Beban Lain-Lain Annual Report PLNE 2010

n ANALISA n SUMBER DAYA MANUSIA n TATA KELOLA n TANGGUNG JAWAB SOSIAL PENDAPATAN USAHA BEBAN USAHA

1. Beban Langsung:

Realisasi beban langsung tahun 2010 meningkat Realisasi pendapatan usaha perusahaan tahun 2010 sebesar Rp. 9.570.436.032,- atau 14,39 yang dapat dibukukan adalah sebesar Rp. dibandingkan dengan realisasi tahun 2009 167.699.028.027,- naik 11,59 atau sebesar dari Rp. terutama disebabkan meningkatnya beban sub- 17.401.718.027,- dari RKAP. kontraktor sebesar Rp. 8.629.375.001,- atau 42,40. Apabila dibandingkan dengan realisasi pendapatan

2. Beban Umum dan Administrasi

tahun 2009 sebesar Rp. 136.487.410.157,- naik atau Realisasi beban umum dan administrasi tahun 2010 lebih tinggi sebesar 24,31 atau Rp. 31.278.953.200,-. meningkat sebesar Rp. 3.735.734.178,- atau 11,51 Pendapatan ini berasal dari pekerjaan feasibility study dibandingan dengan realisasi tahun 2009. dan Desain Enjiniring di 33 lokasi PLTU Skala Kecil Luar Peningkatan terutama terjadi pada beban gaji Jawa dari 70 lokasi yang dibangun PT PLN Persero. berkaitan dengan peningkatan jumlah pegawai Sementara itu realisasi pendapatan jasa enjiniring untuk formasi tenaga kerja pada struktur organisasi pihak ketiga tahun 2010 mengalami penurunan karena meningkatnya jumlah proyek yang harus sebesar Rp. 167.335.330 atau 2,15 dibandingan dikerjakan pada tahun 2010 dan peningkatan dengan tahun 2009. kesejahteraan karyawan. Pendapatan bersih atas pendapatan jasa enjiniring

3. Beban Lain-Lain

diperoleh dari Pembangkitan sebesar Rp. Realisasi beban lain-lain tahun 2010 meningkat 97.360.440.775,- dan Transmisi sebesar Rp. sebesar Rp. 5.226.087.483,- atau 179,93 70.238.587.252,-. dibandingkan dengan realisasi tahun 2009 terutama disebabkan oleh adanya penurunan nilai investasi penyertaan saham pada PT Tenaga Prima Teknologi sehubungan dengan tidak Realisasi Beban Usaha tahun 2010 meningkat sebesar diperpanjangnya perjanjian jual beli tenaga listrik Rp. 13.306.170.210,- atau naik 13,45 dari beban antara PT PLN Persero dengan PT PLN Enjiniring. usaha tahun 2009 sebesar Rp. 98.962.329.112,-. Peningkatan ini berasal dari: 25 annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring n COMPANY PROFILE n FINANCE HIGHLIGHT n ORGANISASI AKTIVA EKUITAS KEWAJIBAN Jumlah aktiva PT PLN Enjiniring pada akhir tahun 2010 Posisi ekuitas pada akhir tahun 2010 sebesar Rp. tercatat sebesar Rp. 165.628.683.710,- meningkat 132.167.544.295,- meningkat sebesar Rp. 7,40 atau sebesar Rp. 11.412.439.502,- dibandingkan 40.896.791.988,- atau 44,81 dibandingkan dengan dengan tahun 2009. akhir tahun 2009. Kenaikan ini berasal dari laba bersih tahun berjalan sebesar Rp. 42.565.791.988,- Peningkatan aset terutama disebabkan oleh kenaikan aset lancar sebesar Rp. 18.962.005.430,- sedangkan Selama lima tahun terakhir, sejak tahun 2006 sampai aset tidak lancar mengalami penurunan sebesar Rp. dengan tahun 2010, posisi ekuitas tertinggi terjadi 7.549.565.928,-. pada tahun 2010 yaitu sebesar Rp. 132.167.544.295, sedangkan posisi terendah terjadi pada tahun 2006 Selama lima tahun terakhir, sejak tahun 2006 sampai yaitu sebesar Rp. 11.695.910.484. dengan tahun 2010, jumlah aset tertinggi terjadi pada tahun 2010 sebesar Rp. 165.628.683.710,- sedangkan yang terendah pada tahun 2006 yaitu sebesar Rp. 28.011.796.968,-. Kewajiban Perusahaan pada akhir tahun 2010 tercatat sebesar Rp. 31.868.906.698,-, lebih rendah 130,88 Penyertaan investasi dan Saham pada proyek-proyek atau turun sebesar Rp. 31.061.305.376,- dari jumlah IPP yang merupakan bagian dari aktiva tidak lancar PT kewajiban tahun 2009. PLN Enjiniring antara lain : 1. PT Permata Prima Elektrindo Jambi sebesar 15 Kewajiban lancar mengalami penurunan sebesar Rp. 2. PT Pura Daya Prima Sumatera Selatan sebesar 15 31.061.305.376,- kewajiban tidak lancar mengalami 3. PT Multidaya Prima Elektrindo Sumatera Selatan kenaikan sebesar Rp. 1.576.952.890,- sedangkan sebesar 15 ekuitas mengalami peningkatan sebesar Rp. 4. PT Elnusa Prima Elektrika Sumatera Selatan sebesar 40.896.791.988,- yang berasal dari saldo laba ditahan 7,5 dan saldo laba tahun berjalan. 24 annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring ANALISA KEUANGAN n ANALISA n SUMBER DAYA MANUSIA n TATA KELOLA n TANGGUNG JAWAB SOSIAL 27 annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring RASIO KEUANGAN perusahaan. ROE dan ROI juga mengalami peningkatan karena peningkatan pendapatan sebanding dengan Rasio likuiditas peningkatan modal pada tahun 2010. Rasio likuiditas perusahaan pada tahun 2010, ditinjau Selama lima tahun terakhir, rasio profitabilitas dari current ratio dan acid test ratio mengalami perusahaan ditinjau dari operating ratio dan net profit kenaikan dibandingkan dengan tahun 2009. Hal ini ratio tertinggi terjadi pada tahun 2010, sedangkan terutama disebabkan oleh penurunan kewajiban lancar yang terendah terjadi pada tahun 2006. Jika ditinjau terutama hutang usaha, hutang pajak, dan hutang lain- dari ROE ratio dan ROI ratio tertinggi terjadi pada lain. Sedangkan cash ratio mengalami peningkatan tahun 2008, sedangkan terendah terjadi pada tahun dibandingkan dengan tahun 2009 yang disebabkan 2007. adanya peningkatan saldo kas dan bank. Selama lima tahun terakhir, rasio likuiditas perusahaan Rasio Solvabilitas ditinjau dari current ratio dan acid test ratio tertinggi Solvabilitias perusahaan pada tahun 2010 mengalami terjadi pada tahun 2010, sedangkan yang terendah kenaikan dibandingkan tahun 2009. Hal ini terjadi terjadi pada tahun 2007. Jika ditinjau dari cash ratio, karena nilai kewajiban perusahaan mengalami tertinggi terjadi pada tahun 2010, sedangkan terendah penurunan dan ekuitas perusahaan mengalami terjadi pada tahun 2008. peningkatan dibandingkan dengan tahun 2009. Selama lima tahun terakhir, rasio solvabilitas Rasio profitabilitas perusahaan tertinggi terjadi pada tahun 2010 Rasio profitabilitas perusahaan tahun 2010, ditinjau sedangkan terendah terjadi pada tahun 2006. dari operating ratio dan net profit ratio, mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2009. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan laba dalam prosentase INDIKATOR KINERJA 2006 2007 2008 2009 2010 1 2 366,56 16,41 25,68 24,3 27,49 33,01 8,74 15,85 18,07 20,38 25,04 43,11 33,18 48,12 43,82 47,51 24,19 22,22 30,26 22,12 30,01 139,5 82,81 42,26 68,97 25,32 93 65 110 480 48 143,88 86,54 127,01 88,93 102,47 41,75 54,7 70,29 59,18 79,80 321,15 149,51 3 201,09 179,02 138,42 4 297,97 164,44 130,64 5 228,04 185,39 153,79 6 509,79 474,59 398,70 RASIO LIKUIDITAS RASIO PROFITABILITAS Current Ratio Operating Income Ratio Acid Test Ratio Net Profit Ratio ROI Collection Ratio Cash Ratio ROE Debt To Total Equity Ratio Total Asset Turn Over Total Equity to Total Asset n COMPANY PROFILE n FINANCE HIGHLIGHT n ORGANISASI LABA USAHA LABA BERSIH PENDAPATANBEBAN LAIN-LAIN ARUS KAS Laba usaha perusahaan tahun 2010 sebesar Rp. Laba bersih perusahaan tahun 2010 sebesar Rp. 55.336.845.344,- atau naik 33,12 atau meningkat 42.565.791.988,- meningkat sebesar Rp. sebesar Rp. 17.811.764.344,- dibanding laba usaha 14.754.889.508,- atau 53,05 dibandingan dengan tahun 2009 sebesar Rp. 37.525.081.000,-. Pendapatan tahun 2009. Kenaikan ini terutama berasal dari ini berasal dari pekerjaan feasibility study dan Desain penyelesaian pekerjaan feasibility study dengan Desain Enjiniring di 33 lokasi PLTU Skala Kecil Luar Jawa dari Enjiniring di 33 lokasi PLTU Skala Kecil Luar Jawa dari 70 lokasi yang dibangun PT PLN Persero. 70 lokasi yang dibangun oleh PT PLN Persero. PendapatanBeban lain-lain tahun 2010 mencapai Rp. Posisi kas dan bank pada akhir tahun 2010 adalah 6.009.141.713,- yang berasal dari pendapatan bunga, sebesar Rp. 127.062.183.773,- mengalami peningkatan pendapatan lain-lain dan beban lain-lain, pendapatan sebesar Rp. 30.259.728.043,- atau 31,26 lain-lain tersebut mengalami kenaikan sebesar 212 dibandingkan tahun 2009. Peningkatan kas dan bank atau sebesar Rp. 3.763.440.053,- dibanding terutama berasal dari peningkatan penerimaan kas dari pendapatan lain-lain pada tahun 2009 sebesar Rp. aktivitas operasi. 2.245.701.660,-. Selama lima tahun terakhir, sejak tahun 2006 sampai dengan tahun 2010, arus kas memperlihatkan saldo kas dan bank tertinggi pada tahun 2010 yaitu sebesar Rp. 127.062.183.773,- dan terendah pada tahun 2006 yaitu sebesar Rp. 9.762.308.022,-. ANALISA KEUANGAN 26 annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring n ANALISA n SUMBER DAYA MANUSIA n TATA KELOLA n TANGGUNG JAWAB SOSIAL 29 annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring n COMPANY PROFILE n FINANCE HIGHLIGHT n ORGANISASI 28 annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring ANALISA KEUANGAN Rasio aktivitas telah seiring dengan peningkatan jumlah aset di tahun Rasio aktivitas perusahaan tahun 2010, ditinjau dari 2010. collection period tidak mengalami perubahan Selama lima tahun terakhir, rasio aktivitas perusahaan dibandingan dengan tahun 2009. Hal ini disebabkan ditinjau dari collection period, tertinggi terjadi pada oleh tidak adanya perubahan atas realisasi collection tahun 2010 dan 2009, sedangkan terendah terjadi pada atas piutang usaha perusahaan pada tahun 2010. tahun 2008. Jika ditinjau dari total asset turn over, Sedangkan total asset turn over mengalami kenaikan, tertinggi terjadi pada tahun 2006, sedangkan yang karena kemampuan perusahaan untuk menghasilkan terendah terjadi pada tahun 2007. Sedangkan ditinjau pendapatan lebih besar apabila dibandingkan dengan dari total equity to total asset, tertinggi terjadi pada jumlah aset perusahaan, dimana perusahaan telah tahun 2010, sedangkan terendah terjadi pada tahun memanfaatkan asetnya secara maksimal untuk 2006. perusahaan meningkatkan pendapatnya. Total equity to total asset juga mengalami kenaikan karena Selama tahun 2010, PT PLN Enjiniring telah kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih memperoleh pekerjaan dalam proyek-proyek yang meningkatkan modal sendiri pada tahun berjalan sebagaimana ditampilkan pada Tabel 1. n ANALISA n TATA KELOLA n TANGGUNG JAWAB SOSIAL n SUMBER DAYA MANUSIA 31 annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring n COMPANY PROFILE n FINANCE HIGHLIGHT n ORGANISASI 30 annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring SUMBER DAYA MANUSIA Kekuatan sumber daya manusia yang berkiprah dalam melakukan kegiatan selama tahun 2010 adalah sebanyak 214 orang, terdiri dari 5 Direksi, 1 Sekretaris Perusahaan, 1 Kepala Satuan Manajemen Risiko dan 7 Senior Manajer yang merupakan pegawai tugas karya PT PLN Persero, 42 pegawai organik PT PLN Enjiniring sisanya sebanyak 172 orang masih berstatus sebagai tenaga kerja dengan perjanjian kerja untuk waktu tertentu, yang tersebar di kantor induk dan kantor proyek PLTA Asahan I dan PLTU Binjai. Struktur organisasi dan sumber daya manusia yang didayagunakan dalam mewujudkan realisasi kegiatan perusahaan dalam tahun 2009 adalah sebagai berikut : Struktur Organisasi DIREKTUR UTAMA Direktur Pembangkit Direktur Transmisi Distribusi Direktur Pemasaran Pengembangan Usaha Direktur Administrasi Keuangan Senior Manajer Pemasaran II Senior Manajer Pembangkit II General Manager Divisi Senior Manajer Distribusi Project Team Leader PTL Senior Manajer Akuntansi Senior Manajer SDM Senior Manajer Umum Senior Manajer Pengembangan Usaha Senior Manajer Pemasaran I Senior Manajer Pembangkit I Senior Manajer Transmisi Senior Manajer Keuangan Kepala Satuan Manajemen Risiko Kepala Satuan Pengawasan Intern Sekretaris Perusahaan Peningkatan Kualitas SDM dalam pemberian fasilitas kesehatan, kesempatan untuk mengembangan diri dengan mendapatkan PLN Enjiniring dalam pembinaan Sumber Daya pelatihan dan pengembangan kompetensi individu. Manusianya menerapkan Sistem Manajemen Sumber Pelatihan dan pengembangan kompetensi Daya Manusia Berbasis Kompetensi MSDM-BK diimplementasikan melalui pendidikan keahlian, dimana dalam pemberian remunerasi pegawai coaching ataupun mentoring berdasarkan Training mengacu kepada kesetaraan dengan PT PLN Persero Needs Analysis TNA, sesuai dengan kompetensi dengan prinsip P3 Pay for Person, Pay for Position, Pay kebutuhan jabatan KKJ. Dalam mendukung aktifitas for Performance. pekerjaan secara profesional, PLN Enjiniring telah Peningkatan produktifitas karyawan tidak terlepas dari menyusun Direktori Kompetensi dalam upaya usaha Manajemen dalam mencetak karyawan yang menciptakan tenaga kerja yang profesional dan kompeten dalam bidangnya seiring dengan berkualitas dalam mengembangkan dan memajukan peningkatan dan menjaga kesejahteraan karyawan perusahaan sesuai visi dan misi perusahaan. berisikan pernyataan tentang kekuatan-kekuatan tanggung jawab dapat berjalan sesuai dalam strength dan peluang-peluang opportunity for koridornya. Audit berkala, program evaluasi dan revisi improvement yang telah dimiliki Perusahaan dalam dilakukan dalam mencapai peningkatan berkelanjutan melakukan perbaikan. Selanjutnya dijadikan petunjuk dari proses bisnis yang ada serta pengidentifikasian dalam menentukan prioritas perbaikan agar berbagai faktor risiko yang dapat mempengaruhi Perusahaan dapat bertahan dan bertumbuh di era kinerja perseroan dari sisi operasional maupun globalisasi. Penilai SMB dilakukan oleh Indonesian manajemen. Quality Award Foundation dan dinilai berdasarkan kriteria-kriteria sebagai berikut: l Leadership Berdasarkan realisasi kegiatan operasional, kegiatan l Strategic planning investasi dan kegiatan pendanaan, perhitungan kinerja l Customer and market focus PT PLN Enjiniring dalam tahun 2010 berdasarkan l Measurement, analysis and knowledge Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor management KEP-100MBU202 tanggal 4 Juni 2002 apabila ditinjau l Human resources focus dari aspek keuangan, aspek operasional dan aspek l Process management administrasi, maka penilaian kinerja yang dapat dicapai l Results oleh PT PLN Enjiniring pada tahun 2010 adalah dengan total skor sebesar 96,50. Apabila nilai tersebut Pada tahun 2010, PT PLN Enjiniring mencapai Score dibandingkan dengan kriteria yang tercantum dalam Malcolm Baldrige sebesar 386 atau naik 10 dari Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara tersebut target RKAP. maka PT PLN Enjiniring dapat digolongkan sebagai perusahaan SEHAT AAA. Manajemen PT PLN Enjiniring melakukan pengawasan internal dengan melakukan pendekatan sistematis agar penerapan dari prinsip-prinsip akutanbilitas dan Tingkat Kesehatan Perusahaan Sistem Pengendalian Internal 33 annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring n ANALISA n SUMBER DAYA MANUSIA n TANGGUNG JAWAB SOSIAL n TATA KELOLA Kinerja Tata Kelola Perusahaan Rapat Klarifikasi Komisaris dan Direksi Pencegahan Benturan Kepentingan Penilaian Kinerja Proses Bisnis Sebagai tindak lanjut penerapan Good Corporate Dewan Komisaris dan Direksi melakukan komunikasi Governance GCG di PT PLN Enjiniring, perusahaan dalam rapat klarifikasi yang secara konsisten dilakukan telah menyusun buku panduan pelaksanaan Good minimal satu bulan sekali sebagai bagian dari Corporate Governance GCG agar dapat tercipta tata pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris kelola perusahaan yang baik. dalam memantau kinerja keuangan dan operasional perusahaan. PT PLN Enjiniring menegaskan penerapan budaya perusahaan dengan menyusun buku pedoman Board Sepanjang tahun 2010 terhitung telah melakukan rapat Manual untuk Dewan Komisaris dan Direksi. Kegiatan klarifikasi sebanyak 12 kali dengan Risalah Rapat tersebut akan disusul dengan penyempurnaan Code of Klarifikasi yang dibuat dan ditandatangani oleh jajaran Conduct. Direksi dan Dewan Komisaris untuk kemudian Board Manual yang disusun adalah merupakan didistribusikan kepada seluruh jajaran Direksi dan rangkuman uraian pekerjaan, peraturan-peraturan, dan Dewan Komisaris yang hadir maupun yang tidak hadir. ketentuan perusahaan yang berhubungan dengan Rapat internal Komite Audit diadakan minimal 1 kali pengelolaan perusahaan. dalam sebulan, yang risalah rapatnya dibuat dan ditandatangani oleh Komite Audit untuk kemudian didistribusikan kepada jajaran Direksi dan Dewan Komisaris. PT PLN Enjiniring menghindari keterlibatan Komisaris, Direksi dan Karyawan dalam transaksi yang berpotensi menimbulkan benturan kepentingan. Oleh karena itu, Dalam melakukan pengukuran kinerja proses bisnis setiap transaksi yang diambil selalu diajukan dan Perusahaan, PT PLN Enjiniring menggunakan indikator disetujui oleh para pemegang saham dalam Rapat Score Malcolm Baldrige SMB. Penilaian SMB Umum Pemegang Saham RUPS. bertujuan untuk memberikan umpan balik kepada Perusahaan dalam rangka melakukan perbaikan dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Umpan balik n COMPANY PROFILE n FINANCE HIGHLIGHT n ORGANISASI 32 annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring TATA KELOLA PERUSAHAAN 35 annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring n ANALISA n SUMBER DAYA MANUSIA n TATA KELOLA n TANGGUNG JAWAB SOSIAL PT PLN Enjiniring melakukan komitmen kepedulian terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dan masyarakat disekitar lokasi perusahaan. Melakukan santuan kepada anak-anak yatim piatu dan kaum dhuafa dengan pemberian alat-alat sekolah, pakaian layak pakai, alat sholat, dan dalam bentuk santunan uang tunai. Selain itu sebagai wujud kepedulian dalam mendukung kegiatan di dunia pendidikan, PLN Enjiniring juga melakukan program PSG Pendidikan Sistem Ganda dengan menerima pelajar kelas XII SMA dan setara untuk melakukan magang kerja praktek di kantor PLN Enjiniring. Pada tahun 2010, PT PLN Enjiniring memberikan bantuan melalui program Gizi Balita yang dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2010. Selain itu PT PLN Enjiniring juga ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh PT PLN Persero antara lain kegiatan-kegiatan; peluncuran program GRASS PT PLN Persero yang dimulai dengan pelaksanaan apel petugas program Gerakan Aksi Sejuta Sambungan GRASS, Peringatan Hari Listrik Nasional yang diadakan di Parkir Timur Senayan TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Dewan Komisaris dan Direksi PT PLN Enjiniring bertanggung jawab atas seluruh informasi keuangan dan informasi terkait lainnya dalam laporan tahunan 2009. Laporan tahunan Perusahaan telah disusun berdasarkan prinsip- prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia dan diaudit oleh auditor independen. Laporan tahunan Perusahaan memuat data dan informasi mengenai kinerja dan kegiatan Perusahaan pada tahun 2009 serta pembahasan singkat mengenai kondisi keuangan dan hasil-hasil operasi selama tahun berjalan 36 annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring TANGGUNG JAWAB PELAPORAN KEUANGAN DEWAN KOMISARIS Nasri Sebayang Komisaris Utama Rudi Hermawan Karsaman Komisaris Julius Bobo Komisaris Velix Vernando Wanggai Komisaris DIREKSI Ahmad Solihin Direktur Utama Agus Darmadi Direktur Pembangkit Mochamad Dalyono Direktur Transmisi Distribusi Budi Kusmarwoto Direktur Pemasaran Pengembangan Usaha Sutiknyo Direktur Administrasi Keuangan LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 39 annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring n LAPORAN KEUANGAN PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING DAFTAR ISI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1 LAPORAN KEUANGAN – Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Neraca 2 Laporan Laba RugI 4 Laporan Perubahan Ekuitas 5 Laporan Arus Kas 6 Catatan Atas Laporan Keuangan 7 43 annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring n LAPORAN KEUANGAN PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NERACA 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 Rp Rp ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 4 127.062.183.773 96.802.455.730 Piutang usaha 5 Pihak hubungan istimewa 22 15.023.543.461 11.850.512.628 Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 1.865.660.320 tahun 2010 dan Rp 1.767.858.332 tahun 2009 6.982.743.440 6.068.238.563 Piutang lain-lain 2.177.381.655 1.942.711.805 Pajak dibayar dimuka 6 1.032.322.400 1.032.322.400 Biaya dibayar dimuka dan uang muka 7 8.138.743.613 2.427.681.074 Kekurangan penagihan atas pengakuan pendapatan kontrak 8,12 2.048.678.373 23.379.669.085 Jumlah Aset Lancar 162.465.596.715 143.503.591.285 ASET TIDAK LANCAR Investasi saham 9 1.867.500.000 9.367.500.000 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 2.222.064.153 tahun 2010 dan Rp 1.843.212.165 tahun 2009 10 752.895.938 1.094.449.926 Aset lain-lain 542.691.057 250.702.997 Jumlah Aset Tidak Lancar 3.163.086.995 10.712.652.923 JUMLAH ASET 165.628.683.710 154.216.244.208 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Catatan 2010 2009 Catatan 2010 2009 Rp Rp KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha 11 13.488.457.029 20.347.550.497 Hutang pajak 12,19 8.069.210.087 14.077.719.127 Hutang lain-lain 13 776.135.091 1.622.322.140 Biaya masih harus dibayar 14 8.481.923.854 3.478.973.327 Kelebihan penagihan atas pengakuan pendapatan kontrak 8,23 1.053.180.637 23.403.646.983 Jumlah Kewajiban Lancar 31.868.906.698 62.930.212.074 KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang pihak hubungan istimewa 22 41.131.466 15.279.827 Kewajiban imbalan kerja 21 1.551.101.251 - Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 1.592.232.717 15.279.827 EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham Modal dasar - 100.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 25.000.000 saham 15 25.000.000.000 25.000.000.000 Saldo laba Ditentukan penggunaannya 5.169.395.081 5.169.395.081 Tidak ditentukan penggunaannya 101.998.149.214 61.101.357.226 Jumlah Ekuitas 132.167.544.295 91.270.752.307 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 165.628.683.710 154.216.244.208 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. 44 annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NERACA 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 - Lanjutan 45 annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 Catatan 2010 2009 Rp Rp PENDAPATAN BERSIH 16 167.599.028.027 136.487.410.157 BEBAN LANGSUNG 17 76.068.224.447 66.497.788.415 LABA KOTOR 91.530.803.580 69.989.621.742 BEBAN USAHA 18 36.200.274.875 32.464.540.697 LABA USAHA 55.330.528.705 37.525.081.045 PENGHASILAN BEBAN LAIN-LAIN Penghasilan bunga 2.127.724.946 658.760.877 Penurunan nilai investasi saham 9 7.500.000.000 - Rugi kurs mata uang asing - bersih 142.826.576 796.627.322 Lain-lain - bersih 487.723.444 2.107.835.215 Beban Lain-lain - Bersih 6.002.825.074 2.245.701.660 LABA SEBELUM PAJAK 49.327.703.631 35.279.379.385 BEBAN PAJAK 19 6.761.911.643 7.468.476.905 LABA BERSIH 42.565.791.988 27.810.902.480 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. n LAPORAN KEUANGAN 46 annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 Modal Ditentukan Tidak ditentukan Jumlah Catatan disetor penggunaannya penggunaannya ekuitas Rp Rp Rp Rp Saldo per 1 Januari 2009 25.000.000.000 5.169.395.081 34.338.344.743 64.507.739.824 Dividen tunai 20 - - 1.047.889.997 1.047.889.997 Laba bersih tahun berjalan - - 27.810.902.480 27.810.902.480 Saldo per 31 Desember 2009 25.000.000.000 5.169.395.081 61.101.357.226 91.270.752.307 Dividen tunai 20 - - 1.669.000.000 1.669.000.000 Laba bersih tahun berjalan - - 42.565.791.988 42.565.791.988 Saldo per 31 Desember 2010 25.000.000.000 5.169.395.081 101.998.149.214 132.167.544.295 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Saldo laba 47 annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 n LAPORAN KEUANGAN 2010 2009 Rp Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba sebelum pajak 49.327.703.631 35.279.379.385 Penyesuaian untuk : Penyusutan 378.851.988 378.919.942 Perubahan tarif pajak penghasilan final - 169.236.750 Pembebanan pajak dibayar dimuka - 110.129.398 Penyisihan penurunan nilai investasi saham 7.500.000.000 - Penghasilan bunga 2.127.724.946 658.760.877 Arus kas operasi sebelum perubahan modal kerja 55.078.830.673 34.940.431.098 Perubahan modal kerja : Piutang usaha 4.087.535.710 16.885.362.989 Piutang lain-lain 4.113.310.174 1.109.939.405 Pajak dibayar dimuka - 374.553.928 Biaya dibayar dimuka dan uang muka 1.832.422.216 3.142.880.896 Kelebihan pengakuan pendapatan kontrak konstruksi atas penagihan 21.330.990.712 20.659.459.560 Aset lain-lain 291.988.060 417.719.048 Hutang usaha 6.859.093.468 6.218.021.372 Hutang lain-lain 730.765.841 1.622.322.141 Hutang pajak 5.833.492.255 4.884.404.193 Biaya masih harus dibayar 5.002.950.527 1.901.729.064 Kelebihan penagihan atas pengakuan pendapatan kontrak konstruksi 22.350.466.346 21.295.589.724 Kas dihasilkan dari operasi 36.775.229.525 69.164.507.632 Pembayaran pajak penghasilan 6.936.928.428 6.702.611.619 Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi 29.838.301.097 62.461.896.013 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga 2.127.724.946 658.760.877 Perolehan aset tetap 37.298.000 233.042.592 Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Investasi 2.090.426.946 425.718.285 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran dividen 1.669.000.000 1.375.849.676 Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan 1.669.000.000 1.375.849.676 KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 30.259.728.043 61.511.764.622 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 96.802.455.730 35.290.691.108 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 127.062.183.773 96.802.455.730 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. 48 annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

1. UMUM

PT. Prima Layanan Nasional Enjiniring Perusahaan didirikan berdasarkan akta No. 9 tanggal 3 Oktober 2002 dari Haryanto S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-00184.HT.01.01TH.2003 tanggal 6 Januari 2003 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 19, Tambahan No. 1891 tanggal 7 Maret 2003. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa perubahan, yang terakhir dengan akta No. 02 tanggal 1 Juli 2009 dari Lenny Janis Ishak S.H., notaris di Jakarta mengenai tugas, wewenang, dan kewajiban Direksi. Perubahan ini telah didaftarkan ke Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU- AHA.01.1D-13344 tanggal 18 Agustus 2009. Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi usaha enjiniring, pengadaan dan konstruksi, operasi, pemeliharaan pada bidang ketenagalistrikan dan non-ketenagalistrikan sebagai berikut: a. Enjiniring, pengadaan dan konstruksi b. Operasi dan pemeliharaan c. Studi sistem kelistrikan d. Studi analisa mengenai dampak lingkungan AMDAL e. Jasa konsultasi enjiniring f. Informasi teknologi g. Pendidikan dan pelatihan h. Penelitian dan pengembangan i. Usaha lainnya yang berkaitan dengan usaha perseroan Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor pusat Perusahaan berkedudukan di Jalan K.S. Tubun I, Jakarta. Perusahaan merupakan anak perusahaan PT PLN Persero dan kegiatan komersialnya dimulai pada tanggal 1 Januari 2003. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut : 2010 2009 Komisaris Utama : Nasri Sebayang Ifyandri Komisaris : Rudy Hermawan Karsaman Tjutju Kurnia Ningsih Julius Bobo H. Boy Wahju Pamudji Velix Fernando Wanggai Rudy Hermawan Karsaman Sulistijono Direktur Utama : Ahmad Solihin Ahmad Solihin Direktur : Agus Darmadi Agus Darmadi Mohamad Dalyono Mohamad Dalyono Sutiknyo Sutiknyo Budi Kusmarwoto Budi Kusmarwoto Komite Audit Ketua : Julius Bobo Tjutju Kurnia Ningsih Sekretaris : Raslan Raslan Anggota : Anita Mardalina Sri Supadminingsih Djoko Juwanto Djoko Juwanto Perusahaan memiliki jumlah rata -rata karyawan sebanyak 209 karyawan tahun 20 10 dan 242 karyawan tahun 200 9 terdiri dari karyawan tugas karya PT PLN Perse ro sebanyak 8 karyawan , karyawan organik sebanyak 42 karyawan , dan selebihnya merupakan karyawan kontrak. 49 annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 Lanjutan n LAPORAN KEUANGAN PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI PSAK DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ISAK a. Standar revisi yang berlaku efektif pada tahun berjalan Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010: l PSAK 26 revisi 2008, Biaya Pinjaman l PSAK 50 revisi 2006, Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan l PSAK 55 revisi 2006, Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Menurut PSAK 26 revisi 2008, biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban. Penerapan standar ini tidak berpengaruh terhadap jumlah periode lalu dan sekarang, tetapi mempengaruhi jumlah biaya pinjaman masa mendatang. Penerapan PSAK 50 revisi 2006 menghasilkan pengungkapan instrumen keuangan yang lebih luas termasuk beberapa pengungkapan kualitatif yang berkaitan dengan tujuan manajemen risiko keuangan. PSAK 55 revisi 2006 memberikan panduan pada pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan dan kontrak untuk membeli item non-keuangan. Antara lain, penerapan standar ini memerlukan penggunaan metode suku bunga efektif ketika aset atau kewajiban diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Selain itu, PSAK ini juga mengubah cara Perusahaan dalam mengukur penurunan nilai aset keuangan tergantung pada klasifikasi instrumen keuangan. Karena PSAK ini diterapkan secara prospektif, penerapan awal tidak memiliki pengaruh atas jumlah yang dilaporkan di tahun 2010. b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan i. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011: l PSAK 1 revisi 2009, Penyajian Laporan Keuangan l PSAK 2 revisi 2009, Laporan Arus Kas l PSAK 3 revisi 2010, Laporan Keuangan Interim l PSAK 4 revisi 2009, Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri l PSAK 5 revisi 2009, Segmen Operasi l PSAK 7 revisi 2010, Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi l PSAK 8 revisi 2010, Peristiwa Setelah Periode Pelaporan l PSAK 12 revisi 2009, Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama l PSAK 15 revisi 2009, Investasi pada Entitas Asosiasi l PSAK 19 revisi 2010, Aset Tak Berwujud l PSAK 22 revisi 2010, Kombinasi Bisnis l „h PSAK 23 revisi 2010, Pendapatan l PSAK 25 revisi 2009, Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan l PSAK 48 revisi 2009, Penurunan Nilai Aset l PSAK 57 revisi 2009, Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi l PSAK 58 revisi 2009, Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan l ISAK 7 revisi 2009, Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus 50 annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 Lanjutan l ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa l ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan l ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik l ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer l ISAK 14, Aset Tak Berwujud ¡V Biaya Situs Web l ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai ii. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012: l PSAK 10 revisi 2010, Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing l PSAK 18 revisi 2010, Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya l PSAK 24 revisi 2010, Imbalan Kerja l PSAK 34 revisi 2010, Kontrak Konstruksi l PSAK 46 revisi 2010, Pajak Penghasilan l PSAK 50 revisi 2010, Instrumen Keuangan: Penyajian l PSAK 53 revisi 2010, Pembayaran Berbasis Saham l PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan l PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah l ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri l ISAK 15, Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya l ISAK 16, Perjanjian Konsesi Jasa l ISAK 18, Bantuan Pemerintah ¡V Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi l ISAK 20, Pajak Penghasilan ¡V Perubahan dalam status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya Standar dan interpretasi barurevisi ini merupakan hasil konvergensi Standar Pelaporan Keuangan Internasional. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan, dan dapat diketahui bahwa di antara PSAK-PSAK yang akan berlaku pada tahun 2011, PSAK 1, Penyajian Laporan Keuangan, akan memberikan beberapa perubahan signifikan dalam penyajian laporan keuangan. PSAK 1 mensyaratkan entitas, antara lain: l Untuk menyajikan dalam laporan perubahan ekuitas, seluruh perubahan pemilik dalam ekuitas. Semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas contohnya pendapatan komprehensif diminta untuk disajikan dalam satu laporan pendapatan komprehensif atau dalam dua laporan terpisah laporan laba rugi dan laporan pendapatan komprehensif. l Untuk menyajikan laporan posisi keuangan pada permulaan dari periode komparatif terawal dalam suatu laporan keuangan lengkap apabila entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali retrospektif sesuai dengan PSAK 25. 51 annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 Lanjutan n LAPORAN KEUANGAN

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

a. Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah. Laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. b. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama tahun berjalan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasikan. c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. d. Aset Keuangan Aset keuangan Perusahaan diklasifikasi dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Klasifikasi ini didasarkan pada sifat dan tujuan aset keuangan dan penetapan pada saat pengakuan awal. Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Pinjaman yang diberikan dan piutang Piutang pelanggan dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasikan sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.