Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi

xxix Hasil pengujian menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dari hasil output SPSS 12.00. jika nilai Asymp. Sig.2-tailed lebih besar dari α 5 maka model regresi memenuhi asumsi normalitas Imam Ghozali, 2002 : 57.

3.7.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah untuk menguji model analisis yang digunakan. Metode regresi ordinary least square akan menghasilkan persamaan yang baik apabila memenuhi pengujian sebagai berikut :

1. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independent beta saham dan return saham. Dengan program SPSS 12.00 multikolineritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya serta variance inflation factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF=1tolerance dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cut-off yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10 Imam Ghozali, 2002:57.

2. Uji Heteroskedastisitas

Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. xxx Modal regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas pada model regresi dilakukan pengujian dengan menggunakan uji Park. Untuk pengujian dengan menggunakan metode Park di ketahui dengan nilai residu yang sudah diabsolutkan diregresikan dengan masing- masing variabel bebas, dan selanjutnya melakukan uji t, jika hasil p value 0,05 , maka telah terjadi heteroskedastisitas, demikian pula sebaliknya.

3. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah suatu keadaan dimana kesalahan pengganggu dari periode sebelumnya. Dalam hal ini kesalahan pengganggu tidak bebas tetapi satu sama lain tidak saling berhubungan. Untuk mengetahui adanya autokorelasi dapat dideteksi dengan Durbin Watson statistik. Menurut Ghozali 2002 apabila nilai DW lebih besar dari pada batas atas d u maka tidak terdapat autokorelasi pada model regresi. Bila nilai DW lebih rendah dari batas bawah atau lower bound d l , maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol, berarti ada autokorelasi positif. Apabila nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound d u dan 4-d u , maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, tidak ada autokorelasi. Namun jika nilai DW terletak antara batas atas d u dan batas bawah d l atau DW terletak antara 4-d u dan 4-d l , maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

3.8 Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Merger Terhadap Return Saham Perusahaan Pengakuisisi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening

0 37 110

Analisis dampak pengumuman stock split dan reverse stock split terhadap abnormal return dan perubahan beta saham

0 38 121

Pengaruh Nilai Tukar, Inflasi, Debt to Equity Ratio, Return on Asset dan Beta Saham terhadap Return Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan LQ - 45 Di Bursa Efek Indonesia)

1 86 133

Pengaruh ukuran perusahaan, book to market, beta, earning dan financial distress terhadap subsequent return saham : pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode tahun 2009 – 2013

1 24 206

PENGARUH RETURN ON EQUITY, GROWTH, DIVIDEND PAYOUT RATIO DAN BETA TERHADAP RETURN SAHAM

0 3 79

PENGARUH MANAJEMEN LABA, RISIKO BETA SAHAM DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA.

9 50 30

Pengaruh Beta Saham, Likuiditas Saham, Ukuran KAP, Spesialisasi Industri Auditor, Independensi Dewan Komisaris, dan Keahlian Komite Audit terhadap Biaya Modal Ekuitas - Unika Repository

0 0 16

Pengaruh Beta Saham, Likuiditas Saham, Ukuran KAP, Spesialisasi Industri Auditor, Independensi Dewan Komisaris, dan Keahlian Komite Audit terhadap Biaya Modal Ekuitas - Unika Repository

0 0 17

Pengaruh Beta Saham, Likuiditas Saham, Ukuran KAP, Spesialisasi Industri Auditor, Independensi Dewan Komisaris, dan Keahlian Komite Audit terhadap Biaya Modal Ekuitas - Unika Repository

0 0 27

Pengaruh Beta Saham, Likuiditas Saham, Ukuran KAP, Spesialisasi Industri Auditor, Independensi Dewan Komisaris, dan Keahlian Komite Audit terhadap Biaya Modal Ekuitas - Unika Repository

0 0 12