n ANALISA
n SUMBER DAYA MANUSIA n TATA KELOLA n TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PENDAPATAN USAHA
BEBAN USAHA
1. Beban Langsung:
Realisasi beban langsung tahun 2010 meningkat Realisasi pendapatan usaha perusahaan tahun 2010
sebesar Rp. 9.570.436.032,- atau 14,39 yang dapat dibukukan adalah sebesar Rp.
dibandingkan dengan realisasi tahun 2009 167.699.028.027,- naik 11,59 atau sebesar dari Rp.
terutama disebabkan meningkatnya beban sub- 17.401.718.027,- dari RKAP.
kontraktor sebesar Rp. 8.629.375.001,- atau 42,40. Apabila dibandingkan dengan realisasi pendapatan
2. Beban Umum dan Administrasi
tahun 2009 sebesar Rp. 136.487.410.157,- naik atau Realisasi beban umum dan administrasi tahun 2010
lebih tinggi sebesar 24,31 atau Rp. 31.278.953.200,-. meningkat sebesar Rp. 3.735.734.178,- atau 11,51
Pendapatan ini berasal dari pekerjaan feasibility study dibandingan dengan realisasi tahun 2009.
dan Desain Enjiniring di 33 lokasi PLTU Skala Kecil Luar Peningkatan terutama terjadi pada beban gaji
Jawa dari 70 lokasi yang dibangun PT PLN Persero. berkaitan dengan peningkatan jumlah pegawai
Sementara itu realisasi pendapatan jasa enjiniring untuk formasi tenaga kerja pada struktur organisasi
pihak ketiga tahun 2010 mengalami penurunan karena meningkatnya jumlah proyek yang harus
sebesar Rp. 167.335.330 atau 2,15 dibandingan dikerjakan pada tahun 2010 dan peningkatan
dengan tahun 2009. kesejahteraan karyawan.
Pendapatan bersih atas pendapatan jasa enjiniring
3. Beban Lain-Lain
diperoleh dari Pembangkitan sebesar Rp. Realisasi beban lain-lain tahun 2010 meningkat
97.360.440.775,- dan Transmisi sebesar Rp. sebesar Rp. 5.226.087.483,- atau 179,93
70.238.587.252,-. dibandingkan dengan realisasi tahun 2009
terutama disebabkan oleh adanya penurunan nilai investasi penyertaan saham pada PT Tenaga Prima
Teknologi sehubungan dengan tidak Realisasi Beban Usaha tahun 2010 meningkat sebesar
diperpanjangnya perjanjian jual beli tenaga listrik Rp. 13.306.170.210,- atau naik 13,45 dari beban
antara PT PLN Persero dengan PT PLN Enjiniring. usaha tahun 2009 sebesar Rp. 98.962.329.112,-.
Peningkatan ini berasal dari:
25
annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring
n COMPANY PROFILE n FINANCE HIGHLIGHT n ORGANISASI
AKTIVA EKUITAS
KEWAJIBAN
Jumlah aktiva PT PLN Enjiniring pada akhir tahun 2010 Posisi ekuitas pada akhir tahun 2010 sebesar Rp.
tercatat sebesar Rp. 165.628.683.710,- meningkat 132.167.544.295,- meningkat sebesar Rp.
7,40 atau sebesar Rp. 11.412.439.502,- dibandingkan 40.896.791.988,- atau 44,81 dibandingkan dengan
dengan tahun 2009. akhir tahun 2009. Kenaikan ini berasal dari laba bersih
tahun berjalan sebesar Rp. 42.565.791.988,- Peningkatan aset terutama disebabkan oleh kenaikan
aset lancar sebesar Rp. 18.962.005.430,- sedangkan Selama lima tahun terakhir, sejak tahun 2006 sampai
aset tidak lancar mengalami penurunan sebesar Rp. dengan tahun 2010, posisi ekuitas tertinggi terjadi
7.549.565.928,-. pada tahun 2010 yaitu sebesar Rp. 132.167.544.295,
sedangkan posisi terendah terjadi pada tahun 2006 Selama lima tahun terakhir, sejak tahun 2006 sampai
yaitu sebesar Rp. 11.695.910.484. dengan tahun 2010, jumlah aset tertinggi terjadi pada
tahun 2010 sebesar Rp. 165.628.683.710,- sedangkan yang terendah pada tahun 2006 yaitu sebesar Rp.
28.011.796.968,-. Kewajiban Perusahaan pada akhir tahun 2010 tercatat
sebesar Rp. 31.868.906.698,-, lebih rendah 130,88 Penyertaan investasi dan Saham pada proyek-proyek
atau turun sebesar Rp. 31.061.305.376,- dari jumlah IPP yang merupakan bagian dari aktiva tidak lancar PT
kewajiban tahun 2009. PLN Enjiniring antara lain :
1. PT Permata Prima Elektrindo Jambi sebesar 15 Kewajiban lancar mengalami penurunan sebesar Rp.
2. PT Pura Daya Prima Sumatera Selatan sebesar 15 31.061.305.376,- kewajiban tidak lancar mengalami
3. PT Multidaya Prima Elektrindo Sumatera Selatan kenaikan sebesar Rp. 1.576.952.890,- sedangkan
sebesar 15 ekuitas mengalami peningkatan sebesar Rp.
4. PT Elnusa Prima Elektrika Sumatera Selatan sebesar 40.896.791.988,- yang berasal dari saldo laba ditahan
7,5 dan saldo laba tahun berjalan.
24
annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring
ANALISA KEUANGAN
n ANALISA
n SUMBER DAYA MANUSIA n TATA KELOLA n TANGGUNG JAWAB SOSIAL
27
annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring
RASIO KEUANGAN
perusahaan. ROE dan ROI juga mengalami peningkatan karena peningkatan pendapatan sebanding dengan
Rasio likuiditas
peningkatan modal pada tahun 2010. Rasio likuiditas perusahaan pada tahun 2010, ditinjau
Selama lima tahun terakhir, rasio profitabilitas dari current ratio dan acid test ratio mengalami
perusahaan ditinjau dari operating ratio dan net profit kenaikan dibandingkan dengan tahun 2009. Hal ini
ratio tertinggi terjadi pada tahun 2010, sedangkan terutama disebabkan oleh penurunan kewajiban lancar
yang terendah terjadi pada tahun 2006. Jika ditinjau terutama hutang usaha, hutang pajak, dan hutang lain-
dari ROE ratio dan ROI ratio tertinggi terjadi pada lain. Sedangkan cash ratio mengalami peningkatan
tahun 2008, sedangkan terendah terjadi pada tahun dibandingkan dengan tahun 2009 yang disebabkan
2007. adanya peningkatan saldo kas dan bank.
Selama lima tahun terakhir, rasio likuiditas perusahaan
Rasio Solvabilitas
ditinjau dari current ratio dan acid test ratio tertinggi Solvabilitias perusahaan pada tahun 2010 mengalami
terjadi pada tahun 2010, sedangkan yang terendah kenaikan dibandingkan tahun 2009. Hal ini terjadi
terjadi pada tahun 2007. Jika ditinjau dari cash ratio, karena nilai kewajiban perusahaan mengalami
tertinggi terjadi pada tahun 2010, sedangkan terendah penurunan dan ekuitas perusahaan mengalami
terjadi pada tahun 2008. peningkatan dibandingkan dengan tahun 2009.
Selama lima tahun terakhir, rasio solvabilitas
Rasio profitabilitas
perusahaan tertinggi terjadi pada tahun 2010 Rasio profitabilitas perusahaan tahun 2010, ditinjau
sedangkan terendah terjadi pada tahun 2006. dari operating ratio dan net profit ratio, mengalami
peningkatan dibandingkan dengan tahun 2009. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan laba
dalam prosentase INDIKATOR KINERJA
2006 2007
2008 2009
2010
1 2
366,56
16,41 25,68
24,3 27,49
33,01 8,74
15,85 18,07
20,38 25,04
43,11 33,18
48,12 43,82
47,51 24,19
22,22 30,26
22,12 30,01
139,5 82,81
42,26 68,97
25,32 93
65 110
480 48
143,88 86,54
127,01 88,93
102,47 41,75
54,7 70,29
59,18 79,80
321,15 149,51
3
201,09 179,02
138,42
4
297,97 164,44
130,64
5
228,04 185,39
153,79
6
509,79 474,59
398,70 RASIO LIKUIDITAS
RASIO PROFITABILITAS
Current Ratio
Operating Income Ratio Acid Test Ratio
Net Profit Ratio ROI
Collection Ratio Cash Ratio
ROE Debt To Total Equity Ratio
Total Asset Turn Over Total Equity to Total Asset
n COMPANY PROFILE n FINANCE HIGHLIGHT n ORGANISASI
LABA USAHA LABA BERSIH
PENDAPATANBEBAN LAIN-LAIN ARUS KAS
Laba usaha perusahaan tahun 2010 sebesar Rp. Laba bersih perusahaan tahun 2010 sebesar Rp.
55.336.845.344,- atau naik 33,12 atau meningkat 42.565.791.988,- meningkat sebesar Rp.
sebesar Rp. 17.811.764.344,- dibanding laba usaha 14.754.889.508,- atau 53,05 dibandingan dengan
tahun 2009 sebesar Rp. 37.525.081.000,-. Pendapatan tahun 2009. Kenaikan ini terutama berasal dari
ini berasal dari pekerjaan feasibility study dan Desain penyelesaian pekerjaan feasibility study dengan Desain
Enjiniring di 33 lokasi PLTU Skala Kecil Luar Jawa dari Enjiniring di 33 lokasi PLTU Skala Kecil Luar Jawa dari
70 lokasi yang dibangun PT PLN Persero. 70 lokasi yang dibangun oleh PT PLN Persero.
PendapatanBeban lain-lain tahun 2010 mencapai Rp. Posisi kas dan bank pada akhir tahun 2010 adalah
6.009.141.713,- yang berasal dari pendapatan bunga, sebesar Rp. 127.062.183.773,- mengalami peningkatan
pendapatan lain-lain dan beban lain-lain, pendapatan sebesar Rp. 30.259.728.043,- atau 31,26
lain-lain tersebut mengalami kenaikan sebesar 212 dibandingkan tahun 2009. Peningkatan kas dan bank
atau sebesar Rp. 3.763.440.053,- dibanding terutama berasal dari peningkatan penerimaan kas dari
pendapatan lain-lain pada tahun 2009 sebesar Rp. aktivitas operasi.
2.245.701.660,-. Selama lima tahun terakhir, sejak tahun 2006 sampai
dengan tahun 2010, arus kas memperlihatkan saldo kas dan bank tertinggi pada tahun 2010 yaitu sebesar Rp.
127.062.183.773,- dan terendah pada tahun 2006 yaitu sebesar Rp. 9.762.308.022,-.
ANALISA KEUANGAN
26
annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring
n ANALISA
n SUMBER DAYA MANUSIA n TATA KELOLA n TANGGUNG JAWAB SOSIAL
29
annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring
n COMPANY PROFILE n FINANCE HIGHLIGHT n ORGANISASI
28
annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring
ANALISA KEUANGAN
Rasio aktivitas telah seiring dengan peningkatan jumlah aset di tahun
Rasio aktivitas perusahaan tahun 2010, ditinjau dari 2010.
collection period tidak mengalami perubahan Selama lima tahun terakhir, rasio aktivitas perusahaan
dibandingan dengan tahun 2009. Hal ini disebabkan ditinjau dari collection period, tertinggi terjadi pada
oleh tidak adanya perubahan atas realisasi collection tahun 2010 dan 2009, sedangkan terendah terjadi pada
atas piutang usaha perusahaan pada tahun 2010. tahun 2008. Jika ditinjau dari total asset turn over,
Sedangkan total asset turn over mengalami kenaikan, tertinggi terjadi pada tahun 2006, sedangkan yang
karena kemampuan perusahaan untuk menghasilkan terendah terjadi pada tahun 2007. Sedangkan ditinjau
pendapatan lebih besar apabila dibandingkan dengan dari total equity to total asset, tertinggi terjadi pada
jumlah aset perusahaan, dimana perusahaan telah tahun 2010, sedangkan terendah terjadi pada tahun
memanfaatkan asetnya secara maksimal untuk 2006.
perusahaan meningkatkan pendapatnya. Total equity to total asset juga mengalami kenaikan karena
Selama tahun 2010, PT PLN Enjiniring telah kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih
memperoleh pekerjaan dalam proyek-proyek yang meningkatkan modal sendiri pada tahun berjalan
sebagaimana ditampilkan pada Tabel 1.
n ANALISA
n TATA KELOLA n TANGGUNG JAWAB SOSIAL n
SUMBER DAYA MANUSIA
31
annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring
n COMPANY PROFILE n FINANCE HIGHLIGHT n ORGANISASI
30
annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring
SUMBER DAYA MANUSIA
Kekuatan sumber daya manusia yang berkiprah dalam melakukan kegiatan selama tahun 2010 adalah sebanyak 214 orang, terdiri dari 5 Direksi, 1 Sekretaris Perusahaan, 1 Kepala Satuan Manajemen Risiko dan 7 Senior Manajer
yang merupakan pegawai tugas karya PT PLN Persero, 42 pegawai organik PT PLN Enjiniring sisanya sebanyak 172 orang masih berstatus sebagai tenaga kerja dengan perjanjian kerja untuk waktu tertentu, yang tersebar di
kantor induk dan kantor proyek PLTA Asahan I dan PLTU Binjai.
Struktur organisasi dan sumber daya manusia yang didayagunakan dalam mewujudkan realisasi kegiatan perusahaan dalam tahun 2009 adalah sebagai berikut :
Struktur Organisasi
DIREKTUR UTAMA
Direktur Pembangkit Direktur Transmisi
Distribusi Direktur Pemasaran
Pengembangan Usaha Direktur Administrasi
Keuangan
Senior Manajer Pemasaran II
Senior Manajer Pembangkit II
General Manager Divisi
Senior Manajer Distribusi
Project Team Leader PTL
Senior Manajer Akuntansi
Senior Manajer SDM
Senior Manajer Umum
Senior Manajer Pengembangan Usaha
Senior Manajer Pemasaran I
Senior Manajer Pembangkit I
Senior Manajer Transmisi
Senior Manajer Keuangan
Kepala Satuan Manajemen Risiko
Kepala Satuan Pengawasan Intern
Sekretaris Perusahaan
Peningkatan Kualitas SDM
dalam pemberian fasilitas kesehatan, kesempatan untuk mengembangan diri dengan mendapatkan
PLN Enjiniring dalam pembinaan Sumber Daya pelatihan dan pengembangan kompetensi individu.
Manusianya menerapkan Sistem Manajemen Sumber Pelatihan dan pengembangan kompetensi
Daya Manusia Berbasis Kompetensi MSDM-BK diimplementasikan melalui pendidikan keahlian,
dimana dalam pemberian remunerasi pegawai coaching ataupun mentoring berdasarkan Training
mengacu kepada kesetaraan dengan PT PLN Persero Needs Analysis TNA, sesuai dengan kompetensi
dengan prinsip P3 Pay for Person, Pay for Position, Pay kebutuhan jabatan KKJ. Dalam mendukung aktifitas
for Performance. pekerjaan secara profesional, PLN Enjiniring telah
Peningkatan produktifitas karyawan tidak terlepas dari menyusun Direktori Kompetensi dalam upaya
usaha Manajemen dalam mencetak karyawan yang menciptakan tenaga kerja yang profesional dan
kompeten dalam bidangnya seiring dengan berkualitas dalam mengembangkan dan memajukan
peningkatan dan menjaga kesejahteraan karyawan perusahaan sesuai visi dan misi perusahaan.
berisikan pernyataan tentang kekuatan-kekuatan tanggung jawab dapat berjalan sesuai dalam
strength dan peluang-peluang opportunity for koridornya. Audit berkala, program evaluasi dan revisi
improvement yang telah dimiliki Perusahaan dalam dilakukan dalam mencapai peningkatan berkelanjutan
melakukan perbaikan. Selanjutnya dijadikan petunjuk dari proses bisnis yang ada serta pengidentifikasian
dalam menentukan prioritas perbaikan agar berbagai faktor risiko yang dapat mempengaruhi
Perusahaan dapat bertahan dan bertumbuh di era kinerja perseroan dari sisi operasional maupun
globalisasi. Penilai SMB dilakukan oleh Indonesian manajemen.
Quality Award Foundation dan dinilai berdasarkan kriteria-kriteria sebagai berikut:
l Leadership
Berdasarkan realisasi kegiatan operasional, kegiatan l
Strategic planning investasi dan kegiatan pendanaan, perhitungan kinerja
l Customer and market focus
PT PLN Enjiniring dalam tahun 2010 berdasarkan l
Measurement, analysis and knowledge Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor
management KEP-100MBU202 tanggal 4 Juni 2002 apabila ditinjau
l Human resources focus
dari aspek keuangan, aspek operasional dan aspek l
Process management administrasi, maka penilaian kinerja yang dapat dicapai
l Results
oleh PT PLN Enjiniring pada tahun 2010 adalah dengan total skor sebesar 96,50. Apabila nilai tersebut
Pada tahun 2010, PT PLN Enjiniring mencapai Score dibandingkan dengan kriteria yang tercantum dalam
Malcolm Baldrige sebesar 386 atau naik 10 dari Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara tersebut
target RKAP. maka PT PLN Enjiniring dapat digolongkan sebagai
perusahaan SEHAT AAA. Manajemen PT PLN Enjiniring melakukan pengawasan
internal dengan melakukan pendekatan sistematis agar penerapan dari prinsip-prinsip akutanbilitas dan
Tingkat Kesehatan Perusahaan
Sistem Pengendalian Internal
33
annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring
n ANALISA n SUMBER DAYA MANUSIA
n TANGGUNG JAWAB SOSIAL n
TATA KELOLA
Kinerja Tata Kelola Perusahaan Rapat Klarifikasi Komisaris dan Direksi
Pencegahan Benturan Kepentingan Penilaian Kinerja Proses Bisnis
Sebagai tindak lanjut penerapan Good Corporate Dewan Komisaris dan Direksi melakukan komunikasi
Governance GCG di PT PLN Enjiniring, perusahaan dalam rapat klarifikasi yang secara konsisten dilakukan
telah menyusun buku panduan pelaksanaan Good minimal satu bulan sekali sebagai bagian dari
Corporate Governance GCG agar dapat tercipta tata pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris
kelola perusahaan yang baik. dalam memantau kinerja keuangan dan operasional
perusahaan. PT PLN Enjiniring menegaskan penerapan budaya
perusahaan dengan menyusun buku pedoman Board Sepanjang tahun 2010 terhitung telah melakukan rapat
Manual untuk Dewan Komisaris dan Direksi. Kegiatan klarifikasi sebanyak 12 kali dengan Risalah Rapat
tersebut akan disusul dengan penyempurnaan Code of Klarifikasi yang dibuat dan ditandatangani oleh jajaran
Conduct. Direksi dan Dewan Komisaris untuk kemudian
Board Manual yang disusun adalah merupakan didistribusikan kepada seluruh jajaran Direksi dan
rangkuman uraian pekerjaan, peraturan-peraturan, dan Dewan Komisaris yang hadir maupun yang tidak hadir.
ketentuan perusahaan yang berhubungan dengan Rapat internal Komite Audit diadakan minimal 1 kali
pengelolaan perusahaan. dalam sebulan, yang risalah rapatnya dibuat dan
ditandatangani oleh Komite Audit untuk kemudian didistribusikan kepada jajaran Direksi dan Dewan
Komisaris. PT PLN Enjiniring menghindari keterlibatan Komisaris,
Direksi dan Karyawan dalam transaksi yang berpotensi menimbulkan benturan kepentingan. Oleh karena itu,
Dalam melakukan pengukuran kinerja proses bisnis setiap transaksi yang diambil selalu diajukan dan
Perusahaan, PT PLN Enjiniring menggunakan indikator disetujui oleh para pemegang saham dalam Rapat
Score Malcolm Baldrige SMB. Penilaian SMB Umum Pemegang Saham RUPS.
bertujuan untuk memberikan umpan balik kepada Perusahaan dalam rangka melakukan perbaikan dan
pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Umpan balik
n COMPANY PROFILE n FINANCE HIGHLIGHT n ORGANISASI
32
annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring
TATA KELOLA PERUSAHAAN
35
annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring
n ANALISA n SUMBER DAYA MANUSIA n TATA KELOLA
n TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PT PLN Enjiniring melakukan komitmen kepedulian terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dan masyarakat disekitar lokasi perusahaan. Melakukan santuan kepada anak-anak yatim piatu dan kaum dhuafa
dengan pemberian alat-alat sekolah, pakaian layak pakai, alat sholat, dan dalam bentuk santunan uang tunai.
Selain itu sebagai wujud kepedulian dalam mendukung kegiatan di dunia pendidikan, PLN Enjiniring juga melakukan program PSG Pendidikan Sistem Ganda dengan menerima pelajar kelas XII SMA dan setara untuk
melakukan magang kerja praktek di kantor PLN Enjiniring.
Pada tahun 2010, PT PLN Enjiniring memberikan bantuan melalui program Gizi Balita yang dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2010.
Selain itu PT PLN Enjiniring juga ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh PT PLN Persero antara lain kegiatan-kegiatan; peluncuran program GRASS PT PLN Persero yang dimulai dengan pelaksanaan
apel petugas program Gerakan Aksi Sejuta Sambungan GRASS, Peringatan Hari Listrik Nasional yang diadakan di Parkir Timur Senayan
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Dewan Komisaris dan Direksi PT PLN Enjiniring bertanggung jawab atas seluruh informasi keuangan dan informasi terkait lainnya dalam laporan tahunan 2009. Laporan tahunan Perusahaan telah disusun berdasarkan prinsip-
prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia dan diaudit oleh auditor independen. Laporan tahunan Perusahaan memuat data dan informasi mengenai kinerja dan kegiatan Perusahaan pada tahun 2009 serta pembahasan
singkat mengenai kondisi keuangan dan hasil-hasil operasi selama tahun berjalan
36
annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring
TANGGUNG JAWAB PELAPORAN KEUANGAN
DEWAN KOMISARIS
Nasri Sebayang Komisaris Utama
Rudi Hermawan Karsaman Komisaris
Julius Bobo Komisaris
Velix Vernando Wanggai Komisaris
DIREKSI
Ahmad Solihin Direktur Utama
Agus Darmadi Direktur Pembangkit
Mochamad Dalyono Direktur Transmisi Distribusi
Budi Kusmarwoto Direktur Pemasaran Pengembangan Usaha
Sutiknyo Direktur Administrasi Keuangan
LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
39
annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring
n LAPORAN KEUANGAN
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING DAFTAR ISI
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1
LAPORAN KEUANGAN – Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
Neraca 2
Laporan Laba RugI 4
Laporan Perubahan Ekuitas 5
Laporan Arus Kas 6
Catatan Atas Laporan Keuangan 7
43
annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring
n LAPORAN KEUANGAN
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NERACA
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Rp Rp
ASET ASET LANCAR
Kas dan setara kas 4
127.062.183.773 96.802.455.730
Piutang usaha 5
Pihak hubungan istimewa 22
15.023.543.461 11.850.512.628
Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 1.865.660.320
tahun 2010 dan Rp 1.767.858.332 tahun 2009 6.982.743.440
6.068.238.563 Piutang lain-lain
2.177.381.655 1.942.711.805
Pajak dibayar dimuka 6
1.032.322.400 1.032.322.400
Biaya dibayar dimuka dan uang muka 7
8.138.743.613 2.427.681.074
Kekurangan penagihan atas pengakuan pendapatan kontrak 8,12
2.048.678.373 23.379.669.085
Jumlah Aset Lancar 162.465.596.715
143.503.591.285 ASET TIDAK LANCAR
Investasi saham 9
1.867.500.000 9.367.500.000
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 2.222.064.153 tahun 2010
dan Rp 1.843.212.165 tahun 2009 10
752.895.938 1.094.449.926
Aset lain-lain 542.691.057
250.702.997 Jumlah Aset Tidak Lancar
3.163.086.995 10.712.652.923
JUMLAH ASET 165.628.683.710
154.216.244.208
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Catatan 2010
2009
Catatan 2010
2009 Rp
Rp KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha
11 13.488.457.029
20.347.550.497 Hutang pajak
12,19 8.069.210.087
14.077.719.127 Hutang lain-lain
13 776.135.091
1.622.322.140 Biaya masih harus dibayar
14 8.481.923.854
3.478.973.327 Kelebihan penagihan atas pengakuan pendapatan kontrak
8,23 1.053.180.637
23.403.646.983 Jumlah Kewajiban Lancar
31.868.906.698 62.930.212.074
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang pihak hubungan istimewa
22 41.131.466
15.279.827 Kewajiban imbalan kerja
21 1.551.101.251
- Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
1.592.232.717 15.279.827
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham
Modal dasar - 100.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 25.000.000 saham
15 25.000.000.000
25.000.000.000 Saldo laba
Ditentukan penggunaannya 5.169.395.081
5.169.395.081 Tidak ditentukan penggunaannya
101.998.149.214 61.101.357.226
Jumlah Ekuitas 132.167.544.295
91.270.752.307 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
165.628.683.710 154.216.244.208
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
44
annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NERACA
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 - Lanjutan
45
annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING LAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Catatan 2010
2009 Rp
Rp PENDAPATAN BERSIH
16 167.599.028.027
136.487.410.157 BEBAN LANGSUNG
17 76.068.224.447
66.497.788.415 LABA KOTOR
91.530.803.580 69.989.621.742
BEBAN USAHA 18
36.200.274.875 32.464.540.697
LABA USAHA 55.330.528.705
37.525.081.045 PENGHASILAN BEBAN LAIN-LAIN
Penghasilan bunga 2.127.724.946
658.760.877 Penurunan nilai investasi saham
9 7.500.000.000
- Rugi kurs mata uang asing - bersih
142.826.576 796.627.322
Lain-lain - bersih 487.723.444
2.107.835.215 Beban Lain-lain - Bersih
6.002.825.074 2.245.701.660
LABA SEBELUM PAJAK 49.327.703.631
35.279.379.385 BEBAN PAJAK
19 6.761.911.643
7.468.476.905 LABA BERSIH
42.565.791.988 27.810.902.480
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
n LAPORAN KEUANGAN
46
annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Modal Ditentukan
Tidak ditentukan Jumlah
Catatan disetor
penggunaannya penggunaannya
ekuitas Rp
Rp Rp
Rp Saldo per 1 Januari 2009
25.000.000.000 5.169.395.081
34.338.344.743 64.507.739.824
Dividen tunai 20
- -
1.047.889.997 1.047.889.997
Laba bersih tahun berjalan -
- 27.810.902.480
27.810.902.480 Saldo per 31 Desember 2009
25.000.000.000 5.169.395.081
61.101.357.226 91.270.752.307
Dividen tunai 20
- -
1.669.000.000 1.669.000.000
Laba bersih tahun berjalan -
- 42.565.791.988
42.565.791.988 Saldo per 31 Desember 2010
25.000.000.000 5.169.395.081
101.998.149.214 132.167.544.295
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Saldo laba
47
annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
n LAPORAN KEUANGAN
2010 2009
Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba sebelum pajak
49.327.703.631 35.279.379.385
Penyesuaian untuk : Penyusutan
378.851.988 378.919.942
Perubahan tarif pajak penghasilan final -
169.236.750 Pembebanan pajak dibayar dimuka
- 110.129.398
Penyisihan penurunan nilai investasi saham 7.500.000.000
- Penghasilan bunga
2.127.724.946 658.760.877
Arus kas operasi sebelum perubahan modal kerja 55.078.830.673
34.940.431.098 Perubahan modal kerja :
Piutang usaha 4.087.535.710
16.885.362.989 Piutang lain-lain
4.113.310.174 1.109.939.405
Pajak dibayar dimuka -
374.553.928 Biaya dibayar dimuka dan uang muka
1.832.422.216 3.142.880.896
Kelebihan pengakuan pendapatan kontrak konstruksi atas penagihan
21.330.990.712 20.659.459.560
Aset lain-lain 291.988.060
417.719.048 Hutang usaha
6.859.093.468 6.218.021.372
Hutang lain-lain 730.765.841
1.622.322.141 Hutang pajak
5.833.492.255 4.884.404.193
Biaya masih harus dibayar 5.002.950.527
1.901.729.064 Kelebihan penagihan atas pengakuan pendapatan
kontrak konstruksi 22.350.466.346
21.295.589.724 Kas dihasilkan dari operasi
36.775.229.525 69.164.507.632
Pembayaran pajak penghasilan 6.936.928.428
6.702.611.619 Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi
29.838.301.097 62.461.896.013
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga
2.127.724.946 658.760.877
Perolehan aset tetap 37.298.000
233.042.592 Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Investasi
2.090.426.946 425.718.285
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran dividen
1.669.000.000 1.375.849.676
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan 1.669.000.000
1.375.849.676 KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
30.259.728.043 61.511.764.622
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 96.802.455.730
35.290.691.108 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
127.062.183.773 96.802.455.730
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
48
annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
1. UMUM
PT. Prima Layanan Nasional Enjiniring Perusahaan didirikan berdasarkan akta No. 9 tanggal 3 Oktober 2002 dari Haryanto S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-00184.HT.01.01TH.2003 tanggal 6
Januari 2003 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 19, Tambahan No. 1891 tanggal 7
Maret 2003. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa perubahan, yang terakhir dengan akta No.
02 tanggal 1 Juli 2009
dari Lenny Janis Ishak S.H., notaris di Jakarta mengenai tugas, wewenang, dan kewajiban Direksi. Perubahan ini telah didaftarkan ke
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-
AHA.01.1D-13344 tanggal 18 Agustus 2009. Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi
usaha enjiniring, pengadaan dan konstruksi, operasi, pemeliharaan pada bidang ketenagalistrikan dan non-ketenagalistrikan sebagai berikut:
a. Enjiniring, pengadaan dan konstruksi
b. Operasi dan pemeliharaan c. Studi sistem kelistrikan
d. Studi analisa mengenai dampak lingkungan AMDAL e. Jasa konsultasi enjiniring
f. Informasi teknologi
g. Pendidikan dan pelatihan h. Penelitian dan pengembangan
i. Usaha lainnya yang berkaitan dengan usaha perseroan
Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor pusat Perusahaan berkedudukan di Jalan K.S. Tubun I, Jakarta. Perusahaan merupakan anak perusahaan PT PLN Persero dan kegiatan
komersialnya dimulai pada tanggal 1 Januari 2003. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai
berikut :
2010 2009
Komisaris Utama : Nasri Sebayang
Ifyandri Komisaris
: Rudy Hermawan Karsaman Tjutju Kurnia Ningsih
Julius Bobo H. Boy Wahju Pamudji
Velix Fernando Wanggai Rudy Hermawan Karsaman
Sulistijono Direktur Utama
: Ahmad Solihin Ahmad Solihin
Direktur : Agus Darmadi
Agus Darmadi Mohamad Dalyono
Mohamad Dalyono Sutiknyo
Sutiknyo Budi Kusmarwoto
Budi Kusmarwoto Komite Audit
Ketua : Julius Bobo
Tjutju Kurnia Ningsih Sekretaris
: Raslan Raslan
Anggota : Anita Mardalina
Sri Supadminingsih Djoko Juwanto
Djoko Juwanto Perusahaan memiliki jumlah rata -rata karyawan sebanyak 209 karyawan tahun 20 10 dan
242 karyawan tahun 200 9 terdiri dari karyawan tugas karya PT PLN Perse ro sebanyak
8 karyawan , karyawan organik sebanyak 42 karyawan , dan selebihnya merupakan karyawan kontrak.
49
annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 Lanjutan
n LAPORAN KEUANGAN
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI PSAK DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ISAK
a. Standar revisi yang berlaku efektif pada tahun berjalan Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari
2010: l PSAK 26 revisi 2008, Biaya Pinjaman
l PSAK 50 revisi 2006, Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan l PSAK 55 revisi 2006, Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
Menurut PSAK 26 revisi 2008, biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian
biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban. Penerapan standar ini tidak berpengaruh terhadap jumlah periode lalu dan sekarang, tetapi mempengaruhi
jumlah biaya pinjaman masa mendatang.
Penerapan PSAK 50 revisi 2006 menghasilkan pengungkapan instrumen keuangan yang lebih luas termasuk beberapa pengungkapan kualitatif yang berkaitan dengan tujuan manajemen
risiko keuangan. PSAK 55 revisi 2006 memberikan panduan pada pengakuan dan pengukuran instrumen
keuangan dan kontrak untuk membeli item non-keuangan. Antara lain, penerapan standar ini memerlukan penggunaan metode suku bunga efektif ketika aset atau kewajiban diukur pada
biaya perolehan diamortisasi. Selain itu, PSAK ini juga mengubah cara Perusahaan dalam mengukur penurunan nilai aset keuangan tergantung pada klasifikasi instrumen keuangan.
Karena PSAK ini diterapkan secara prospektif, penerapan awal tidak memiliki pengaruh atas jumlah yang dilaporkan di tahun 2010.
b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan i. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:
l PSAK 1 revisi 2009, Penyajian Laporan Keuangan l PSAK 2 revisi 2009, Laporan Arus Kas
l PSAK 3 revisi 2010, Laporan Keuangan Interim l PSAK 4 revisi 2009, Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan
Tersendiri l PSAK 5 revisi 2009, Segmen Operasi
l PSAK 7 revisi 2010, Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi l PSAK 8 revisi 2010, Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
l PSAK 12 revisi 2009, Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama l PSAK 15 revisi 2009, Investasi pada Entitas Asosiasi
l PSAK 19 revisi 2010, Aset Tak Berwujud l PSAK 22 revisi 2010, Kombinasi Bisnis
l „h PSAK 23 revisi 2010, Pendapatan l PSAK 25 revisi 2009, Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
Kesalahan l PSAK 48 revisi 2009, Penurunan Nilai Aset
l PSAK 57 revisi 2009, Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi l PSAK 58 revisi 2009, Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan l ISAK 7 revisi 2009, Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus
50
annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 Lanjutan
l ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa
l ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan l ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik
l ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer l ISAK 14, Aset Tak Berwujud ¡V Biaya Situs Web
l ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
ii. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012: l PSAK 10 revisi 2010, Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing
l PSAK 18 revisi 2010, Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya l PSAK 24 revisi 2010, Imbalan Kerja
l PSAK 34 revisi 2010, Kontrak Konstruksi l PSAK 46 revisi 2010, Pajak Penghasilan
l PSAK 50 revisi 2010, Instrumen Keuangan: Penyajian l PSAK 53 revisi 2010, Pembayaran Berbasis Saham
l PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan l PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah
l ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri l ISAK 15, Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya
l ISAK 16, Perjanjian Konsesi Jasa l ISAK 18, Bantuan Pemerintah ¡V Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi
l ISAK 20, Pajak Penghasilan ¡V Perubahan dalam status Pajak Entitas atau Para
Pemegang Sahamnya Standar dan interpretasi barurevisi ini merupakan hasil konvergensi Standar Pelaporan
Keuangan Internasional. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi
dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan, dan dapat diketahui bahwa di antara PSAK-PSAK yang akan berlaku pada tahun 2011, PSAK 1, Penyajian Laporan
Keuangan, akan memberikan beberapa perubahan signifikan dalam penyajian laporan keuangan. PSAK 1 mensyaratkan entitas, antara lain:
l Untuk menyajikan dalam laporan perubahan ekuitas, seluruh perubahan pemilik dalam ekuitas. Semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas contohnya pendapatan
komprehensif diminta untuk disajikan dalam satu laporan pendapatan komprehensif atau dalam dua laporan terpisah laporan laba rugi dan laporan pendapatan komprehensif.
l Untuk menyajikan laporan posisi keuangan pada permulaan dari periode komparatif terawal dalam suatu laporan keuangan lengkap apabila entitas menerapkan kebijakan
akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali retrospektif sesuai dengan PSAK 25.
51
annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 Lanjutan
n LAPORAN KEUANGAN
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a. Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia. Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual.
Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah. Laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu
disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
b. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi
pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama tahun berjalan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasikan.
c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi
selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang
asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun
yang bersangkutan.
d. Aset Keuangan Aset keuangan Perusahaan diklasifikasi dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Klasifikasi ini didasarkan pada sifat dan tujuan aset keuangan dan penetapan pada saat pengakuan awal. Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal
diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar
yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur
sebesar nilai wajar.
Pinjaman yang diberikan dan piutang Piutang pelanggan dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan
tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasikan sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku
bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.