14
yang penyabar dengan wajah tenang serta berbicara lambat serta irama yang mantap.
Watak karakter, tabiat adalah sifat-sifat yang berhubungan dengan nilai- nilai, misalnya jujur, pembohong, rajin, pemalas, pembersih, penjorok dan lain
sebagainya. Sifat-sifat itu bukan bawaan lahir, tetapi diperoleh setelah lahir, yaitu hasil dari kebiasaan sejak dari kecil, atau sebagai hasil dari pengaruh
pendidikan lingkungan sejak kecil. Sifatr-sifat seperti ini terbentuk terutama pada masa-masa anak-anak sampai umur 5 tahun balita, dan berkembang terus
sampai masa sekolah dan remaja. Berbeda halnya dengan temperamen, yang sangat sukar dipengaruhi diubah, maka watak besar kemungkinannya untuk
diubah. Sifat jujur, pembohong, rajin, pemalas, percaya pada diri sendiri optimis, pesimis dan sebagainya, semuanya itu adalah hasil tempaan orang tua
dan pengaruh lingkungan sejak kecil. Kepribadian adalah keseluruhan aspek yang terdapat di dalam diri
seseorang, termasuk di dalam temperamen dan watak. Di samping itu, termasuk juga ke dalam kepribadian semua pola tingkah laku, kebiasaan, sikap kecakapan,
serta semua hal yang selalu muncul dari seseorang. Dengan demikian, kepribadian mengandung arti yang lebih luas dari temperamen dan watak,
karena temperamen dan watak adalah sebagian dari kepribadian.
b. Mengukur Kepribadian
Melakukan pengukuran terhadap kepribadian seseorang bertujuan untuk dapat mengetahui corak kepribadian secara pasti dan terinci. Dengan
mengetahui corak atau tipe kepribadian seseorang, berarti pengenalan kita terhadap dirinya menjadi lebih sempurna, sehingga proses pendidikannya dapat
15
disesuaikan dan lebih lancar. Cara mengukur menyelidiki kepribadian ada bermacam-macam, antara lain: 1 Observasi; 2 Wawancara
interview; 3 I nventory; 4 Teknik Proyektif; 5 Biografi dan Autobiografi; 6 Catatan harian.
Observasi, menilai kepribadian dengan cara mengganti memperhatikan langsung tingkah laku serta kegiatan yang dilakukan oleh yang bersangkutan,
terutama sikapnya, caranya, bicara, kerja, dan juga hasilnya. Wawancara I nterview, Menilai kepribadian dengan mengadakan tatap
muka dan berbicara dari hati ke hati dengan orang yang dinilai. Agar diperoleh hasil yang murni, sebaiknya wawancara dilakukan secara santai, karena dengan
cara ini suasananya menjadi akrab, pembicaraan saling terbuka, sehingga sesuatu yang diperlihatkan dan dikatakan orang yang di interview adalah murni.
I nventory, I nventory adalah sejenis kuesioner pertanyaan tertulis yang harus dijawab oleh responden secara ringkas, biasanya mengisi kolom jawaban
dengan tanda cek. I nventory yang terkenal dan banyak digunakan untuk menilai
kepribadian seseorang. Teknik Proyektif, cara lain mengukur menilai kepribadian dengan
menggunakan teknik proyektif. Si anak orang yang dinilai akan memproyeksikan pribadinya melalui gambar atau hal-hal lain yang dilakukannya.
Biografi dan Autobiografi, riwayat hidup yang ditulis orang lain biografi dan ditulis sendiri autobiografi dapat juga untuk menilai kepribadian. Sejenis
autobiografi yang paling sederhana dapat dibuat oleh murid-murid dengan judul tulisan pengalaman yang tak terlupakan atau cita-citaku setelah tamat sekolah
dan lain sebagainya.
16
Catatan Harian, catatan harian seseorang berisikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan sehari-hari, dapat juga dianalisis dan dijadikan bahan penelitian
kepribadian seseorang.
c. Aspek- Aspek Kepribadian