Tema Struktur Mitos Rombiya Teks B

Pada kutipan di atas, Rombiya melakukan seperti yang diperintahkan oleh suaminnya. Pada kalimat kedua, disebutkan Rombiya memasak nasi sayur dan makanan setelah bangun tidur. Dari kutipan tersebut sudah dapat diketahui bahwa latar waktunya adalah siang hari. 3 Latar Suasana Latar suasana dalam mitos ini adalah suasana sedih yang dirasakan oleh Rombiya ketika ia pergi bersama Romamang tanpa berpamitan dengan kedua orangtuanya terlebih dahulu. Rombiya pun selesai mengemasi barang, ia termenung beberapa lama tidak ingin pergi. Ia memberitahu tetangganya bahwa ia pergi bersama Romamang yang melamarnya. Setelah itu perasaannya tidak enak. Namun, ia tetap berangkat dengan menggendong tajung miliknya. Ia memegang parang dan memanggil anak anjingnya. Anjingnya pun berjalan mengikutinya. Rombiya menutup pintu dan kemudian menuruni anak tangga. Sesampainya di tanah, ia melewati halaman rumahnya. Sampai di kepala tangga di sungai ia melihat kuali untuk tempat makan babi sebagai sampan. Ia kembali berdiri dengan termenung di kepala tangga. Ingin turun ingin tidak.

d. Tema

Mihardja 2012: 5, mengatakan tema ialah persoalan yang menduduki tempat utama dalam karya sastra. Waluyo 2014:7, kemudian mengatakan tema adalah gagasan pokok dalam cerita fiksi. Dari dua pandangan di atas dapat disimpulkan tema adalah gagasan pokok atau persoalan yang menduduki tempat utama dalam karya sastra. Dalam mitos Rombiya teks B terdapat dua tema. Tema dari mitos Rombiya ini adalah tema kehidupan dan adat istiadat. Tema kehidupan di sini maksudnya tentang bagaimana hubungan manusia dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI manusia lain, hubungan manusia dengan alam sekitarnya, dan hubungan manusia dengan roh-roh yang tak kasat mata. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut. Kutipan 1 “Ooh..” kata ibunya. ”Tidak tahan anak, aku dan bapakmu akan tidur di ladang saja. Lebih b aik kami berdua mencari ikan.” L anjutnya. ”Memasang jerat dan pancing.” Rombiya pun tinggal sendiri di rumah. Kutipan 2 Sampailah di sungai, diletakkannya semua barangnya. Parang, tombak, gong sebagai emas kawin. Ia pun naik ke situ. Sekuat tenaga didayungnya ke arah hilir, tujuh kali ke hilir dan tiba - tiba sampannya mudik ke arah hulu dengan sendirinya. Setelah melewati satu tanjung dilihatnya lanting milik Rombiya. Ia menyeberangkan sampannya dan berhenti di lanting Rombiya. Ia mengangkat kuali tempat makan babi itu ke atas lanting, ia juga mengambil sarung parang, bibit kelapa, gong, kain untuk melamar dan kemudian dia menaiki tangga. Pada kutipan di atas, menggambarkan kehidupan Suku Dayak Uud Danum. Suku Dayak Uud Danum bertahan hidup dengan berladang dan berburu pada kutipan 1. Pada kutipan 2, menggambarkan mengenai alat transportasi serta sarana transportasi suku Dayak Uud Danum. Hal tersebut juga menunjukan bahwa suku Dayak Uud Danum memiliki ketergantungan dengan alam di sekitar. Selanjutnya adalah tema adat istiadat. Adat istiadat yang dimaksud tentang bagaimana adat tradisi suku Dayak Uud Danum hidup dan dalam melaksanakan pernikahan. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut ini. Kutipan 1 Ibunya pun menyiapkan barang-barang yang diminta oleh Romamang. Ia kemudian mengambil satu buah gong untuk emas kawin. Mengambil parang dan juga tombak. Ia kemudian berangkat dengan membawa syarat-syarat untuk melamar. Romamang menuruni anak tangga, ia menoleh ke hilir dan ke hulu. Dilihatnya kuali untuk tempat makan babi dan diambilnya. Ditariknya ke sungai untuk menjadi sampan. Kutipan 2 Setelah menjemur pakaian ia pun naik. Rombiya segera meletakan tajung dan parangnya di kamar Romamang. Anjingnya juga ikut naik. Tidak lama kemudian ia duduk. Ibu Romamang segera mengambil parang dan manik-manik. Menyiapkan pakaian Rombiya, anting-anting dan cincin. Ibu Romamang kemudian menangkap ayam yang patah sayapnya. Manik-manik yang patah dan juga piring yang pecah. Ia lalu mohpas Rombiya. setelah mohpas, ia kemudian memotong ayam tersebut dan nyahkik Rombiya. Memasangkan siro gelang manik-manik, anting-anting, kalung dan gelang. Ia kemudian masak, mencuci panci, mengambil beras dan menyalakan api. Api pun menyala dan ia segera menanak nasi, merebus air untuk membersihkan ayam. Ia kemudian mencabuti bulu ayam dan membersihkan ususnya. Nasi pun matang dan setelah memotong-motong ayam ia pun mulai memasak sayur. Sayurannya pun mendidih dan ia memasukan garam cabe dan tempoyak ke dalam sayurnya. Tidak lama kemudian sayurannya pun masak dan segera dihidangkannya, ia mencuci piring dan menyediakan air untuk mencuci piring serta air minum. Pada kutipan di atas, Romamang meminta ibunya untuk menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk melamar seorang wanita. Kutipan di atas merupakan adat tradisi yang masih berlaku di masyarakat suku Dayak Uud Danum. Kutipan di atas menggambarkan tentang adat tradisi masyarakat tersebut. Selanjutnya, pada kutipan 2 digambarkan mengenai tata cara memberkati orang yang menikah.

3. Struktur Mitos Rombiya Teks C