Faktor Intern Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses untuk mencapai perubahan tingkah laku yang bermanfaat secara keseluruhan bagi individu sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan dan dunia.

2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Dalam pelaksanaannya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses belajar. Menurut Slameto 2003:54-70 beberapa faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi 2 golongan, yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam individu, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu.

1. Faktor Intern

Faktor intern membahas tiga faktor, yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis, faktor kelelahan. 1. Faktor Jasmaniah Faktor jasmaniah adalah faktor yang berhubungan dengan tubuh atau jasmani individu. Dalam faktor ini terdiri dari dua macam: a. Faktor kesehatan, proses belajar akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, sehingga menjadi cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, mengantuk jika badannya lemah, kurang darah atau gangguan-gangguan lainnya. Agar seseorang ingin dapat belajarnya dengan baik dan mendapatkan hasil belajar yang tinggi maka harus sehat. b. Cacat tubuh, dapat menyebabkan kurang sempurnanya tubuh yang dimiki individu. Siswa yang cacat, belajarnya jelas akan terganggu, maka hendaknya ia belajar dilembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat mengurangi pengaruh kecacatannya karena hal ini dapat berpengaruh pula terhadap belajarnya. 2. Faktor Psikologis Faktor psikologis merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi kejiwaan atau psikologi individu yang dapat mempengaruhi proses belajar siswa. Faktor ini terdiri dari berbagai faktor, antara lain : intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan. a. Inteligensi Inteligensi adalah kecakapan yang meliputi kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Siswa yang mempunyai tingkat inteligensi yang normal dapat berhasil dengan baik dalam belajar, jika ia belajar dengan baik menerapkan metode belajar yang efisien dan faktor- faktor yang mempengaruhi belajarnya akan member pengaruh yang positif. Jika inteligensinya rendah, maka perlu mendapat pendidikan di lembaga pendidikan khusus. b. Perhatian Menurut Gazali, perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek benda atau hal atau sekumpulan obyek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka akan timbul kebosanan, sehingga tidak suka lagi belajar. c. Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Berbeda dengan perhatian yang sifatnya sementara tidak dalam waktu yang lama dan belum tentu diikuti dengan perasaan senang, minat cenderung selalu diikuti dengan perasaan senang, dan dari situ diperoleh kepuasan dan besar pengaruhnya terhadap belajar. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan disimpan, karena minat menambah kegiatan belajar bahan pelajaran yang menarik minat siswa akan dipelajari dengan sebaik-baiknya, sedangkan yang tidak sesuai minat akan menyebabkan siswa tidak akan belajar dengan baik karena tidak ada daya tarik baginya. d. Bakat Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Bakat mempengaruhi belajar. jika bahan pelajaran yang dipelajari sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena rasa senang belajar dan pastilah selanjutnya lebih giat lagi dalam belajar. Penting untuk mengetahui bakat siswa dan menempatkan di sekolah yang sesuai bakatnya. e. Motif Motif erat hubungannnya dengan tujuan yang akan dicapai, karena penyebab untuk berbuat adalah motif itu sendiri yang berfungsi sebagai daya penggerak atau pendorongnya. f. Kematangan Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus- menerus, untuk itu dipelukan latihan-latihan dan pelajaran. Anak yang sudah siap matang belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum belajar dan belajarnya akan lebih berhasil jika anak sudah siap matang. Jadi, kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar. g. Kesiapan Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi response atau bereaksi yang timbul dari diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik. 3. Faktor kelelahan, terdapat dua macam yakni kelelahan jasmani dan rohani. kelelahan jasmani terlihat lemahnya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan rohani dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.

2. Faktor Ekstern

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Internet sebagai Media Belajar pada Siswa Kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran T1 162009017 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Internet sebagai Media Belajar pada Siswa Kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran T1 162009017 BAB IV

0 0 38

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Internet sebagai Media Belajar pada Siswa Kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran T1 162009017 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Internet sebagai Media Belajar pada Siswa Kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran

0 0 16

T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemandirian Belajar dengan Teknik Sosiodrama pada Siswa Kelas VII A SMP Mardi Rahayu Ungaran

0 0 43

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemandirian Belajar dengan Teknik Sosiodrama pada Siswa Kelas VII A SMP Mardi Rahayu Ungaran T1 BAB V

0 0 2

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemandirian Belajar dengan Teknik Sosiodrama pada Siswa Kelas VII A SMP Mardi Rahayu Ungaran T1 BAB IV

0 1 15

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemandirian Belajar dengan Teknik Sosiodrama pada Siswa Kelas VII A SMP Mardi Rahayu Ungaran T1 BAB III

0 0 8

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemandirian Belajar dengan Teknik Sosiodrama pada Siswa Kelas VII A SMP Mardi Rahayu Ungaran T1 BAB II

0 0 11

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemandirian Belajar dengan Teknik Sosiodrama pada Siswa Kelas VII A SMP Mardi Rahayu Ungaran T1 BAB I

0 0 8