xxiv manufaktur yang go public. Kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah
sebagai berikut : 1. Perusahaan termasuk kategori perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
sebelum 31 Desember 2005 dan tetap terdaftar sampai 2007. 2. Perusahaan terdaftar selama periode 2005-2007 dan tahun buku berakhir 31
Desember. 3. Perusahaan telah menerbitkan dan telah mempublikasikan laporan keuangan
auditan. 4. Tidak melakukan company action stock split, stock dividend, dan right issue
karena dengan tidak melakukan company action, maka return saham menjadi tidak bias.
5. Saham perusahaan aktif diperdagangkan selama tahun 2005-2007 yang dapat dilihat dari tingkat frekuensi perdagangan saham selama 3 bulan sebanyak 75
kali atau lebih.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan tipe data eksternal yang bersumber di BEI. Data-data yang digunakan didalam penelitian
ini seluruhnya merupakan data sekuder, yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara diperoleh dan
dicatat oleh pihak lain. Data-data ini diperoleh dalam bentuk bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip data dokumenter yang
dipublikasikan secara umum dan dapat dilihat oleh masyarakat luar. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
xxv 1. Nama saham atas nama perusahaan yang dijadikan sampel.
2. Laporan keuangan perusahaan manufaktur selama periode penelitian. 3. Harga pasar saham selama periode penelitian.
4. Aktivitas volume perdagangan, harga saham, return saham, nilai buku per lembar saham, laba per lembar saham, dan jumlah saham yang beredar.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data
penelitian. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah
teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan
melihat atau mencatat data.
3.5 Identifikasi Variabel Penelitian
Berdasarkan konsep teori dan penelitian terdahulu di atas, maka variabel independen dalam penelitian ini adalah Beta saham dan Return saham. Sedangkan
variabel dependen dalam penelitian ini adalah Biaya Modal Ekuitas Cost of Equity Capital.
3.6 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional variabel berkaitan dengan bagaimana variabel- variabel penelitian dioperasionalisasikan sehingga variabel-variabel tersebut dapat
dinilai dan diukur. Definisi operasional variabel menjabarkan suatu konstruk yang dapat dinilai menjadi suatu konsep variabel.
xxvi
3.6.1 Variabel Independen
Beta saham Beta merupakan suatu pengukur volalitas volality return suatu sekuritas
atau return portofolio terhadap return pasar. Beta sekuritas ke-i mengukur volalitas return sekuritas ke-i dengan return pasar.
Beta merupakan kepekaan pasar dari suatu saham dan dihitung dengan persamaan regresi sebagai berikut:
R
i
= α
i
+ β
i
R
m
+ e
i
Notasi: R
i
: return saham perusahaan i dalam periode t α
i
: interception point β
i
: koefisien beta R
m
: return pasar pada periode t e
i
: kesalahan random
Return saham Return merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi Abdul, 2003:
30. Menurut Jogiyanto 2008,h.195 return saham dibedakan menjadi 2, 1 retyrn realisasi merupakan return yang telah terjadi, 2 return ekspektasi
merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa yang akan datang. Berdasarkan pengertian return, bahwa return suatu saham adalah
hasil yang diperoleh dari suatu investasi dengan cara menghitung selisih harga saham periode berjalan dengan periode sebelumnya dengan mengabaikan deviden,
maka dapat ditulis rumus sebagai berikut:
xxvii R
i
= P
t
-P
t-1
P
t-1
Notasi: R
i
: return saham P
t
: harga saham penutupan periode t P
t-1
: harga saham penutupan periode t-1
3.6.2 Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah biaya modal ekuitas cost of equity capital. Biaya modal adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan untuk memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, maupun laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau
operasi perusahaan. Biaya modal ekuitas dihitung berdasarkan tingkat diskonto yang dipakai
investor untuk menilaitunaikan future cash flow Olhson: 1995, Botosan: 1997, Botosan dan Plumlee:2002 dalam Utami: 2005.
T
P
t
=B
t
+ ∑ 1+r
- τ
E
t
{x
τ+1
- rB
τ+t
}..........................1
τ=1
Dari persamaan diatas, untuk mengestimasikan biaya modal ekuitas persamaan dapat disederhanakan menjadi sebagai berikut:
P
t
= B
t
+ 1 + r
1
[X
1
t
- r B
t
].......................2 Setelah disederhanakan secara sistematik maka persamaan 2 menjadi :
P
t
- B
t
1 + r = X
1
t
- r B
t
r = B
t
+ X
1
t
- P
t
P
t
xxviii Keterangan:
P
t
= harga saham pada periode t B
t
= nilai buku per lembar saham periode t x
t + 1
= laba per lembar saham pada periode t + 1 r
= biaya modal ekuitas
3.7 Teknik Analisis
Teknik analisis menguraikan tentang pengujian kualitas data dan pengujian hipotesis. Teknik analisis dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif
yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik
Bambang S, 2002:12. Setelah proses pengumpulan data selesai, maka tindakan selanjutnya
adalah menganalisis data tersebut, yaitu melalui analisis kuantitatif yang dilakukan dengan mengolah data dalam bentuk angka dengan menggunakan
metode statistik. Setelah diperoleh hasil tabulasi data kemudian dipersiapkan untuk diolah
secara statistik melalui program SPSS 12.00 dengan langkah-langkah sebagai berikut :
3.7.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Dalam pengkajian normalitas data yang diuji adalah nilai residualnya.
xxix Hasil pengujian menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dari hasil output SPSS
12.00. jika nilai Asymp. Sig.2-tailed lebih besar dari α 5 maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas Imam Ghozali, 2002 : 57.
3.7.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah untuk menguji model analisis yang digunakan. Metode regresi ordinary least square akan menghasilkan persamaan yang baik
apabila memenuhi pengujian sebagai berikut :
1. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independent beta saham dan return
saham. Dengan program SPSS 12.00 multikolineritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya serta variance inflation factor VIF. Kedua ukuran ini
menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak
dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF=1tolerance dan menunjukkan adanya
kolinearitas yang tinggi. Nilai cut-off yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10 Imam Ghozali, 2002:57.
2. Uji Heteroskedastisitas
Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
xxx Modal
regresi yang
baik adalah
tidak terjadi
heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas pada model regresi dilakukan pengujian dengan menggunakan
uji Park. Untuk pengujian dengan menggunakan metode Park di ketahui dengan
nilai residu yang sudah diabsolutkan diregresikan dengan masing- masing variabel bebas, dan selanjutnya melakukan uji t, jika hasil p value 0,05 , maka telah
terjadi heteroskedastisitas, demikian pula sebaliknya.
3. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah suatu keadaan dimana kesalahan pengganggu dari periode sebelumnya. Dalam hal ini kesalahan pengganggu tidak bebas tetapi satu
sama lain tidak saling berhubungan. Untuk mengetahui adanya autokorelasi dapat dideteksi dengan Durbin Watson statistik. Menurut Ghozali 2002 apabila nilai
DW lebih besar dari pada batas atas d
u
maka tidak terdapat autokorelasi pada model regresi. Bila nilai DW lebih rendah dari batas bawah atau lower bound d
l
, maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol, berarti ada autokorelasi positif.
Apabila nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound d
u
dan 4-d
u
, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, tidak ada autokorelasi. Namun jika
nilai DW terletak antara batas atas d
u
dan batas bawah d
l
atau DW terletak antara 4-d
u
dan 4-d
l
, maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
3.8 Pengujian Hipotesis
Pada pengujian hipotesis akan dilihat sejauh mana pengaruh beta saham dan return saham terhadap biaya modal ekuitas cost of equity capital.
xxxi
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Beta saham dan return saham diolah dan kemudian dihitung pengaruhnya terhadap dependen variabel Biaya Modal Ekuitas Cost of Equity Capital. Baru
kemudian dihitung pengaruhnya masing-masing variabel yaitu beta saham dan return saham terhadap biaya modal ekuitas cost of equity capital. Beta saham
merupakan suatu pengukur volalitas volality return suatu sekuritas atau return portofolio terhadap return pasar sedangkan return merupakan imbalan yang
diperoleh dari investasi Abdul, 2003: 30. Persamaan Regresi :
r = α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ ε
Notasi: r
= Biaya modal ekuitas X
1
= Beta saham
X
2
= Return saham
α = konstanta
β
1,
β
2
= koefisien regresi ε
= error estimate
2. Uji signifikansi parameter individual uji t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Langkah-
langkah yang dilakukan sebagai berikut : a. Menentukan t tabel dan t hitung
t tabel dihitung dengan tingkat signifikansi sebesar 5 dan degree of freedom sebesar n-1 Husaini, 2000:125 sedangkan perhitungan t hitung melalui
xxxii program SPSS 12.00.
b. Menarik kesimpulan Dasar pengambilan keputusan dalam pengujian hipotesis ini adalah :
Berdasarkan probabilitas: Jika probabilitas p
α 0,05 maka Ha ditolak Jika probabilitas p
α 0,05 maka Ha diterima Imam Ghozali,2002:44. 3. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai R² yang mendekati
satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Imam Ghozali,
2002:45. Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel
independen dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut :
a. Menentukan F table dan F hitung F table didapat dari F1-
∂ dk pembilang dk penyebut, dimana dk pembilang banyaknya variabel m dan dk penyebut adalah banyaknya sampel
n-m-1 pada taraf signifikansi 5 Husaini, 200:245, sedangkan F tes atau uji ANOVA melalui program SPSS 12.00.
b. Menarik kesimpulan Dasar pengambilan keputusan dalam penelitian ini adalah:
xxxiii Berdasarkan probabilitasnya:
Jika probabilitas p 0,05 maka Ha ditolak Jika probabilitas p 0,05 maka Ha diterima Imam Ghozali, 2002:45.
xxxiv
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
4.1 Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui data variabel yang dilihat dari nilai mean, nilai minimum, nilai maksimum, dan standar deviasi
terhadap masing-masing data variabel yang digunakan untuk penelitian.
4.1.1 Hasil Statistik Deskriptif
Sebelum melakukan pengujian multikolineritas dan pengujian regresi terlebih dahulu disajikan statistik deskriptif. Sampel yang terpilih sebanyak 123
perusahaan, dan semua sub sektor industri manufaktur terwakili. Tabel 4.1 menyajikan prosentase jumlah perusahaan yang terpilih sebagai sampel dengan
jumlah perusahaan yang terdapat dalam sub sektor industri manufaktur. Dilihat dari komposisi sampel perusahaan maka dapat diketahui bahwa sampel yang
diambil sudah cukup mewakili populasi.
Tabel 4.1 Persentase Perusahaan Sampel Setiap Sub Sektor Manufaktur
No 1
Sub Sektor Manufaktur
2 Jumlah
Perusahaan 3
Jumlah Sampel
4 Persentase
Sampel 5=43
1 Food and beverage
19 15
78,94 2
Tobacco manufacture 4
3 75
3 Textile mill product
10 9
90 4
Apparel and textile product 13
13 100
5 Lumber and wood product
4 4
100 6
Paper and allied product 6
5 83,33
7 Chemical and allied product
9 6
66,66 8
Adhesive 4
3 75
9 Plastics and glass product
14 11
78,57 10
Cement 3
2 66,66