Teknik Analisis Data Diagram Alir

36 nm. Pengukuran spektrum elektronik ini menggunakan metode lapis tipis menggunakan kaca persegi berukuran 2x2 cm. Serbuk senyawa kompleks kemudian direkatkan dengan pelarut etanol, dan direkam spektrum elektroniknya.

D. Teknik Analisis Data

Data hasil dari penelitian ini diolah secara deskripsi non statistik. Terbentuknya kompleks besiIII dengan ligan fenantrolin dan anion CF 3 SO 3 ¯ mampu ditandai jika terjadi perubahan warna dari zat yang terbentuk. Formulasi senyawa kompleks diperkirakan dari hasil analisis AAS yaitu kadar Fe dan hasil eksperimen yang kemudian dibandingkan dengan yang presentasenya mendekati perhitungan secara teoritis. Hasil pengukuran daya hantar listrik menunjukkan jumlah ion dari senyawa kompleks hasil sintesis. Sifat magnetik senyawa kompleks diketahui dengan mengukur nilai momen magnet dengan menggunakan instrumen MSB. Adanya gugus fungsi dalam senyawa kompleks akan teramati dari hasil spektrum FTIR, dan struktur senyawa kompleks yang terbentuk dapat ditentukan dari hasil pengukuran menggunakan XRD, dari difragtogram dengan metode Le Bail untuk program Rietica. 37

E. Diagram Alir

Berikut adalah diagram alir cara sintesis dan karakterisasi senyawa kompleks [Fephen 3 CF 3 SO 3 3 .5H 2 O Gambar 9. Diagram Alir Cara Sintesis dan Karakterisasi Senyawa Kompleks 0,274 g 1 mmol FeCl 3 .6H 2 O dalam 10 mL akuades 0,541 g 3 mmol C 12 H 8 N 2 dalam 10 mL etanol 1,29 g 6 mmol KCF 3 SO 3 dalam 10 mL akuades Spektrofotometer UV-Vis larutan Spektrofotometer UV-Vis padat Spektrofotometer FTIR XRD AAS MSB Konduktometer Endapan senyawa kompleks Didiamkan selama 18 jam Disaring Dicuci dengan akuades dingin Dikeringkan Dikarakterisasi Diaduk disertai pemansasan selama 2,5 jam Diaduk hingga homogen tanpa pemanasan selama 30 menit 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sintesis Senyawa Kompleks BesiIII dengan Ligan 1,10-Fenantrolin dan

Anion Trifluorometanasulfonat Pada penelitian ini senyawa kompleks yang digunakan adalah besiIII triklorida heksahidrat yang berbentuk kristal berwarna orange yang mempunyai kelarutan yang tinggi dalam air, sehingga dalam air cenderung membentuk kation kompleks berkoordinasi enam yakni [FeH 2 O 6 ] 3+ . Ligan 1,10-fenantrolin merupakan senyawa organik berbentuk serbuk berwarna putih yang larut dalam pelarut organik. Etanol dipilih selain dapat melarutkan ligan 1,10-fenantrolin juga karena mudah bercampur dengan akuades yang digunakan sebagai pelarut prekusor FeCl 3 .6H 2 O. Anion trifloromethanesulfonate atau triflate CF 3 SO 3 - yang digunakan pada penelitian ini yaitu garam potassium triflate KCF 3 SO 3 berupa serbuk berwarna putih dan dapat larut dalam akuades sehingga digunakan akuades sebagai pelarutnya. Preparasi senyawa kompleks diawali dengan melarutkan besiIII triklorida heksahidrat dengan pelarut akuades kemudian ditambahan ligan 1,10-fenantrolin yang telah dilarutkan dalam etanol, selanjutnya dilakukan pengadukan hingga homogen. Tahap pencampuran dilakukan pada suhu kamar. Pada penelitian ini menggunakan pelarut etanol yang memiliki sifat polar sebagai pelarut ligan. Ketika ke dalam ion kompleks [FeH 2 O 6 ] 3+ ditambahkan ligan 1,10-fenantrolin yang telah dilarutkan dalam pelarut etanol maka akan terjadi pendesakan ligan H 2 O pada kompleks [FeH 2 O 6 ] 3+ oleh ligan 1,10-fenantrolin sehingga terbentuk kation kompleks [Fephen n ] 3+ berwarna coklat. Persamaan reaksi yang terjadi adalah: