49
meningkatkan pendapatan keluarga apabila anggota keluarga tersebut bekerja dan memiliki penghasilan. Tetapi begitu juga sebaliknya apabila jumlah anggota
keluarga banyak tetapi tidak bekerja dan memiliki penghasilan, maka akan mengurangi pendapatan keluarga Sumardi, 1985:98-100 dalam Ariyani
2007:42.
2. Pengeluaran
Menurut Kesiyarinni 2008:24 dalam bukunya yang berjudul IPS Ekonomi menjelaskan pengeluaran untuk konsumsi adalah kegiatan manusia
mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan, baik secara berangsur-angsur maupun sekaligus habis. Tujuan
konsumsi secara umum yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup atau untuk memperoleh kepuasan setinggi-tingginya dan mencapai tingkat kemakmuran.
Menurut Nurjaka 2000:113 pengeluaran keluarga dipengaruhi oleh dua faktor yaitu:
a. Faktor Intern 1 Jumlah pendapatan
Jumlah pendapatan akan menentukan besar kecilnya pengeluaran, semakin tinggi pendapatan seseorang maka akan semakin tinggi pula tingkat
pengeluarannya. 2 Motivasi konsumsi
Motivasi atau dorongan untuk konsumsi biasanya lebih besar daripada motivasi untuk menabung. Semakin tinggi motivasi untuk konsumsi maka
semakin besar tingkat pengeluarannya.
50
3 Tingkat konsumsi Pendapatan yang diterima rumah tangga nantinya akan dibelanjakan
terutama untuk pemenuhan kebutuhan pokok yang meliputi makanan, pakaian dan perumahan. Dalam pemenuhan kebutuhan tersebut terkait erat dengan pendapatan
yang diterima. Semakin tinggi pendapatan yang diterima, maka semakin tinggi pula pengeluarannya. Tolak ukur pola konsumsi rumah tangga ini berdasarkan
pada banyaknya macam barang yang dikonsumsi, semakin banyak macam barang yang dikonsumsi maka tergolong tinggi pola konsumsinya dan begitu juga
sebaliknya 4
Jumlah anggota keluarga atau tanggungan Jumlah anggota keluarga juga mempengaruhi tingkat pengeluaran dalam
suatu keluarga. Semakin banyak jumlah anggota keluarga maka akan semakin besar jumlah anggaran untuk pengeluarannya.
5 Kepribadian
Kepribadian seseorang akan mempengaruhi tingkat konsumsinya, tetapi untuk setiap orang berbeda.
6 Sikap atau gaya hidup
Sikap atau gaya hidup sangat berpengaruh pada konsumsi seseorang, seseorang yang memiliki sikap atau gaya hidup mewah memiliki tingkat konsumsi
atau pengeluaran yang sangat besar. Sikap atau gaya hidup mewah biasanya dimiliki oleh masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan dengan pendapatan
yang tinggi pula.
51
b. Faktor Ekstern 1
Kebudayaan atau adat-istiadat Perbedaan budaya pada tiap-tiap bangsa membawa pengaruh terhadap
pengeluaran mereka masing-masing. 2
Lingkungan tempat tinggal Lingkungan tempat tinggal berpengaruh terhadap pola konsumsi keluarga.
Keluarga yang memiliki tempat tinggal di daerah perkotaan tingkat pengeluarannya jauh lebih tinggi daripada keluarga yang tinggal di daerah
pedesaan. 3
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Semakin maju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi suatu
bangsa, maka semakin tinggi pula pola konsumsinya. Hal ini akan berdampak pada semakin meningkatnya jumlah permintaan akan suatu barang dan jasa yang
juga akan menyebabkan pengeluarannya meningkat atau naik. Dari beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa indikator-indikator
dari kondisi ekonomi orang tua dalam penelitian ini adalah: 1. Jumlah pendapatan.
2. Pengeluaran untuk pemenuhan kebutuhan pendidikan.
2.6 Kerangka Berfikir