INSTRUMENT PENELITIAN METODE PENELITIAN
47
penelitian dapat diwujudkan kedalam benda misalnya angket quetionnere, daftar cocok chek list, alat pedoman wawancara interview
guide dan interview scadule, lembar pengamatan atau panduan pengamatan observation sheet atau observation scadule, soal tes,
inventori Suharsimi Arikunto, 2002:136. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
angket quetionnere, yang ditujukan kepada responden yaitu siswa kelas II kria tekstil SMK N 5 Yogyakarta yang menempuh mata pelajaran batik.
Pedoman angket ini berisi pernyataan-pernyataan untuk ditanggapi oleh siswa. Sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan
tanda chek list yang sesuai dengan butir pernyataan. Untuk mengetahui tingkat kesulitan proses belajar praktik membatik siswa kelas II program
keahlian kria tekstil, menggunakan angket, untuk pengolahan data dan menganalisa data yang diperoleh disediakan, altenatif jawaban dengan
empat alternativ jawaban yaitu semua S, sebagian besar SB, sebagian kecil SK, tidak sama sekali TS, kriteria penilaian dari setiap jawaban.
Dimana jawaban diberi bobot: Tabel 03: skor jawaban dan kriteria penilaian.
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Kriteria Nilai Kriteria Nilai Semua S
4 Semua S
1 Sebagian Besar SB
3 Sebagian Besar SB
2 Sebagian Kecil SK
2 Sebagian Kecil SK
3 Tidak Sama sekali TS
1 Tidak Sama sekali TS
4
48
Untuk jawaban semua S dapat diartikan bahwa setiap kali tatap muka praktik membatik siswa selalu atau 100 menemui tingkat
kesulitan. Untuk jawaban sebagian besar SB diartikan bahwa 80 dalam setiap kali pertemuan ada kemungkinan 1 atau 2 kali proses belajar praktik
membatik menemui kesulitan. Untuk jawaban sebagian kecil SK berarti kurang dari 80 kesulitan yang ditemui siswa dalam praktik. Untuk
jawaban tidak sama sekali TS berarti sama sekali tidak menemui kesulitan dalam praktik membatik.
Untuk memudahkan penyusunan instrumen maka dibuat kisi-kisi instrumen identifikasi tingkat kesulitan proses belajar praktik membatik
siswa kelas II program keahlian Kria Tekstil SMKN 5 Yogyakarta. Adapun kisi-kisi instrumen dapat dilihat pada tabel 04 berikut:
49
Tabel 04. Kisi-kisi instrumen
Identifikasi tingkat kesulitan proses belajar praktik membatik siswa kelas II program keahlian kria tekstil SMKN 5 Yogyakarta
Variabel Indikator
Sub indikator No. item
Identifikasi Tingkat
Kesulitan Proses
Belajar praktik
Membatik Siswa Kelas
II Program Keahlian Kria
Tekstil SMKN 5
Yogyakarta Persiapan proses
belajar praktik membatik
Kesiapan alat-alat praktik
1,2
a. Proses Belajar
Praktik Pelekatan lilin
1.Proses ngelowong 2. Proses nerusi
3. Proses nembok 3,4
5,6 7,8
b. Proses Belajar
Praktik Pewarnaan 1. Proses nyolet
2. Proses celup 9,10
11,12 c.Proses Belajar
Praktik Pelepasan lilin
Proses ngelorot 13,14,15,16,
17,18,19,20, 21