Manfaat Strategi Lembar Gagas

e. Publikasi

16 Penerbitan dilakukan dengan mengumpulkan karya mereka pada guru lalu ditempelkan pada mading kelas.

3. Manfaat Strategi Lembar Gagas

Menurut Englert dan Raphael dalam Vaughn dan Bos, 2009: 370, strategi lembar gagas merupakan strategi yang membantu atau memudahkan siswa dalam merencanakan ide dan topik sebagai kegiatan awal sebelum menulis. Dengan ketidakmampuan siswa mengembangkan ide-idenya, siswa perlu diajarkan membuat draf sebelum menulis melalui lembar gagas sehingga tahap menulis dan menulis ulang akan lebih mudah. Di samping itu, siswa akan lebih kreatif dalam mengembangkan kerangka menjadi sebuah narasi dengan menggunakan strategi lembar gagas. lembar gagas dapat membantu siswa dalam mengatur ide-ide kunci dalam tulisan mereka, mengingat langkah-langkah dalam menyelesaikan sebuah tulisan yang bagus, dan mengingat strategi penulisan yang mereka butuhkan. Mengajar siswa untuk berpikir tentang apa yang akan mereka tulis sebelum mereka menulis merupakan strategi yang sangat membantu.

D. Penilaian Pembelajaran Menulis Teks Narasi

Menurut Nurgiyantoro 2012: 423, kemampuan menulis dapat dinilai dengan jalan tes. Pada umumnya aktivitas orang dalam menghasilkan bahasa tidak semata- mata hanya bertujuan demi produktivitas bahasa itu sendiri, melainkan karena ada suatu hal yang ingin dikomunikasikan lewat bahasa. Tugas menulis hendaknya bukan semata-mata tugas untuk memilih dan menghasilkan bahasa saja, melainkan bagaimana mengungkapkan gagasan dengan mempergunakan sarana bahasa tulis secara tepat. Adapun pedoman penilaian yang dipakai untuk instrumen penelitian ini berupa faktor-faktor yang berkaitan dengan karangan seperti yang diungkapkan Hartfield melalui Nurgiyantoro 2012: 440. Pedoman penilaian ini disebut dengan program ESL english as a second language, pedoman penilaian tersebut lebih rinci dan teliti dalam pemberian skor. Pedoman penilaian menurut Harfield terdiri dari isi, organisasi, kosakata, penggunaan bahasa, dan mekanik. Bagian isi menyangkut pengembangan tulisan. Organisasi menyangkut keruntutan peristiwa. Kosakata menyangkut pemilihan kata. Penggunaan bahasa menyangkut penulisan kalimat. Bagian mekanik menyangkut penulisan ejaan. Pedoman penilaian menulis milik Nurgiyantoro ini dirancang ulang dengan alasan sebagai penyesuaian terhadap karangan atau tulisan yang akan dinilai, yaitu teks narasi. Adapun hasil adaptasi menulis teks narasi siswa tetap terdiri dari isi, organisasi, kosakata, penggunaan bahasa, dan mekanik hanya saja skor dan indikator dalam penilaian ini diubah agar sesuai dengan penilaian teks narasi. Isi meliputi