Plankton DESKRIPSI TEORI 1. Ekosistem Air Tawar
16
karotenoid dan dua macam kromoprotein yang larut dalam air yaitu: fikosianin yang berwarna biru dan fikoeritin yang berwarna
merah. Perbandingan macam- macam zat warna itu amat labil, oleh sebab itu warna ganggang tidak tetap, kadang-kadang
tampak kemerahan, kadang-kadang kebiruan. Gejala ini dianggap suatu penyusuain diri terhadap sinar adaptasi kromatik.
Cyanophyceae umumnya tidak bergerak. Di antara jenis- jenis
yang berbentuk benang dapat mengadakan gerakan merayap yang meluncur pada alas basah. Bulu cambuk tidak ada, gerakan itu
mungkin sekali karena adanya kontraksi tubuh dan dibantu dengan pembentukan lendir. Cyanophyceae dibedakan dalam 3
bangsa yaitu
Chroococcales, Chamaesiphonales
, dan
Hormogonale s.
c. Kelas Diatomeae Bacillariophyceae Diatomeae
atau Bacillarophyceaememiliki dinding sel yang susunannya khusus yaitu terdiri atas pektin dengan suatu panser
yang terdiri atas kersik di sebelah luarnya. Panser kersik itu tidak menutup seluruh sel sebab dengan demikian pembelahan sel
akan terganggu, melainkan terdiri atas dua bagian yang merupakan wadah dan tutupnya. Permukaan kedua bagian panser
itu mempunyai susunan yang rumit, yang mempunyai liang-liang yang halus sebagai jalan untuk keluarnya lendir. Sel Diatomeae
mempunyai inti dan kromatofora berwarna kuning- coklat yang
17
mengandung klorofil-a, karotin, santofil dan karatenoid lainnya yang sangat menyerupai fikosantin. Dalam sel-sel Diatomeae
terdapat pirenoid, tetapi tidak dikelilingi oleh tepung. Hasil- hasil asimilasi ditimbun di luar kromatofora, berupa tetes - tetes
minyak dalam plasma sering dalam vakuola, dan disamping minyak kadang- kadang juga leukosin. Diatomeae hidup dalam
air tawar maupun dalam air laut, tetapi juga di atas tanah-tanah yang basah, terpisah- pisah atau membentuk koloni yang hidup di
atas tanah tahan kala yang buruk kekeringan sampai beberapa bulan. Diatomae dibagi dalam dua bangsa, yaitu Centrales dan
Pennales .
d. Kelas Conjugatae Conjugate
adalah ganggang
yang berwarna
hijau mengandung klorofil-a dan b, mempunyai satu inti dan dinding
sel dari selulosa. Berlainan dengan Chlorophyceae, ganggang ini tidak membentuk zoospore maupun gamet yang mempunyai bulu
cambuk, oleh karena itu juga dinamakan Acontae. Pada pembiakan generatif, dua gamet yang sama tidak mempunyai
bulu cambuk bersatu menjadi suatu zigot. Setelah mengalami waktu istirahat, zigot mengadakan pembelahan reduksi, kemudian
berkecambah. Jadi Conjugate
adalah organisme haploid. Conjugate
dibedakan menjadi 2 bangsa yaitu Desmidales dan Zygnemantales
.
18
e. Kelas Flagellatae Flagellatae
adalah kelompok ganggang yang merupakan penyusun plankton, bersel tunggal, dapat bergerak dengan
pertolongan satu atau beberapa bulu cambuk yang keluar dari satu tempat pada sel tadi.Terdapat juga golongan flagellatae misalnya
Rhizochloris yang selamanya bersifat ameboid. Pada kelas
Flagellatae memiliki
7 bangsa,
yaitu Chrysomodales,
Hetrechloridales, Crytomonadales, Dinoflagellatae, Euglanales, Protochloridales,
dan Volvocales. f.
Kelas Phaeophyceae ganggang pirang Phaeophyceae
adalah ganggang yang berwarna pirang. Dalam kromatoforanya terkandung klorofil –a, karotin, dan
santofil, tetapi fikosantin yang menutupi warna lainnya dan menyebabkan
ganggang itu
kelihatan berwarna
pirang. Kebanyakan Phaeophyceae hidup dalam air laut, hanya beberapa
jenis saja
yang hidup
dalam air
tawar. Kelas
Phaeophyceae memiliki beberapa bangsa, yaitu Phaeosporales,
Laminariales, Dictyyotales , dan Fucales.
g. Kelas Rhodophyceae ganggang merah Rhodophyceae
berwarna merah sampai ungu, kadang- kadang
juga lembayung
atau pirang
kemerah-merahan. Kromatofora berbentuk cakram atau suatu lembaran, mengandung
klorofil-a dan karotenoid, tetapi warna itu tertutup oleh zat warna
19
merah yang mengadakan floresensi, yaitu fikoeritrin. Pada jenis- jenis tertentu terdapat fikosianin. Kebanyakan Rhodophyceae
hidup dalam air laut, terutamadalam lapisan- lapisan air yang dalam. Hidupnya sebagai bentos melekat pada suatu substrat
dengan benang-benang
pelekat atau
cakram pelekat.
Rhodophyceae dibagi dalam dua anak kelas, yaitu Bangieae dan
Florodeae .
Zooplankton adalah organisme plankton yang bersifat heterotrofik yang bergantung pada materi organik baik berupa fitoplankton maupun
detritus. Umumnya zooplankton berukuran 0,2-2 mm Nontji. 2006:5. Sebagai herbivora di ekosistem perairan, peranan zooplankton sangat
penting karena dapat mengontrol kelimpahan fitoplankton. Hal tersbut menyatakan bahwa zooplankton berperan sebagai penghubung antara
organisme produsen primer dengan organisme karnivora. Namun dari sudut ekologi, hanya satu golongan zooplankton yang sangat penting
artinya yaitu subkelas kopepoda. Kopepoda adalah
crustacea holoplanktonik berukuran kecil yang mendominasi zooplankton,
merupakan herbivora primer Nybakken. 1988: 41. Umumnya
zooplankton banyak ditemukan di perairan yang mempunyai kecepatan arus rendah serta kekeruhan air yang rendah Barus. 2004: 45.
Menurut Hutabarat, S. dan Stewart, M.S.1986 dalam Rina, Ahadiati 2012: 21-29, zooplankton terdiri dari beberapa filum hewan
20
antara lain : filum Protozoa, Cnidaria, Ctenophora, Annelida, Crustacea dan Mollusca.
a. Protozoa Protozoa dibagi dalam 4 kelas yaitu : Rhizopoda, Ciliata,
Flagellata dan Sporozoa. Kelas Sporozoa tidak ada yang hidup sebagai plankton. Flagellata, dalam hal ini “Zooflagellata” yang
hidup sebagai plankton freeliving sebetulnya semuanya merupakan tipe holozoik dari alga yang berflagel seperti
Pyrrophyta .
Beberapa flagellata
diklasifikasikan sebagai
Fitoflagellata, akan tetapi karena memiliki sedikit pigmen fotosintesis dan makan dengan cara memangsa maka dimasukkan
ke dalam golongan zooplankton. Cilliata sebagian besar hidup bebas di air tawar dan hanya beberapa golongan yang hidup di
laut golongan Tintinnidae. Cilliata ni merupakan zooplankton sejati di air tawar, tetapi banyak hidup diantara Periphyton atau di
dasar sebagai bentos, dimana terdapat banyak detritus yang membusuk. Rhizopoda merupakan zooplankton yang penting di
air laut maupun air tawar, zooplankton ini merupakan makanan bagi ikan dan hewan Avertebrata. Contoh marga dari filum
Protozoa antara lain : Paramecium, Vorticella, Dileptus,
Dinoclonium, dan Rabdonella.
21
b. Cnidaria Cnidaria terdiri dari kelas Hydrozoa, Scypozoa, dan
Anthozoa. Hanya pada kelas Hydrozoa, dimana Hydra juga termasuk dan terdiri dari spesies-spesies berupa ubur-ubur kecil
yang hidup sebagai plankton. Cnidaria memiliki 2 lapisan sel, yaitu external dan lapisan internal yang dipisahkan oleh lapisan gelatin
non selular yang disebut mesoglea. Karakteristik penting Cnidaria adalah adanya sel penyengat nematocysts yang menyuntikkan
venum yang dapat melumpuhkan mangsanya. Ubur-ubur dari kelas Scypozoa merupakan organisme plankton terbesar dan terdapat
dalam jumlah besar. Contoh marga dari filum Cnidaria antara lain : Obelia, Liriope, Bougaivillia, Diphyes
. c. Ctenophora
Filum Ctenophora yang secara taksonomi masih dekat dengan Cnidaria sebagian besar bersifat planktonik. Semua
Ctenophora adalah karnivora rakus, yang menangkap mangsanya dengan tentakel- tentakel yang lengket atau dengan mulutnya yang
sangat lebar. Untuk bergerak dalam air menggunakan deretan- deretan silia yang besar yang disebut stenes. Perbedaan Ctenophora
dengan Cnidaria adalah tidak adanya sel penyengat nematocysts pada Ctenophora tetapi memiliki sel pelengket yang disebut
coloblast dimana sel ini dapat melekatkan mangsanya. Ctenophora
dahulu di masukkan dalam filum Coelenterata tetapi kemudian di
22
pisahkan, karena tidak mempunyai nematokis dan hanya mempunyai struktur-struktur seperti sisir cteno. Spesies ini sangat
transparan dan tidak berwarna. Contoh marga dari filum
Ctenophora antara lain : Pleurobrachia, Velamen, Beroe. d.
Annelida Annelida ini cukup banyak terdapat sebagai meroplankton
di laut. Di perairan air tawar, jenis Annelida ini hanya terdapat lintah ordo Hirudinae dan dapat menjadi parasit pada ikan-ikan
yang dipelihara di kolam. Banyak meroplankton dari Annelida ini terdapat dipantai-pantai yang subur, seperti halnya meroplankton
dari Crustacea. Larva- larva Annelida bernama trochophore larva, jika baru keluar dari telur, berbentuk bulat atau oval, bersilia dan
mempunyai tractus digesvitus agar di lautan bebas dapat memakan nanoplanktondan detritus yang halus.
e. Arthropoda Bagian terbesar zooplankton adalah anggota filum
arthropoda. Dari filum Arthropoda hanya Crustacea yang hidup sebagai plankton dan merupakan zooplankton terpenting bagi ikan
di perairan air tawar maupun air laut. Crustacea berarti hewan- hewan yang mempunyai sel yang terdiri dari kitin atau kapur yang
sukar dicerna. Crustacea dapat dibagi menjadi 2 golongan: Entomostracea
atau udang-udangan
tingkat rendah
dan Malacostracea
atau udang-udangan tingkat tinggi. Sebagian besar
23
dari larva Malacostracea merupakan meroplankton dan sebagian besar mati sebagai plankton karena di makan oleh spesies hewan
yang lebih besar atau mati karena kekurangan makanan. Entomostracea
terdiri dari ordo-ordo Branchiopoda, Ostracoda, Copepoda
dan Cirripedia
. Entomostracea
yang merupakan zooplankton ialah
Cladocera, Ostracoda dan
Copepoda ,
sedangkan dari
Malacostracea hanya
Mycidacea dan
Euphausiacea yang
merupakan zooplankton
kasar atau
makrozooplankton. Salah satu subkelas Crustacea yang penting bagi perairan adalah Copepoda. Copepoda adalah crustacea
holoplanktonik berukuran kecil yang mendominasi zooplankton di semua laut dan samudera. Pada umumnya Copepoda yang hidup
bebas berukuran kecil, panjangnya antara satu dan beberapa milimeter. Copepoda merupakan zooplankton yang mendominasi
ekosistem perairan, dengan populasi dapat mencapai 70 – 90. Contoh
marga dari Arthropoda antara lain
Paracalanus, Pseudocalanus,
Acartia, Euchaeta,
Calanus, Oithona,
Microsetella .
f. Moluska
Moluska terdiri dari kelas Gastropoda, Pelecypoda
Bivalvia dan Cephalopoda. Terdapat bermacam moluska yang telah mengalami adaptasi khusus agar dapat hidup sebagai
holoplankton. Moluska planktonik yang telah mengalami
24
modifikasi tertinggi ialah Ptepropoda dan Heteropoda. Kedua kelompok ini secara taksonomi dekat dengan siput dan termasuk
kelas Gastropoda. Ada dua tipe Pteropoda, yang bercangkang ordo Thecosomata
dan yang telanjang ordo Gymnosomata. Pteropoda bercangkang adalah pemakan tumbuhan herbivora, cangkangnya
rapuh dan berenang menggunakan kakinya yang berbentuk sayap. Pteropoda telanjang dapat berenang lebih cepat daripada yang
bercangkang. Heteropoda adalah karnivora berukuran besar dengan tubuh seperti agar-agar yang tembus cahaya. Contoh marga dari
filum Moluska antara lain : Creseis, Limacina, Cavolina, Diacria, Squid
.