Waktu belajar adalah disekolah, waktu dirumah biarlah digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain. Maka diharapkan guru jangan terlalu banyak
memberi tugas yang harus dikerjakan dirumah, sehingga anak tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan yang lain.
3. Faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaanya siswa dalam masyarakat. Faktor
masyarakat diantaranya kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan masyarakat yang mempengaruhi belajar siswa.
Berdasarkan beberapa faktor diatas, dapat disimpulkan bahwa media merupakan salah satu faktor ekstern sekolah yang termasuk dalam alat pelajaran
yang dapat mempengaruhi proses belajar siswa.
2.2.3 Prinsip-prinsip Belajar
Dalam pembelajaran, ada beberapa prinsip yang digunakan dalam proses belajar. Hal itu harus disesuaikan dengan masing-masing siswa. Menurut Davies
1991 : 32 prinsip-prinsip belajar dalam proses pembelajaran meliputi : 1.
hal apapun yang dipelajari, maka ia harus mempelajarinya sendiri. Tidak seorangpun yang dapat melakukan kegiatan itu untuknya.
2. setiap murid belajar menurut tempo kecepatannya sendiri dan untuk setiap
kelompok umur, terdapat variasi dalam kecepatan belajar.
3. seorang murid belajar lebih banyak bilamana setiap langkah segera diberi
penguatan. 4.
penguasaan secara penuh dari setiap langkah-langkah pembelajaran memungkinkan pembelajaran lebih berarti.
5. apabila murid diberikan tanggung jawab untuk mempelajari sendiri, maka ia
lebih termotivasi untuk belajar dan ia akan belajar serta mengingat lebih baik.
2.2.4 Pengertian Media Belajar
Menurut Smaldino, dkk 2011 : 7 dalam Instructional Technology and Media for Learning, media bentuk jamak dari perantara medium yang merupakan saran
komunikasi. Berasal dari bahasa Latin medium “antara” yang merujuk pada apa
saja yang membawa informasi antara sumber dan penerima. Dalam Susilana dan Riyana, 2009 : 6 menurut NEA National Education
Asociation, media merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak, maupun audio-visual termasuk teknologi perangkat kerasnya. AECT Asociation of
Education Comunication Technology memberikan batasan bahwa media merupakan segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran
pesan. Menurut Schram 1982, media merupakan teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Briggs berpendapat bahwa
media merupakan alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar. Menurut Miarso 1989, media adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa untuk belajar. Sedangkan Gagne berpendapat bahwa
media merupakan berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Menurut Erlina 2009 : 2, media mengajar merupakan sejumlah alat bantu, bahan simulasi atau program yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
Menurut Sadiman dalam Anas https:books.google.co.idbooks, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, dan minat, serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran
terjadi. Menurut Hamalik dalam Jannah, 2015 bahwa pemakaian media pembelajaran
dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh
psikologis terhadap
siswa. http:sihatulcismifah19.blogspot.co.id201501pengertian-fungsijenis-jenis-
manfaat.html Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa media belajar
adalah segala sesuatu teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam keperluan pembelajaran, sehingga dapat merangsang pikiran , perasaan dan perhatian,
membangkitkan keinginan, kemauan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-
pengaruh psikologis.
2.2.5 Klasifikasi Media Belajar