21 mandiri, berdiskusi dengan temannya atau mengerjakannya di depan kelas
jika diminta guru.
F. Kemampuan Pemecahan Masalah
Menurut Polya Herman Hudojo, 2003: 87 pemecahan masalah adalah suatu usaha untuk mencari jalan keluar dari sebuah kesulitan namun
penyelesaian tersebut tidak bisa dicapai secara langsung. Suatu soal pemecahan masalah tidak bisa dikatakan sebagai soal pemecahan masalah
jika diberikan kepada siswa kemudian siswa tersebut secara langsung dapat mengetahui bagaimana cara menyelesaikannya dengan benar Erman
Suherman, 2003: 92. Masalah bagi seorang siswa, belum tentu masalah bagi siswa lain.
Oleh karenanya, guru harus benar-benar memperhatikan soal pemecahan masalah yang akan disajikan kepada siswa. Dengan demikian perlu
dilakukan pembedaan antara soal rutin dan soal tidak rutin. Soal rutin biasanya mencakup aplikasi suatu prosedur matematika yang sama atau
mirip dengan hal yang baru dipelajari, sedangkan untuk soal tidak rutin diperlukan pemikiran yang lebih mendalam agar dapat mencapai prosedur
yang benar Erman Suherman, 2003: 93. Menurut Polya Erman Suherman, 2003: 91 untuk menyelesaikan
soal penyelesaian masalah terdapat empat langkah, yaitu 1.
Memahami masalah Agar dapat menyelesaikan masalah dengan benar, maka siswa perlu
untuk memahami masalah yang diberikan terlebih dahulu.
22 2.
Merencanakan penyelesaian Setelah memahami masalah, siswa harus menyusun rencana
penyelesaian masalah. Fase ini tergantung pada pengalaman siswa dalam menyelesaikan masalah. Semakin banyak pengalaman mereka, ada
kecenderungan siswa lebih kreatif dalam menyusun rencana untuk menyelesaikan masalah. Rencana penyelesaian masalah dapat dibuat
baik secara tertulis maupun tidak. 3.
Menyelesaikan masalah sesuai rencana Siswa melakukan penyelesaian masalah sesuai dengan rencana yang
telah dibuat. 4.
Mengecek kembali semua langkah yang telah dikerjakan Dengan melakukan pengecekan kembali, siswa dapat mengoreksi
kemungkinan kesalahan yang ia buat, sehingga siswa mendapat jawaban yang benar sesuai dengan masalah yang diberikan.
Kemampuan pemecahan masalah yang dimaksud pada penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah matematika. Departemen
Pendidikan Oregon dan Illinois State Board of Education Sugiman dan Yahya. S, 2010: 44 menyatakan bahwa cara mengukur kemampuan
pemecahan masalah matematika pada siswa SMP dapat dilakukan dengan memberikan soal uraian untuk diselesaikan secara tuntas. Aspek-aspek yang
dinilai meliputi: 1 pengetahuan matematika yang terdiri dari pengetahuan konseptual dan prosedural; 2 pengetahuan strategi pemecahan masalah;
3 komunikasi; dan 4 akurasi. Pemecahan masalah harus ditekankan pada
23 struktur kognitif yang dimiliki siswa, karena bila tidak siswa hanya
memiliki kemungkinan kecil untuk dapat menyelesaikan masalah yang diberikan Herman Sudojo, 2003: 87.
G. Partisipasi Siswa