41
2.6.2 Pengertian Lingkungan Hidup dan Pendidikan Lingkungan
Lingkungan adalah gabungan semua hal di sekitar kita yang mempengaruhi hidup kita. Hal-hal yang mempengaruhi hidup kita adalah suhu, udara, air dan sebagainya.
50
Broadly berpendapat bahwa, lingkungan adalah jumlah total dari semua kondisi dan pengaruh yang mempengaruhi perkembangan dan kehidupan dari semua organisme di
bumi.
51
Di dalam Undang-Undang tentang Perlindungan Lingkungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yaitu UU no. 32 tahun 2009, memberikan pengertian lingkungan hidup
sebagai berikut: Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
52
Defenisi lain yang hampir sama dengan isi UU Perlindungan Lingkungan disampaikan oleh
Munadjat, yang melihat secara sederhana, bahwa lingkungan dapat diartikan sebagai semua benda dan daya serta kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan tingkah-perbuatannya,
yang terdapat dalam ruang di mana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad-jasad hidup lainnya.
53
Dalam memahami lingkungan hidup, banyak orang sering menyamakan ilmu lingkungan dengan ekologi. Pernyataan ini tidak sepenuhnya benar. Menurut Wiryono,
ekologi merupakan dasar dari ilmu lingkungan, atau ilmu lingkungan merupakan aplikasi dari ekologi. Istilah ekologi ditemukan oleh Ernest Haeckel Zoologiwan ilmuan yang
mempelajari ilmu hewan dari Jerman, di tahun 1866, tetapi sampai dengan pertengahan
50
Wiryono, Pengantar Ilmu Lingkungan. PERTELON. 2013:Bengkulu, 1.
51
Anil Kumar De and Arnab Kumar de, Environmental Education. New Age International P Limited. 2004:New Delhi, 1.
52
Wiryono, Pengantar Ilmu Lingkungan. PERTELON. 2013:Bengkulu, 1.
53
Munadjat Danusaputra, Hukum Lingkungan, Buku I Umum. Binacipta. 1985:Jakarta, 67.
42
abad 20 cabang ilmu ekologi belum banyak dikenal orang. Istilah ekologi baru terkenal setelah gerakan penyelamatan lingkungan tumbuh secara luas di negara-negara maju pada
dasawarsa 1960-an. Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat atas masalah lingkungan, istilah ekologi menjadi semakin populer, tetapi juga semakin salah digunakan.
54
Ada banyak defenisi tentang ekologi, tetapi yang paling banyak dipakai adalah ketika ekologi dilihat sebagai studi tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan
lingkungannya. Menurut Krebs 1978, defenisi ini terlalu luas, karena semua macam studi dapat masuk di dalamnya. Dia lebih sepakat dengan defenisi yang dibuat oleh Andrewarth
yang mendefenisikan ekologi sebagai studi ilmiah tentang distribusi dan kelimpahan
abundance
organisme. Menurut Krebs, defenisi Andrewarth ini lebih baik, tetapi ada satu kata kunci yang kurang, yaitu interaksi. Oleh karena itu Krebs menyempurnakan defenisi di
atas menjadi, ekologi adalah studi ilmiah tentang interaksi yang menentukan distribusi dan kelimpahan organisme.
55
Terdapat beberapa pandangan atau pengertian tentang ilmu lingkungan yang dibuat oleh beberapa ahli. Botkin and Keller mendefenisikan bahwa ilmu lingkungan adalah
sekelompok ilmu-ilmu yang mencoba menjelaskan bagaimana kehidupan di bumi dilestarikan, apa yang menyebabkan persoalan lingkungan dan bagaimana persoalan ini
dapat diselesaikan. Menurut mereka, banyak disiplin ilmu sains penting bagi ilmu lingkungan, yaitu biologi khususnya ekologi, geologi, hidrologi, klimatologi, meteorology,
54
Wiryono, Pengantar Ilmu Lingkungan .… 2-3.
55
Ibid., 3.
43
oseanologi ilmu kelautan, dan ilmu tanah. Mereka juga berpendapat bahwa ilmu lingkungan juga berkaitan dengan ilmu bukan sains yakni filsafat dan ekonomi.
56
Berdasarkan perkembangannya yang sedemikian rupa maka ilmu lingkungan secara spesifik telah berkembang hingga menjadi pendidikan lingkungan hidup. Secara
khusus pembahasan mengenai teori pendidikan lingkungan berangkat dari berbagai isu lingkungan hidup yang muncul dan terjadi dalam kehidupan masyarakat diberbagai belahan
dunia. Isu lingkungan hidup meliputi masalah-masalah seperti, pertumbuhan penduduk, kemiskinan, ketidaksama rataan, hutan tropis, masalah kekeringan, air bersih, laut dan
pantai, atmosfir dan iklim dan seterusnya. Dengan melihat masalah-masalah ini, maka muncullah berbagai alternatif teori dan praksis yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan
lingkungan dari kerusakan yang lebih serius lagi. Pendidikan lingkungan hidup didefenisikan sebagai proses mengenali nilai-nilai
dan mengklarifikasi konsep-konsep untuk mengembangkan keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk memahami dan menghargai keterkaitan antara budaya manusia dan
lingkungan fisiknya. Pendidikan lingkungan juga memerlukan praktik di dalam pembuatan keputusan, dan perumusan kode perilaku tentang isu-isu yang berfokus pada kualitas
lingkungan hidup IUCN, 1971. Defenisi ini diperkenalkan lebih lanjut kepada dunia melalui konferensi workshop yang diadakan di UK, India, Belanda, Canada, Kenya, dan
argentina dan kepedulian ini bertambah dan merambah sampai ke Nevada, USA.
57
Oleh karena itu pendidikan lingkungan hidup ini sangat terkait dengan berbagai segi kehidupan manusia baik di perkotaan, maupun di daerah-daerah yang dapat dipandang
56
Ibid., 4.
57
Joy, A. Palmer, Environmental Education in the 21
st
Century. …. 7.
44
dari berbagai sisi seperti politik, ekonomi dan sebagainya. Apalagi, pendidikan lingkungan mencoba mengkaji kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh manusia karena ingin
mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan alasan pembangunan daerah namun sering mengorbankan lingkungan sebagai tanggung jawab sosialnya.
2.6.3 Perkembangan Pendidikan Lingkungan Hingga Abad ke-21