b. Peran Kepala Sekolah sebagai Supervisor Pendidikan
Peran kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan adalah sebagai administrator lebih banyak jika dibandingkan dengan peran
sebagai pemimpin pengajaran. Menurut Soebagio Atmodiwirio 2005: 162-166, untuk dapat menjadi pemimpin dalam pendidikan yang
efektif diperlukan adanya lima keterampilan administrasi dan kompetensi sebagai berikut:
1 Keterampilan Teknis, meliputi pengetahuan khusus dan keahlian pada suatu kegiatan khusus yang berkaitan dengan
fasilitas, yaitu dalam cara penggunaan alat, dan teknik pelaksanaan kegiatan.
2 Keterampilan Hubungan Manusia, berkaitan dengan kerja sama dengan orang lain. Kemampuan memberikan bantuan
dan bekerjasama dengan orang lain, maupun kelompok untuk mencapai tujuan organisasi pendidikan yang lebih
efisien dan efektif.
3 Keterampilan Membuat Konsep konsepsional, kemampuan untuk merangkum menjadi satu dalam bentuk gagasan atau
ide-ide melihat organisasi sebagai suatu yang relevan dengan organisasi itu.
4 Keterampilan Pendidikan
dan Pengajaran,
meliputi penguasaan pengetahuan tentang belajar-mengajar.
5 Keterampilan Kognitif,
meliputi kemampuan
dan pengetahuan yang bersifat intelektual.
Berkaitan dengan supervisi pendidikan, sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya, supervisor adalah orang yang
melakukan aktivitas supervisi dan langsung berhubungan dengan guru- guru khusunya dalam rangka peningkatan proses pembelajaran agar
lebih efektif. Di tingkat sekolah maka yang menjadi supervisor adalah kepala
sekolah. Membantu
guru dalam
melaksanakan proses
pembelajaran yang meliputi bantuan dalam penggunaan sumber, metode, dan alat-alat pelajaran.
Menurut Made Pidarta 1999: 101-102, tanggungjawab supervisor yaitu sebagai berikut:
1 Mengorganisasi dan membina guru, diantaranya yaitu memotivasi guru, membangun hubungan yang harmonis
dengan guru, mengembangkan profesi guru, memberi fasilitas
dan kesempatan
bagi guru
agar kinerjanya
meningkat. 2 Mempertahankan dan mengembangkan kurikulum, yaitu
berkaitan dengan proses pembelajaran oleh guru diantaranya bagaimana
menciptakan pembelajaran
yang kondusif,
mengembangkan program belajar, materi dan alat bantu belajar bersama guru, serta menilai pendidikan beserta
hasilnya.
3 Meningkatkan aktifitas
penunjang kurikulum,
yaitu melakukan
penelitian bersama
guru serta
menilai mengadakan humas.
Pendapat tersebut mengandung pengertian bahwa peran kepala sekolah sebagai supervisor meliputi hal-hal yang berkaitan dengan
upaya peningkatan profesi dan kinerja guru, peningkatan kualitas proses pembelajaran, pengembangan kurikulum serta yang unsur-unsur
yang menunjang peningkatan proses pembelajaran. Peran supervisor menurut pendapat Ngalim Purwanto 2005:
121-122, yaitu bantuan dalam pengelolaan pembelajaran di kelas dan membantu guru dalam menilai proses pembelajaran yaitu bagaimana
menggunakan teknik-teknik evaluasi dan pelaksanaan evaluasi itu sendiri.Beberapa peran tersebut perlu kiranya dilaksanakan mengingat
kepala sekolah juga merupakan calon pengawas sekolah, sehingga
dapat disimpulkan bahwa peran kepala sekolah sebagai supervisor dalam
memberikan bantuan
yaitu meliputi
bantuan dalam
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi proses pembelajaran pembelajaran.
Menurut Made Pidarta 1999: 180-185, upaya yang dapat dilakukan oleh supervisor dalam memberikan motivasi atau dorongan
terhadap guru yaitu memberi pekerjaan yang inovatif dan menantang, memberi penghargaan atas prestasi kerja guru, memberi kesempatan
berkreasi baik individu ataupun kelompok, serta memberi kesempatan kepada guru untuk berpartisipasi dalam aktivitas sekolah. Menurut E.
Mulyasa 2005: 100-104, upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah dalam rangka meningkatkan kinerja guru yaitu sebagai berikut:
1 Mengikutsertakan guru dalam penataran-penataran untuk menambah wawasan para guru.
2 Memberi kesempatan pada guru untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dengan belajar ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. 3 Mendorong untuk menggunakan waktu belajar secara efektif,
yaitu mendorong guru untuk mencari dan menganalisis pembelajaran sesuai dengan waktu yang ditentukan.
4 Memberi contoh model pembelajaran seperti analisis materi pembelajaran, program semester, program pembelajaran, dan
satuan pelajaran. 5 Mendorong guru untuk terlibat dalam setiap kegiatan di
sekolah.
Lebih lanjut E. Mulyasa 2005: 100, berkaitan dengan pembinaan kompetensi profesional guru maka peran supervisor adalah
mengikutsertakan guru-guru
dalam penataran-penataran
untuk menambah wawasan para guru, meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa peran
kepala sekolah supervisor dalam membina kompetensi profesi guru yaitu sebagai berikut:
1 membantu guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran. Membantu dalam hal ini
harus diartikan secara luas, baik membimbing, mengarahkan, membina, dan memberi nasehat kepada guru;
2 memberi dorongan kepada guru dalam bekerja; 3 mengikutsertakan guru dalam kegiatan yang menunjang
peningkatan kompe-tensi profesionalnya.
C. Kompetensi Profesi Guru