Mesin dan peralatan b. Prasarana Perlengkapan kantor d. Peralatan inventaris Balas jasa yang adil dan layak b. Penempatan yang tepat dengan keahlian Berat tingginya pekerjaan d. Pelatihan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan Penelitian Terdahulu

c. Mempunyai jangka waktu kegunaan atau umur relatif permanen dari satu periode akuntansi atau lebih dari satu tahun d. Memberikan manfaat di masa yang datang

2.1.2.2 Jenis Fasilitas Kerja

Fasilitas kerja merupakan salah satu alat yang digunakan oleh pegawai untuk memudahkan dalam penyelesaian pekerjaan sehari-hari. Fasilitas kerja pada setiap perusahaan akan berbeda dalam bentuk dan jenisnya, tergantung pada jenis usaha dan besar kecilnya perusahaan tersebut. Fasilitas kerja terbagi atas dua bagian yaitu : 1. Fasilitas sarana kantor. Misalnya : Komputer, printer, AC, kipas, telepon, faximile, kursi, meja, mesin tik, filling cabinet, lemari, kertas, televisi, mesin photo copy, OHP, kertas, In Foccus, wireless, tinta, penghapus, pulpen, pensil serta peralatan tulis lainnya 2. Fasilitas prasarana kantor. Misalnya : fasilitas olahraga, tempat ibadah, kantin, kamar mandi, pendidikan dan pelatihan Fasilitas kerja dalam suatu organisasi terdiri dari :

a. Mesin dan peralatan b. Prasarana

c. Perlengkapan kantor d. Peralatan inventaris

e. Tanah dan bangunan f. Alat transportasi

Universitas Sumatera Utara

2.1.2.3 Manfaat Fasilitas Kerja

Menurut Barry 2002:67 fasilitas kerja adalah sebagai sarana yang diberikan perusahaan untuk mendukung jalannya nada perusahaan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan oleh pemegang kendali. Adapun manfaat dari peralatan kantor tersebut bagi: 1. Pegawai a. Mengurangi kebosanan dan keletihan bekerja apabila harus mengerjakan pekerjaan yang berulang – ulang b. Untuk menghemat tenaga dan pikiran manusia dalam melakukan pekerjaannya. c. Untuk menghemat waktu dan tenaga d. Untuk menghasilkan suatu pekerjaan yang lebih rapi dan lebih baik. e. Meningkatkan ketelitian yang sempurna karena jika dilakukan secara manual biasanya banyak terjadi kesalahan. 2. PerusahaanKantor Penyediaan fasilitas kerja merupakan bentuk pelayanan suatu organisasi terhadap pegawainya dalam menunjang kinerja untuk memenuhi kebutuhan pegawai. Penyediaan fasilitas yang lengkap, selain meningkatkan kinerja pegawai akan sangat berguna bagi suatu organisasi karena waktu yang dibutuhkan dalam penyelesaian pekerjaan menjadi semakin singkat, tenaga kerja yang diperlukan pun akan semakin sedikit. Universitas Sumatera Utara

2.1.3 Kepuasan Kerja

2.1.3.1 Pengertian Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi para pegawai memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaanya. Ini terlihat dalam sikap positif pegawai terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya Sedarmayanti, 2007:78 Kepuasan kerja juga penting untuk aktualisasi diri. Menurut Sedarmayanti 2007: 78, pegawai yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah mencapai kemantapan psikologis, dan pada akhirnya akan mengalami frustasi. Pegawai seperti ini akan sering melamun, mempunyai semangat kerja rendah, cepat lelah dan bosan, emosi tidak stabil, sering absen, dan sering melakukan kesibukan yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan yang sedang dilakukan. Pegawai yang mendapatkan kepuasan kerja biasanya mempunyai catatan kehadiran dan perputaran yang lebih baik, kurang aktif dalam kegiatan serikat pegawai, dan berprestasi kerja lebih baik daripada pegawai yang tidak memperoleh kepuasan kerja. Kepuasan di luar pekerjaan adalah kepuasan kerja pegawai yang dinikmati diluar pekerjaan dengan besarnya balas jasa yang akan datang dan hasil kerjanya agar dia dapat membeli kebutuhannya. Kepuasan kerja kombinasi dalam dan diluar pekerjaan adalah kepuasan kerja yang mencerminkan sikap emosional yang seimbang antara balas jasa dan pelaksanaan pekerjaannya. Pegawai yang lebih Universitas Sumatera Utara menikmati kepuasan kerja kombinasi dalam dan di luar pekerjaan akan merasa puas jika hasil kerja dan balas jasanya dirasa adil dan layak.

2.1.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Terwujudnya kepuasan kerja pegawai merupakan salah satu faktor pendorong dari tercapainya tujuan perusahaan. Menurut Hasibuan 2007:203, Faktor yang menimbulkan kepuasan kerja pegawai adalah:

a. Balas jasa yang adil dan layak b. Penempatan yang tepat dengan keahlian

c. Berat tingginya pekerjaan d. Pelatihan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan

e. Sikap pemimpin dan kepemimpinannya f. Sifat pekerjaan monoton atau tidak

Menurut Mangkunegara 2006:12 ada 2 dua faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu: 1. Faktor pegawai Faktor pegawai mencakup kecerdasan, kecakapan khusus, umur, jenis kelamin, kondisi fisik, pendidikan, pengalaman kerja, kepribadian, emosi, cara berpikir,dan persepsi 2. Faktor pekerjaan Faktor pekerjaan mencakup jenis pekerjaan, struktur organisasi, kedudukan golongan, mutu pengawasan, jaminan finansial, dan kesempatan promosi jabatan. Universitas Sumatera Utara Menurut Kreitner dan Kinicki 2005:129 terdapat 5 lima faktor yang mempengaruhi timbulnya kepuasan kerja antara lain: 1. Pemenuhan kebutuhan Model ini mengajukan bahwa kepuasan ditentukan tingkatan karakteristik pekerjaan yang memungkinkan kesempatan pada individu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya 2. Perbedaan Model ini menyatakan bahwa kepuasan merupakan suatu hasil memenuhi harapan. Pemenuhan harapan mencerminkan perbedaan antara apa yang diharapkan dan yang diperoleh individu dari suatu pekerjaan 3. Pencapaian nilai Gagasan pencapaian nilai adalah bahwa kepuasan merupakan hail dari persepsi pekerjaan memberikan pemenuhan nilai kerja individual yang penting 4. Keadilan Dalam model ini dimaksudkan bahwa kepuasan merupakan fungsi dari seberapa adil individu diperlakukan ditempat kerja 5. Komponen genetik Model ini didasarkan pada keyakinan bahwa kepuasan kerja sebagian merupakan fungsi sifat pribadi dan faktor genetik. Perbedaan individu hanya mempunyai arti penting untuk menjelaskan kepuasan kerja seperti halnya karakteristik lingkungan kerja Universitas Sumatera Utara Aspek-aspek lain yang mempengaruhi kepuasan kerja yang disebutkan oleh Robbins 2009:121: a. Kerja yang secara mental menantang Pegawai cenderung menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi mereka kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka dan menawarkan tugas, kebebasan, dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakannya Contoh: Target yang harus dicapai agar mendapat promosi jabatan b. Ganjaran yang pantas Para pegawai menginginkan balas jasa yang adil yang didasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat keterampilan individu. Contoh: Upah yang adil dan layak, promosi jabatan c. Kondisi kerja yang mendukung Pegawai peduli akan lingkungan kerja baik untuk kenyamanan pribadi maupun memudahkan mengerjakan tugas Contoh: Temperatur suhu, cahaya, kebisingan d. Rekan kerja yang mendukung Orang-orang mendapatkan lebih daripada sekedar uang atau potensi yang berwujud dari dalam kerja. Bagi kebanyakan pegawai, bekerja juga mengisi kebutuhan akan interaksi sosial. Contoh: Rekan kerja yang ramah, perilaku atasan Universitas Sumatera Utara e. Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan Pada hakikatnya orang yang tipe kepribadiannya kongruen sama dan sebangun dengan pekerjaan yang mereka pilih seharusnya mendapatkan bahwa mereka mempunyai bakat dan kemampuan yang tepat untuk memenuhi tuntutan dari pekerjaan mereka. Contoh: Pegawai yang ramah dan murah senyum cocok menjadi customer service

2.1.3.3 Manfaat Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja mempunyai arti penting baik bagi pegawai maupun perusahaankantor, terutama untuk menciptakan keadaan positif di dalam lingkungan kerja. Berikut ini manfaat kepuasan kerja bagi pegawai dan perusahaankantor: 1. Bagi pegawai a. Pegawai lebih produktif b. Pegawai akan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap perusahaankantor tempat mereka bekerja c. Pegawai memiliki komitmen yang tinggi terhadap pekerjaan mereka d. Pegawai akan loyal terhadap perusahaan e. Pegawai akan menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan standart waktu yang telah ditentukan sehingga menghemat waktu 2. Bagi perusahaankantor a. Menarik dan memelihara pegawai yang berkualitas Universitas Sumatera Utara b. Membangkitkan semangat kerja dan kedisiplinan pegawai c. Mempertahankan pegawai untuk tetap bekerja di perusahaan terutama pegawai ahliprofessional yang sangat besar peranannya demi kemajuan perusahaan d. Terhindar dari permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan oleh pegawai

2.1.3.4 Dimensi Kepuasan Kerja

Kepuasan merupakan suatu sikap yang dimiliki oleh individu sehubungan dengan jabatan atau pekerjaan mereka. Kepuasan timbul karena aneka macam dari pekerjaan. Winardi 2009:217 mengatakan kepuasan kerja diukur menggunakan Indeks Deskriptif Jabatan Job Descriptive Index. Ada 6 enam dimensi kepuasan kerja yaitu: 1. Pekerjaan 2. Rekan kerja 3. Gajiupah 4. Promosi 5. Kondisi kerja 6. Pengakuan

2.1.3.5 Indikator Kepuasan Kerja

Kemajuan suatu organisasi tergantung pada orang-orang yang ada di dalamnya. Jika orang-orangnya berkinerja bagus, maka kinerja organisasi tersebut juga akan bagus. Pegawai memiliki kinerja yang bagus karena puas dengan Universitas Sumatera Utara pekerjaannya. Menurut Winardi 2009:217 ada beberapa indikator kepuasan kerja pegawai yaitu: 1. Pekerjaan yang menantang dan menarik 2. Rekan kerja yang ramah, cerdas, ambisius, dan bertanggungjawab

3. Pembayaran gaji yang adil dan tepat waktu

4. Tersedianya kesempatan untuk maju, kenaikan pangkat golongan, dan pengembangan karir 5. Jam kerja yang sesuai, jam istirahat yang cukup, dan kenyamanan lingkungan kerja

2.1.4 Kinerja Pegawai

2.1.4.1 Pengertian Kinerja Pegawai

Sumber daya manusia menjadi tantangan tersendiri bagi manajemen, karena keberhasilan manajemen dan yang lainnya tergantung pada kualitas sumber daya manusia. Kinerja seseorang yang dicari oleh perusahaan tergantung dari kemampuan, motivasi dan dukungan individu yang diterima. Apabila individu dalam perusahaan yaitu sumber daya manusianya dapat berjalan efektif maka perusahaan tetap berjalan efektif. Dengan kata lain kelangsungan perusahaan tergantung oleh kinerja pegawai. Menurut Soeprihanto 2001:34 menyatakan bahwa kinerja atau prestasi kerja seorang pegawai pada dasarnya adalah hasil kerja seorang pegawai selama periode tertentu dibandingkan dengan kemungkinan, misalnya standar, Universitas Sumatera Utara targetsasaran atau kinerja yang telah ditantukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Mangkunegara 2000:67 mengemukakan bahwa kinerja pegawai adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Kinerja individu perorangan individual performance dan organisasi organizational performance memiliki keterkaitan yang sangat erat. Tercapainya tujuan organisasi tidak dapat dilepaskan dari sumber daya yang dimiliki oleh organisasi yang digerakkan atau dijalankan oleh sekelompok orang yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Menurut Mangkunegara 2005:14 kinerja performance dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu: a. Faktor individual yang terdiri dari kemampuan dan keahlian, latar belakang, dan demografi b. Faktor psikologis yang terdiri dari persepsi, attitude sikap, personality kepribadian, pembelajaran, dan motivasi c. Faktor organisasi yang terdiri dari sumber daya, kepemimpinan, penghargaan, struktur, dan job design Universitas Sumatera Utara

2.1.4.2 Dimensi Kinerja Pegawai

Pengukuran kinerja pegawai dilakukan untuk melihat kinerja. Ada beberapa dimensi untuk mengukur kinerja pegawai menurut Soeprihanto 2001:36 yaitu: 1. Tingkat kemampuan Tingkat kemampuan adalah kapasitas seorang pegawai untuk melakukan suatu pekerjaan 2. Pengetahuan dan keterampilan Pengetahuan dan keterampilan adalah suatu ilmu yang diketahui oleh seorang pegawai dan kemampuannya dalam melaksanakan teori yang telah diketahuinya 3. Kerjasama Kerjasama adalah pelaksaan suatu pekerjaan yang dilakukan secara berkelompok untuk mencapai suatu tujuan tertentu 4. Kedisiplinan Kedisiplinan adalah suatu aturan dalam suatu organisasi yang telah ditetapkan untuk dipatuhi

2.1.4.3 Indikator Kinerja Pegawai

Mangkunegara 2000:67 mengemukakan bahwa kinerja pegawai adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Universitas Sumatera Utara Indikator yang digunakan dalam melakukan penilaian kinerja pegawai yang dikemukakan oleh Bernandin dan Russel yang dikutip oleh Gomes 2001:135 adalah: a. Quantity of work yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode yang ditentukan b. Quality of work yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya c. Job knowledge yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya d. Creativeness yaiu keahlian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakan- tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul e. Cooperation yaitu kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain atau sesama anggota organisasi f. Dependability yaitu kesadaran untuk dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian kerja g. Initiative yaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas yang baru dan memperbesar tanggungjawabnya h. Personal qualities yaitu menyangkut kepribadian, kepentingan, keramahtamahan, dan integritas pribadi i. Efektivitas dan efisiensi yaitu menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya dan mempergunakan waktu yang efisien Universitas Sumatera Utara

2.1.4.4 Peningkatan Kinerja Pegawai

Dalam rangka peningkatan kinerja pegawai menurut Mangkunegara 2005:22 ada beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh pimpinan yaitu: a. Mengetahui adanya kekurangan dalam kinerja b. Mengetahui kekurangan dan tingkat keseriusan c. Mengindentifikasi hal-hal yang mungkin menjadi penyebab kekurangan baik yang berhubungan dengan sistem maupun yang berhubungan dengan pegawai itu sendiri d. Mengembangkan rencana tindakan untuk menanggulangi penyebab kekurangan tersebut e. Melakukan rencana tindakan tersebut f. Melakukan evaluasi apakah masalah tersebut sudah teratasi atau belum

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah penelitian yang sudah pernah dilakukan pihak lain tentang penelitian yang serupa dan memiliki tujuan yang sama. Adapun manfaat dari penelitian terdahulu adalah: 1. Mengetahui bahwa suatu permasalahan sudah diteliti dan sudah dipecahkan, sehingga dapat menghindari adanya penelitian yang berulang-ulang 2. Memperkuat keinginan untuk meneliti suatu permasalahan karena adanya penelitian yang relevan 3. Menghemat tenaga dan biaya dengan cara menjadikan penelitian terdahulu sebagai sumber dokumen penelitian Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Nama Tahun Judul Variabel Alat Analisis Hasil Penelitian 1 Muslim 2004 Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Politeknik Ngaeri Lhokseumawe Gaya Kepemimpi nan X 1 Kepuasan KerjaX 2 Kinerja Pegawai Y Analisis regresi linear berganda Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja secara serempak dan parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai politeknik negeri Lokhseumawe 2 Mardiana 2004 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Sekretariat Daerah Kota Samarinda Gaya Kepemimpi nan Demokratis X Kinerja Pegawai Y Korelasi Statistik Parametik Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan demokratisx dan kinerja pegawai y mempunyai pengaruh yang positif dan sedang, hal ini dibuktikan dengan r =0,543 dimana pedoman untuk memberikan interpretasi yang dikemukakan oleh Sugiyono berada pada interval 0,400 – 0,599 yang termasuk kategori sedang. 3 Lubis 2009 Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Medan Gaya Kepemimpi nan X1 Kepuasan Kerja X2 Kinerja Pegawai Y Analisis regresi linear berganda Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa secara serempak gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja pegawai Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Medan 4 Belonio 2012 The Effect of Leadership Styles on Employee Satisfaction and Performance of Bank Employess in Bangkok Leadeship Styles X Employee Satisfaction Y 1 Performanc e Y 2 Multiple Analysis of Variance Transformational leadership style was seen to have a positive effect on various facets of employee job satisfaction and performance. Employee job satisfaction was seen to have a Universitas Sumatera Utara positive effect on the various aspects of employee job performance analyzed. The proportions at which these leadership styles are combined depend on the nature of the situation they encounter in the workplace. 5 Parveen et al 2013 Impact of Office Facilities and Workplace Milieu on Employee’s Performance: A Case Study of Sargodha University Office Facilities X 1 Workplace Milieu X 2 Employee’s Performanc e Y Multivari ate Analysis Analysis and interpretation of the data have empirically demonstrated that infrastructure at workplace had no significant impact on employees performance. The results of impact of incentives at workplace had a positive impact on employee’s performance of university of Sargodha 6 Pujiono 2014 Pengaruh Fasilitas, Lingkungan Kerja, dan Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai UPTD Pasar Wilayah Bulu Semarang Fasilitas X 1 Lingkungan Kerja X 2 Komunikasi X 3 Kinerja Pegawai Y Analisis regresi linier berganda Hasil dari penelitian menunjukkan secara serempak fasilitas, lingkungan kerja, dan komunikasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai UPTD pasar wilayah bulu Semarang. Koefisien determinasi sebesar 0,894 Sumber: Repository USU, Diolah 2014 Universitas Sumatera Utara

2.3 Kerangka Konseptual

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pelatihan Kerja Dan Fasilitas Perusahaan Terhadap Pengembangan Karir Pegawai Pada Dinas Pertanian Sumatera Utara

0 46 124

Kecerdasan Emosional, Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja Terhadap Perilaku Kewargaan Organisasional pegawai pada Dinas Pertanian dan Kelautan Pemerintah Kota Medan

8 162 165

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Fasilitas Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Pada PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

27 116 109

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Bagian Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara

2 49 50

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI PROVINSI SUMATERA UTARA.

1 13 32

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA UTARA.

0 2 20

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi pada Pegawai RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri).

0 4 17

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi pada Pegawai RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri).

0 3 19

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN FASILITAS KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA KANTOR KOMISI PEMILIHAN UMUM (KPU) SUMATERA UTARA

0 0 93

Pengaruh Gaya kepemimpinan, Fasilitas Kerja, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara

0 0 11