2. Tujuan Supervisi Pendidikan
Menurut Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI 2009: 316, mengemukakan
bahwa tujuan
supervisi pendidikan
adalah untuk
mengembangkan situasi belajar mengajar yang baik. Menurut Piet A. Sahertian 2000: 19 berpendapat bahwa tujuan supervisi adalah
memberikan layanan dan bantuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang dilakukan guru di kelas.
Yusak Burhanuddin 2005: 100 mengemukakan tentang tujuan supervisi ialah mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik
melalui pembinaan dan peningkatan profesi mengajar. Secara rinci tujuan supervisi sebagai berikut :
a. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi belajar mengajar. b. Mengendalikan penyelenggaraan bidang teknis edukatif di
sekolah sesuai dengan ketentuan dan kebijakan yang telah ditetapkan.
c. Menjamin agar kegiatan sekolah berlangsung sesuai dengan ketentuan yanang berlaku, sehingga berjalan lancar dan
memperoleh hasil yanng maksimal. d. Menilai keberhasilan sekolah dalam pelaksanaan tugasnya.
e. Memberikan bimbingan langsung untuk memperbaiki kesalahan, kekurangan, dan kekhilafan serta membantu memehcakan
masalah yanng dihadapi sekolah, sehingga dapat dicegah kesalahan yang lebih jauh.
Berdasarkan pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan supervisi adalah untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran
agar menjadi lebih baik. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dapat dilakukan dengan membina para guru melalui pemberian layanan dan
bantuan dalam meningkatkan kompetensi profesionalnya sehingga proses
pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih baik dan pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
3. Fungsi Supervisi Pendidikan
Dalam pelaksanaannya, supervisor pendidikan, perlu memahami fungsi-fungsi supervisi yang merupakan tugas pokok sebagai supervisor
pendidikan. Dalam perkembangannya, supervisi modern mempunyai tujuan utama yaitu menilai dan memperbaiki faktor-faktor yang
mempengaruhi proses pembelajaran peserta didik. Menurut Suharsimi
Arikunto 2004: 13, berpendapat bahwa fungsi supervisi yaitu pertama, fungsi meningkatkan mutu pembelajaran yang tertuju pada aspek
akademik yang terjadi di ruang kelas ketika guru sedang memberikan bantuan dan arahan kepada siswa. Fokus yang menjadi perhatian utama
supervisor adalah bagaimana perilaku siswa yang belajar, dengan bantuan atau tanpa bantuan guru. Kedua, fungsi memicu unsur yaitu berfungsi
sebagai alat penggerak terjadinya perubahan yang tertuju pada unsur-unsur yang terkait dengan atau bahkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
peningkatan kualitas
pembelajaran. Ketiga,
fungsi membina
dan memimpin yaitu pelaksanaan supervisi diarahkan kepada guru dan tenaga
tata usaha. Sasaran utama adalah guru sehingga apabila guru sudah meningkat maka akan ada dampaknya bagi siswa.
Pandangan tersebut menggambarkan fungsi-fungsi supervisi secara umum. Apabila dilihat secara spesifik, fungsi-fungsi supervisi pendidikan,
menurut pendapat Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan UPI 2009: 324 adalah sebagai berikut:
a.
Menyelenggarakan inspeksi. Sebelum memberikan pelayanan
terhadap guru, supervisor perlu mengadakan inspeksi terlebih dahulu. Inspeksi tersebut dimaksudkan sebagai usaha mensurvei
seluruh system pendidikan yang ada, guna menemukan masalah- masalah, kekurangan-kekurangan, baik pada guru, murid,
perlengkapan, kurikulum, tujuan pendidikan, metode mengajar, maupun perangkat di sekitar keadaan proses belajar mengajar.
b.
Penelitian hasil inspeksi berupa data. Data tersebut kemudian
diolah untuk dijjadikan bahan penelitian. Dengan cara ini dapat ditemukan teknik dan prosedur yang efektif sebagai kkeperluan
penyelenggaraan pemberian bantuan kepada guru, sehingga supervisi dapat berhasil dengan memuaskan.
c.
Penilaian.
Kegiatan penilaian berupa usaha untuk mengetahui segala fakta yang mempengaruhi kelanngsungan persiapan, penyelenggaraan
dan hasil pengnajaran. d. Latihan. Berdasarkan hasil penelitian dan kemudian diadakan latihan.
Pelatihan dimaksudkan untuk memperkenalkan cara-carabaru sebagai upaya perbaikan dan peningkatan. Hal inipun bisa sebagai pemecahan
masalah yang dihadapi. Pelatihan ini dapat berupa lokakarya, seminar, demonstrasi mengajar, simulasi, observasi, saling mengunjungi, atau
cara lain yang dipandang efektif.
e. Pembinaan. Pembinaan atau pengembangan merupakan lanjutan dan kegiatan memperkenalkan cara-cara baru. Kegiatan ini dimaksudkan
untuk menstimulasi, mengarahkan, memberi semangat agar guru-guru mau menerapkan cara-cara baru yang diperkenalkan
sebagai hasil penelitian, termasuk dalam hal ini membantu guru dalam memecahkan
masalah dan kesulitan dalam menggunakan cara-cara baru.
Dari beberapa
pendapat yang
telah dikemukakan
dapat disimpulkan bahwa fungsi supervisi yaitu sebagai upaya yang dilakukan
oleh supervisor dalam rangka membina para guru agar kualitas proses pembelajaran dan hasilnya meningkat serta mengupayakan agar guru lebih
meningkatkan kinerja sehingga dapat menyesuaikan dengan tuntutan profesi yang ada. Dengan kata lain fungsi supervisi adalah mengupayakan
pembinaan kompetensi profesional bagi guru dalam menjalankan tugas mengajarnya.
4. Sasaran Supervisi Pendidikan