38
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode angket atau kuisioner untuk kedua kelas, kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Kuisioner yang diberikan untuk mengukur hasil belajar dengan memberikan pretest dan posttest kepada siswa. Dari data yang didapat kemudian dianalisis.
E. Instrumentasi
1. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa tes pilihan ganda. Soal
tersebut disusun berdasarkan indikator kompetensi dasar yang sudah ada pada silabus pemrograman web SMK kelas X RPL semester 1. Macam tes dibuat mulai dari yang
mudah ke yang sulit untuk dapat menerapkan tingkat pemahaman yang runtut. Pemberian soal dilakukan 2 kali yaitu sebelum diberi perlakuan pretest dan setelah
diberi perlakuan posttest. 2. Uji coba Instrumen
1. Uji Validitas Validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai
sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai Sudjana, 2014:12. Menurut Priyatno 2012:117, uji validitas item digunakan untuk mengetahui seberapa cermat
suatu item dalam mengukur objeknya. Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas isi dan validitas konstruk. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi
apabila mengukur tujuan tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan dan sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruk apabila butir-butir soal
yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir yang disebutkan dalam tujuan instruksional Arikunto, 2015:82-83.
Instrumen disusun sesuai dengan aspek-aspek yang akan diukur, untuk menguji validitas isi dan validitas konstruk dapat digunakan pendapat dari para ahli judgement
exspert. Para ahli diminta untuk memberikan pendapatnya tentang instrumen yang
39 telah disusun. Para ahli bisa memberikan keputusan instrumen dapat digunakan tanpa
perbaikan, ada perbaikan, atau dirombak total. Jumlah tenaga ahli yang digunakan minimal tiga orang. Para ahli yang diminta untuk memberikan keputusan layak atau
tidaknya instrumen dalam penelitian ini adalah dosen Pendidikan Teknik Informatika UNY dan guru mata pelajaran pemrograman web di sekolah yang bersangkutan.
Setelah instrumen dikonsultasikan kepada para ahli dan sudah mendapatkan persetujuan kelayakan, maka langkah yang selanjutnya dilakukan adalah uji coba
instrumen. Uji coba instrumen diberikan kepada siswa yang bukan termasuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pemilihan kelas untuk diberikan uji coba instrumen
dilakukan secara random atau acak. Berdasarkan hasil pengundian, kelas yang digunakan untuk uji coba instrumen adalah kelas XI RPL 1 yang berjumlah 31 siswa.
Hasil uji coba instrumen dianalisis menggunakan Iteman 4.2 untuk dilihat validitas setiap butir soal atau analisi item. Analisis item dilakukan untuk mengetahui taraf kesukaran
dan daya beda pembeda. a. Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Analisis tingkat kesukaran soal bertujuan untuk dapat membedakan soal yang termasuk kategori
mudah, sedang, dan sukar Sudjana, 2014:149. Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya soal disebut indeks kesukaran p.Besarnya indeks kesukaran antara
0,00 sampai dengan 1,00. Menurut Arikunto 2015:225, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut :
Soal dengan p 0,00 sampai dengan 0,30 adalah soal sukar Soal dengan p 0,31 sampai dengan 0,70 adalah soal sedang
Soal dengan p 0,71 sampai dengan 1,00 adalah soal mudah Analisis indeks kesukaran menggunakan Iteman 4.2. Hasilnya adalah dari 30 soal
tersebut 16 soal 53 sedang, 11 soal 37 mudah, dan 3 soal 10 sukar. Tabel
40 3berikut ini menunjukkan hasil analisis taraf kesukaran tiap soal dengan menggunakan
perangkat lunak Iteman 4.2 Tabel 3. Hasil Perhitungan Taraf Kesukaran Soal
NO Soal
P Taraf
Kesukaran No
Soal P
Taraf Kesukaran
1 0,677
Sedang 16
0,484 Sedang
2 0,871
Mudah 17
0,677 Sedang
3 0,903
Mudah 18
0,452 Sedang
4 0,968
Mudah 19
0,387 Sedang
5 0,548
Sedang 20
0,871 Mudah
6 0,871
Mudah 21
0,903 Mudah
7 0,581
Sedang 22
0,806 Mudah
8 0,581
Sedang 23
0,452 Sedang
9 0,258
Sukar 24
0,903 Mudah
10 0,419
Sedang 25
0,935 Mudah
11 0,419
Sedang 26
0,452 Sedang
12 0,387
Sedang 27
0,645 Sedang
13 0,935
Mudah 28
0,968 Mudah
14 0,484
Sedang 29
0,290 Sukar
15 0,645
Sedang 30
0,032 Sukar
b. Daya Pembeda Analisis daya pembeda mengkaji apakah soal tersebut punya kemampuan dalam
membedakan siswa yang termasuk ke dalam kategori yang memiliki kemampuan tinggi dan kemampuan rendah Sudjana, 2014:149. Selaras dengan pendapat tersebut,
Arikunto 2015:226 juga menyebutkan bahwa daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan
siswa yang bodoh berkemampaun rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi D. Klasifikasi daya pembeda menurut Arikunto
2015:232 adalah sebagai berikut :