54
annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 Lanjutan
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan unit
penghasil kas kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset unit penghasil kas dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung
ke laba rugi.
Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3d.
i. Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka dibebankan selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
j. Aset Tetap
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan
akumulasi kerugian penurunan nilai.
Aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, sebagai berikut:
Tahun Peralatan kantor
5 Peralatan pengolahan data
5 dan 10 Kendaraan
5 Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan di review setiap akhir tahun dan
pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya.
Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar
kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang
sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut
dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.
k. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan kontrak jasa enjiniring diakui dengan metode persentase penyelesaian, diukur dari persentase pekerjaan yang telah diselesaikan terhadap estimasi jumlah nilai kontrak untuk
setiap proyek. Pendapatan dari jasa lainnya diakui pada saat jasa diberikan.
Pada tanggal neraca, kekurangan pengakuan pendapatan atas penagihan disajikan pada aset lancar sebagai “Kekurangan penagihan atas pengakuan pendapatan kontrak”. Sedangkan
kelebihan penagihan atas pengakuan pendapatan disajikan pada kewajiban lancar sebagai “Kelebihan penagihan atas pengakuan pendapatan kontrak”.
Beban yang terjadi dalam pelaksanaan kontrak meliputi beban langsung dan tidak langsung yang berhubungan dengan pelaksanaan kontrak. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun
yang bersangkutan accrual basis.
55
annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 Lanjutan
n LAPORAN KEUANGAN
l. Imbalan Kerja
Imbalan Pasca-Kerja Perhitungan imbalan pasca-kerja ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit
Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10 dari jumlah yang lebih besar diantara nilai kini kewajiban imbalan pasti atau nilai wajar
aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung,
apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya diakui sebagai beban dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan periode rata-rata sampai imbalan
tersebut menjadi vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasca-kerja di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasca-kerja disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial belum
diakui dan biaya jasa lalu belum diakui, dan dikurangi dengan nilai wajar aset program. Aset yang diakui akibat perhitungan ini, terbatas pada jumlah kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu
belum diakui, ditambah dengan nilai kini dari manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa datang.
Imbalan Kerja Jangka Panjang Perhitungan imbalan kerja jangka panjang ditentukan dengan menggunakan Projected Unit
Credit. Biaya jasa lalu dan keuntungan kerugian aktuarial diakui langsung pada tahun yang bersangkutan.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan kerja jangka panjang di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan kerja pasti.
m. Pajak Penghasilan
Pajak Penghasilan Tidak Final Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan
yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak tahun mendatang yang
timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua
perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan
untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan
dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
56
annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 Lanjutan
Pajak Penghasilan Final
Pajak penghasilan pada laporan laba rugi, dihitung berdasarkan Peraturan Pemerintah PP No. 140 tanggal 21 Desember 2000 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha
Jasa Konstruksi. Pada tahun 2008, penghasilan dari usaha jasa konstruksi atas kontrak yang telah
ditandatangani di tahun 2008 dan setelahnya dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final, sesuai dengan PP No. 51 tanggal 20 Juli 2008. Selanjutnya, sebagaimana ditetapkan dalam
PP nomor 40 tanggal 4 Juni 2009, pengenaan pajak penghasilan yang bersifat final adalah atas kontrak yang ditandatangani setelah tanggal 1 Agustus 2008.
Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 46 tentang “Akuntansi Pajak Penghasilan” untuk pajak penghasilan final, perbedaan antara nilai tercatat aset atau
kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan.
Beban pajak penghasilan final diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan.
Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak pada perhitungan laba rugi diakui sebagai pajak dibayar di
muka atau hutang pajak.
4. KAS DAN SETARA KAS
2010 2009
Rp Rp
Kas 59.811.563
10.817.159 Bank
Bank Mandiri Rupiah
71.698.774.102 88.289.650.171
US Dollar 4.197.684.544
3.205.383.832 Bank Bukopin
1.005.913.564 151.949.463
Bank Negara Indonesia -
44.655.105 Setara kas - deposito berjangka
Bank Bukopin 35.100.000.000
5.100.000.000 Bank Negara Indonesia
10.000.000.000 -
Bank Central Asia 5.000.000.000
- Jumlah
127.062.183.773 96.802.455.730
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun 6 - 7,5
7,5 - 12
57
annual report 2010 | PT Prima Layanan Enjiniring
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 Lanjutan
n LAPORAN KEUANGAN
5. PIUTANG USAHA
2010 2009
Rp Rp
a. Berdasarkan langganan Pihak hubungan istimewa Catatan 22
PT PLN Persero 14.170.211.461
11.412.690.628 PT Indonesia Power
270.897.000 270.897.000
PT Pelayanan Listrik Nasional Batam 415.510.000
- PT Pelayanan Listrik Nasional Tarakan
166.925.000 166.925.000
Sub-jumlah 15.023.543.461
11.850.512.628 Pihak ketiga
8.848.403.760 7.836.096.895
Penyisihan piutang ragu-ragu 1.865.660.320
1.767.858.332 Bersih
6.982.743.440 6.068.238.563
Jumlah 22.006.286.901
17.918.751.191 b. Berdasarkan mata uang
Rupiah 17.446.099.931
14.168.395.923 US Dollar
6.425.847.290 5.518.213.600
Jumlah 23.871.947.221
19.686.609.523 Penyisihan piutang ragu-ragu
1.865.660.320 1.767.858.332
Bersih 22.006.286.901
17.918.751.191 c. Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu
Saldo awal tahun 1.767.858.332
837.767.410 Penambahan
97.801.988 1.622.659.922
Penghapusan -
692.569.000 Jumlah
1.865.660.320 1.767.858.332
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut,
sedangkan terhadap piutang kepada pihak hubungan istimewa tidak dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.
6. PAJAK DIBAYAR DIMUKA
Akun ini merupakan Surat Tagihan Pajak atas pajak penghasilan badan pasal 25 tahun pajak 2008 sebesar Rp 1.032.322.400 yang diterima dan telah dibayar pada tahun 2009 Catatan 19.
7. BIAYA DIBAYAR DIMUKA DAN UANG MUKA
2010 2009
Rp Rp
Uang muka proyek 6.768.753.362
945.431.193 Asuransi dibayar dimuka
743.258.750 796.760.750
Gaji dibayar dimuka 586.248.171
587.187.131 Sewa dibayar dimuka
40.483.330 98.302.000
Jumlah 8.138.743.613
2.427.681.074