Penggerakan Dakwah Fungsi Manajemen Dakwah
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
28
Proses Pengendalian 1 Mengukur Kinerja
Manajer dakwah harus mendapatkan informasi mengenai kinerja baik melalui pengamatan pribadi, laporan statistic, laporan
tertulis, laporan lisan, maupun laporan tertulis.
50
Selain mendapatkan informasi tersebut, manajer dakwah juga perlu
menyusun kriteria pengendalian. Kriteria inilah yang akan digunakan manajer dakwah dalam mengumpulkan informasi kinerja
SDM dakwah yang akan diukur. 2 Membandingkan Kinerja
Langkah membandingkan yang pertama adalah menentukan derajat variasi kinerja sebenarnya dan standart. Manajer dakwah
akan menentukan batas atas dan batas bawah ukuran kinerja dapat diterima sebagai dearajat variasi kinerja. Penyimpangan yang
melampaui kisaran itu akan menjadi perhatian manajer dakwah.
51
3 Mengambil Tindakan Manajerial Dalam pengambilan tindakan manajerial, para manajer
dakwah dapat memilih tindakan yang mungkin yaitu tidak
50
Ibid.
51
Ibid., 238.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
29
melakukan apa-apa, mengoreksi kinerja yang sesungguhnya, atau merevisi standarnya.
52
Mengoreksi kinerja dapat dilakukan jika sumber penyimpangan kinerja sesungguhnya adalah tindakan atau kegiatan
kerja yang tidak memuaskan, manajer dakwah akan mengambil tindakan perbaikan. Contoh-contoh tindakan perbaikan antara lain
dengan mengubah strategi, mengubah struktur, mengubah sistem penggajian, mengadakan program pelatihan SDM dakwah atau
dengan pergantian personalia. Ada dua variasi tindakan perbaikan yang dapat diambil oleh manajer dakwah.
53
Pertama adalah tindakan perbaikan segera yakni manajer dakwah mengoreksi masalah
dengan segera dan mengembalikan kinerja ke jalurnya. Kedua adalah tindakan perbaikan mendasar yakni manajer dakwah akan
menanyakan bagaimana dan mengapa kinerja menyimpang dan kemudian mengoreksi sumber penyimpangan itu.
Merevisi standar dilakukan apabila sda kemungkinan bahwa penyimpangan tersebut merupakan hasil dari standar yang tidak
realistis artinya sasaran itu mungkin terlampau tinggi atau terlampau rendah.
54
Pada konteks tersebut, standart perlu dikoreksi, bukan kinerjanya.
52
Ibid., 240.
53
Ibid.
54
Ibid., 241.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
30