Domain kognitif Hasil Belajar

29 belajar sebaik mungkin, mampu memfokuskan perhatian dalam kegiatan pembelajaran.

e. Berperilaku berdasarkan inisiatif sendiri

Berperilaku berdasarkan inisiatif sendiri meliputi berpendapat secara sadar atas kehendak sendiri, bertindak secara sadar atas kehendak sendiri, merencanakan sendiri kegiatan belajar, dan mengerjakan soal- soal latihan meskipun bukan sebagai tugas.

f. Melakukan kontrol diri

Melakukan kontrol diri meliputi yakin bahwa aktifitas belajar pada akhirnya berdampak pada diri sendiri, mengevaluasi hasil belajar, mencermati kenaikan dan penurunan hasil belajar yang diperoleh.

9. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan Purwanto, 2013: 54. Menurut Bloom Munir, 2008: 46 tujuan pendidikan atau pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam tiga domain daerah, aspek, ranah atau matra, yaitu:

a. Domain kognitif

Domain kognitif berkenaan dengan kemampuan dan kecakapan- kecakapan intelektual berfikir. Bloom membagi domain kognitif atas enam tahap yaitu: 1 pengetahuan knowledge. Pengetahuan sering disebut recall karena pengetahuan menunjukkan kemampuan mengingat kembali 30 materi pembelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya. Akan tetapi, pengetahuan yang diingatnya hanya berupa informasi pengetahuan menyangkut: hal-hal khusus, istilah, fakta khusus, caraalat, konversi, kecenderungan, klasifikasi, tolok ukurstandar, metodologi, hal yang umum abstraksi, prinsip-prinsip dan generalisasi, serta teori-teori. 2 pemahaman understand. Pemahaman setingkat lebih tinggi daripada pengetahuan. Pemahaman menunjukkan kemampuan memahami materi pembelajaran. Dari pemahaman ini mampu menjelaskan atau membedakan sesuatu. Kemampuan ini menyangkut: a penerjemahan interpreting, yaitu verbalisasi atau sebaliknya. b pemberikan contoh exemplifying, yaitu menemukan contoh- contoh yang spesifik. c menglasifikasikan classifying, yaitu membedakan sesuatu berdasarkan kategorinya. d meringkas summarizing, yaitu membuat ringkasan secara umum. e berpendapat infering, yaitu memberikan gambaran tentang kesimpulan yang logis. f membandingkan comparing, yaitu mendeteksi hubungan antara 2 ide atau obyek. 31 g menjelaskan explaning, yaitu mengkonstruksi model sebab- akibat. 3 penerapan application. Penerapan lebih tinggi dari pemahaman. Penerapan adalah kemampuan menerapkan materi pembelajaran yang sudah dipelajari ke dalam suatu keadaan yang baru. Dari penerapan ini akan mampu menerapkan suatu rumus atau teori yaitu: a mengerjakan executing, yaitu mengaplikasikan suatu prosedurcara pada soal yang mudah. b mengimplementasikan implementing, yaitu mengaplikasikan prosedurcara pada soal yang sulit. 4 analisis analysis. Analisis adalah kemampuan menguraikan sesuatu menjadi bagian-bagian, sehingga antar bagian itu dapat dimengerti. Analisis ini merupakan pemecahan suatu ide ke dalam unsur-unsur atau bagian-bagian sedemikian rupa sehingga hirarki dan hubugan ide menjadi jelas yaitu: a membedakan differentiating, yaitu membedakan bagian- bagian yang relevan dan yang tidak relevan. b mengorganisasikan organizing, yaitu menentukan bagaimana unsur-unsur layak dan berfungsi dalam suatu struktur. c menghubungkan attributing, yaitu menentukan batas pandangan, nilai atau tujuan yang mendasari penyajian suatu material. 32 5 sintesis synthesis. Sintesis adalah kemampuan menghimpun bagian-bagian menjadi satu kesatuan. Dari sintesi ini akan mampu menghimpun berbagai informasi atau fakta menjadi sebuah tema seperti: a memeriksa checking, yaitu mendeteksi ketidakkonsistenan atau kesalahan proses atau produk. b mengkritisi critiquing, yaitu mendeteksi ketidakkonsistenan produk dalam kriteria eksternal. 6 mengkreasi create. Mengkreasi adalah kemampuan membuat karyakreasi seperti: a menghasilkan generating, yaitu memunculkan hipotesis alternative yang didasarkan pada kriteria tertentu. b merencanakan planning yaitu menemukan suatu prosedur untuk menyelesaikan tugas. c memproduksi producing, yaitu menghasilkan produk.

b. Domain afektif

Dokumen yang terkait

Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Media Sosial Instagram Sebagai Sumber Belajar Mandiri Untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas XI SMA.

0 4 299

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN FISIKA SMA KELAS X.

3 30 417

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SIBI PADA MATERI KALOR SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK TUNARUNGU.

0 0 2

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MOBILE LEARNING PADA SMARTPHONE DENGAN PLATFORM ANDROID SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK.

0 0 1

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SIBI PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU.

0 0 3

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PROTISTA BERBASIS MOBILE LEARNING PLATFORM ANDROID UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SEWON.

0 0 1

PENGEMBANGAN MOBILE PHYSICS LEARNING PADA PLATFORM ANDROID SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI PADA MATERI KINEMATIKA GERAK UNTUK SISWA SMA KELAS XI SMA.

0 0 2

PENGEMBANGAN MOBILE PHYSICS LEARNING PADA PLATFORM ANDROID SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI PADA MATERI KINEMATIKA GERAK UNTUK SISWA SMA KELAS XI SMA.

0 0 2

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MATERI SUHU DAN KALOR SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X SMA.

0 0 1

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN GERAK PARABOLA BERBASIS KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SKRIPSI

0 0 17