JENIS PENELITIAN METODE PENELITIAN

38 sampel atau populasi yang akan diteliti dan tidak membuat kesimpulan secara umum. Penelitian tentang Identifikasi Tingkat Kesulitan Proses Belajar Praktik Membatik Siswa Kelas II Program Keahlian Kria Tekstil SMK N 5 Yogyakarta, merupakan penelitian deskriptif. Dalam penelitian ini bertujuan untuk rnengetahui tingkat kesulitan yang dihadapi siswa dalam proses belajar praktik membatik.

B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 5 Yogyakarta beralamatkan di Jl. Kenari No.71 Yogyakarta. Pemilihan SMK N 5 Yogyakarta sebagai tempat penelitian ini berdasarkan pertimbangan bahwa SMK N 5 Yogyakarta adalah salah satu SMK yang telah lama berdiri dan juga memberikan mata pelajaran batik sebagai salah satu pelajaran di jurusan kria tekstil.

C. DEFINISI ISTILAH PENELITIAN

Definisi penelitian dalam penelitian Identifikasi Tingkat Kesulitan Proses Belajar Praktik Membatik Siswa Kelas II Program Keahlian Kria Tekstil SMK N 5 Yogyakarta adalah sebagai berikut:

1. Belajar

Belajar merupakan kegiatan mentalpsikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan pengertian, pemahaman, keterampilan, nilai sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas Soetomo, 1995. Menurut Rachman Natawidjaya 39 1997:155 mengemukakan bahwa belajar yaitu proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalarn bentuk penguasaan, penggunaan dan penilaian terhadapmengenai sikap dan nilai-nilai pengetahuan dan kecakapan dasar dalam berbagai bidang studi. Disimpulkan bahwa pengertian belajar adalah suatu pemindahan pengetahuan dan pendidik kepada peserta didik yang dilakukan secara terprogram dalam disain intruksional yang meliputi tujuan, bahan materi, kegiatan belajar mengajar, metode, media serta evaluasi dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan menerima pelajaran.

2. Belajar Praktik

Menurut kamus bahasa Indonesia W.J.S.Purwodarminto, 1985:67 praktik merupakan cara untuk melakukan apa yang terdapat didalam teori, jadi praktik merupakan penerapan dari suatu teori yang direalisasikan dalam bentuk senyatanya. Pentingnya belajar praktik juga diungkapkan oleh Syaiful Bahri Djamarah, beliau menjelaskan bahwa belajar sambil berbuat yaitu dengan praktik termasuk cara yang baik untuk memperkuat ingatan. Dengan praktik yang cukup kesan yang diterima lebih fungsional. Dengan demikian aktivitas praktik dapat mendukung belajar yang optimal. Proses belajar praktik ada dua aspek yaitu aspek proses dan aspek hasil kerja. Aspek proses terdiri dari persiapan, penggunaan alat dan langkah kerja, perawatan mesin dan alat. Aspek hasil kerja terdiri dan