KERANGKA BERFIKIR TEORITIS KAJIAN PUSTAKA

38

E. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah lokasi pengambilan sampel, komposisi jenis, struktur komunitas plankton dan faktor fisik-kimia perairan.

F. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan meliputi: turbidimeter, pH meter, termometer, plankton net, lux meter, botol flacon, mikroskop binokuler, object glass, cover glass , meteran, kertas label, kamera, alat tulis, kulkas, tali, pemberat, termos es, perahu, pipet tetes, tisu dan penggaris. Bahan yang digunakan meliputi: es batu, gliserin dan akuades. Gliserin digunakan untuk mengawetkan plankton dan mencegah terjadinya pengerutan pada plankton.

G. Prosedur Penelitian 1. Kegiatan Lapangan

a. Penentuan titik pengambilan sampel Penentuan stasiun menggunakan metode purposive sampling berdasarkan aktivitas manusia dan penutupan vegetasi sehingga titik pengambilan sampel sebagai berikut: 1 Stasiun I Stasiun I merupakan bagian yang digunakan warga untuk mencuci dan mandi di Telaga Bromo. 2 Stasiun II Stasiun II merupakan bagian tengah Telaga Bromo. 39 3 Stasiun III Stasiun III merupakan bagian yang terdapat naungan vegetasi. 4 Stasiun IV Stasiun IV merupakan bagian yang tidak terdapat naungan vegetasi. Gambar 2. Pembagian Stasiun di Telaga Bromo Sumber: Google Earth b. Pengambilan sampel Menurut Romimohtarto dan Juwana 1998, berikut ini langkah-langkah pengambilan sampel menggunakan plankton net: 1. Menurunkan plankton net sampai ke bagian dasar di stasiun yang telah ditentukan. 2. Menarik kembali plankton net dari dasar ke permukaan perairan. 3. Mengulang langkah 1 dan 2 sebanyak 5 kali. ST. 2 ST.1 ST.3 ST.4 40 4. Memasukkan air saringan dari botol penampung plankton net ke dalam botol filmbotol flacon. 5. Memberi gliserin sebanyak 10 tetes ke dalam botol flacon tersebut. 6. Menyimpan air sampel tersebut dalam termos yang telah diisi es batu. 7. Mengulang langkah 1-6 sebanyak 5 kali. 8. Mengulangi cara di atas pada pengambilan air di stasiun yang berbeda. c. Pengukuran kondisi fisik perairan meliputi: 1 Intensitas Cahaya Pengukuran intensitas cahaya dilakukan dengan mengaktifkan lux meter kemudian mengatur skala yang diinginkan terdiri dari skala A ... lux, B … x 10 lux dan C … x 100 lux. Mengarahkan lux meter kearah cahaya matahari. Mencatat angka yang tertera dalam lux meter. 2 Kekeruhan Pengukuran kekeruhan dilakukan dengan mencuci ujung turbidimeter menggunakan akuades. Kemudian ujung turbidimeter dimasukkan dalam air telaga hingga angka di skala turbiditasnya konstan. 3 Kedalaman Kedalaman air diukur dengan menggunakan tali yang dibuat simpul setiap 50 cm. Ujung tali diberi pemberat berupa batu.