Analisis Implikasi Bina Mandiri Wirausaha Bagi Dakwah Komunitas Muhammadiyah

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 120 Secara langsung dapat dipahami, pengusaha binaan BMW mendapatkan manfaat tambahan modal yang cukup untuk mengembangkan atau setidaknya mempertahankan usahanya. Tanpa bunga yang menghambat eksistensi usahanya. Bahkan menurut pengakuan Yu Ma, ia hanya perlu membayar pengembalian sebesar lima ribu rupiah per bulan. Hal ini tentu sangat meringankan beban ketergantungannya terhadap rentenir yang menerapkan sistem riba secara kejam. Beberapa pengusaha anggota BMW bahkan sudah dapat keluar dari jeratan rentenir dengan mekanisme riba-nya. Menurut penuturan Bu Khusnul, di daerah kedinding setidaknya satu gang memiliki belasan rentenir. Bahkan jika pada jatuh tempo, penngusaha tidak bisa membayar, cara penarikannya hingga melukai fisik pengusaha kecil. Namun ketika BMW datang, beberapa pengusaha kecil mulai bisa mandiri membayar pinjaman dari rentenir hingga lunas. Tentu hal ini dapat memberikan kesejahteraan, khususnya subjective well being atau kesejahteraan batin para pengusaha yang tidak dikejar-kejar oleh rentenir.. Meski memang hal tersebut tidak dialami oleh seluruh pengusaha binaan BMW. Menurut penuturan Yu Ma, ketua kelompok dia sebelumnya bahkan kini harus keluar dari binaan BMW karena tidak sanggup mengembalikan dana pinjaman dari BMW. Menurut Yu Ma, mantan ketua kelompok tersebut merasa bantuan dari BMW terlalu kecil untuk usaha, hanya cukup digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Sehingga beberapa pengusaha binaan BMW terkadang juga masih tidak bisa lepas dari jeratan rentenir. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 121 Selain manfaat langsung, terdapat dua manfaat tidak langsung yang dapat dirasakan oleh pengusaha binaan BMW. Pertama, mendapatkan pengetahuan cara membangun bisnis dan ujaran nilai-nilai dakwah khususnya riba. Hasil observasi peneliti terhadap cara jawab informan terhadap wawancara yang dilakukan peneliti, mereka senantiasa merasakan takut jika masih terjebak riba. Karena mereka telah mengetahui ganjaran orang-orang yang terlibat dalam pusara riba. Hal ini tidak lain karena dalam pembinaannya, BMW senantiasa menanamkan nilai-nilai anti-riba kepada pengusaha binaannya. Selain itu, pengusaha binaan BMW juga mendapatkan pengetahuan tentan cara membangun bisnis secara praktis. Bagi pengusaha kecil seperti Yu Ma, hal ini setidaknya dapat memberikan inspirasi dan motivasi untuk terus mempertahankan dan mengembangkan bisnisnya. Kedua, manfaat tidak langsung lainnya adalah munculnya rasa kepedulian antar sesama muslim untuk bersama-sama keluar dari pusara riba. Bagi masyarakat miiskin, ini adalah jebakan yang sulit untuk dihadapi. Mereka tidak memiliki faktor produksi yang dapat membantunya keluar dari jebakan tersebut, baik tenaga, keahlian, maupun sumber dana. Butuh setidaknya bantuan dari pihak di luar dirinya. Dengan adanya BMW, akhirnya terbentuk satu komunitas yang memiliki nasib yang sama dan pada akhirnya mengikat mereka untuk bersama-sama keluar dari jeratan riba. Ketika satu pengusaha dapat lepas dari binaan riba, setidaknya ada rasa kepedulian untuk ikut membantu pengusaha lain yang belum lepas dari jeratan riba. Seperti pernyataan Achmad Sudjai bahwa, “Dan dia pengusaha binaan biasanya juga begitu berinfak. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 122 Infak itu sifatnya sukarela tidak kita paksa jadi mau infak seribu dua ribu ya itu yang kita motivasi karena kalau kita memperhatikan ayat dan hadist banyak sekali, orang yang bersedekah itu justru rejekinya akan ditambah oleh Allah.” 100 Atau setidaknya jika ada pengusaha binaan yang telah terlepas dari riba, dapat memberi inspirasi dan motivasi bagi pengusaha selainnya dalam ikatan komunitas yang sama. Apabila dilihat secara lebih makro, adanya program Bina Mandiri Wirausaha memberikan implikasi terhadap Masyarakat bawah di Kota Surabaya. Mereka mulai memiliki kesadaran baru mengenai dakwah Muhammadiyah yang secara aktif merubah nasib mereka melalui kebutuhan paling mendasar mereka yakni kebutuhan ekonomi. Meskipun program BMW masih belum berjalan secara optimal namun secara perlahan kelompok- kelompok ekonomi bawah yang selama ini mengidentifikasikan diri sebagai warga Nahdiyin mulai terbiasa untuk mengikuti kegiatan ekonomi bahkan keagamaan Muhammadiyah. 100 Achmad Sudjai, Wawancara, Surabaya, 5 Mei 2017.. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 123 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah peneliti lakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendaliannya, manajemen Bina Mandiri Wirausaha Lazismu Surabaya masih lemah dan termasuk ke dalam pola manajemen tradisional. 2. Implikasi adanya program BMW bagi dakwah komunitas Muhammadiyah Surabaya yaitu berkembangnya pengalaman Lazismu dalam mengelola lembaga keuangan berbasis kegiatan pinjaman usaha non-riba. Selain itu jejaring Lazismu Surabaya terhadap kelompok- kelompok masyarakat semakin meluas, baik melalui investor seperti Bank Niaga Syariah maupun terhadap komunitas pengusaha kecil muslim.

B. Implikasi Teoretik

Secara teoretik, hasil penelitian ini telah mengkonfirmasi tahapan-tahapan proses manajemen pada program BMW yang dilakukan oleh Lazismu Surabaya. Diantaranya adalah perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian, hingga implikasi manajerial. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 124 Penelitian ini berimplikasi penting untuk mendorong arah penelitian manajemen selanjutnya untuk perlu mempertimbangkan tahapan manajerial dan implikasinya agar dapat terlihat masukan in-put dan keluaran out-put dari suatu proses manajemen. Hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam penelitian selanjutnya adalah analisis manajemen perlu menggunakan standart yang jelas dalam penilaian baik dan buruknya, agar tidak ada justifikasi common sense yang mengakibatkan kerugian bagi manajemen suatu organisasi tertentu.

C. Keterbatasan Studi

Setiap manusia pernah melakukan kesalahan karena manusia adalah tempat salah dan lupa. Tak pelak dalam penelitian ini, peneliti juga terdapat beberapa keterbatasan sehingga menjadikan penelitian ini menjadi kurang maksimal. Dengan peneliti sampaikan keterbatasan penelitian berikut ini, besar harapan peneliti dapat menjadi rekomendasi bagi penelitian-penelitian sejenis selanjutnya. Pertama, belum banyak bidang-bidang keorganisasian yang peneliti dapat dalami dengan sekedar menggunakan pendekatan ilmu manajemen secara umum. Perlu kiranya menggunakan ilmu manajemen yang sesuai dengan konteks bidangnya untuk membantu proses membedah studi kasus, seperti manajemen sumber daya manusia, manajemen keuangan, manajemen stakeholder. Kedua, dalam organisasi pada kegiatan yang masih baru berkembang, sepantasnya terdapat pendekatan teori yang lebih relevan sesuai dengan tahapan perkembangan keorganisasian. Karena tidak semua teori dibuat pada konteks organisasi yang sedang berkembang atau perintisan awal. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 13

BAB II ANALISIS MANAJEMEN DAKWAH BERBASIS KOMUNITAS

A. Dakwah Berbasis Komunitas 1. Pengertian

Pengertian komunitas ada dua konteks utama, yaitu lokalitas yang terbentuk pada batasan geografis tertentu geographical locallity dan identitas yang sama atau minatkepentingankepedulian terhadap hal yang sama sense of identity or community of interest. 1 Sedangkan dakwah didefinisikan sebagai proses penyelenggaraan suatu usaha atau aktivitas yang dilakukan dengan sadar dan sengaja. Usaha yang diselengarakan itu adalah sebagai berikut : 1 Mengajak orang untuk beriman dan mentaati Allah SWT. atau memeluk agama Islam; 2 Amar makruf, perbaikan dan pembangunan masyarakat; 3 Nahi munkar. 2 Secara istilah dakwah berbasis komunitas di dalam Muhammadiyah disebut sebagai Dakwah Jamaah. Dari pengetian tersebut, maka dakwah berbasis komunitas adalah ajakan atau seruan kepada sekelompok orang untuk hidup sejahtera bersama-sama. 3 1 Atie Rachmiati, Radio Komunitas : Eskalasi Demokratisasi Komunikasi Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2007, 72. 2 Fauzan Muhammadi dkk, Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah GJDJ di Ranting Muhammadiyah , Yogyakarta : LPCR PP Muhammadiyah, 2013, 7. 3 Ibid., 6. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 14

2. Tujuan

Tujuan dakwah berbasis komunitas yang dimiliki Muhammadiyah adalah kesejahteraan hidup yang ditujukan kepada seluruh masyarakat yang terdapat pada lingkungan tertentu, sesuai dengan domisili tempat tinggal masing-masing, tanpa membedakan golongan, kepercayaan atau agama, tingkat sosial, dan lain sebagainya. 4

3. Sasaran

Sasaran atau objek dakwah yaitu masyarakat sebagai penerima dakwah. 5 Objek atau sasaran dakwah dalam dakwah berbasis komunitas di Muhammadiyah adalah kelompok-kelompok dengan kategori sebagai berikut : 6 a. Jamaah berbasis profesi : tukang becak, tukang ojek, guru, dosen, SDM dakwah, dan lain sebagainya. b. Jamaah berbasis hobi : memancing, kolektor, dan lain sebagainya. c. Jamaah berbasis waktu luang : para penjaga gardu ronda, angkringan, dan lain sebagainya. d. Jamaah berbasis kampus : mahasiswa, dosen, SDM dakwah administrative, dan lain sebagainya. 4 Ibid., 23 5 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: Amzah, 2009, 15. 6 Muhammadi, Dakwah Jamaah, 26. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 15

4. Proses

Metode dakwah yaitu cara-cara penyampaian dakwah, baik individu, kelompok, maupun masyarakat luas agar pesan-pesan dakwah tersebut mudah diterima. 7 Dakwah Jamaah dalam Muhammadiyah memiliki metode dakwah yang berbeda dengan system dakwah yang lain. Dakwah Jamaah dilaksanakan oleh tim dai yang disebut dengan inti jamaah dan merupakan anggota Muhammadiyah. Ruang lingkup gerakan Dakwah Jamaah ini adalah lingkungan tetangga, kampung, desa atau sekelurahan. Dakwah Jamaah dilakukan secara terus menerus atau berkelanjutan. 8 Metode dakwah dalam dakwah komunitas adalah dengan prinsip pembangunan dan pengembangan masyarakat community development dengan bimbingan sosial. 9 Prinsip tersebut dijalankan melalui dua bidang kegiatan yaitu bidang keislaman dan bidang pemberdayaan. Kategori bidang keislaman pada dasarnya adalah sebagai bentuk penguatan ruhiyah pada masing-masing warga jamaah. 10 Pada Bidang pemberdayaan, upaya dakwah berbasis komunitas dilakukan dengan usaha merencanakan, menegmbangkan dan menyejahterakan kehidupan masyarakat pada bidang- bidang tertentu. 11 7 Amin, Ilmu Dakwah, 13. 8 Muhammadi, Dakwah Jamaah, 26. 9 Ibid., 24 10 Ibid., 41 11 Ibid., 50