15
Kegiatan  praksis  dari  teologi  sosial  sudah  dilaksanakan  tidak  hanya  dalam  kehidupan jemaat  pertama  tetapi  sebelum  penyaliban  Yesus.  Teologi  sosial  ini  telah  dikembangkan  pada
saat  Yesus  mengembara  bersama  para  murid-Nya.  Berdasarkan  hal  ini,  praksis  teologi  sosial kemudian  terus  dikembangkan  secara  teratur  dan  sistematis  oleh  gereja,  sehingga  hal  itu
dirangkum dalam tri tugas gereja yakni
marturia
bersaksi,
koinonia
bersekutu, dan
diakonia
melayani.
4
Tetapi  praksis  teologi  sosial  ini  biasanya  hanya  menyentuh  pelayanan  manusia terhadap  sesamanya  manusia.  Semua  arah  pelayanan  gereja  hanya  ditujukan  kepada  sesama
manusia antroposentris dan Allah teosentris. Karena itu satu kesadaran baru telah muncul dan berkembang  pesat  dalam  cakrawala  berpikir  manusia,  yakni  bahwa  lingkungan  hidup  atau
ekologi  dan  alam  ciptaan  merupakan  bagian  yang  utuh  dalam  risalah-risalah  teologis, pemahaman  dan  penghayatan  kerohanian  umat  manusia
5
sehingga  gereja  sebagai  salah  satu lembaga sosial dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
2.3 Gereja sebagai Lembaga Sosial
Gereja  adalah  persekutuan  orang-orang  yang  percaya  kepada  Kristus.  Gereja  memiliki lima  model  dalam  melaksanakan  tugas  panggilannya.  Dua  dari  lima  itu  adalah  gereja  dilihat
sebagai  institusi  dan  gereja  sebagai  pewarta.  Gereja  sebagai  institusi  merupakan  pemahaman bahwa gereja dipandang sebagai suatu masyarakat yang cenderung untuk mengutamakan struktur
kepemimpinan  sebagai  elemen  formal  dalam  masyarakat.  Pada  dasarnya,  pandangan  ini  mau menekankan  aspek  gereja  sebagai  sebuah  lembaga  yang  di  dalamnya  ada  struktur  organisasi
yang  jelas  dalam  pembagian  tugas  dan  kewajiban.  Tugas  dan  tanggung  jawab  itu  adalah  untuk
4
Eka Darmaputera via Soegeng Hardiyanto, Pergumulan dalam pengharapan: Teologi Sosial dan Gerakan Keesaan. BPK Gunung Mulia. 1999:Jakarta, 132.
5
Amatus Woi, Menyapa Bumi, Menyembah Hyang Ilahi: Tinjauan Teologis atas Lingkungan Hidup. Kanisius. 2008:Yogyakarta, 13.
16
mengajar,  menguduskan  dan  memimpin.  Ketiga  fungsi  ini,  merupakan  pengarah  bagi  gereja khususnya  orang-orang  yang  mendapatkan  jabatan  gerejawi  untuk  melakukan  tugas  itu  dalam
rangka mewujudkan kasih  Tuhan di  tengah-tengah kehidupan gereja. Penekanan penting dalam menjalankan  tugas  itu  adalah  melayani  yakni  menyalurkan  ajaran  dan  rahmat  Kristus  sendiri.
6
Karena  itulah,  maka  penting  juga  untuk  melihat  model  gereja  sebagai  pewarta.  Gereja  sebagai pewarta  menekankan  pada  SabdaFirman  Tuhan.  Menurut  model  ini,  gereja  dikumpulkan  dan
dibentuk  oleh  Sabda  Allah.  Misi  gereja  adalah  mewartakan  apa  yang  sudah  didengar,  diimani dan  yang  sudah  diserahkan  kepadanya  untuk  diwartakan.
7
Dalam  tugasnya  sebagai  pewarta kebenaran,  gereja  tidak  hanya  menyentuh  dan  memperhatikan  hal-hal  yang  berkaitan  dengan
iman  saja,  tetapi  gereja  juga  memiliki  hak  dan  kewajiban  untuk  bersuara  dengan  penuh wewenang  atas  masalah-masalah  sosial,  ekonomi  dan  sebagainya.  Sebab  bagaimana  pun  juga,
gereja hidup di tengah-tengah masyarakat dengan persoalan sosial yang kompleks.
8
Dengan  kenyataan  seperti  yang  telah  dijelaskan  tersebut  maka,  ada  beberapa  alasan mengapa gereja melakukan intervensi terhadap masalah-masalah sosial yang terjadi, antara lain:
9
1 Masalah-masalah  sosial  pada  umumnya  tidak  dapat  dirumuskan  semata-mata  dari  segi
teknis  kenyataan-kenyataan  sosial,  ekonomi  dan  politik.  Di  dalamnya  juga  termuat masalah moral dan etika. Karena itu, iman Kristen diharapkan dapat menerangi suara hati
dan memungkinkan orang Kristen untuk memenuhi kewajibannya dalam konteks historis tertentu dengan tetap memiliki keterbukaan terhadap yang transenden.
2 Masalah-masalah sosial  pada umumnya kerap kali berasal dari kecenderungan manusia
untuk  mementingkan  dirinya  atau  dalam  istilah  teologis,  keberdosaan  manusia.
6
Avery Dulles, Model-model Gereja. Nusa Indah. 1990:Yogyakarta, 34-35.
7
Ibid., 73.
8
Ricardo Antoncich, Iman dan Keadilan: Ajaran Sosial Gereja dan Praksis Sosial Iman. Kanisius. 1990:Semarang, 17.
9
Ibid., 18.
17
Ketidakadilan  sosial  sebagaimana  yang  terjadi  dalam  bentuk  jurang  kaya-miskin, pemerasan  manusia  atas  sesamanya,  pengangguran,  kemiskinan,  perkosaan  hak-hak
kaum  miskin,  dan  sebagainya.  Ketidakadilan  sosial  ini  juga  yang  dirasakan  oleh lingkungan hidup. Hal ini terbukti dari perilaku manusia yang mengekploitasi lingkungan
secara  besar-besaran  sehingga  menimbulkan  banyak  masalah.  Semua  perilaku  ini merupakan ungkapan dari situasi-situasi keberdosaan manusia.
3 Gereja prihatin terhadap akibat-akibat dari permasalahan sosial itu karena kondisi-kondisi
hidup yang tidak layak merupakan kendala bagi keselamatan manusia. 4
Ajaran  gereja  tentang  permasalahan  sosial  dan  tanggapan  umat  Kristen  terhadapnya merupakan bagian dari pandangan hidup Kristen.
Namun, meskipun gereja berusaha untuk terlibat dalam melihat masalah-masalah sosial yang  terjadi,  tetapi  bukan  berarti  bahwa  keberadaan  gereja  menyediakan  obat  manjur  untuk
menyembuhkan penyakit atau luka-luka sosial yang ada. Ajaran sosial gereja bukanlah
ideologi
atau pun analisis sosial ilmiah, meski pun di dalamnya termuat analisis-analisis yang tajam atas masyarakat,  negara  dan  manusia.  Tugas  gereja  sebagai  salah  satu  lembaga  sosial  adalah  untuk
memberikan  tanggapan  iman  dan  memberikan  pengarahan  tindakan  iman  bagi  umat  Kristiani dalam  menghadapi  masalah-masalah  sosial  yang  ada,
10
termasuk  di  dalamnya  masalah lingkungan  hidup.  Karena  gereja  merupakan  bagian  integral  dari  lembaga-lembaga  sosial  yang
ada  dan  turut  ambil  bagian  dalam  tugas  itu  sehingga  gereja  memiliki  kaitan  yang  erat  dengan lembaga  sosial  lain  dan  sangat  penting  untuk  menjalin  kerja  sama.  Bahkan  gereja  juga  perlu
belajar  dari  lembaga  sosial  lainnya,  dalam  rangka  mewujudkan  terang  kasih  Tuhan  ditengah- tengah kehidupan seluruh ciptaan melalui tindakan nyata praksis sebagai proses belajar seumur
10
Ricardo Antoncich, Iman dan Keadilan: Ajaran Sosial Gereja dan Praksis Sosial Iman. 19.
18
hidup  yang  terintegrasi.  Bagaimana  pun  juga,  ketika  gereja  ingin  terlibat  dalam  melihat  dan merespon  masalah-masalah  sosial  yang  terjadi  salah  satunya  masalah  linkungan  hidup,  gereja
sendiri  perlu  memperhatikan  pertimbangan  etis  dari  etika  lingkungan,  agar  hal  itu  juga  dapat memperlengkapi gereja lebih lagi dalam melaksanakan perannya tersebut.
2.4 Etika Lingkungan