Alur Struktur Mitos Rombiya Teks A

Kutipan 2 Ia kemudian naik ke atas tiang kodiring, kemudian digigitnya. Sekiranya mereka berdua cukup melalui lubang itu. “Bagaimana? Kalian berdua sudah bisa lewat?” ia kemudian turun. Kutipan 3 “Begini,” kata tikus. “Lewat sebelah sini. Kau lewat tanjung kemudian kau pulang ke ibumu sana. Nanti kalau sudah sampai di sana, suruhlah ibumu mengambil abu di dapur, telur ayam untuk makanannya supaya menyerupai kalian berdua. Agar Awak beristerikan abu itu dan tidak lagi beristerikan kau, sedangkan kau sudah pulang.” Pada kutipan 1, Rombiya berniat membunuh Ocan Suit akan tetapi Ocan Suit malah menawarkan diri untuk membantu mengeluarkan Rombiya dari dalam kodiring . Hal tersebut sudah menunjukan kemurahan hati dari Ocan Suit. Selain itu, usaha Ocan Suit menyelamatkan Rombiya dapat dilihat pada kutipan 2 yang merupakan realisasi atas hal yang ia tawarkan. Ia menggigit dinding hingga cukup dilalui oleh Rombiya. Bantuan Ocan Suit juga tidak hanya sampai di situ, ia kembali memberitahukan jalan pulang ke pada Rombiya dan memintanya untuk melakukan upacara agar terbebas dari Awak Kesanduk. Kutipan-kutipan di atas menunjukan bahwa Ocan Suit adalah tokoh yang murah hati dengan menolong Rombiya.

b. Alur

Waluyo 2014: 9, mengatakan alur atau plot sering disebut sebagai kerangka cerita, yaitu jalinan cerita yang disusun dalam urutan waktu yang menunjukan hubungan sebab dan akibat dan memiliki kemungkinan agar pembaca menebak-nebak peristiwa yang akan datang. Adapun alur dalam mitos Rombiya adalah alur maju. Diawali dengan Rombiya yang dilamar banyak orang, ia mengatakan mau menikah jika dilamar oleh Awak Kesanduk. Rombiya pun akhirnya menikah dengan Awak Kesanduk dan tinggal bersamanya. Ternyata, tempat tinggal Awak Kesanduk adalah kodiring . Rombiya akhirnya terjebak dan kemudian ditolong oleh seekor tikus. Sudjiman 1988: 30, menggambarkan struktur umum alur yaitu awal paparan, rangsangan, dan gawatan, tengah tikaian, rumitan, dan klimaks, akhir leraian dan selesaian. Berdasarkan struktur umum alur di atas, berikut adalah analisis struktur umum alur dalam mitos Rombiya. 1 Awal Paparan, Rangsangan, dan Gawatan Pada mitos Rombiya, paparan diawali oleh penutur dengan penggambaran seorang gadis yang dilamar oleh banyak orang. Oleh Rombiya, lamaran tersebut tidak satu pun yang diterima dengan alasan tidak ingin bekerja keras. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut ini. Kutipan 1 ”Aduh.. aku sudah bosan menghadapi orang yang terus datang untuk melamarku tanpa henti, aku sudah tidak sanggup. Lebih baik aku menikahi Awak Kesanduk. Aku tidak akan capek, tidak akan terkena panas matahari. Aku hanya akan tinggal di dalam rumah saja. Jika aku menikahi orang-orang itu, aku akan turut menemaninya berdagang dan pergi ke lading, ” kata Rombiya. Rangsangan kemudian muncul ketika Rombiya mengatakan bahwa akan menikah dengan Awak Kesanduk. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kutipan 2 ”Aku tidak mau. Lebih baik aku menikah dengan Awak saja. Aku tidak akan capek-capek dan hanya tinggal di dalam rumah saja.” Gawatan kemudian muncul ketika kabar tersebut ternyata sampai pada Awak Kesanduk. Awak Kesanduk berniat untuk melamar Rombiya dengan meminta pendapat dari teman-temannya terlebih dahulu. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut ini. Kutipan 3 “Jadi begini.. aku sekurangnya kalian makan dan nyirih pinang, ada orang yang ingin bersuamikan aku. Itulah keperluanku terhadap kalian. Menurut kalian bagaimana? 2 Tengah Tikaian, Rumitan, dan Klimaks Tikaian muncul ketika Awak berangkat melamar Rombiya. Lamaran Awak ternyata diterima oleh Rombiya dan pesta pernikahan dilakukan saat itu juga. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan-kutipan berikut ini. Kutipan 1 Ibunya kemudian membuka petinya. Ia mengeluarkan pakaian, kain untuk melamar seperti syarat melamar di Suku Dayak Uud Danum. Kain untuk melamar disatukan dengan sambon setelah itu disatukan dengan rawai. Pakaian untuk ganti, cincin, gelang dan anting-anting. “Persiapan sudah selesai. Ayo Takut hari mulai terang, supaya kita berangkat sekarang juga.” Kutipan 2 “Tidak ada yang ingin aku katakan, sudah aku katakan waktu itu. Selalu menjadi kesalahanku jika aku tidak menikah seperti ini, lebih baik aku menikahi Awak saja. Itulah yang aku katakan dulu, ” jawab Rombiya. Kutipan 3 Rombiya kemudian segera mendudukkan dirinya dengan perasaan senang. Amai Sawang Parik mengambil ayam dan kemudian mohpas mereka berdua. Setelah mohpas ritual pemberkatan perkawinan ke arah matahari terbenam, ia kemudian mohpas ke arah matahari terbit. Ia pun memotong ayam tersebut kemudian memberkati Rombiya dan Awak memasangkan siro mereka berdua serta menanam sawang sememerum. Rumitan muncul saat Awak langsung membawa Rombiya untuk ikut bersamanya. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut. Kutipan 4 “Begitu pula Rombiya,” kata Awak. ”Jika bersuamikan aku, maka ia akan ikut bersamaku kalau tidak supaya Rombiya di sini saja.” Alur pun berlanjut, klimaks muncul saat Rombiya bangun keesokan paginya di rumah suaminya. Rombiya mendapati dirinya berada di dalam kodiring . Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut ini. Kutipan 5 Ia bangun dan kepalanya membentur Guci kodiring rumah untuk menyimpan abu, tulang, rambut dan kuku dari orang-orang yang sudah meninggal, rumah itu pun menjadi sempit. 3 Akhir leraian dan selesaian Leraian muncul saat Rombiya berusaha keluar dan menyelamatkan diri. Rombiya berusaha keluar, namun tidak bisa. Setelah beberapa hari di dalam kodiring , muncullah seekor tikus. Tikus itulah yang kemudian mengeluarkan dan menyelamatkan Rombiya. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut ini. Kutipan 1 Mendengar bunyi orang memukul-mukul dinding maka meloncatlah hantu yang berbentuk tikus dari sebelah. Kutipan 2 Ia kemudian naik ke atas tiang kodiring, kemudian digigitnya. Sekiranya mereka berdua cukup melalui lubang itu. Kutipan 3 “Begini,” kata tikus. “Lewat sebelah sini. Kau lewat tanjung kemudian kau pulang ke ibumu sana. Nanti kalau sudah sampai di sana, suruhlah ibumu mengambil abu di dapur, telur ayam untuk makanannya supaya menyerupai kalian berdua. Agar Awak beristerikan abu itu dan tidka lagi beristerikan kau, sedangkan kau sudah pulang.” Selesaian kemudian muncul ketika Rombiya kembali pada keluarganya. Kondisi Rombiya sangat memprihatikankan saat kembali ke rumah. Sesampainya di rumah, ia meminta ibunya melakukan upacara seperti yang dikatakan oleh tikus dan ia berangsur-angsur sehat kembali. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut. Kutipan 4 Terlemparlah manusia abu itu dan Awak Kesanduk segera menangkapnya. “ Inilah istriku. Aku tidak beristrikan Rombiya lagi, tidak perlu aku beristrikan orang yang masak saja tidak bersamaku. Aku sudah berharap ketika menikahinya tapi aku tidak tinggal bersamanya. Manusia abu itulah yang menjadi istrinya, ia tidak lagi beristrikan Rombiya. Manusia abu itulah yang menemaninya mencari ikan dan daging. Manusia abu itu pandai masak, sedangkan Rombiya sudah pulang ke pada ibunya dan sudah tidak lagi bersama Awak Kesanduk. Dari kutipan di atas, diceritakan bahwa manusia abu menjadi istri Awak Kesanduk. Manusia abu tersebut menggantikan Rombiya sebagai istri dari Awak Kesanduk. Rombiya pun selamat dan tinggal dengan aman bersama ibunya dan tidak lagi menjadi istri Awak Kesanduk.

c. Latar