10
N N
Gambar 2. Struktur 1,10-Fenantrolin
Karakteristik ligan 1,10-fenantrolin berfase kristal berwarna putih, mempunyai titik leleh antara 98
o
C – 100
o
C, berat molekul 198,23 gmol dan sering dijumpai dalam bentuk monohidratnya, dengan rumus molekul C
12
H
8
N
2
.H
2
O. Ligan 1,10- fenantrolin larut dalam benzena, alkohol, aseton dan kloroform Ueno, Imamura,
dan Cheng., 1992.
4. Anion Trifluorometanasulfonat
Anion merupakan senyawa ion yang mempunyai muatan negatif atau bisa disebut dengan ion negatif. Berdasarkan jumlah atom unsur penyusunnya anion
dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu anion monoatomik dan anion poliatomik. Anion monoatomik adalah anion yang terbentuk dari satu unsur saja, misalnya
anion Cl
-
, Br
-
, F
-
dan lain-lain. Anion poliatomik adalah anion yang terbentuk dari beberapa unsur atau atom, misalnya anion BF
4 -
, SO
4 2-
, CF
3
SO
3 -
dan lain-lain Anion trifluorometanasulfonat CF
3
SO
3 -
, dalam kimia anorganik merupakan anion koordinasi lemah yang tidak memiliki sifat redoks berbahaya daripada
perklorat dan lebih tahan terhadap hidrolisis daripada BF
4 -
. Spektra vibrasi anion poliatomik, termasuk anion triflourometanasulfonat triflat, telah digunakan untuk
identifikasi mode koordinasi anion pada kompleks logam transisi, untuk
11
menyelidiki interaksi kation-anion dalam elektrolit dan untuk menentukan sejauh mana disosiasi asam yang sesuai Jhonston dan Duward, 1993.
5. Senyawa Kompleks
Senyawa kompleks merupakan senyawa yang tersusun dari suatu ion logam pusat dengan satu atau lebih ligan yang menyumbangkan pasangan elektron
bebasnya kepada ion logam pusat. Donasi pasangan elektron ligan kepada ion logam pusat menghasilkan ikatan kovalen koordinasi sehingga senyawa kovalen
juga disebut senyawa koordinasi Cotton dan Wilkinson, 1989. Senyawa kompleks banyak ditemui bersifat paramagnetik yaitu tertarik oleh
medan magnet, selain itu banyak pula yang bersifat diamagnetik yaitu tertolak oleh medan magnet. Sifat paramagnetik suatu senyawa disebabkan oleh adanya elektron
tak-berpasangan unpaired electron dalam konfigurasi elektronik spesies yang bersangkutan Sugiarto dan Retno, 2012.
Sintesis senyawa kompleks dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai cara antara lain dengan pencampuran larutan pada berbagai perbandingan mol
logam : mol ligan dalam berbagai pelarut tanpa pemanasan atau pencampuran larutan disertai pemanasan pada berbagai temperatur Sariyanto, 2010.
Senyawa kompleks telah banyak dipelajari dan diteliti melalui suatu tahapan- tahapan reaksi mekanisme reaksi dengan menggunakan ion-ion logam serta ligan
yang berbeda-beda. Ligan memiliki kemampuan sebagai donor pasangan elektron sehingga dapat dibedakan atas ligan monodentat, bidentat, tridentat dan polidentat.
Senyawa logam transisi deret pertama dalam bilangan oksidasi tinggi adalah
12
oksidator kuat dan oleh karena itu mudah direduksi Saito, 1996. Reaksi Substitusi ligan kompleks dapat dituliskan sebagai berikut.
LnMX + Y LnMY + X Kompleks FeIII dengan menggunakan ligan 1,10-fenantrolin dan anion NO
3 -
membentuk struktur senyawa [Fephen
3
]NO
3 3
.H
2
O dan menghasilkan geometri oktahedral seperti pada Gambar 3Odoko dan Okabe, 2004.
Gambar 3. Struktur Senyawa [Fephen
3
]NO
3 3
.H
2
O
6. Teori Ikatan Dalam Senyawa Kompleks