Pengaruh Reward dan Punishment Terhadap Disiplin Kerja Karyawan PT. Telkom Indonesia Regional I, Medan

(1)

KUESIONER

PENGARUHREWARDDANPUNISHMENTTERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TELKOM DIVISI REGIONAL I MEDAN

Dengan hormat, Bapak / Ibu / Saudara sekalian. Bersama ini saya mahasiswi :

Nama : Ruben Septian Siahaan NIM : 120502296

Fakutas : Ekonomi & Bisnis Jurusan : Manajemen Universitas Sumatera Utara,

memohon kesediaanya untuk mengisi daftar kuesioner yang diberikan. Informasi yang diberikan sebagai data penelitian dalam rangka penyusunan skripsi pada program Sarjana Ekonomi & Bisnis Universitas Sumatera Utara dengan judul “ Pengaruh Reward dan Punishment Terhadap Disiplin Kerja”.

Informasi ini merupakan bantuan yang sangat berarti dalam penyelesaian data peneliti. Atas bantuan dan kesedian bapak/ ibu/ saudara untuk mengisi kuesioner ini saya sampaikan terimakasih.

Hormat saya,


(2)

DAFTAR PERTANYAAN & PERNYATAAN I. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama : ... 2. Status : a. Menikah b. Belum Menikah

3. Umur : a. < 20 thn c. 31-40 thn e. >50 thn b. 21-30 thn d. 41 -50 thn

4. Pendidikan : a. SD d. Diploma b. SMP e. S1 (Sarjana) c. SMU f. S2 -S3

5. Masa Bekerja :…... thn …... bln II. PETUNJUK PENGISIAN

a. Pada lembar ini terdapat beberapa pernyataan yang harus Ibu/Saudari isi dan

diharapkan agar dijawab seluruh pernyataan yang ada dengan jujur dan sebenarnya. b. Dalam menjawab pernyataan-pernyataan ini, tidak ada jawaban yang salah. Oleh

karena itu, usahakanlah agar tidak ada jawaban yang dikosongkan.

c. Silahkan Ibu/Saudari pilih jawaban yang menurut Ibu/Saudari paling sesuai dengan kondisi yang ada dengan jalan memberikan tanda (√) pada pilihan jawaban yang tersedia.

Keterangan : SS = Sangat Setuju S = Setuju

KS = Kurang Setuju TS = Tidak Setuju


(3)

A REWARD

NO PERNYATAAN STS TS KS S SS

Kriteria berdasarkan ekstrinsik

1 Gaji yang saya terima dari perusahaan sesuai beban pekerjaan saya

2 Saya mendapatkan tambahan imbalan diluar gaji 3 Ketika saya pensiun perusahaan telahmenyiapkan dana pensiun

4 Saya mendapatkan promosi jabatan ketika sayamencapai sasaran 5 Masyarakat dan rekan kerja menghormati saya

sebagai karyawan PT. Telkom

6 Insentif yang diberikan mendorong saya untuk disiplin bekerja

Kriteria berdasarkan Intrinsik

7 dalam bekerja saya berusaha untuk menjadi yangterbaik 8 Saya akan menjadi semakin bersemangat dan giatjika saya diakui sebagai karyawan terbaik 9 Saya mampu memulai dan menyelesaikan tugas

yang diberikan

10 Saya bangga ketika mampu mencapai pekerjaan yang menantang

11

Saya lebih senang ketika bekerja bebas melakukan dan mengambil keputusan tanpa pengawasan terlalu ketat

12 Perusahaan memberikan reward kepada saya jika saya dapat disiplin dalam bekerja

13 saya termotivasi dalam bekerja untuk mengejarreward 14 Saya diberi kebebasan untuk mengembangkanketerampilan saya

B PUNISHMENT

Kriteria berdasarkan Intrinsik

15 Saya mengetahui dengan jelas apa saja hukumanyang ada dalam perusahaan 16 Karyawan langsung mendapat hukuman ketikaterbukti melakukan kesalahan 17 Punishment yang ada dalam perusahaanmenghambat pekerjaan saya

18 Saya lebih berhati-hati dalam bekerja agar tidakmelakukan kesalahan 19 Saya berusaha untuk meminimalisir kesalahan

dalam bekerja

20 Hukuman akan lebih berat jika karyawan mengulangi kesalahan kembali


(4)

Kriteria berdasarkan ekstrinsik

22 Hukuman yang diberikan berlandaskan pada aturan perusahaan

23 Atasan memberikan teguran dahulu karenakesalahan sebelum terkena hukuman C DISIPLIN KERJA

Kriteria berdasarkan sikap 24 Saya harus hadir setiap hari

25 Saya harus masuk kerja tepat waktu Kriteria berdasarkan norma

26 Saya harus selalu mematuhi perintah pimpinan 27 Saya mengetahui sepenuhnya peraturan yang

ditetapkan perusahaan

28 Peraturan tersebut mempermudah dan membantusaya mengerjakan pekerjaan 29 Saya selalu berpedoman pada aturan tata tertibyang berlaku dalam melakukan suatu pekerjaan 30 Saya selalu menggunakan tanda pengenal didalam perusahaan 31 Pimpinan selalu jadi panutan saya dalam bekerja

Kriteria berdasarkan Tanggung Jawab

32 Saya dapat menyelesaikan pekerjaan dengantepat waktu 33 Saya menyelesaikan pekerjaan dengan baik 34 Saya memiliki tanggung jawab yang tinggiterhadap pekerjaan 35 Pekerjaan yang saya terima sesuai dengankemampuan saya


(5)

Lampiran 1

KUESIONER

PENGARUHREWARDDANPUNISHMENTTERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TELKOM DIVISI REGIONAL I MEDAN

Dengan hormat, Bapak / Ibu / Saudara sekalian. Bersama ini saya mahasiswi :

Nama : Ruben Septian Siahaan NIM : 120502296

Fakutas : Ekonomi & Bisnis Jurusan : Manajemen Universitas Sumatera Utara,

memohon kesediaanya untuk mengisi daftar kuesioner yang diberikan. Informasi yang diberikan sebagai data penelitian dalam rangka penyusunan skripsi pada program Sarjana Ekonomi & Bisnis Universitas Sumatera Utara dengan judul “ Pengaruh Reward dan Punishment Terhadap Disiplin Kerja”.

Informasi ini merupakan bantuan yang sangat berarti dalam penyelesaian data peneliti. Atas bantuan dan kesedian bapak/ ibu/ saudara untuk mengisi kuesioner ini saya sampaikan terimakasih.

Hormat saya,


(6)

DAFTAR PERTANYAAN & PERNYATAAN I. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama : ... 2. Status : a. Menikah b. Belum Menikah

3. Umur : a. < 20 thn c. 31-40 thn e. >50 thn b. 21-30 thn d. 41 -50 thn

4. Pendidikan : a. SD d. Diploma b. SMP e. S1 (Sarjana) c. SMU f. S2 -S3

5. Masa Bekerja :…... thn …... bln II. PETUNJUK PENGISIAN

a. Pada lembar ini terdapat beberapa pernyataan yang harus Ibu/Saudari isi dan diharapkan agar dijawab seluruh pernyataan yang ada dengan jujur dan sebenarnya.

b. Dalam menjawab pernyataan-pernyataan ini, tidak ada jawaban yang salah. Oleh karena itu, usahakanlah agar tidak ada jawaban yang dikosongkan.

c. Silahkan Ibu/Saudari pilih jawaban yang menurut Ibu/Saudari paling sesuai dengan kondisi yang ada dengan jalan memberikan tanda (√) pada pilihan jawaban yang tersedia.

Keterangan : SS = Sangat Setuju S = Setuju

KS = Kurang Setuju TS = Tidak Setuju


(7)

A REWARD

NO PERNYATAAN STS TS KS S SS

Kriteria berdasarkan ekstrinsik

1 Gaji yang saya terima dari perusahaan sesuai bebanpekerjaan saya 2 Saya mendapatkan tambahan imbalan diluar gaji 3 Ketika saya pensiun perusahaan telah menyiapkandana pensiun 4 Saya mendapatkan promosi jabatan ketika sayamencapai sasaran 5 Masyarakat dan rekan kerja menghormati sayasebagai karyawan PT. Telkom 6 Insentif yang diberikan mendorong saya untukdisiplin bekerja

Kriteria berdasarkan Intrinsik

7 dalam bekerja saya berusaha untuk menjadi yangterbaik 8 Saya akan menjadi semakin bersemangat dan giat jikasaya diakui sebagai karyawan terbaik 9 Saya mampu memulai dan menyelesaikan tugas yangdiberikan 10 Saya bangga ketika mampu mencapai pekerjaan yangmenantang 11 Saya lebih senang ketika bekerja bebas melakukandan mengambil keputusan tanpa pengawasan terlalu

ketat

12 Perusahaan memberikan reward kepada saya jika sayadapat disiplin dalam bekerja 13 saya termotivasi dalam bekerja untuk mengejarreward 14 Saya diberi kebebasan untuk mengembangkanketerampilan saya

B PUNISHMENT

Kriteria berdasarkan Intrinsik

15 Saya mengetahui dengan jelas apa saja hukuman yangada dalam perusahaan 16 Karyawan langsung mendapat hukuman ketikaterbukti melakukan kesalahan 17 Punishment yang ada dalam perusahaan menghambatpekerjaan saya 18 Saya lebih berhati-hati dalam bekerja agar tidakmelakukan kesalahan 19 Saya berusaha untuk meminimalisir kesalahan dalambekerja 20 Hukuman akan lebih berat jika karyawan mengulangikesalahan kembali 21 Saya merasa jera dengan hukuman yang sayadapatkan


(8)

22 Hukuman yang diberikan berlandaskan pada aturanperusahaan 23 Atasan memberikan teguran dahulu karena kesalahansebelum terkena hukuman

C DISIPLIN KERJA Kriteria berdasarkan sikap 24 Saya harus hadir setiap hari

25 Saya harus masuk kerja tepat waktu Kriteria berdasarkan norma

26 Saya harus selalu mematuhi perintah pimpinan 27 Saya mengetahui sepenuhnya peraturan yangditetapkan perusahaan

28 Peraturan tersebut mempermudah dan membantu sayamengerjakan pekerjaan 29 Saya selalu berpedoman pada aturan tata tertib yangberlaku dalam melakukan suatu pekerjaan 30 Saya selalu menggunakan tanda pengenal di dalamperusahaan 31 Pimpinan selalu jadi panutan saya dalam bekerja

Kriteria berdasarkan Tanggung Jawab

32 Saya dapat menyelesaikan pekerjaan dengan tepatwaktu 33 Saya menyelesaikan pekerjaan dengan baik

34 Saya memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadappekerjaan 35 Pekerjaan yang saya terima sesuai dengankemampuan saya


(9)

Lampiran 2

Uji Validitas dan Reliabilitas

Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

p1 146,3667 366,309 ,810 ,981

p2 146,4333 361,909 ,750 ,981

p3 146,1333 370,051 ,623 ,982

p4 146,3333 363,885 ,826 ,981

p5 146,3333 365,747 ,826 ,981

p6 146,4667 361,706 ,894 ,981

p7 146,1667 368,833 ,673 ,982

p8 146,4000 361,214 ,884 ,981

p9 146,3000 365,183 ,764 ,981

p10 146,2333 366,875 ,760 ,981

p11 146,3667 367,620 ,673 ,982

p12 146,4667 360,947 ,796 ,981

p13 146,4667 362,878 ,725 ,982

p14 146,3333 365,264 ,653 ,982

p15 146,4000 361,352 ,814 ,981

p16 146,7000 354,355 ,820 ,981

p17 146,7000 354,838 ,842 ,981

p18 146,3667 364,723 ,732 ,982

p19 146,5333 359,430 ,826 ,981

p20 146,4667 361,913 ,816 ,981

p21 146,5333 359,223 ,891 ,981

p22 146,5333 359,361 ,886 ,981

p23 146,4333 362,254 ,790 ,981

p24 146,3000 367,666 ,604 ,982

p25 146,4667 363,982 ,685 ,982

p26 146,3667 366,240 ,671 ,982

p27 146,2667 365,168 ,700 ,982

p28 146,3667 362,171 ,835 ,981

p29 146,6333 356,792 ,786 ,981

p30 146,6667 354,299 ,775 ,982

p31 146,6000 357,490 ,878 ,981

p32 146,6000 356,179 ,873 ,981

p33 146,4667 360,257 ,881 ,981

p34 146,5333 358,464 ,861 ,981

p35 146,2000 370,441 ,595 ,982

Hasil Pengujian Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items


(10)

Lampiran 3

Distribusi Jawaban Responden Distribusi Frekuensi untuk VariabelReward Item

Pernyataan

STS(1) TS (2) KS (3) S (4) SS (5) Total

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 11 18 32 52.5 18 29.5 61 100

2 0 0 4 6.6 22 36.1 24 39.3 11 18 61 100

3 0 0 0 0 0 0 26 42.6 35 57.4 61 100

4 0 0 0 0 25 41 24 39.3 12 19.7 61 100

5 0 0 2 3.3 20 32.8 28 45.9 11 18 61 100

6 0 0 5 8.2 25 41 23 37.7 8 13.1 61 100

7 0 0 0 0 22 36.1 20 32.8 19 31.1 61 100

8 0 0 3 4.9 10 16.4 31 50.8 17 27.9 61 100

9 0 0 2 3.3 13 21.3 34 55.7 12 19.7 61 100

10 0 0 3 4.9 11 18 26 42.6 21 34.4 61 100

11 0 0 5 8.2 21 34.4 27 44.3 8 13.1 61 100

12 0 0 3 4.9 19 31.1 29 47.5 10 16.4 61 100

13 0 0 11 18 14 23 25 41 11 18 61 100

14 0 0 9 14.8 19 31.1 24 39.3 9 14.8 61 100

Distribusi Frekuensi untuk VariabelPunishment Item

Pernyataan

STS(1) TS (2) KS (3) S (4) SS (5) Total

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 17 27,9 26 42,6 18 29,5 61 100

2 0 0 8 13,1 28 45,9 18 29,5 7 11,5 61 100

3 0 0 7 11,5 20 32,8 24 39,3 10 16,4 61 100

4 0 0 2 3,3 17 27,9 24 39,3 18 29,5 61 100

5 0 0 1 1,6 21 34,4 28 45,9 11 18 61 100

6 0 0 0 00 13 21,3 27 44,3 21 34,4 61 100

7 0 0 2 3,3 23 37,7 29 47,5 6 9,8 61 100

8 0 0 0 0 13 21,3 32 52,5 16 26,2 61 100

9 0 0 0 0 10 16,4 30 49,2 21 34,4 61 100

Distribusi Frekuensi untuk Variabel Disiplin Kerja Item

Pernyataan

STS(1) TS (2) KS (3) S (4) SS (5) Total

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 2 3,3 23 37,7 20 32,8 16 26,2 61 100

2 0 0 0 0 16 26,2 33 54,1 12 19,7 61 100


(11)

5 0 0 6 9,8 24 39,3 24 39,3 7 11,5 61 100

6 1 1,6 7 11,5 29 47,5 20 32,8 4 6,6 61 100

7 0 0 7 11,5 28 45,9 16 26,2 10 16,4 61 100

8 1 1,6 11 18 25 41 19 31,1 5 8,2 61 100

9 2 3,3 13 21,3 24 39,3 17 27,9 5 8,2 61 100

10 1 1,6 2 3,3 30 49,2 22 36,1 6 9,8 61 100

11 1 1,6 4 6,6 33 54,1 18 29,5 5 8,2 61 100

12 0 0 4 6,6 18 29,5 25 41 14 23 61 100

Lampiran 4

Uji asumsi klasik Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 61

Normal Parametersa,b Mean 0E-7 Std. Deviation 3,76898955 Most Extreme Differences

Absolute ,074

Positive ,048

Negative -,074

Kolmogorov-Smirnov Z ,575

Asymp. Sig. (2-tailed) ,896

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(12)

Uji Heteroskedastisitas dan Park

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -8.615 12.960 -.665 .509

LnX1(reward) 1.434 2.295 .082 .625 .534

LnX2(punishment) 1.281 2.920 .058 .439 .663 a. Dependent Variable: Lnei2(disiplin kerja)


(13)

Uji Mulitikolinearitas Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant)

Reward (X1) ,976 1,024 Punishment

(X2) ,976 1,024

Lampiran 5

Hasil Amalisis Regresi Berganda Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,719a ,516 ,500 3,83342

a. Predictors: (Constant), Punishment (X2), Reward (X1) b. Dependent Variable: Disiplin Kerja (Y)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 909,880 2 454,940 30,959 ,000b

Residual 852,317 58 14,695

Total 1762,197 60

a. Dependent Variable: Disiplin Kerja (Y)

b. Predictors: (Constant), Punishment (X2), Reward (X1) Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -3,960 6,756 -,586 ,560

Reward (X1) ,582 ,085 ,634 6,861 ,000 ,976 1,024

Punishment

(X2) ,452 ,164 ,254 2,750 ,008 ,976 1,024


(14)

DAFTAR PUSTAKA Buku :

Abdurrahmat, Fathoni, 2006.Manajemen Sumber Daya Manusia, Rineka Cipta, Bandung.

Agus, Dharma, 2001.Manajemen Supervisi. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Alex, S., Nitisemito, 2001.Manajemen Personalia, Ghalia Indonesia, Jakarta. Alfred, R. Lateiner. 1983.Teknik Memimpin Pegawai dan Pekerja. Terjemahan

Imam Soedjono. Aksara Baru, Jakarta.

Danim, Sudarman, 2004.Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok, Penerbit Rineka Cipta, bandung

Darwis, Mangkunegara 2007.Definisi Disiplin Kerja, Sinuraya,BPFE, Yogyakarta.

Davis at all, Mangkunegara 2000.Definisi Reward, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Eugene Mckenna, Nic Beech, 1995.Prentice Hall International, ANDI, Jakarta. Ghani, M.A, 2003.Manajemen Sumber Daya Manusia, Ghalia, Jakarta.

Ghozali, Imam, 2002.Aplikasi Analisis Multi Variat dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Handoko, Hani, 2000.Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogyakarta.

Handoko, T. H, 2004.Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogyakarta.

Handoko. T.Hani, 2005.Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Edisi 2. BPPE Yogyakarta.

Hasibuan , Malayu S.P. 2002.Manajemen Sumber Daya Manusia.Bumi Aksara. Jakarta.

Hasibuan, Malayu, 2005.Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, PT. Alexmedia Koputindi, Jakarta.


(15)

Jakarta.

Ivancevich, Konopaske, Matteson, 2006.Perilaku Manajemen Dan Organisasi.Alih Bahasa Gina Gania, Erlangga, Jakarta.

Juliansyah, Noor, 2011.Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, Karya Ilmiah,Prenada Media Group, Jakarta.

Kuncoro, Mudrajad, 2009.Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi,Edisi ketiga, Erlangga, Jakarta.

Kuncoro, Mudrajat, 2001.Metode Kuantitatif : Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.

Kurt, Lewin, 1935.A Dynamic Theory of Personality: Selected Papers, McGraw-Hill, New York.

Leman, Martin, 2000.Disiplin Anak, PT.Rineka Cipta, Jakarta. Mahsun, Mohamad, 2006.Pengukuran Kinerja Sektor Publik,Penerbit

BPFE,Yogyakarta.

Manullang, 1976.Dasar-dasar Manajemen, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Marzuki, 2005.Metodologi Riset Panduan Penelitian Bidang Bisnis dan Sosial, Edisi Kedua, Ekosiana, Yogyakarta.

Rivai, Veithzal dan Ella Jauvani Sagala, 2009.Manajemen Sumber Daya Manusia, Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Rivai, Veithzal, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Rivai, Veithzal. 2008.Manajemen Sumber Daya Manusia: dari Teeori ke Praktik, Rajawali Pers, Jakarta.

Robbins, Coulter, 2004.Manajemen Jilid 1,Erlangga Jakarta.

Santoso, Singgih, 2002.Statistik Parametrik, Cetakan Ketiga, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sastrohadiwiryo, Siswanto. 2002.Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, Bumi Aksara, Jakarta.

Siagian, Sondang. P, 2006.Sistem Informasi Manajemen, PT. Bumi Aksara, Jakarta.


(16)

Sinungan, Muchdarsyah 1997.Produktivitas; Apa dan Bagaimana, LP3ES, Jakarta.

Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich Lutfi, 2014.Analisis Data Untuk Riset Manajemen Dan Bisnis,Edisi 2, USU Press, Medan .

Soekanto, Soerjono, 1999.Sosiologi Suatu pengantar. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sugiyono, 2003.Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung.

Sugiyono, 2005.Metode Penelitian Bisnis, cetakan ke delapan, Alfabeta, Bandung. Sujarweni, Wiratna, 2014.SPSS Untuk Penelitian,Pustaka Baru Press, Yogyakarta. Sunyoto, Danang, 2009.Analisis Regresi dan Uji Hipotesis, edisi pertama, Media

Pressindo, Yogyakarta.

Tirtaamidjaja, M.H, 1970.Pokok-pokok Hukum Peniagaan, Djambatan, Jakarta. Uma Sekaran, 2006,Metodologi penelitian Untuk Bisnis, Edisi 4, Buku 1,

Salemba Empat, Jakarta

Wibowo, 2012.Manajemen Kinerja, RajaGrafindo Persada, Jakarta. JURNAL

Siahaan, rumiris, 2013. “PengaruhRewarddanPunismentTerhadap Disiplin Kerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara III Rambutan”, Jurnal Ilmiah Bussiness Progress. Volume 1, NO.01,17-26.

Helmi, Avin Fadilla 1996.Disiplin Kerja, Buletin Psikologi, Tahun IV, Nomor 2, Desember 1996.

SKRIPSI

Asmiarsih, Tety. 2006.Pengaruh Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Kantor

Badan Kepegawaian Daerah Brebes. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Semarang

SITUS

Handoko, deristya. 2015. Reward dan Punishment dalam Penilaian evaluasi Kinerja


(17)

Pegawai Berdasarkan Faktor-Faktor yang Terkait.http://www.kompasiana.com/

destyando/reward-dan-punishment-dalam-penilaian-evaluasi-kinerja-

pegawai-berdasarkan-faktor-faktor-yang-terkait_54f3967d745513982b6c7c51/ (16 mar.2016).

Kinasih, Seruni sekar. 2014. Reward an Punishment System Sebagai Alat Motivasi

Karyawan. http://www.jtanzilco.com/blog/detail/8/slug/reward-and-punishment


(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan metode yang akan digunakan, karena hal ini merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian yang akan membawa peneliti kepada suatu kesimpulan penelitian yang merupakan pemecahan dari masalah yang diteliti.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif dengan jenis data kuantitatif yaitu untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh antara satu variabel atau lebih, yaitu variabel independen yang meliputi variabel

Reward(X1),Punishment(X2) dan variabel dependen yaitu Disiplin Kerja(Y).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor TELKOM Regional I sumatera Jl. Prof HM Yamin SH No. 2, Medan. Penelitian ini direncanakan akan dilakukan pada bulan April 2016 sampai dengan bulan Mei 2016.

3.3 Batasan Operasional

Pembatasan penelitian perlu dilakukan dengan tujuan agar pokok penelitian yang diteliti tidak terlalu melebar dari yang sudah ditentukan. Peneliti dalam hal ini membatasi penelitian sebagai berikut :

1. Penelitian ini dilakukan terbatas pada pengaruh reward dan punishment


(19)

2. Variabel independen yang diteliti dalam penelitian ini adalah reward(X 1) danpunishment(X

2).

3. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah disiplin kerja (Y).

3.4 Definisi Operasional

Defenisi operasional bertujuan untuk melihat keterkaitan antara variabel dari suatu faktor dengan variabel faktor lainnya. Defenisi operasional merupakan petunjuk bagaimana suatu variabel diukur untuk mengetahui baik buruknya pengukuran dalam sebuah penelitian didalam penelitian.

1. Reward(X1)

Reward adalah suatu sistem yang digunakan dalam perusahaan untuk menarik dan mempertahankan motivasi dan komitmen karyawan agar sasaran organisasi maupun individu tetap mencapai prestasi tinggi.

2. Punishment(X2)

Punishment adalah suatu sistem yang digunakan perusahaan untuk membatasi perilaku karyawan dalam hal pelanggaran dan mencegah kesalahan yang sama terulang kembali.

3. Disiplin Kerja (Y)

Disiplin Kerja adalah suatu alat yang digunakan agar karyawan menuruti pedoman organisasi dan bersedia merubah perilaku sesuai aturan perusahaan

Seluruh variabel penelitian di identifikasikan dan definisikan operasionalnya pada Tabel 3.1. berikut ini :


(20)

Tabel 3.1

Variabel dan Defenisi Operasional

Variabel Defenisi Operasional Dimensi Indikator skala

Reward(X1)

Imbalan yang diberikan dalam bentuk material dan non material yang diberikan oleh pihak perusahaan kepada karyawannya agar mereka dapat bekerja dengan motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan-tujuan

perusahaan

Ekstrinsik

1. gaji dan upah 2. tunjangan karyawan 3. bonus/insentif 4. promosi 5. Penghargaan interpersonal Likert Intrinsik 1. Penyelesaian 2. Pencapaian 3. Otonomi

4. Pertumbuhan Pribadi

Punishment (X2)

Tindakan menyajikan konsekuensi yang tidak menyenangkan sebagai hasil dari dilakukannya

perilaku tertentu

intrinsik

1. usaha meminimalisir kesalahan yang terjadi

2. adanya hukuman yang lebih berat bia kesalahan yang sama dilakukan

3. hukuman yang diberikan dengan adanya penjelasan 4. hukuman segera

diberikan setelah terbukti adanya penyimpangan

Likert

ekstrinsik

1. Bentuk Hukuman

Disiplin Kerja

(Y)

suatu sikap

menghormati,

menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta sanggup menjalankan

Sikap

1. Kehadiran 2. Tepat Waktu

Likert Norma

1. Mematuhi peraturan kerja

2. Mengikuti pedoman/ cara kerja yang ditentukan oleh perusahaan


(21)

dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksi apabila ia melanggar tugas yang diberikan kepadanya

Tanggung jawab

1. Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu 2. Hasil yang sesuai dengan beban yang diberikan

Sumber : Ivancevich, Konopaske dan Mattesondalam Gania (2006), Siagian (2006), sastro (2002)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2008:86). Penentuan skor/nilai disusun berdasarkan skala likert skor pendapat responden merupakan hasil penjumlahan dari nilai skala yang diberikan pada tiap jawaban pada kuesioner.

Skor pendapat responden merupakan hasil penjumlahan dari nilai skala yang diberikan dari tiap jawaban pada kuesioner, seperti yang disajikan pada Tabel 3.2 berikutnya. Pada tahap ini masing-masing jawaban responden dalam kuesioner diberikan kode sekaligus skor guna menentukan dan mengetahui frekuensi kecenderungan responden terhadap masing-masing pertanyaan yang diukur dengan angka.


(22)

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No. Skala Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Sugiyono (2008)

3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Menurut Kuncoro (2009: 118) Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi menjadi objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Telkom Medan Cabang HM Yamin Devisi Regional I yang berjumlah 153 orang karyawan.

3.6.2 Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode probability sampling selain itu juga dilakukan pengambilan sampel secara sampel random sederhana atau simple random sampling. Menurut Kuncoro (2009: 138), Simple random sampling adalah desain pemilihan sampel yang paling sederhana dan mudah. Prinsip pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah setiap elemen dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih. Pada umumnya, peneliti menggunakan metode ini untuk memperoleh


(23)

daftar pertanyaan dalam jumlah yang besar dan lengkap secara cepat dan hemat. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan mempergunakan daftar random.

Dalam hal ini yang terpenting adalah prinsip bahwa seluruh elemen memperoleh kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.

Dalam menentukan sampel diperlukan suatu metode pengambilan sampel yang tepat agar diperoleh sampel yang representatif dan dapat menggambarkan keadaan populasi secara maksimal. Sampel yang diambil adalah karyawan tetap yang ditarik sebanyak 61 orang. Karena karyawan tetap mempunyai kewajiban langsung dengan pihak perusahaan PT. Telkom.

Pengambilan sampel harus sesuai dengan kriteria tersebut, karena akan berpengaruh pada variabel yang akan diteliti. Penentuan jumlah sampel dapat dihitung dari populasi tertentu yang sudah diketahui jumlahnya. Menurut rumus Slovin (Sevillaet al, 1960:182), adalah sebagai berikut:

=

+ ( )

=

+ ( , )= . =

Keterangan : n : Ukuran sampel N : Populasi


(24)

3.7 Jenis Data

Data adalah hasil pencatatan penulis, baik yang berupa fakta ataupun angka. Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan (Marzuki, 2005: 55).

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yaitu: a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan atau kuesioner kepada karyawan PT. Telkom Cabang Kota Medan.

b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian. Melalui tinjauan pustaka dapat dibangun landasan teori yang sesuai dengan permasalahan atau kerangka konseptual penelitian misalnya buku referensi (baik buku-buku wajib perkuliahan maupun buku-buku-buku-buku umum), jurnal-jurnal penelitian, yang berkaitan dengan pembahasan penelitian untuk mencari teori-teori dan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan dalam penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data


(25)

a) Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya, dalam hal ini adalah karyawan PT. Telkom Medan.

b) Studi Dokumentasi

Dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data yang diperoleh dari berbagai macam buku, jurnal dan informasi dari internet yang berhubungan denganreward,punishmentdan disiplin kerja.

c) Wawancara

Wawancara yaitu dengan melakukan tanya jawab kepada pihak manajemen perusahaan dan seluruh karyawan yang menjadi responden penelitian yang berkaitan denganreward,punishmentdan disiplin kerja.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan realibilitas dilakukan terhadap alat penelitian yaitu kuesioner. Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang responden yang diambil dari luar sampel penelitian yang dilakukan di karyawan PT. Telkom Medan Cabang HM Yamin Divisi Regional I. Penyebaran kuesioner diberikan kepada karyawan PT. Telkom Medan. Uji Validitas dan Realibilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasisoftware SPSS for Windows.


(26)

3.9.1 Uji Validitas

Menurut Sujarweni (2014: 192), uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu kelompok variabel tertentu. Menurut Situmorang dan Lufti (2014: 86), validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur.

Suatu pengukuran instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat mengukurconstruct sesuai dengan tujuan dan harapan peneliti. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai correlated item –total correlation atau disebut dengan rhitung pada setiap butir pertanyaan terhadap nilai rtabel. Sunyoto (2009: 72) menyatakan sebagai berikut:

1. Jika rhitung positif dan rhitung rtabel , maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan valid, dan

2. jika rhitung negatif atau rhitung rtabel , maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan tidak valid.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Menurut Sujarweni (2014: 192), reliabilitas atau keandalan merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner.

Situmorang dan Lufti (2014:79), Reliabilitas adalah indeks yang


(27)

diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala yang

sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur

tersebut reliabel. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari

pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang

sama diperoleh hasil yang tidak berbeda. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

butir pertanyaan disebut reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pertanyaan bersifat konsisten dari waktu ke waktu.

Penelitian ini menggunakan one shot dimana kuesioner diberikan hanya sekali saja kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain untuk mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.

Pengukuran reliabilitasnya menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Menurut Sunyoto (2009: 68) suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilaiCronbach Alpha >0,60.

3.10 Teknik Analisis Data.

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan analisis yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya, sehingga akan memberikan gambaran yang jelas tentang reward dan punishment terhadap disiplin kerja karyawan pada PT. Telkom Regional I Medan.

3.10.2 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi yang bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh beberapa variabel independen


(28)

terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini analisis regresi yang dipakai adalah analisis regresi berganda dimana secara umum data hasil pengamatan Y dipengaruhi oleh beberapa variabel bebas X1, X2, X3, …., Xn. Sehingga rumus dari regresi berganda yaitu :

Y= α + β1X1+ β2X2+ e

Dimana : Y = Variabel dependen, yaitu disiplin kerja α = Konstanta

β = Koefisien regresi X1=Reward

X2=Punishment e = Standar error

3.11 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik harus dilakukan untuk menguji layak tidaknya model analisis regresi yang digunakan dalam penelitian.

3.11.1 Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2002), multikolinearitas adalah keadaan di mana variabel- variabel independen dalam persamaan regresi mempunyai korelasi (hubungan) yang erat satu sama lain. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi bebas (independen). Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi satu sama lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat


(29)

dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF), jika nilai tolerance > 0,10 atau nilai VIF < 5 berarti tidak terdapat multikolinieritas.

3.11.2 Uji Heteroskedastisitas

Salah satu asumsi dalam regresi berganda adalah uji heteroskedastisitas. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Situmorang at al, 2008:62-77). Jika varians dari residual satu pegamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, sementara jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Analisis ini dilakukan dengan mendeteksi keberadaan heterokedastisitas, yaitu dengan metode informal dan metode formal. Metode informal biasanya dilakukan dengan metode grafik yaitu menggunakan grafikScatterplot, dimana apabila data yang berbentuk titik-titik membentuk pola maka terjadi heteroskedastisitas, sementara apabila data menyebar maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

Sedangkan metode formal dapat dilakukan dengan park Test, Glejser test. Dalam penelitian ini, metode formal yang dilakukan adalah Park Test atau uji Park dengan melihat signifikansi variabel bebas pada tabel. Apabila sig.variabel

independent (bebas) pada tabel lebih besar dari 5% (0,05) berarti data tidak terkena heteroskedastisitas

3.11.3 Uji Normalitas

Menurut Santoso (2002), Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki


(30)

nilai residual yang terdistribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji histogram, uji normal P Plot, uji Chi Square, Skewness dan Kurtosis atau uji Kolmogorov Smirnov. Pada penelitian ini, untuk menganalisis apakah residual berdistribusi normal atau tidak, digunakan uji Kolmogorov Smirnov.

3.12 Uji Hipotesis

3.12.1 Uji signifikan Parsial (Uji-t)

Uji-t dimaksudkan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel independent (X) terhadap variabeldependent(Y). Bentuk pengujiannya yaitu:

H0 : bi = 0 (variabel independent secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabeldependent).

Ha: bi ≠ 0 (variabel idependent secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabeldependent).

Nilai thitungakan dibandingkan dengan nilai ttabel. Kriteria pengambilan keputusan:

H0diterima jika thitung< ttabelpada α = 5% Haditerima jika thitung> ttabelpada α = 5%

3.12.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.


(31)

H0=b1=b2=0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu berupa reward(X1) dan punishment(X2) terhadap disiplin kerja sebagai variabel terikat (Y).

Ha: b1≠b2 ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu berupa reward (X1) dan punishment (X2) terhadap disiplin kerja sebagai variabel terikat (Y).

Kriteria pengambilan keputusan:

H0diterima jika Fhitung< Ftabelpada α = 5% Haditerima jika Fhitung> Ftabelpada α = 5%

Pengujian ini dilaksanakan dengan cara membandingkan antara F tabel dan F hitung. Bila F hitung ≤ F tabel atau nilai sig. F > 0,05, makaH diterima yang berarti bahwa reward dan punishment bersama-sama tidak berpengaruh terhadap disiplin kerja. Sebaliknya, jika F hitung > F tabel atau sig. F ≤ 0,05, makaH ditolak yang berarti bahwareward danpunishmentsecara bersama-sama berpengaruh terhadap disiplin kerja.

3.12.3 Uji Koefisien Determinasi (R²)

Pengujian dengan menggunakan uji koefisien determinasi (R2), yaitu untuk melihat besarnya pengaruh variabel bebas. Uji koefisien determinasi adalah dengan persentase pengkuadratan nilai koefisien yang ditemukan. R-square atau nilai determinan (R2) mendekati satu berarti pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat kuat (Situmorang dan Lutfi, 2014: 215).

Tidak ada ukuran yang pasti berapa besarnya Koefisien determinasi (R2) untuk mengatakan bahwa suatu pilihan variabel sudah tepat. Jika R2semakin besar


(32)

atau mendekati 1, maka model makin tepat. Untuk data survai yang berarti bersifatcross sectiondata yang diperoleh dari banyak responden pada waktu yang sama, maka nilai R2= 0,2 atau 0,3 sudah cukup baik.

Semakin besar n (ukuran sampel) maka nilai R2 cenderung makin kecil. Sebaliknya dalam data runtun waktu (time series) di mana peneliti mengamati hubungan dari beberapa variabel pada satu unit analisis pada beberapa tahun maka R2akan cenderung besar. Hal ini disebabkan variasi data yang relatif kecil pada data runtun waktu yang terdiri dari satu unit analisis saja.

Rumus r-squareadalah sebagai berikut:

R

2

=

Di mana: SSR =sum square regression


(33)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Telkom Group adalah satu- satunya BUMN telekomunikasi serta penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. Telkom Groupmelayani jutaan pelangaan di seluruh Indonesia dengan rangkaian lengkap layanan telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak dan telepon nirkabel tidak bergerak, komunikasi seluler, layanan jaringan dan interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi data. Telkom Group juga menyediakan berbagai layanan di bidang informasi, media dan edutainment, termasuk cloud-based dan server-based managed services, layanan e-Payment danIT enabler,e-Commercedan layanan portal lainnya.

Dengan statusnya sebagai perusahaan milik Negara yang sahamnya diperdagangkan di bursa saham, pemegang saham mayoritas perusahaan adalah pemerintah republic Indonesia sedangkan sisanya dikuasai oleh publik. Saham perusahaan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), New York Stock Exchange (NYSE), London Stock Exchange (LSE) dan Public Offering Without Listing(POWL) di Jepang.

Bisnis telekomunikasi adalah fundamental platform bisnis perusahaan yang bersifat legasi, sedangkan portofolio bisnis lainnya disebut sebagai bisnis new wave yang mengarahkan perusahaan untuk terus berinovasi pada produk berbasis kreatif digital. Hal tersebut mempertegas komitmen Telkom untuk terus


(34)

meningkatkan pendapatan di dalam situasi persainga bisnis di industry ini yang sangat terbuka.

Obsesi perusahaan untuk secara berkelanjutan membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah menjadi perusahaan dengan skala besar, dengan tetap mengutamakan peningkatan kesejahteraan masyarakat luas. Selain itu, perusahaan juga terus melakukan diversifikasi usaha baik melalui merger ataupun akuisisi.

Pada tahun 1856-1882, pemerintah colonial belanda melakukan

pengoperasian telegraf elektromagnetik pertama di Indonesia yang

menghubungkan Batavia (Jakarta) dan Buitenzorg (Bogor). Pada tahun 1906-1965, pemerintah colonial belanda membentuk lembaga pemerintahan untuk mengendalikan jasa pos dan telekomunikasi di Indonesia. Pada tahun 1965, terjadi pemisahan jasa pos dan telekomunikasi sehingga di tangani oleh dua perusahaan negara yaitu PN Pos dan Giro dan PN Telekomunikasi. Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi dibagi menjadi dua divisi, yaitu PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (PT Inti) yang memproduksi perangkat telekomunikasi da perusahaan umum telekomunikasii (Perumtel) untuk melayani jasa telekomunikasi domestic dan internasional. Pada tahun 1980, bisnis telekomunikasi internasional diambil alih oleh PT. Indonesian Satellite Corporation (Indosat). Pada tahun 1991, nama PT. Perumtel berubah menjadi PT. Telekomunikasi Indonesia atau Telkom dengan operasi bisnis terbagi atas 12 wilayah telekomunikasi (witel). Ke-12 wilayah telekomunikasi tersebut kemudian dirombak menjadi 7 divisi regional (divre) yaitu Divisi I Sumatera Utara, Divisi II Jakarta dan sekitarnya, Divisi III Jawa Barat, Divisi IV Jawa Tengah dan daerah istimewah Jogjakarta, Divisi V


(35)

Jawa Timur, Divisi VI Kalimantan dan Divisi VII Indonesia bagian Timur. Pada tahun 1995, Telkom melaksanakan penawaran saham perdana publik (Initial Public Offering) di Bursa Efek Jakarta da Bursa Efek Surabaya. Pada tahun yang sama, Telkom mendirikan anka perusahaan yang menangani bisnis telepon seluler Telkomsel. Pada tahun 1999, undang- undang telekomunikasi (UU no. 36/1999) yang berlaku efektif pada bulan September tahun 2000 telah memfasilitasi masuknya pemain baru sehingga menimbulkan persaingan usaha di industry telekomunikasi. Pada tahun 2001, Telkom mengakuisisi 35% saham Indosat di Telkomsel sehingga menjadikannya pemegang saham mayoritas di perusahaan seluler itu dengan kepemilikan 77,7% Indosat kemudian mengambil alih 22,5% saham Telkom di Satelindo dan 37,7% saham Telkom di PT. Lintasarata Aplicanusa. Pada saat bersamaan, Telkom kehilangan hak ekslusifnya sebagai penyelenggara tunggal layanan telepon tidak bergerak di Indonesia. Pada tahun 2002, Telkom melepaskan kepemilikan sahamnya sebesar 12,7% di Telkomsel kepada Singapore Telkom Mobile PTE Ltd (Sintelmobile). Pada tahun 2004, Telkom meluncurkan layanan sambungann langsung internasional untuk telepon tidak bergerak. Pada tahun 2005, Satelit Telkom-2 diluncurkan untuk menggantikan seluruh layanan transmisi satelit yang sebelumnya dilayani oleh Satelit Palaba B-4, peluncurannya menjadikan jumlah satelit yang telah diluncurkan oleh Telkom menjadi 8 satelit termasuk satelit palapa A-1. Pada

tahun 2009, Telkom bertahan formasi dari perusahaan infocom menjadi

perusahaan perusahaan penyelenggara TIMES (Telecommunication, Information, Media, Edutainment, Services). Pada tahun 2010, proyek kabel serat optik bawah


(36)

laut jakaladema yang menghubungkan Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Denpasar dan Mataram telah berhasil dirangkumkan pada bulan April 2010. Pada tahun 2011, reformasi infrastruktur telekomunikasi melalui proyek Telkom Nusantara Super High Way yang menyatukan nusantara mulai dari Sumatera hingga Papua, serta proyek true broadband access yang menyediakan akses internet berkapasitas 20-100 Mbps ke pelanggan di seluruh Indonesia. Pada 17 Agustus 2013, Telkomsel telah menetapkan tiga hal yaitu KotaBroadband Indonesia (KBI), Aplikasi Lokal Tuan Rumah di negeri sendiri, dan mobile GraPari untuk Indonesia, sedangkan untukinternational expansiontelah ditetapkan 3 hal proyek yaitu,Macau Project, Taiwan Project dan Malaysia Project.Dengan mengambil semangat HUT RI ke-68, Telkom telah memperkenalkan penampilan baru logo Telkom yang mencerminkan komitmen Telkom untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia.

Gambar 4.1 Logo PT. Telkom, Tbk

Penampilan logo baru ini mencakup perubahan logo secara menyeluruh dan terintegrasi dengan empat aspek dasar perusahaan, yaitu transformasi bisnis, infrastruktur, sistem dan model operasi serta sumber daya manusia. Bermakna “Dunia dalam genggaman Anda” menyampaikan pesan bahwa Telkom akan membuat segalanya menjadi lebih mudah dan lebih menyenangkan dalam mengakses dunia. Makna dari logo tersebut Mengacu pada filosofi Telkom laut jakaladema yang menghubungkan Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Denpasar dan Mataram telah berhasil dirangkumkan pada bulan April 2010. Pada tahun 2011, reformasi infrastruktur telekomunikasi melalui proyek Telkom Nusantara Super High Way yang menyatukan nusantara mulai dari Sumatera hingga Papua, serta proyek true broadband access yang menyediakan akses internet berkapasitas 20-100 Mbps ke pelanggan di seluruh Indonesia. Pada 17 Agustus 2013, Telkomsel telah menetapkan tiga hal yaitu KotaBroadband Indonesia (KBI), Aplikasi Lokal Tuan Rumah di negeri sendiri, dan mobile GraPari untuk Indonesia, sedangkan untukinternational expansiontelah ditetapkan 3 hal proyek yaitu,Macau Project, Taiwan Project dan Malaysia Project.Dengan mengambil semangat HUT RI ke-68, Telkom telah memperkenalkan penampilan baru logo Telkom yang mencerminkan komitmen Telkom untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia.

Gambar 4.1 Logo PT. Telkom, Tbk

Penampilan logo baru ini mencakup perubahan logo secara menyeluruh dan terintegrasi dengan empat aspek dasar perusahaan, yaitu transformasi bisnis, infrastruktur, sistem dan model operasi serta sumber daya manusia. Bermakna “Dunia dalam genggaman Anda” menyampaikan pesan bahwa Telkom akan membuat segalanya menjadi lebih mudah dan lebih menyenangkan dalam mengakses dunia. Makna dari logo tersebut Mengacu pada filosofi Telkom laut jakaladema yang menghubungkan Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Denpasar dan Mataram telah berhasil dirangkumkan pada bulan April 2010. Pada tahun 2011, reformasi infrastruktur telekomunikasi melalui proyek Telkom Nusantara Super High Way yang menyatukan nusantara mulai dari Sumatera hingga Papua, serta proyek true broadband access yang menyediakan akses internet berkapasitas 20-100 Mbps ke pelanggan di seluruh Indonesia. Pada 17 Agustus 2013, Telkomsel telah menetapkan tiga hal yaitu KotaBroadband Indonesia (KBI), Aplikasi Lokal Tuan Rumah di negeri sendiri, dan mobile GraPari untuk Indonesia, sedangkan untukinternational expansiontelah ditetapkan 3 hal proyek yaitu,Macau Project, Taiwan Project dan Malaysia Project.Dengan mengambil semangat HUT RI ke-68, Telkom telah memperkenalkan penampilan baru logo Telkom yang mencerminkan komitmen Telkom untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia.

Gambar 4.1 Logo PT. Telkom, Tbk

Penampilan logo baru ini mencakup perubahan logo secara menyeluruh dan terintegrasi dengan empat aspek dasar perusahaan, yaitu transformasi bisnis, infrastruktur, sistem dan model operasi serta sumber daya manusia. Bermakna “Dunia dalam genggaman Anda” menyampaikan pesan bahwa Telkom akan membuat segalanya menjadi lebih mudah dan lebih menyenangkan dalam mengakses dunia. Makna dari logo tersebut Mengacu pada filosofi Telkom


(37)

Corporate, yaitu Always The Best – sebuah keyakinan dasar untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang dilakukan dan senantiasa memperbaiki hal-hal yang biasa menjadi sebuah kondisi yang lebih baik, dan pada akhirnya akan membentuk Perseroan menjadi pemain telekomunikasi terbaik.

Filosofi warna:

1. Merah- Berani, Cinta, Energi, Ulet

Mencerminkan spirit Telkom untuk selalu optimis dan berani dalam menghadapi tantangan dan perusahaan.

2. Putih- Suci, Damai, Cahaya, Bersatu

Mencerminkan spirit Telkom untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia.

3. Hitam- Warna dasar

Melambangkan kemauan keras. 4. Abu abu- Warna transisi

Melambangkan teknologi.

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi

Be The King Of Digital in the Region” 2. Misi

“Lead Indonesian Digital Innovation and Globalization”

Telkom saat ini tengah bertransformasi menuju Digital Company untuk menjadiThe King of Digital. Raja di udara melalui seluler, di darat melalui Fiber To The Home, dan di laut melalui Submarine Broadband Highway, serta


(38)

mengembangkan dan memperkuatfootprintsbisnis di kawasan regional. Regional memiliki arti kawasan Asia Pasifik termasuk Asia Tenggara, Asia Timur, Asia Selatan dan Australia. Untuk menjadi perusahaan digital yang handal, Telkom melakukan transformasi dari sisi bisnis, sumber daya manusia, budaya dan organisasi agar dapat memimpin inovasi digital di Indonesia dan memimpin Indonesia menuju globalisasi.

3. Strategi Perusahaan 1. Directional Strategy

Perseroan telah melakukan strategi pertumbuhan kompetitif yang

berkelanjutan untuk mendukung dan meningkatkan kapitalisasi pasar Perseroan. Dalam lingkungan industri yang sangat dinamis, maka Perseroan akan melakukan strategi pertumbuhan kompetitif melalui cara yang luar biasa dengan berbagai inovasi terobosan untuk mencapai target pertumbuhan dan nilai kapitalisasi pasar.

2. Portfolio Strategy

Portofolio Strategi Perseroan adalah untuk mengembangkan potofolio digital TIMES Telkom Group secara sinergi yang menyediakan layanan konvergensi secaraseamlessdifokuskan padacustomer value.

3. Parenting Strategy

Untuk mendukung pertumbuhan bisnis secara lebih efektif, Perseroan melakukan strategic control dimana kendali pada unit bisnis dan entitas anak lebih terarah dan bersinergi.


(39)

Untuk memastikan transformasi bisnis ini berjalan baik dan menyeluruh dari level korporat hingga level fungsional, maka diterapkan model penyusunan strategi secara berjenjang. Corporate Strategy diperbarui pada tahun 2015

disiapkan dengan melakukan analis strategic situation analysis, strategy

formulation,strategy implementation,strategy evaluation & control.

4.1.3 Budaya Perusahaan

Formulasi Sistem dan Budaya terus dikembangkan sesuai dengan tuntutan dan perubahan bisnis dalam upaya mewujudkan cita-cita agar Perseroan terus maju, tambah dicintai pelanggan, lebih kompetitif di tengah persaingan industri dan dapat selalu menjadi role model Perusahaan. Sejak tahun 2009, Perseroan telah melakukan transformasi budaya baru perusahaan yang disebut dengan “The Telkom Way”. Program pengembangan budaya selanjutnya dilakukan sejak tahun 2013 dengan ditetapkannya Arsitektur Kepemimpinan dan Budaya Perusahaan (“AKBP”) Telkom Group untuk menstandarisasi dan menyelaraskan pola

kepemimpinan dan budaya perusahaan. Adapun Struktur Arsitektur

Kepemimpinan dan Budaya Perusahaan Telkom Group terdiri dari:

Tabel 4.1

Strukur Budaya Perusahaan Telkom Telkom Corporate Philosophy Always the Best

Telkom Leadership Architecture Lead by Heart, Managed by Head

The Telkom Way Basic Belief – (Integrity, Enthusiasm, Totality Core Values = (Solid, Speed, Smart) Key Behavior – (Imagine, Focus, Action) Sumber: PT. Telkom, Tbk. Kantor Divisi Sumatera Utara, Medan.

Dari Tabel 4.1 dapat dijelaskan Telkom Corporate Philosophy Always the Best melandasi polapikir (basic belief) insan Telkom untuk selalu memberikan


(40)

yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang dilakukan. Always the Best adalah sebuah keyakinan dasar untukselalu menjadi yang terbaik atau selalu memberikan yang terbaik. Always The Best menuntut setiap insan Telkom Group memiliki Integritas (Integrity), Antusiasme (Enthusiasm), dan Totalitas (Totality).

Leadership Architecture mengandung tiga unsur intiyang disebut sebagai 3P, yaituphilosophy,principledanpractice.Leadership Philosophy to be the Best (senantiasa menjadi yang terbaik) adalah komitmen yang harus tertanam dalam

diri seorang Leader dengan menciptakan harmoni antara Heart dan Head (2H)

serta sinergi antara Spirit dan Strategy(2S). Leadership Principles to be the Star yaitu refleksi dari filosofi yang tertanam pada diri seorang Leader sebagai landasan yang kuat dalam bertindak. Lead by Heart: memimpin people (diri sendiri dan orang lain), Managed by Head: mengelola bisnis dan organisasi. Leadership Practices to be the Winneryaitu standar perilaku (standard behaviors) yang berisi praktik-praktik luhur menjadi seorang pemimpin, pemenang atau manifestasi prinsip yang diterapkan dalam rangka mencapai satu tujuan bersama yaitu untuk menjadi pemenang.

The Telkom Way adalah budaya perusahaan kokoh yang menjadi acuan insane Telkom Group dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku sehari-hari yang mengandung tiga unsur inti 3P, yaituphilosophy,principledanpractice.

1. Philosophy to be the Best: Always The Best

Philosophy Always the Best adalah keyakinan dasar (basic belief) yang berisi filosofi-filosofi dasar bagi insan Telkom Group untuk menjadi insan terbaik, yang merupakan esensi budaya perusahaan yang melandasi


(41)

nilai-nilai dan perilaku setiap insan Telkom Group dengan mengedepankan integritas, antusiasme dan totalitas.

2. Prinsipto be the Star: Solid-Speed-Smart(3S)

Prinsipto be the Star, yaitu nilai-nilai inti (core values)yang berisi prinsip dasar untuk menjadi insan bintang. Prinsipto be the Starmengandung tiga nilai inti yang disebut 3S: Solid, Speed, Smart. Solid adalah terwujudnya satu hati (hati yang bersih), satu pikiran dan satu tindakan. Solid merupakan terjemahan dari Always the Bestyang pertama, yaitu integrity. Speed adalah bertindak secara cepat dalam setiap pekerjaan. Speed merupakan penerjemahan dari unsur Always the Best yang kedua, yaitu enthusiasm. Smart adalah cara bersikap, berpikir dan bertindak secara cerdas dalam pekerjaan melalui intuisi yang tajam, olah rasio melalui kreativitas dan inovasi yang menghasilkan terobosan, dan olahraga melalui aksi yang impresif.Smart merupakan penerjemahan dari unsurAlways the Bestyang ketiga yangtotality.

3. Practices to be the Winner: Imagine-Focus-Action

Practices to be the Winner yaitu standar perilaku (standard behaviors) yang berisi praktik-praktik luhur untuk menjadi insan pemenang dengan selalu menerapkan jurus IFA: Imagine, Focus, Action


(42)

4.1.4 Struktur Organisasi

Gambar 4.2

Struktur Organisasi PT. Telkom Divisi Regional I

4.2 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas

Uji validitas dan reabilitas dilakukan kepada 30 responden diluar sampel pada karyawan Telkom Regional I Medan. Jumlah 30 orang diambil agar dapat memenuhi asumsi kurva normal pada uji statistik.

4.2.1 Hasil Uji Validitas

Noor (2011:130) menyarankan sebaiknya jumlah responden untuk uji coba kuesioner paling sedikit 30 orang. Dalam penelitian ini, uji coba kuesioner melibatkan 30 responden yang berisi 35 butir pernyataan yang menyangkut Reward(X1), Punishment(X2), dan Disiplin Kerja(Y) yang hasilnya dapat


(43)

Tabel 4.2

Uji Validitas tiap butir pernyataan Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Validitas

p1 146,3667 366,309 ,810 ,981 Valid

p2 146,4333 361,909 ,750 ,981 Valid

p3 146,1333 370,051 ,623 ,982 Valid

p4 146,3333 363,885 ,826 ,981 Valid

p5 146,3333 365,747 ,826 ,981 Valid

p6 146,4667 361,706 ,894 ,981 Valid

p7 146,1667 368,833 ,673 ,982 Valid

p8 146,4000 361,214 ,884 ,981 Valid

p9 146,3000 365,183 ,764 ,981 Valid

p10 146,2333 366,875 ,760 ,981 Valid

p11 146,3667 367,620 ,673 ,982 Valid

p12 146,4667 360,947 ,796 ,981 Valid

p13 146,4667 362,878 ,725 ,982 Valid

p14 146,3333 365,264 ,653 ,982 Valid

p15 146,4000 361,352 ,814 ,981 Valid

p16 146,7000 354,355 ,820 ,981 Valid

p17 146,7000 354,838 ,842 ,981 Valid

p18 146,3667 364,723 ,732 ,982 Valid

p19 146,5333 359,430 ,826 ,981 Valid

p20 146,4667 361,913 ,816 ,981 Valid

p21 146,5333 359,223 ,891 ,981 Valid

p22 146,5333 359,361 ,886 ,981 Valid

p23 146,4333 362,254 ,790 ,981 Valid

p24 146,3000 367,666 ,604 ,982 Valid

p25 146,4667 363,982 ,685 ,982 Valid

p26 146,3667 366,240 ,671 ,982 Valid

p27 146,2667 365,168 ,700 ,982 Valid

p28 146,3667 362,171 ,835 ,981 Valid

p29 146,6333 356,792 ,786 ,981 Valid

p30 146,6667 354,299 ,775 ,982 Valid

p31 146,6000 357,490 ,878 ,981 Valid

p32 146,6000 356,179 ,873 ,981 Valid

p33 146,4667 360,257 ,881 ,981 Valid

p34 146,5333 358,464 ,861 ,981 Valid

p35 146,2000 370,441 ,595 ,982 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2016)

Nilai patokan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi (Corrected Item-Total Correlation) yang mendapat nilai lebih besar dari 0,3 (Sekaran dalam Augustine dan Kristaung, 2013:70). Berdasarkan hasil uji validitas pada Tabel 4.2, diketahui seluruh pertanyaan bersifat valid. Alternatif ketentuan validitas suatu pertanyaan pada kuesioner juga dapat dibandingkan dengan nilai . Untuk menentukan nilai , terlebih dahulu dihitung nilai derajat bebas (degree of freedom) dengan rumus − 2, di mana menyatakan banyaknya


(44)

responden untuk uji validitas. Diketahui jumlah responden yang dilibatkan untuk uji validitas kuesioner sebanyak = 30, sehingga derajat bebas bernilai − 2 = 30 − 2 = 28. Nilai dengan derajat bebas 28 adalah = 0,361. Nilai patokan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi (Corrected Item-Total Correlation) yang mendapat nilai lebih besar dari = 0,361. Berdasarkan hasil uji validitas pada Tabel 4.2, diketahui seluruh pertanyaan bersifat valid.

4.2.2 Hasil Uji Reabilitas

Uji reliabilitas harus dilakukan hanya pada pertanyaan yang telah memiliki atau memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji validitas maka tidak perlu diteruskan untuk uji reliabilitas (Noor, 2011:130). Suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Sujarweni, 2014:199). Berikut hasil dari uji reliabilitas terhadap butir-butir pertanyaan yang valid.

Tabel 4.3

Hasil Pengujian Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

,982 35

Berdasarkan Tabel 4.3 Diketahui bahwa kuesioner bersifat reliabel, karena nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6. Dengan nilai Cronbach’s Alpha = 0,982 dengan 35 butir pernyataan, menunjukkan bahwa pernyataan ini reliable dan dapat dijadikan sebagai instrument penelitian. Pernyataan yang telah dikatakanreliabledapat disebarkan kepada responden.


(45)

4.3 Analisis Deskriptif

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuisioner dengan 35 butir pernyataan. Untuk variabel X1 sebanyak 14 butir, untuk variabel X2 sebanyak 9

butir, dan untuk Y sebanyak 12 butir. Daftar pernyataan disebarkan kepada responden berisikan pernyataan mengenai Reward(X1), Punishment(X2), dan

Disiplin Kerja(Y). Responden Dalam penelitiab ini adalah karyawan tetap PT. Telkom Regional I Medan.

4.3.1 Karateristik Responden

Tabel 4.4

Karateristik Responden

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah 2016)

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pada bagian karateristik umur menunjukkan bahwa dari 61 responden, sebanyak 10 orang (16,4%) berusia 20-30 tahun, 19 orang (31%) berusia 31-40 tahun, 12 orang (19,6%) berusia 41-50 tahun, 20 orang (33%) berusia diatas 51 tahun. Mayoritas responden yang diteliti berusia 31-40

No Karakteristik Jumlah Responden Persentase

1.

Umur

20-30 10 16,4%

31-40 19 31%

41-50 12 19,6%

>51 20 33%

Total 61 100%

2.

Jenis Kelamin Laki-Laki 40 65,5%

Perempuan 21 34,5%

Total 61 100%

3.

Pendidikan Terakhir

SMA 5 8,2%

Diploma 15 24,6%

Sarjana 41 67,2%

Total 61 100%

4.

Lama Bekerja

1-10 Tahun 5 8,3%

11-20 Tahun 30 49%

21-30 Tahun 23 37,7%

>30 Tahun 3 5%


(46)

dan diatas 51 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan merasa karyawan masih berkompeten dan memiliki banyak pengalaman.

2. Pada bagian karakteristik jenis kelamin menunjukkan bahwa dari 61 responden, sebanyak 40 orang (65,5%) berjenis kelamin laki-laki, 21 orang (34,5%) berjenis kelamin perempuan. Mayoritas responden yang diteliti berjenis kelamin laki-laki. Hal ini menujukkan Telkom lebih mengutamakan tenaga Laki-laki karena tuntutan kerja yang lebih mengutamakan dalam pengambilan keputusan serta laki-laki bias berkontribusi lebih untuk perusahaan.

3. Pada bagian karakteristik pendidikan terakhir menunjukkan bahwa dari 61 responden, sebanyak 5 orang (8,2%) adalah lulusan SMA, 15 orang (24,6%) adalah lulusan Diploma , 41 orang (67,2 %) adalah lulusan Sarjana. Mayoritas responden yang diteliti adalah lulusan Sarjana. Telkom merupakan perusahaan yang bergerak dibidang komunikasi, sehingga dibutuhkan karyawan yang telah berkompeten dan berskill mengenai komunikasi dan jaringan.

4. Pada bagian karakteristik lama bekerja menunjukkan bahwa dari 61 responden, sebanyak 5 orang (8,3%) dengan lama bekerja 1-10 tahun, sebanyak 30 orang (49%) dengan lama kerja 11-20 tahun, sebanyak 23 orang (37,7%) dengan lama kerja diatas 21-30 tahun dan sebanyak 3 orang (5%) dengan lama kerja >30 tahun. Mayoritas lama bekerja karyawan Telkom selama 11-20 tahun sebanyak 30 orang. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan loyal untuk bekerja di perusahaan Telkom.


(47)

4.3.2 Deskriptif Variabel

Pada penelitian ini akan dijelaskan secara deskriptif hasil dari penelitian pengaruh Rewarddan Punishment terhadap Disiplin Kerja di PT. Telkom Divisi Regional I Medan dengan tanggapan responden sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Kurang Setuju (KS) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

4.3.2.1Reward(X1)

Tanggapan responden megenaiReward(X1): Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi untuk VariabelReward Item

Pernyataan

STS(1) TS (2) KS (3) S (4) SS (5) Total

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 11 18 32 52.5 18 29.5 61 100

2 0 0 4 6.6 22 36.1 24 39.3 11 18 61 100

3 0 0 0 0 0 0 26 42.6 35 57.4 61 100

4 0 0 0 0 25 41 24 39.3 12 19.7 61 100

5 0 0 2 3.3 20 32.8 28 45.9 11 18 61 100

6 0 0 5 8.2 25 41 23 37.7 8 13.1 61 100

7 0 0 0 0 22 36.1 20 32.8 19 31.1 61 100

8 0 0 3 4.9 10 16.4 31 50.8 17 27.9 61 100

9 0 0 2 3.3 13 21.3 34 55.7 12 19.7 61 100

10 0 0 3 4.9 11 18 26 42.6 21 34.4 61 100

11 0 0 5 8.2 21 34.4 27 44.3 8 13.1 61 100

12 0 0 3 4.9 19 31.1 29 47.5 10 16.4 61 100

13 0 0 11 18 14 23 25 41 11 18 61 100

14 0 0 9 14.8 19 31.1 24 39.3 9 14.8 61 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

1. Pada pernyataan “Gaji yang saya terima dari perusahaan sesuai beban pekerjaan saya” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden


(48)

yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak ada atau 0,0% responden yang menyatakan tidak setuju, 11 orang atau 18% responden yang menyatakan kurang setuju, 32 orang atau 52,5% responden yang menyatakan setuju, dan 18 orang atau 29,5% responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui sebagian besar responden sebesar 52,5% atau 32 orang menyatakan setuju bahwa responden menerima gaji sesuai dengan beban pekerjaan.

2. Pada pernyataan “Saya mendapatkan tambahan imbalan diluar gaji” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 4 orang atau 6,6% responden yang menyatakan tidak setuju, 22 orang atau 36,1% responden menyatakan kurang setuju, 24 orang atau 39,3% responden menyatakan setuju dan 11 orang atau 18% responden yang menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui ada sebanyak 24 orang atau 39,3% responden yang menyatakan setuju yang artinya karyawan mendapatkan tambahan imbalan diluar gaji. Namun ada juga sebanyak 22 orang atau 36,1% responden yang menyatakan kurang setuju, karyawan tidak mendapatkan imbalan diluar gaji.

3. Pada pernyataan “Ketika saya pensiun perusahaan telah menyiapkan dana pensiun” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak ada atau 0,0% responden yang menyatakan tidak setuju, tidak ada atau 0,0% responden yang menyatakan kurang setuju, 26 orang atau 42,6% responden yang menyatakan setuju,


(49)

dan 35 orang atau 57,4% responden yang menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui sebagian responden sebanyak 35 orang atau 57,4% responden yang menyatakan sangat setuju. Yang artinya perusahaan telah menyediakan fasilitas dana pensiun untuk karyawan yang telah habis masa kerja.

4. Pada pernyataan “Saya mendapatkan promosi jabatan ketika saya mencapai sasaran” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak ada atau 0,0% responden yang menyatakan tidak setuju, 25 orang atau 41% responden menyatakan kurang setuju, 24 orang atau 39,3% responden menyatakan setuju dan 12 orang atau 19,7% responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui 25 orang atau 41% responden menyatakan kurang setuju, yang artinya masih ada karyawan yang tidak

mendapatkanrewardwalau sudah menyelesaikan tugasnya.

5. Pada pernyataan “Masyarakat dan rekan kerja menghormati saya sebagai karyawan PT. Telkom” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 2 orang atau 3,3% responden menyatakan tidak setuju, 20 orang atau 32,8% responden yang menyatakan kurang setuju, 28 orang atau 45,9% responden yang menyatakan setuju, dan 11 orang atau 18% responden yang menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui jawaban di dominasi setuju dan kurang setuju, sebanyak 28 orang atau 45,9% responden dan 20 orang atau 32,8% responden. Artinya sebagian


(50)

karyawan dihormati sebagai karyawan PT. Telkom. Pengakuan dari orang lain merupakan pemicu karyawan termotivasi untuk disiplin bekerja

6. Pada pernyataan “Insentif yang diberikan mendorong saya untuk disiplin bekerja” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 5 orang atau 8,2% responden menyatakan tidak setuju, 25 orang atau 41% responden yang menyatakan kurang setuju, 23 orang atau 37,7% responden yang menyatakan setuju, dan 8 orang atau 13,1% responden yang menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui jawaban didominasi pernyataan setuju dan kurang setuju yaitu sebanyak 23 orang atau 37,7% responden dan 25 orang atau 41% responden. Hal ini berarti bukan insentif yang mendorong karyawan untuk disiplin bekerja, namun sebagian karyawan menganggap insentif bisa mendorong untuk disiplin bekerja.

7. Pada pernyataan “dalam bekerja saya berusaha untuk menjadi yang terbaik” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 0 orang atau 0,0% responden menyatakan tidak setuju, 22 orang atau 36,1% responden yang menyatakan kurang setuju, 20 orang atau 32,8% responden yang menyatakan setuju, dan 19 orang atau 31,1% responden yang menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui jawaban didominasi oleh pernyataan setuju dan sangat setuju yaitu 20 orang atau 32,8% dan 19 orang atau 31,1% responden. Artinya dalam bekerja karyawan berusaha untuk menjadi yang terbaik.


(51)

8. Pada pernyataan “Saya akan menjadi semakin bersemangat dan giat jika saya diakui sebagai karyawan terbaik ” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 3 orang atau 4,9% responden menyatakan tidak setuju, 10 orang atau 16,4% responden yang menyatakan kurang setuju, 31 orang atau 50,8% responden yang menyatakan setuju, dan 17 orang atau 27,9% responden yang menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui sebagian besar responden menyatakan setuju sebanyak 31 orang atau 50,8% bahwa karyawan akan semakin bersemangat dan giat jika diaku sebagai karyawan terbaik.

9. Pada pernyataan “Saya mampu memulai dan menyelesaikan tugas yang diberikan” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 2 orang atau 3,3% responden menyatakan tidak setuju, 13 orang atau 21,3% responden yang menyatakan kurang setuju, 34 orang atau 55,7% responden yang menyatakan setuju, dan 12 orang atau 19,7% responden yang menyatakan sangat setuju. Dari hasil

perhitungan tersebut dapat diketahui sebagian besar responden

menyatakan setuju sebanyak 34 orang atau 55,7% responden bahwa karyawan mampu memulai dan menyelesaikan tugas yang diberikan. 10. Pada pernyataan “Saya mampu memulai dan menyelesaikan tugas yang

diberikan” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 2 orang atau 3,3% responden menyatakan tidak setuju, 13 orang atau 21,3% responden yang menyatakan kurang


(52)

setuju, 34 orang atau 55,7% responden yang menyatakan setuju, dan 12 orang atau 19,7% responden yang menyatakan sangat setuju. Dari hasil

perhitungan tersebut dapat diketahui sebagian besar responden

menyatakan setuju sebanyak 34 orang atau 55,7% responden bahwa karyawan mampu memulai dan menyelesaikan tugas yang diberikan.

11.

Pada pernyataan “Saya lebih senang ketika bekerja bebas melakukan dan mengambil keputusan tanpa pengawasan terlalu ketat” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 5 orang atau 8,2% responden menyatakan tidak setuju, 21 orang atau 34,4% responden yang menyatakan kurang setuju, 27 orang atau 44,3% responden yang menyatakan setuju, dan 8 orang atau 13,1% responden yang menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui sebagian besar responden menyatakan setuju sebanyak 27 orang atau 44,3% responden bahwa karyawan lebih senang ketika bekerja bebas melakukan dan mengambil keputusan tanpa pengawasan terlalu ketat.

12. Pada pernyataan “Perusahaan memberikan reward kepada saya jika saya dapat disiplin dalam bekerja” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 3 orang atau 4,9% responden menyatakan tidak setuju, 19 orang atau 31,1% responden yang menyatakan kurang setuju, 29 orang atau 47,5% responden yang menyatakan setuju, dan 10 orang atau 16,4% responden yang menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui sebagian


(53)

besar responden menyatakan setuju sebanyak 29 orang atau 47,5%

responden bahwa perusahaan akan memberikanrewardjika karyawan bisa

mengikuti aturan perusahaan.

13. Pada pernyataan “saya termotivasi dalam bekerja untuk mengejarreward” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 11 orang atau 18% responden menyatakan tidak setuju, 14 orang atau 23% responden yang menyatakan kurang setuju, 25 orang atau 41% responden yang menyatakan setuju, dan 11 orang atau 18% responden yang menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui jawaban didominasi oleh pernyataan setuju dan sangat setuju yaitu 25 orang atau 41% responden dan 11 orang atau 18% responden. Artinya dalam bekerja karyawan berusaha untuk mengejarreward.

14. Pada pernyataan “Saya diberi kebebasan untuk mengembangkan keterampilan saya” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 9 orang atau 14,8% responden menyatakan tidak setuju, 19 orang atau 31,1% responden yang menyatakan kurang setuju, 24 orang atau 39,3% responden yang menyatakan setuju, dan 9 orang atau 14,8% responden yang menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui sebagian besar responden menyatakan setuju sebanyak 24 orang atau 39,3% responden bahwa karyawan diberikan kebebasan untuk berinovasi dan mengembangkan kreativitasnya.


(54)

4.3.2.2Punishment(X2)

Tanggapan responden mengenaiPunishment (X2): Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi untuk VariabelPunishment Item

Pernyataan

STS(1) TS (2) KS (3) S (4) SS (5) Total

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 17 27,9 26 42,6 18 29,5 61 100

2 0 0 8 13,1 28 45,9 18 29,5 7 11,5 61 100 3 0 0 7 11,5 20 32,8 24 39,3 10 16,4 61 100 4 0 0 2 3,3 17 27,9 24 39,3 18 29,5 61 100 5 0 0 1 1,6 21 34,4 28 45,9 11 18 61 100 6 0 0 0 00 13 21,3 27 44,3 21 34,4 61 100 7 0 0 2 3,3 23 37,7 29 47,5 6 9,8 61 100 8 0 0 0 0 13 21,3 32 52,5 16 26,2 61 100 9 0 0 0 0 10 16,4 30 49,2 21 34,4 61 100

1. Pada pernyataan “Saya mengetahui dengan jelas apa saja hukuman yang ada dalam perusahaan” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak ada atau 0,0% responden menyatakan tidak setuju, 17 orang atau 27,9% responden yang menyatakan kurang setuju, 26 orang atau 42,6% responden yang menyatakan setuju, dan 18 orang atau 29,5% responden yang menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui sebagian besar responden menyatakan setuju sebanyak 26 orang atau 42,6% responden bahwa karyawan mengetahui dengan jelas apa saja hukuman yang ada dalam perusahaan.

2. Pada pernyataan “Karyawan langsung mendapat hukuman ketika terbukti melakukan kesalahan” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 8 orang atau 13,1%


(55)

responden menyatakan tidak setuju, 28 orang atau 45,9% responden yang menyatakan kurang setuju, 18 orang atau 29,5% responden yang menyatakan setuju, dan 7 orang atau 11,5% responden yang menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui mayoritas jawaban responden sebanyak 28 orang atau 45,9% responden yang menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan tidak ingin langsung diberikan hukuman ketika terbukti melakukan kesalahan 3. Pada pernyataan “Punishment yang ada dalam perusahaan menghambat

pekerjaan saya” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 7 orang atau 11,5% responden menyatakan tidak setuju, 20 orang atau 32,8% responden yang menyatakan kurang setuju, 24 orang atau 39,3% responden yang menyatakan setuju, dan 10 orang atau 16,4% responden yang menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui sebagian besar responden menyatakan setuju sebanyak 20 orang atau 32,8% responden bahwa karyawan mengetahui dengan jelas apa saja hukuman yang ada dalam perusahaan.

4. Pada pernyataan “Saya lebih berhati-hati dalam bekerja agar tidak melakukan kesalahan” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 2 orang atau 3,3% responden menyatakan tidak setuju, 17 orang atau 27,9% responden yang menyatakan kurang setuju, 24 orang atau 39,3% responden yang menyatakan setuju, dan 18 orang atau 29,5% responden yang menyatakan


(56)

sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui jawaban responden didominasi oleh pernyataan setuju dan sangat setuju sebanyak 39,3% responden dan 29,5% responden bahwa karyawan berhati-hati dalam bekerja agar tidak melakukan kesalahan.

5. Pada pernyataan “Saya berusaha untuk meminimalisir kesalahan dalam bekerja” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 1 orang atau 1,6% responden menyatakan tidak setuju, 21 orang atau 34,4% responden yang menyatakan kurang setuju, 28 orang atau 45,9% responden yang menyatakan setuju, dan 11 orang atau 18% responden yang menyatakan sangat setuju. Dari hasil

perhitungan tersebut dapat diketahui sebagian besar responden

menyatakan setuju sebanyak 28 orang atau 45,9% responden. Artinya, karyawan berusaha untuk meminimalisir kesalahan dalam bekerja.

6. Pada pernyataan “Hukuman akan lebih berat jika karyawan mengulangi kesalahan kembali” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak ada atau 0,0% responden menyatakan tidak setuju, 13 orang atau 21,3% responden yang menyatakan kurang setuju, 27 orang atau 44,3% responden yang menyatakan setuju, dan 21 orang atau 34,4% responden yang menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui jawaban di dominasi oleh pernyataan setuju dan sangat setuju sebanyak 44,3% responden dan 34,4% responden. Artinya hukuman akan lebih berat jika karyawan mengulangi kesalahan kembali.


(57)

7. Pada pernyataan “Saya merasa jera dengan hukuman yang saya dapatkan” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 2 orang atau 3,3% responden menyatakan tidak setuju, 23 orang atau 37,7% responden yang menyatakan kurang setuju, 29 orang atau 47,5% responden yang menyatakan setuju, dan 6 orang atau 9,8% responden yang menyatakan sangat setuju. Dari hasil

perhitungan tersebut dapat diketahui sebagian besar responden

menyatakan setuju sebanyak 29 orang atau 47,5% responden bahwa karyawan merasa jera dengan hukuman yang didapatkan.

8. Pada pernyataan “Hukuman yang diberikan berlandaskan pada aturan perusahaan” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak ada atau 0,0% responden menyatakan tidak setuju, 13 orang atau 21,3% responden yang menyatakan kurang setuju, 32 orang atau 52,5% responden yang menyatakan setuju, dan 16 orang atau 26,2% responden yang menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui sebagian besar responden menyatakan setuju sebanyak 32 orang atau 52,5% responden bahwa hukuman yang diberikan kepada karyawan berlandaskan aturan perusahaan.

9. Pada pernyataan “Atasan memberikan teguran dahulu karena kesalahan sebelum terkena hukuman” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak ada atau 0,0% responden menyatakan tidak setuju, 10 orang atau 16,4% responden yang


(1)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

ASTRACT………. ii

KATA PENGANTAR………. iii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR GAMBAR... vii

DAFTAR LAMPIRAN... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Rumusan Masalah... 11

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian... 11

1.3.1 Tujuan Penelitian... 11

1.3.2 Manfaat Penelitian... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reward... 13

2.1.1 Pengertian Reward... 13

2.1.2Fungsi dan Tujuan Reward... 14

2.1.3Bentuk – bentuk Reward ... 16

2.1.4 Alternatif norma pemberianReward... 19

2.2 Punishment ... 21

2.2.1 Pengertian Punishment ... 21

2.2.2 Fungsi dan Tujuan Punishment... 22

2.2.3 Jenis-jenispunishment... 23

2.2.4 Indikator-indikator Punishment ... 24

2.3 Disiplin Kerja ... 25

2.3.1 Pengertian Disiplin Kerja ... 25

2.3.2 Tujuan Disiplin Kerja... 27

2.3.3 Jenis-jenis Disiplin Kerja ... 28

2.3.4 Bentuk-bentuk Disiplin Kerja... 29

2.3.5 Indikator-indikator Disiplin Kerja... 30

2.3.6 Indikator dalam Mengukur Disiplin Kerja... 34

2.3.7 Prinsip-prinsip Disiplin Kerja... 35

2.3.8 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disiplin... 37

2.3.9 Ciri-ciri Disiplin Kerja... 39

2.4 Penelitian Terdahulu... 40

2.5 Kerangka Konseptual... 41

2.5.1 PengaruhRewardTerhadap Disiplin Kerja... 41

2.5.2 PengaruhPunishmentTerhadap Disiplin Kerja... 42

2.5.3 PengaruhRewarddanPunishmentTerhadap disiplin Kerja... 43


(2)

v BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian... 45

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian... 45

3.3 Batasan Operasional... 45

3.4 Definisi Operasional... 46

3.5 Skala Pengukuran Variabel... 48

3.6 Populasi dan Sampel... 49

3.6.1 Populasi... 49

3.6.2 Sampel ... 49

3.7 Jenis Data ... 51

3.8 Metode Pengumpulan Data... 51

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas... 52

3.9.1 Uji Validitas ... 53

3.9.2 Uji Reliabilitas ... 53

3.10 Teknik Analisis Data. ... 54

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif ... 54

3.10.2 Analisis Regresi Linear Berganda ... 54

3.11 Uji Asumsi Klasik... 55

3.11.1 Uji Multikolinieritas... 55

3.11.2 Uji Heteroskedastisitas... 56

3.11.3 Uji Normalitas... 56

3.12 Uji Hipotesis... 57

3.12.1 Uji signifikan Parsial (Uji-t)... 57

3.12.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)... 57

3.12.3 Uji Koefisien Determinasi (R²) ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan………. 60

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan……….. 60

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan……….. 64

4.1.3 Budaya Perusahaan………... 66

4.1.4 Struktur Organisasi………... 69

4.2 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas………... 69

4.2.1 Hasil Uji Validitas……… 69

4.2.2 Hasil Uji Reabilitas………... 71

4.3 Analisis Deskriptif………... 72

4.3.1 Karateristik Responden………. 72

4.3.2 Deskriptif Variabel……… 73

4.3.2.1Reward(X1)……… 74

4.3.2.2Punishment(X2)………. 80

4.3.2.3 Disiplin Kerja (Y)………... 85

4.4 Uji Asumsi Klasik……….. 91

4.4.1 Uji Normalitas……….. 91

4.4.2 Uji Heteroskedastisitas………. 93

4.4.3 Uji Multikolinearitas………. 95

4.5 Teknik Analisis Statistik………. 96


(3)

4.5.1 Teknik Analisis Regresi Berganda……… 96

4.6 Uji Hipotesis……… 97

4.6.1 Koefisien Determinasi (R2)………... 97

4.6.2 Uji Signifikan Simultan (Uji F)……… 98

4.6.3 Uji Signifikan Parsial (Uji t)………. 98

4.7 Pembahasan………. 100

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan………... 103

5.2 Saran……… 103

DAFTAR PUSTAKA... 106


(4)

vii DAFTAR TABEL

No. Tabel

Judul Halaman

1.1 Karyawan Berprestasi yang menerima Apresiasi tahun 2013-2014... 6

1.2 Tingkat keterlambatan dan Cuti Karyawan Januari-Desember 2015. 7 2.1 Perspektif Disiplin Kerja……… 25

2.2 Penelitian Terdahulu………... 36

3.1 Variabel dan Defenisi Operasional………. 43

3.2 Instrumen Skala Likert……… 45

4.1 Strukur Budaya Perusahaan Telkom………... 66

4.2 Uji Validitas tiap butir pernyataan……….. 70

4.3 Hasil Pengujian Reliabilitas……… 71

4.4 Karateristik Responden………... 72

4.5 Distribusi Frekuensi untuk VariabelReward……….. 74

4.6 Distribusi Frekuensi untuk VariabelPunishment………... 81

4.7 Distribusi Frekuensi untuk Variabel Disiplin Kerja………... 85

4.8 Uji Normalitas……… 91

4.9 Uji Heteroskedastisitas (Uji Park)……….. 95

4.10 Uji Multikolinearitas………... 96

4.11 Koefisien Regresi Berganda………... 96

4.12 Koefisien Regresi Beserta Interpretasinya……….. 97

4.13 Hubungan antar variabel………. 97

4.14 Koefisien DeterminasiRewarddanPunishmentterhadap Disiplin Kerja……… 97 4.15 Uji Pengaruh Simultan dengan Uji ………. 98

4.16 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)………... 99


(5)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual……….. 39

4.1 Logo PT. Telkom, Tbk……… 63

4.2 Struktur Organisasi PT. Telkom Divisi Regional I 69 4.3 Uji Normalitas dengan Pendekatan Histogram 92 4.4 Uji Normalitas denganNormal Probability Plot… 93


(6)

ix DAFTAR LAMPIRAN

No.

Lampiran

Judul Halaman

1 Kuisioner Penelitian……… 110