xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pasar modal capital market merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang obligasi,
equity saham, reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal memiliki peran strategis bagi perekonomian nasional. Peran tersebut antara
lain adalah sebagai sumber pembiayaan bagi perusahaan dan wahana investasi bagi masyarakat. Perusahaan yang membutuhkan dana mempunyai beberapa cara,
antara lain dengan meminjam ke bank, menerbitkan saham atau obligasi. Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham
stock. Saham atau ekuitas merupakan surat berharga yang sudah banyak dikenal masyarakat. Umumnya jenis saham yang dikenal adalah saham biasa common
stock. Saham sendiri dibagi menjadi dua jenis saham, yaitu saham biasa common stock dan saham preferen preferred stock.
Selain saham, obligasi merupakan salah satu instrumen yang diperdagangkan dipasar modal. Dimana obligasi merupakan bukti pengakuan
utang dari perusahaan kepada para pemegang obligasi yang bersangkutan. Nilai pasar obligasi market value adalah nilai jual obligasi yang terdaftar di pasar
modal pada saat tertentu Jogiyanto, 2008. Perdagangan beberapa jenis sekuritas mempunyai tingkat return dan risiko
yang berbeda. Saham merupakan salah satu sekuritas diantara sekuritas-sekuritas
xii lainnya yang mempunyai tingkat risiko yang tinggi. Risiko tinggi tercermin dari
ketidakpastian return yang akan diterima oleh investor di masa datang. Hal ini sejalan dengan definisi investasi menurut Sharpe1999 dalam Suharli 2005
bahwa investasi merupakan komitmen dana dengan jumlah yang pasti untuk mendapatkan return yang tidak pasti di masa depan. Dengan demikian, ada dua
aspek yang melekat dalam suatu investasi, yaitu return yang diharapkan dan risiko tidak tercapainya return yang diharapkan. Return dan risiko secara teoritis pada
berbagai sekuritas mempunyai hubungan yang positif. Semakin besar return yang diharapkan diterima, maka semakin besar risiko yang akan diperoleh, begitu pula
sebaliknya. Return dari sekuritas merupakan tingkat pengembalian yang diharapkan
oleh investor dalam bentuk kenaikan atau penurunan nilai saham dan dividen. Risiko dari sekuritas berupa risiko spesifik dan risiko sistematik. Risiko spesifik
dapat dihilangkan dengan membentuk portofolio yang baik. Risiko sistematik tidak dapat dihilangkan dengan membentuk portofolio yang baik, dikarenakan
risiko tersebut terjadi di luar perusahaan. Risiko sistematik juga disebut dengan beta karena beta merupakan pengukur dari risiko sistematik. Untuk mengukur
risiko digunakan koefisien beta. Beta suatu sekuritas merupakan hal yang penting untuk menganalisis
sekuritas atau portofolio. Beta suatu sekuritas menunjukkan kepekaan tingkat keuntungan suatu sekuritas terhadap perubahan-perubahan pasar.
Penelitian tentang pengaruh beta saham terhadap biaya modal ekuitas cost of equity capital masih sedikit. Menurut Botosan 1997:341, biaya modal
xiii dipengaruhi oleh tingkat disclosure, risiko BETA dan nilai pasar ekuitas.
Penelitian yang dilakukan oleh Murni 2004, Botosan 1997, dan Gulo 2000 dalam Sholichah 2008 menunjukkan bahwa cost of equity capital perusahaan
semakin besar dengan semakin meningkatnya beta saham perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa beta saham berpengaruh positif terhadap biaya modal
ekuitas. Penelitian tentang pengaruh return saham terhadap biaya modal ekuitas
cost of equity capital belum pernah ada. Sebagian besar penelitian menjadikan return saham sebagai variabel dependen dengan mengkaitkannya terhadap tingkat
bunga jangka pendek, relevansi nilai informasi serta kinerja keuangan perusahaan. Motivasi penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah return saham
berpengaruh terhadap biaya modal ekuitas cost of equity capital. Return merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi Abdul, 2003: 30. Biaya modal
digunakan sebagai ukuran untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi sebagai discount rate, yaitu dengan membandingkan tingkat
keuntungan rate of return dari usulan investasi tersebut dengan biaya modalnya. Semakin besar cost of equity yang dikeluarkan maka semakin meningkat return
yang akan diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara cost of equity terhadap return saham perusahaan.
Konsep biaya modal erat hubungannya dengan konsep mengenai pengertian tingkat keuntungan yang disyaratkan required rate of return. Tingkat
keuntungan yang disyaratkan sebenarnya dapat dilihat dari dua pihak yaitu sisi investor dan perusahaan. Dari sisi investor, tinggi rendahnya required rate of
xiv return merupakan tingkat keuntungan rate of return yang mencerminkan
tingkat risiko dari aktiva yang dimiliki. Sedangkan bagi perusahaan yang menggunakan dana modal, besarnya required rate of return merupakan biaya
modal cost of capital yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan modal tersebut. Biaya modal biasanya digunakan sebagai ukuran untuk menentukan
diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi sebagai discount rate, yaitu dengan membandingkan tingkat keuntungan rate of return dari usulan investasi
tersebut dengan biaya modalnya. Penelitian ini pada dasarnya dimotivasi oleh beberapa penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Botosan 1997, Gulo 2000, Murni 2004 dan Utami2005 mengenai pengaruh beta saham terhadap biaya modal ekuitas cost
of equity capital. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada penelitian ini akan menguji pengaruh return saham terhadap biaya
modal ekuitas cost of equity capital, dimana pada penelitian sebelumnya return saham diuji pengaruhnya dengan variabel lain seperti pada penelitian Nur Khosim
Idjang Soetikno 2006 yang menghubungkan return saham dengan kinerja keuangan perusahaan, dan penelitian Murti Lestari 2005 yang menghubungkan
return saham dengan variabel makro dan hasilnya berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.
Return saham yang merupakan tingkat keuntungan dari suatu investasi menjadi dasar pengambilan keputusan investasi yaitu dengan membandingkan
tingkat keuntungan dengan biaya modalnya. Sehingga apabila return saham suatu perusahaan tinggi maka biaya modal ekuitas perusahaan tersebut juga akan
xv semakin tinggi dikarenakan jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk
memperoleh modal tersebut akan semakin besar. Sehingga kedua veriabel yaitu beta saham dan return saham memiliki pengaruh terhadap biaya modal ekuitas
dimana jika kedua variabel tersebut semakin tinggi maka biaya modal ekuitas perusahaaan juga akan semakin tinggi.
Dari uraian diatas maka peneliti mengambil judul PENGARUH BETA SAHAM DAN
RETURN SAHAM TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS COST OF EQUITY CAPITAL
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka pokok permasalahan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh beta saham terhadap biaya modal ekuitas cost of equity capital perusahaan manufaktur?
2. Apakah ada pengaruh return saham terhadap biaya modal ekuitas cost of equity capital perusahaan manufaktur?
1.3. Tujuan Penelitian