atau ditafsirkan dengan menggunakan analisis hermeneutik Dilthey. Pendiskripsian data dilakukan dengan menggunakan tiga konsep hermeneutik Dilthey yaitu Erlebnis, Ausdruck, dan Verstehen . Kemudian langkah terakhir yaitu pengambilan simpulan yang dilakukan setelah analisis data keseluruhan selesai dilakukan. 33

BAB IV ANALISIS HERMENEUTIK DILTHEY PUISI DICHTER DAN ANKLAGE