Menurut Olivia dalam Piet A. Sahertian 2000: 27, yang menjadi sasaran
supervisi yaitu
memperbaiki pengajaran,
pengembangan kurikulum, dan pengembangan staf. Pendapat tersebut kemudian diperjelas
kearah yang lebih spesifik bahwa sasaran atau objek supervisi yaitu perbaikan kurikulum, perbaikan proses pembelajaran, pengembangan staf,
dan pemeliharaan dan perawatan moral dan semangat kerja guru. Beberapa sasaran tersebut saling berkaitan satu sama lain misalnya dalam rangka
memperbaiki proses pembelajaran, maka perbaikan kurikulum dan peningkatan kompetensi atau kemampuan guru menjadi hal yang mutlak
untuk dilaksanakan. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa yang menjadi
sasaran supervisi adalah unsur-unsur yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Guru merupakan faktor utama dalam proses pembelajaran
dan gurulah yang mempunyai kewenangan untuk merancang bagaimana proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Sehingga dalam rangka
perbaikan pembelajaran maka harus dilakukan melalui pembinaan kompetensi profesional guru.
5. Teknik-teknik Supervisi Pendidikan
Dalam melaksanakan kegiatan supervisi untuk mencapai tujuan supervisi maka supervisor harus menggunakan teknik-teknik yang
disesuaikan dengan situasi, kondisi, dan karakteristik dari masing-masing guru. Teknik supervisi juga dapat dikatakan sebagai cara-cara khusus yang
digunakan untuk menyelesaikan tugas supervisi dalam mencapai tujuan supervisi.
Tim Dosen
Administrasi Pendidikan
UPI 2009:
316 menyebutkan tentang beberapa teknik dapat digunakan supervisor dalam
membantu guru meningkatkan situasi belajar mengajar, baik secara kelompok group techniques, maupun secara perorangan individual
techniques , ataupun dengan cara langsung atau bertatap muka, dan cara
tak langsung melalui media komunikasi visual, audial, audio, visual. Beberapa teknik yang dapat digunakan supervisor pendidikan antara lain :
a. Kunjungan kelas secara berencana untuk dapat memperolah gambaran tentang kegiatan belajar menngajar di kelas.
b. Pertemuan pribadi antara supervisor dengan guru untuk membicarakan masalah-masalah khusus yang dihadapi guru.
c. Rapat antara supervisor dengan para guru di sekolah, biasanya untuk membicarakan masalah-masalah umum yang menyangkut
perbaikan dan atau peningkatan mutu sekolah. d. Kunjungan antar kelas atau antar sekolah merupakan suatu
kegiatan yanng terutama untuk saling menukarkan pengalaman sesama guru atau kepala sekolah tentang usaha-usaha perbaikan
dalam proses belajar mengajar.
e. Pertemuan-pertemuan di kelompok kerja penilik, kelompok kerja kepala sekolah, serta pertemuan kelompok kerja guru,
pusat kegiatan guru dan sebaginya.
Dari pendapat yang dikemukakan tersebut pada intinya teknik supervisi yang sering digunakan yaitu teknik individual dan teknik
kelompok. Dari ke dua teknik tersebut diharapkan tujuan supervisi dapat tercapai dengan maksimal. Menurut Made Pidarta 1999: 227, teknik-
teknik supervisi adalah sebagai berikut: a. Teknik yang berhubungan dengan kelas yaitu observasi kelas
dan kunjungan kelas;
b. Teknik diskusi yaitu pertemuan formal, pertemuan informal dan rapat guru;
c. Supervisi yang direncanakan bersama; d. Teknik supervisi sebaya;
e. Teknik yang memakai pendapat siswa dan alat elektronika,
teknik yang mengunjungi sekolah lain; dan f. Teknik melalui pertemuan pendidikan.
Pendapat lain dikemukakan oleh Ngalim Purwanto 2005: 120- 122, menyebutkan bahwa teknik-teknik supervisi pendidikan yaitu terdiri
dari teknik perseorangan dan teknik kelompok. Teknik perseorangan dapat dilakukan dengan kegiatan-kegiatan seperti mengadakan kunjungan kelas,
mengadakan kunjungan observasi, membimbing guru tentang cara-cara mempelajari pribadi siswa, membimbing guru-guru dalam hal yang
berhubungan dengan pelaksanaan kurikulum sekolah. Untuk teknik kelompok dapat dilakukan dengan kegiatan seperti mengadakan pertemuan
atau rapat, mengadakan diskusi kelompok serta mengadakan penataran. Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan dapat
diambil kesimpulan bahwa teknik-teknik supervisi pendidikan pada dasarnya terdiri dari teknik individu dan teknik kelompok. Teknik individu
yaitu kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan perorangan, saling mengunjungi kelas, menilai diri sendiri. Teknik kelompok yaitu rapat,
studi kelompok, lokakarya, diskusi panel, demonstrasi mengajar, buletin supervisi, kursus, perjalanan sekolah. Teknik individu digunakan oleh
supervisor untuk memberikan pembinaan terhadap seorang guru dan menggunakan teknik kelompok apabila supervisor melakukan pembinaan
terhadap sekelompok guru secara bersamaan.
6. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Pendidikan a. Pengertian Supervisor Pendidikan