Intensi Turnover Uraian Teoritis .1 Promosi

negatif saja. Padahal ada kalanya turnover justru memiliki implikasi-implikasi sebagai perilaku manusia yang penting, baik dari sudut pandang individual maupun dari sudut pandang sosial. Organisasi selalu mencari cara untuk menurunkan tingkat perputaran karyawan, terutama perputaran disfungsional yang menimbulkan berbagai potensi biaya seperti biaya pelatihan dan biaya rekrutmen. Walaupun pada kasus tertentu perputaran kerja terutama terdiri dari karyawan dengan kinerja rendah tetapi tingkat perpindahan karyawan yang terlalu tinggi mengakibatkan biaya yang ditanggung organisasi jauh lebih tinggi dibanding kesempatan memperoleh peningkatan kinerja dari karyawan baru.

2.1.6 Intensi Turnover

Arti intensi adalah niat atau keinginan yang timbul pada individu untuk melakukan sesuatu. Sementara turnover adalah berhentinya seseorang karyawan dari tempatnya bekerja secara sukarela. Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa intensi turnover adalah kecenderungan atau niat karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya secara sukarela menurut pilihannya sendiri Zeffane dalam Siregar, 2006:032. Turnover mengarah pada kenyataan akhir yang dihadapi organisasi berapa jumlah karyawan yang meninggalkan organisasi pada periode tertentu, sedangkan keinginan berpindah mengacu pada hasil evaluasi individu mengenai kelanjutan hubungannya dengan organisasi dan belum diwujudkan dalam tindakan pasti meninggalkan organisasi. Universitas Sumatera Utara Adanya turnover menurut Dalton Todor 2002 dalam Feinstein Harrah 2002:004 dapat mengganggu proses komunikasi, produktivitas, serta menurunkan kepuasan kerja bagi karyawan yang masih bertahan. Menurut Mobley 1986:070 pergantian karyawan lebih banyak terjadi di kalangan karyawan-karyawan baru. Selama biaya perekrutan, pelatihan, dan penggantian itu tinggi, penggantian dini memberikan dampak negatif bagi organisasi. Selama individu meninggalkan pekerjaan dengan perasaan gagal dan waktu yang terbuang atau kesempatan yang dibiarkan, pergantian dini juga memberikan dampak negatif bagi individu. Sebaliknya, pergantian awal juga dapat memberikan manfaat bagi organisasi. Pergantian karyawan mungkin diperlukan di kalangan individu yang tidak dapat bekerja secara efektif, yang tidak dapat memanfaatkan pelatihan dan kesempatan-kesempatan yang ada. Perginya mereka yang kurang berprestasi dapat memberikan kesempatan bagi para pengganti mereka untuk menunjukkan prestasi dan kemampuan kerja yang lebih baik. Sebaliknya, hilangnya para pemrestasi kerja yang baik dan berkemampuan kerja tinggi, yang barang kali sangat kecil kemungkinannya untuk mendapatkan penggantian yang setara, dapat menimbulkan akibat-akibat negatif bagi perusahaan Mobley, 1986:052. Universitas Sumatera Utara

2.1.7 Prediktor Turnover