21
tersebut merupakan inti motivasi. Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang individu. Tujuan tersebut mengarahkan perilaku dalam hal ini perilaku
belajar. Dari beberapa definisi motivasi tersebut, pada dasarnya mengandung arti
atau maksud yang sama, bahwa motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadinya suatu perbuatan guna mencapai suatu tujuan. Yang dimaksud dalam hal
ini adalah motivasi belajar yaitu suatu dorongan di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, dan menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar
serta memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki dapat dicapai.
2.2.2 Ciri-ciri Motivasi
Menurut Sardiman 2006:83, motivasi yang ada pada diri setiap orang antara lain sebagai berikut:
1 Tekun menghadapi tugas dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang
lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai 2
Ulet menghadapi kesulitan tidak putus asa. Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin tidak cepat puas dengan
prestasi yang telah dicapai 3
Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah, untuk orang dewasa misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi,
keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindak kriminal dan amoral
4 Lebih senang bekerja sendiri
22
5 Cepat bosan dengan tugas-tugas rutin hal-hal yang bersifat mekanis,
berulang-ulang begitu saja sehingga kurang kreatif 6
Dapat mempertahankan pendapatnya apabila sudah yakin akan sesuatu 7
Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini 8
Senang mencari dan memecahkan masalah soal Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti tersebut di atas, maka orang
itu akan selalu memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti itu akan sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar
mengajar akan berhasil dengan baik, kalau siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri. Siswa yang
belajar dengan baik tidak akan terjebak pada suatu rutinitas dan mekanis. Siswa harus mampu mempertahankan pendapatnya, kalau dia sudah yakin dan
dipandangnya cukup rasional. Bahkan lebih lanjut siswa juga harus peka dan responsif terhadap berbagai masalah umum, dan bagaimana memikirkan
pemecahannya.
2.2.3 Tipe-tipe Motivasi
Dalam membicarakan soal macam-macam motivasi, hanya akan dibahas dari sudut pandang, yakni motivasi yang berasal dari dalam diri pribadi seseorang
yang disebut “motivasi intrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang yang disebut “motivasi ekstrinsik” Djamarah, 2002:115-118.
1 Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsi tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada
23
dorongan untuk melakukan sesuatu. Anak didik termotivasi untuk belajar semata- mata untuk menguasai nilai-nilai yang terkandung dalam bahan pelajaran, bukan
karena keinginan lain seperti ingin mendapat pujian, nilai yang tinggi atau hadiah dan sebagainya. Bahwa anak didik yang memiliki motivasi intrinsik cenderung
akan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu. Gemar belajar adalah aktivitas yang tidak pernah
sepi dari kegiatan anak didik yang memiliki motivasi intrinsik. Dorongan untuk belajar bersumber pada kebutuhan yang berisikan
keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan. Jadi, motivasi intrinsic muncul berdasarkan dengan tujuan esensial, bukan sekedar atribut dan
seremonial. 2
Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik merupakan kebalikan dari motivasi intrinsik. Motivasi
ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Motivasi belajar menempatkan tujuan belajarnya diluar factor-faktor
situasi belajar resides in some factors outside the learning situation. Anak didik belajar karena hendak mencapai tujuan yang terletak di luar hal yang dipelajari.
Misalnya, untuk mencapai angka yang tinggi, diploma, gelar kehormatan dan sebagainya.
24
2.2.4 Prinsip-prinsip Motivasi