Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kerangka Konseptual

Pemasaran Terhadap Persaingan Usaha Bagi Usaha Kecil di Pasar Tradisional Studi Kasus Pedagang Sayur Pasar Sei Kambing ”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka penulis merumuskan permasalahan yang mendasari penelitian ini sebagai berikut: “Apakah strategi marketing mix bauran pemasaran menentukan bentuk dan efektivitas persaingan para pedagang sayur di pasar tradisional Sei Kambing?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis tentang strategi marketing mix lokasi, harga, dan produk terhadap persaingan Pedagang Sayur di Pasar Tradisional Sei Sikambing.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut: a. Bagi Pedagang sayur Sebagai sumber informasi, sumbangan pemikiran, serta bahan pertimbangan, bagi para wirausahawan atau pedagang sayur dalam menyesuaikan strategi yang akan diterapkan di masa depan dalam menghadapi persaingan yang ada di pasar tradisional. b. Bagi Peneliti Memberikan kontribusi bagi pemikiran untuk memperluas cakrawala berpikir ilmiah dalam bidang kewirausahaan, khususnya yang berkaitan dengan persaingan di pasar tradisional. Universitas Sumatera Utara c. Bagi pihak lain. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian terhadap objek atau masalah yang sama dimasa yang akan datang. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Teori UKM

Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut: Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- dua ratus juta Rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dan memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- satu miliar Rupiah. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar serta berbentuk usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum maupun badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi. Menurut Pandji Anoraga 2009:230 Usaha kecil yang dimaksud meliputi usaha kecil informal dan usaha kecil tradisional. Usaha kecil informal adalah berbagai usaha yang belum terdaftar, belum tercatat, dan belum berbadan hukum, antara lain petani penggarap, industri rumah tangga, pedagang asongan, pedagang keliling, dan pedagang kaki lima. Universitas Sumatera Utara Sedangkan usaha kecil tradisional adalah usaha yang menggunakan alat produksi sederhana yang telah digunakan secara turun-temurun, dan berkaitan dengan seni dan budaya. Usaha Kecil dan Menengah memegang peranan penting dalam memajukan perekonomian suatu negara. Ada tiga alasan utama suatu negara harus mendorong usaha kecil yang ada untuk terus berkembang. a Pada umumnya cenderung memiliki kinerja yang lebih baik dalam hal menghasilkan tenaga kerja yang produktif. b Peningkatan produktivitasnya melalui investasi dan perubahan teknologi. Hal ini merupakan bagian dari dinamika usahanya yang terus menyesuaikan perkembangan jaman. c Memiliki keunggulan dalam hal fleksibilitas dibandingkan dengan perusahaan besar. Usaha kecil yang ada memiliki peran penting dalam menyerap tenaga kerja, meningkatkan jumlah unit usaha, dan mendukung pendapatan rumah tangga. Perkembangan suatu usaha dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik itu faktor internal maupun eksternal. 2 .1.2 Teori Pasar Menurut J.W. Stanton 2003:167 Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya. Pasar atau konsumen dapat dibedakan menjadi dua golongan, yakni konsumen akhir pasar konsumen dan pasar bisnis pasar industri. Pasar konsumen adalah sekelompok pembeli yang membeli barang-barang untuk dikonsumsi dan bukan untuk diproses lebih lanjut. Sedangkan pasar bisnis Universitas Sumatera Utara adalah pasar yang terdiri dari individu-individu atau organisasi yang membeli barang untuk diproses lagi menjadi barang lain dan kemudian dijual. Menurut Umar dalam www.smeru.or.idnewsletnews22, 2007 Pasar merupakan suatu lapangan atau pelataran yang sebagian beratap atau sebagian terbuka, seluruhnya terbuka atau tertutup yang sesuai berdasarkan peraturan dan ketentuan pemerintah setempat. Oleh karena itu pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli, atau saling bertemunya antara kekuatan permintaan dan penawaran untuk membentuk suatu harga. Secara fisik pasar merupakan pemusatan beberapa pedagang tetap yang selanjutnya para pedagang tersebut menempati bangunan-bangunan. Sedangkan secara fungsional, pasar adalah suatu tempat dimana terjadi proses tukar menukar dan proses itu berlangsung bila sejumlah penjual dan pembeli bertemu satu sama lainnya yang kemudian sepakat untuk memindah tangankan barang-barang yang diperjualbelikan kepada pembeli yang dinyatakan dengan bentuk transaksi. Pasar tradisional merupakan sebagai pusat sosial ekonomi suatu lingkungan, penduduk dapat memenuhi kebutuhannya terutama kebutuhan barang-barang pokok sehari-hari atau kebutuhan jasa-jasa dalam bentuk eceran. Sedangkan pengertian dari sudut pelayanannya pasar merupakan sarana umum yang ditempatkan oleh pemerintah sebagai tempat transaksi jual beli umum dimana pedagang secara teratur dan langsung memperdagangkan barang dan jasa dengan mengutamakan adanya barang-barang kebutuhan sehari-hari. Universitas Sumatera Utara

2.1.3 Pasar Tradisional

Pasar tradisonal merupankan tempat bertemunya calon penjual dan pembeli, dimana calon penjual dan pembeli yang melakukan suatu transaksi yaitu suatu kesepakatan dalam kegiatan jual-beli. Barang yang diperjual belikan di pasar tradisional biasanya adalah barang-barang kebutuhan sehari-hari. Pasar tradisional menyediakan barang atau komoditas yang beraneka jenis seperti beras, sayur, ikan, daging, dan lain sebagainya. Kebanyakan bentuk pasar tradisional secara keleluasaan distribusi dapat dikategorikan sebagai pasar lokal, karena hanya menjangkau daerah tertentu yang luas cakupannya sangat sempit. yogas09.student.blog, 2009 Menurut Perpres No 112 Tahun 2007, pasal 1 ayat 2 pasar Tradisional merupakan pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda yang dimilikidikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar menawar.

2.1.4 Teori Persaingan Usaha

Menurut Arie Siswanto 2002:14, persaingan usaha dapat didefinisikan sebagai persaingan usaha antara para penjual didalam merebut pembeli dan pangsa pasar. Persaingan yang dilakukan para pedagang sayur dipasar tradisional berdasarkan 4p dalam komponen bauran pemasaran, tetapi hanya 3p yang paling Universitas Sumatera Utara di utamakan dalam persaingan para pedagang sayur yaitu: produk; harga; dan tempat. Persaingan atau kompetisi dalam suatu komunitas dapat dikelompokkan menjadi dua jika dilihat dari asalnya yakni persaingan yang berasal dari dalam populasi jenis itu sendiri yang disebut intraspesifik dan persaingan yang berasal dari luar populasi tersebut yang disebut ekstraspesifik.

2.1.5 Lokasi, Harga, dan Produk Terhadap Persaingan Pedagang Sayur di Pasar Tradisional

2.1.5.1 Produk Product

Menurut Kotler Keller 2009:182 Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan ide. Konsep produk berpendapat bahwa para konsumen akan menyukai produk-produk yang memberikan kualitas, penampilan dan ciri- ciri yang terbaik. Sasarannya adalah bagaimana pengadaan usaha penyempurnaan dan perubahan produk ke arah yang lebih baik sehingga dapat mempengaruhi daya guna dan daya pemuas serta daya tarik dalam keputusan pembelian konsumen yang lebih besar. http:luchiferian.blogspot.com,2011 Produk sayur yang dijual harus memiliki kualitas yang baik atau sesuai dengan manfaat yang didapat. Karena peningkatan kualitas produk sayur dapat membuat konsumen merasa puas terhadap produk sayur yang mereka beli, dan akan mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian ulang. Universitas Sumatera Utara

2.1.5.2 Harga Price

Harga produk sayur yang dipasarkan merupakan faktor yang sangat penting dan harga sangat menentukan atau mempengaruhi permintaan pasar. Didalam persaingan usaha terutama usaha perdagangan sayur di pasar tradisional yang semakin ketat sekarang ini. Karena semakin banyaknya usaha-usaha baru yang bergerak di bidang yang sama atau hampir sama dipasar tradisional, menuntut para pedagang sayur dapat menentukan harga terhadap produk sayur yang mereka jual dengan tepat. Persaingan harga sangat mempengaruhi bertahan atau tidaknya para pedagang sayur dalam menghadapi pesaingnya. Menurut Kotler Keller 2009:183, harga merupakan sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki maupun menggunakan produk atau jasa tersebut. Menurut Fandy Tjiptono 2008:465 harga adalah satu- satunya unsur bauran pemasaran yang mendatangkan pemasukan yang pada gilirannya berpengaruh pada besar kecilnya laba dan pangsa pasar yang diperoleh. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat harga tertentu, bila manfaat yang dirasakan konsumen meningkat, maka nilainya juga akan meningkat. Harga merupakan salah satu faktor penentu konsumen dalam menentukan suatu pembelian terhadap suatu produk maupun jasa. Apabila produk atau jasa yang akan dibeli tersebut merupakan kebutuhan sehari-hari seperti makanan, minuman dan kebutuhan pokok lainnya, konsumen akan sangat memperhatikan harganya. Universitas Sumatera Utara Pengusaha perlu untuk memperhatikan hal ini, karena dalam persaingan usaha, harga yang ditawarkan oleh pesaing bisa lebih rendah dengan kualitas yang sama atau bahkan dengan kualitas yang lebih baik. Sehingga dalam penentuan harga produk atau jasa yang dijual, usaha kecil sekalipun harus memperhatikan konsumen dan para pesaingnya.

2.1.5.3 Lokasi atau Tempat Place

Menurut Kotler Keller 2009:184, tempat adalah lokasi yang digunakan untuk proses penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Variabel tempat mencakup lokasi yang strategis, akses ke lokasi yang mudah dijangkau, penempatan layout produk yang rapi dan teratur, keluasan areal dan kenyamanan suasana belanja, dan keluasan areal dan keamanan parkir kendaraan. Lokasi adalah tempat toko yang paling menggantungkan yang dapat di lihat dari jumlah rata-rata dari khalayak yang melewati toko itu setiap harinya. Persentasi khalayak yang melewati toko atau swalayan tersebut,persentasi mampir dan kemudian membeli serta nilai pembelian. www.zoeldhan- infomanajemen.com, 2013 Pemilihan lokasi yang baik, merupakan keputusan yang sangat penting dalam persaingan. Pertama, karena keputusan lokasi mempunyai pengaruh yang permanen dan jangka panjang, apa lokasi tersebut telah dibeli atau hanya disewa. Kedua, lokasi akan mempengaruhi pertumbuhan usaha dimasa mendatang. Lokasi yang dipilih haruslah mampu mengalami pertumbuhan ekonomi sehingga usahanya dapat bertahan. Dan yang terakhir, nilai lokasi memburuk Universitas Sumatera Utara akibat perubahan lingkungan yang dapat terjadi setiap waktu, mungkin saja usaha tersebut harus dipindahkan atau ditutup.

2.1.5.4 Promosi Promotion

Menurut Kotler dan Keller 2008:269 Promosi adalah semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar sasaran. Promosi merupakan semua kegiatan yang ditujukan untuk memacu tingkat permintaan terhadap produk yang dipasarkan dengan komunikasi antara produsen dan konsumen. Komunikasi pemasaran perlu dilakukan guna memberitahukan produk yang akan dipasarkan dari 4P yang merupakan instrumen marketing mix. Promosi tidak menjadi masalah yang utama bagi persaingan pedagang sayur di pasar tradisional. Hasil observasi langsung kepada 27 dua puluh tujuh pedagang sayur di pasar tradisional Sei Sikambing promosi tidak menjadi masalah yang penting dalam persaingan karena bagi para pedagang promosi tidak dapat dilakukan di pasar tradisional, hal ini terjadi karena produk yang mereka jual merupakan kebutuhan utama yang pasti dicari oleh konsumen.

2.2 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual bertujuan untuk mengemukakan secara umum mengenai objek penelitian yang dilakukan pada kerangka variabel yang akan diteliti. Maka peneliti berasumsi bahwa produk, harga, dan lokasi dapat menimbulkan persaingan pedagang sayur di pasar tradisional Sai Kambing. Menurut Kotler Keller 2009:182 Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, Universitas Sumatera Utara termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan ide. Produk sayur yang dijual harus memiliki kualitas yang baik atau sesuai dengan harga yang ditawarkan, sehingga para pedagang sayur dapat bertahan dalam menghadapi persaingan, terutama persaingan dari segi kualitas. Karena peningkatan kualitas produk sayur dapat membuat konsumen merasa puas terhadap produk sayur yang mereka beli, dan akan mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian ulang. Menurut Kotler Keller 2009: 183, harga merupakan sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki maupun menggunakan produk atau jasa tersebut. Harga produk sayur yang dipasarkan juga merupakan faktor yang sangat penting dan harga juga sangat menentukan atau mempengaruhi permintaan pasar didalam persaingan antara pedagang sayur di pasar tradisional yang semakin ketat. Karena keunggulan harga yang lebih murah ditawarkan bisa menjadi daya tarik untuk mempengaruhi keunggulan persaingan. Menurut Kotler Keller 2009:184, tempat adalah lokasi yang digunakan untuk proses penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Pemilihan lokasi yang baik merupakan keputusan yang sangat penting karena keputusan lokasi memiliki pengaruh yang permanen dan jangka panjang. Tempat atau lokasi yang dipilih haruslah mampu mengalami pertumbuhan ekonomi sehingga usahanya dapat bertahan dan mampu menghadapin pesaingan. Di pasar tradisional Sai Kambing Medan, penempatan lokasi yang strategis Universitas Sumatera Utara menjadi penentu pedagang sayur untuk dapat menarik lebih banyak pelanggan melakukan pembelian atau transaksi. Sumber: Menurut Kotler Keller 2009 Gambar 2.2: Kerangka Konseptual Persaingan usaha 1. Product 2. Price 3. Place Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian