Hal ini menunjukkan semua variabel independent yang terdiri dari gaya kepemimpinan demokratis, fasilitas kerja, dan kepuasan kerja, signifikan secara
statistik mempengaruhi variabel dependent.
4.5 Analisis Regresi Linier Berganda
Metode analisis regresi linier berfungsi untuk mengetahui pengaruhhubungan antara variabel independent komponen gaya kepemimpinan
demokratis, komponen fasilitas kerja, komponen dan kepuasan kerja dan variabel dependent kinerja pegawai akan digunakan analisis regresi linear berganda
multiple regression analysis. Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS versi 16.0 untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, dengan menggunakan
metode Enter. Metode Enter dilakukan dengan memasukkan semua variabel bebas sebagai variabel prediktor. Seluruh variabel akan dimasukkan ke dalam
analisis untuk mengetahui apakah variabel independent mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dependent.
Berdasarkan hasil pengujian asumsi klasik, ternyata data telah lulus uji asumsi klasik, sehingga data siap untuk diregresi linier berganda. Hasil dari
analisis regresi linier berganda dapat dilihat pada Tabel 4.12.
Universitas Sumatera Utara
Tabel. 4.12 Regresi Linear Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
-6.303 3.228
-1.953 .055
Gaya_Kepemimpinan_Demokratis .205
.143 .154
1.437 .155
Fasilitas_Kerja .658
.175 .460
3.759 .000
Kepuasan_Kerja .180
.136 .151
1.325 .190
a. Dependent Variable: Kinerja_Pegawai
Sumber : Hasil Pengolahan Data Melalui Program SPSS 16.0 2014
Pada Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa :
1. Konstanta a = -6.303 artinya tanpa mempertimbangkan variabel independent, maka pegawai Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara mengalami
peningkatan sebesar -6.303. 2. Koefisien regresi gaya kepemimpinan demokratis X
1
= 0,205 artinya gaya kepemimpinan demokratis yang ada sebesar satu satuan, sedangkan variabel
lainnya dianggap tetap, maka akan menaikkan kinerja pegawai pada Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara sebesar 0,205.
3. Koefisien regresi fasilitas kerja X
2
= 0,658 artinya setiap fasilitas kerja sebesar satu satuan, sedangkan variabel lainnya dianggap tetap, maka akan
menaikkan kinerja pegawai pegawai pada Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara sebesar 0,658.
4. Koefisien regresi kepuasan kerja X
3
= 0,180 artinya kepuasan kerja yang ada sebesar satu satuan, sedangkan variabel lainnya dianggap tetap, maka akan
Universitas Sumatera Utara
menaikkan kinerja pegawai pada Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara sebesar 0,180.
Model regresi untuk persamaan ini dapat dilihat dari Tabel 4.12 pada kolom B yaitu :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e
Y = -6.303 + 0,205X
1
+ 0,658X
2
+ 0,180X
3
+ e
Dimana: Y : Kinerja Pegawai
a : Konstanta b
1
-b
2
: Koefisien regresi X
1
: Gaya Kepemimpinan Demokratis X
2
: Fasilitas Kerja X3 : Kepuasan Kerja
e : Standard error Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Uji F Uji Serempak Uji-F uji serempak dilakukan untuk melihat secara bersama-sama
pengaruh atau hubungan positif dan signifikan variabel bebas X
1
, X
2
, X
3
, berupa variabel Gaya Kepemimpinan Demokratis, Fasilitas Kerja, Kepuasan Kerja dan
variabel terikat Y berupa Kinerja Pegawai. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
H : b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= 0, artinya secara serempak tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas X
1
, X
2
, X
3
berupa variabel Gaya Kepemimpinan Demokratis, Fasilitas Kerja, Kepuasan Kerja dan variabel terikat
Y berupa Kinerja Pegawai.
H : b
1
= b
2
= b
3
= b
4
≠ 0, artinya secara serempak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas X
1
, X
2
, X
3
variabel Gaya Kepemimpinan Demokratis, Fasilitas Kerja, Kepuasan Kerja dan variabel terikat
Y berupa Kinerja Pegawai.
Nilai F
hitung
akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS 16.0, kemudian akan dibandingkan dengan nilai F
tabel
pada tingkat α = 5 dengan
kriteria sebagai berikut :
H diterima bila F
hitung
≤ F
tabel
pada α = 5
H ditolak bila F
hitung
≥ F
tabel
pada α = 5.
Tabel 4.13 Hasil Uji F Uji Serempak
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
307.083 3
102.361 15.877
.000
a
Residual 425.503
66 6.447
Total 732.586
69 a. Predictors: Constant, Kepuasan_Kerja, Gaya_Kepemimpinan_Demokratis, Fasilitas_Kerja
b. Dependent Variable: Kinerja_Pegawai
S
umber : Hasil Pengolahan Data Melalui Program SPSS 16.0 2014
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 4.13 dapat dilihat nilai F
hitung
adalah 15,877 dimana F
hitung
F
tabel
, yaitu 15,877 3,12 dan tingkat signifikansinya 0,000. Nilai F
tabel
pada tingkat signifikan 95
α = 0,05 sebesar 6,447. Oleh karena pada kedua perhitungan yaitu F
hitung
F
tabel
dan tingkat signifikansinya 0,000 0,05 menunjukan bahwa pengaruh Gaya Kepimpinan Demokratis, Fasilitas Kerja, dan
Kepuasan Kerja secara serempak adalah signifikan terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara.
Hasil uji F sesuai dengan teori yang diungkapkan Robbins 2003:168 gaya kepemimpinan demokratis seorang pemimpin akan sangat berpengaruh
terhadap kinerja pegawai dan pencapaian tujuan. Pemilihan gaya kepemimpinan yang benar dan tepat dapat mengarahkan pencapaian tujuan perorangan maupun
tujuan organiasi, perusahaan maupun lembaga pemerintahan. Dengan gaya kepemimpinan yang tidak sesuai dapat mengakibatkan pencapaian tujuan
perusahaan akan terbengkalai dan pengarahan terhadap pegawai akan menjadi tidak jelas serta menurunkan kinerja pegawai.
Fasilitas kerja adalah peralatan yang digunakan seseorang untuk memudahkan mereka dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari. Fasilitas kerja
berkaitan dengan kinerja pegawai. Pegawai yang merasa kebutuhannya terpenuhi akan mengalami peningkatan kinerja. Sebaliknya, penurunan kinerja muncul
apabila salah satu atau sebagian dari kebutuhannya tidak terpenuhi Hasibuan, 2007:201.
Universitas Sumatera Utara
Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan
sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Menurut Rivai 2006:120 kepuasan kerja merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikap senang
atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja. Pegawai yang puas akan menunjukkan kinerja yang baik.
2. Uji t Uji Parsial Uji t dimaksud untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang
signifikan dari variabel independent X terhadap variabel dependent Y. Bentuk pengujiannya yaitu:
H : b
1
= 0 variabel independent secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent.
H
1
: b
1
≠ 0 variabel independent secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent.
Nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan nilai t
tabel
. Kriteria pengambilan keputusan yaitu:
H diterima bila t
hitung
t
tabel
pada α = 5 H
1
diterima bila t
hitung
t
tabel
pada α = 5
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14 Uji – t Parsial
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1Constant -6.303
3.228 -1.953
.055 Gaya_Kepemimpinan_Demokratis
.205 .143
.154 1.437
.155 .769
1.301 Fasilitas_Kerja
.658 .175
.460 3.759
.000 .587
1.703 Kepuasan_Kerja
.180 .136
.151 1.325
.190 .677
1.476 a. Dependent Variable: Kinerja_Pegawai
S
umber : Hasil Pengolahan Data Melalui Program SPSS 16.0 2014
Pengaruh secara parsial juga dapat diketahui dengan membandingkan nilai probabilitas signifikansi pada tabel hasil penelitian dengan α = 5. Suatu variabel
bebas berpengaruh secara signifikan jika nilai sig.tabel lebih kecil 0,05. Berdasarkan tabel 4.14 dapat disimpulkan bahwa:
1. Gaya kepemimpinan demokratis Gaya kepemimpinan demokratis berpengaruh secara positif dan tidak signifikan
terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara. Berikut ini adalah hasil pengujian parsial untuk gaya kepemimpinan demokratis:
t
hitung
= 1.437 t
tabel
= 1.668, maka terima H tolak H
1
Sig.hitung = 0.155 α = 0.05
2. Fasilitas kerja Fasilitas Kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai
pada Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara. Berikut ini adalah hasil pengujian parsial untuk fasilitas kerja:
Universitas Sumatera Utara
t
hitung
= 3.759 t
tabel
= 1.668, maka terima H
1
tolak H Sig.hitung = 0.000
α = 0.05 3. Kepuasan kerja
Kepuasan kerja berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara. Berikut ini adalah hasil
pengujian parsial untuk kepuasan kerja: t
hitung
= 1. 325 t
tabel
= 1.668, maka terima H tolak H
1
Sig.hitung = 0.190 α = 0.05
3. Uji Koefisien Determinasi R
2
Pengujian koefisien determinasi R² digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien
determinasi berkisar antara nol sampai satu 0 ≤ R² ≤ 1. Jika R² semakin besar
mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan
semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya. Derajat pengaruh variabel X
1
, X
2,
X
3,
terhadap variabel Y dapat dilihat pada hasil berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.15
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.647
a
.429 .403
2.53910 a. Predictors: Constant, Kepuasan_Kerja, Fasilitas_Kerja_Gaya_
Kepemimpinan_Demokratis b. Dependent Variable: Kinerja_Pegawai
Sumber : Hasil Pengolahan Data Melalui Program SPSS 16.0 2014
Pada Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa :
1. R = 0,647 berarti hubungan relation antara Gaya Kepimpinan Demokratis, Fasilitas Kerja, kepuasan Kerja sebesar 64,7, artinya hubungannya erat.
Untuk memastikan tipe hubungan antar variabel dapat dilihat pada Tabel 4.16 berikut:
Tabel 4.16 Hubungan Antar Variabel
Nilai Interpretasi
0,0 – 0,19 Sangat Tidak Erat
0,2 – 0,39 Tidak Erat
0,4 – 0,59 Cukup Erat
0,6 – 0,79 Erat
0,8 – 0,99 Sangat Erat
Sumber : Situmorang dan Lufti 2012: 155
2. Untuk regresi dengan lebih dari dua variabel bebas, digunakan R Square sebagai koefisien determinasi. R Square sebesar 0,429 berarti 42,9 Kinerja
Pegawai dapat dijelaskan oleh Gaya Kepemimpinan Demokratis, Fasilitas
Universitas Sumatera Utara
Kerja, dan Kepuasan Kerja. Sedangkan sisanya 57,1 dijelaskan oleh faktor- faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.
3. Standard Error of Estimated artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Standard Error of Estimated juga dapat disebut standar deviasi.
Standard Error of Estimated dalam penelitian ini adalah 2,53910. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.
4.5 Pembahasan