4 3. Model pembelajaran tersebut diterapkan untuk melihat hasil belajar siswa.
4. Model pembelajaran tersebut diterapkan pada mata pelajaran pemrograman web.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dikemukakan di atas maka rumusan masalah
dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana perbedaan hasil belajar antara siswa yang model pembelajarannya menggunakan contextual teaching and learning dengan siswa yang menggunakan model
pembelajaran konvensional siswa kelas X jurusan rekayasa perangkat lunak di SMK Muhammadiyah 1 Bantul?
2. Bagaimanakah efektivitas model pembelajaran contextual teaching and learning ditinjau dari hasil belajar mata pelajaran pemrograman web pada siswa kelas X jurusan rekayasa
perangkat lunak di SMK Muhammadiyah 1 Bantul?
E. Tujuan Penelitian
Mengacu pada rumusan masalah, maka tujuan penelitian yang didapat adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui perbedaan hasil belajar pemrograman web yang pembelajarannya menggunakan metode contextual teaching and learning dengan siswa yang
pembelajarannya menggunakan metode konvensional kelas X jurusan rekayasa perangkat lunak di SMK Muhammadiyah 1 Bantul.
2. Mengetahui efektivitas model pembelajaran contextual teaching and learning terhadap hasil belajar pemrograman web siswa kelas X jurusan rekayasa perangkat lunak di SMK
Muhammadiyah 1 Bantul.
5
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Secara teoritis
Memberikan gambaran yang jelas pada guru tentang model pembelajaran Contextual Teaching and Learning untuk meningkatkan hasil belajar pemrograman web siswa dan
perbedaannya dengan metode pembelajaran konvensional. 2. Secara praktis
a. Bagi siswa, yaitu dapat membuat siswa merasa termotivasi selama mengikuti proses pembelajaran karena pembelajaran pemrograman web dikaitkan dengan dunia nyata
sehingga hasil belajar siswa meningkat. b. Bagi guru, yaitu model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dapat
digunakan sebagai alternatif model pembelajaran agar siswa lebih termotivasi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dan membantu meningkatkan hasil belajar siswa.
c. Bagi sekolah, yaitu dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan acuan dalam meningkatkan
pemahaman pembelajaran
pemrograman web,
meningkatkan ketuntasan belajar dan tingkat kenaikan kelas.
d. Bagi peneliti lainnya, yaitu dapat dimanfaatkan sebagai bahan perbandingan atau referensi bagi peneliti berikutnya.
6
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori 1. Efektivitas
Efektivitas, berasal dari bahasa Inggris yaitu dari kata effective yang berarti tingkat pengadaan atau tingkat keberhasilan. Menurut Supriyono 2000:33
“efektivitas adalah hubungan antara keluaran suatu pusat tanggung jawab dengan sasaran yang dicapai.
Semakin besar kontribusi keluaran yang dihasilkan terhadap nilai pencapaian tertentu maka dapat dikatakan semakin efektif unit tersebut.
” Sedangkan pengertian lain menyebutkan
“efektivitas menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti makin tinggi
efektivitasnya ” Siagian, 2001:24
“Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai. Pengertian efektivitas ini lebih berorientasi kepada keluaran
sedangkan masalah penggunaan masukan kurang menjadi perhatian utama ”
Sedarmayanti, 2009: 59. Rima Adelina 2013 menjelaskan bahwa efektivitas pada dasarnya merupakan pencapaian hasil yang sesuai dengan tujuan seperti yang telah
ditetapkan. Efektivitas berfokus pada hasil program atau kegiatan yang dinilai efektif apabila yang dihasilkan dapat memenuhi tujuan yang diharapkan.
Berdasarkan beberapa penuturan di atas, dapat disimpulkan bahwa efektivitas merupakan suatu keadaan yang menunjukkan hasil ketercapaian atau keberhasilan dari
suatu tujuan yang telah direncanakan. Jika hasil semakin mendekati tujuan maka semakin tinggi tingkat efektivitasnya.
2. Efektivitas Pembelajaran
Usman 2001:21 berpendapat bahwa “kefektifan pembelajaran dikaitkan dengan
peranan guru sebagai pengelola proses belajar mengajar, bertindak sebagai fasilitator yang berusaha menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif sehingga
memungkinkan mengembangkan bahan pelajaran yang baik dan meningkatkan kemampuan siswa menyimak pelajaran dan menguasai tujuan pendidikan yang harus
mereka capai.
” Selaras dengan pendapat tersebut, Popham 2003:7 berpendapat “efektivitas proses pembelajaran seharusnya ditinjau dari hubungan guru tertentu yang
mengajar kelompok siswa tertentu, didalam situasi tertentu dalam usahanya mencapai tujuan-tujuan instruksional tertentu. Efektivitas proses pembelajaran berarti tingkat
keberhasilan guru dalam mengajar kelompok siswa tertentu dengan menggunakan metode tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.
” Dunne dalam Sinambela, 2008:80 menjelaskan bahwa efektivitas proses
pembelajaran memiliki dua karakteristik yaitu; karakteristik pertama adalah memudahkan