23
dengan lima elektron yang tidak berpasangan adalah 5,92 BM sedang pada eksperimen berkisar pada 5,7
– 6,0 BM. Kompleks besiIII spin rendah mempunyai momen magnetik sebesar 2,0
– 2,5 BM, angka ini lebih besar dibanding dengan hanya melibatkan spin elektron saja yaitu 1,73 BM Huheey
et al ., 1993.
2. Spektrofotometer UV-Vis
Spektrum elektronik ion logam transisi dan kompleks diamati pada daerah sinar tampak dan ultraviolet UV-Vis. Spektrum akan timbul ada saat elektron
berpromosi dari tingkat energi yang lebih rendah menuju tingkat energi di atasnya Lee, 1994.
Pada umumnya senyawa kompleks logam transisi memiliki warna yang khas. Hal ini menunjukkan adanya absorpsi di daerah sinar tampak, dimana
elektron akan dieksitasi oleh cahaya tampak dari tingkat energi orbital molekular kompleks berisi elektron ke tingkat energi yang kosongbelum terisi
penuh. Energi yang diserap senyawa kompleks adalah khas antara senyawa satu dengan senyawa lainnya mengikuti persamaan 6 :
ΔE = h = hc ………………………………………………………..6 Keterangan :
ΔE = energi Joule h
= tetapan Planck 6,626.10
-34
Js = bilangan gelombang m
-1
c = kecepatan cahaya 3.10
8
ms
-1
= panjang gelombang maksimum m
24
Warna senyawa kompleks dapat dideteksi dengan mengukur panjang gelombang yang diserap oleh senyawa kompleks menggunakan
spektrofotometer UV-Vis Yenita, 2012. Puncak-puncak serapan pada spektrum disebabkan oleh adanya berbagai transisi elektronik yang terjadi,
yaitu transisi d-d atau transisi medan ligan yang panjang gelombang absorpsinya bergantung sekali pada pembelahan medan ligan dan transfer
muatan. Hal ini terjadi apabila satu dari dua orbital memiliki karakter utama logam dan orbital lain memiliki karakter ligan. Transisi transfer muatan
diklasifikasikan atas transfer muatan logam ke ligan metal M to ligand L charge-transfers
MLCT dan Transfer Muatan dari Ligan ke Logam LMCT Saito, 1996.
Pada umumnya berbagai warna khas senyawa kompleks disebabkan oleh adanya transisi d-d yang mempunyai pita serapan di daerah tampak. Pada
transisi d-d elektron tereksitasi dari suatu orbital d ke orbital d yang lain, misalnya dari orbital t
2g
ke orbital e
g
. Karena pemisahan energi d-d yang relatif kecil maka intensitas transisi ini relatif rendah Yenita, 2012.
3. Spektrofotometer FTIR