Berbeda dengan daftar proyek yang diusulkan dalam Indonesia Infrastructure Summit 2006 dan 2007, proyek yang ditawarkan melalui buku PPP
dibagi atas tiga kategori. Pertama, proyek yang siap ditawarkan. Kedua, proyek prioritas. Ketiga proyek potensial. Jenis pertama merupakan proyek yang paling
matang persiapannya. Proyek kategori prioritas merupakan proyek yang sudah punya studi kelayakan, tergolong layak secara hukum, teknis, maupun
keuangannya. Sementara proyek yang tergolong potensial antara lain proyek yang sudah terkonfirmasi kebutuhannya, baik di tingkat lokal maupun nasional dan
lokasi diketahui. 4.
I.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk : 1.
Untuk mengetahui potensi penerapan Public Private Partnership PPP atau Kerjasama Pemerintah dan Swasta KPS dalam proyek
jalan tol. 2.
Untuk mengetahui faktor-faktor kendala yang mempengaruhi pembiayaan infrastruktur model Public Private Partnership.
3. Untuk berupaya mendapatkan penyelesaian atas kendala-kendala yang
ada dalam pelaksanaan pembiayaan infrastruktur model Public Private Partnership
I.4 Pembatasan Masalah
1. Penelitian ini mengamati Publik Private Partnership sebagai metode
pembiayaan proyek jalan tol.
Universitas Sumatera Utara
2. Pembahasan dikhususkan pada pembiayaan infrastruktur pada proyek
tersebut.
I.5 Tinjauan Pustaka
Terminologi ”Public-Private Partnerships” sendiri dalam dua tahun terakhir ini memang terasa cukup akrab bagi kita yang memang berhubungan
dalam dunia fiskal. Istilah ini mengemuka saat kapasitas fiskal pemerintah dalam penyediaan infrastruktur bagi publik sangat terbatas jumlahnya. Di sisi lain
kuantitas dan kualitas tingkat kerusakan infrastruktur yang ada terus meningkat. Tulisan ini akan mencoba membahas sekitar definisi dan gambaran umum
pelaksanaan PPP. Di Indonesia, konsep PPP ini dipilih sebagai alternatif oleh pemerintah
semenjak pembangunan infrastruktur mulai agak tersendat karena datangnya krisis moneter. Begitu kondisi Indonesia semakin terpuruk karena krisis, saat itu
Presiden Soeharto mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 1998 tentang Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha Swasta dalam Pembangunan
danatau Pengelolaan Infrastruktur: “Bahwa dengan memperhatikan keterbatasan kemampuan keuangan negara, dan sebagai upaya untuk terus meningkatkan
pelaksanaan pembangunan nasional, diperlukan langkah-langkah guna mendorong keikutsertaan badan usaha swasta dalam pembangunan dan atau pengelolaan
infrastruktur, dalam suatu kerjasama yang erat antara Pemerintah dan badan usaha swasta”. Namun, upaya ini tidak membuahkan hasil. Apalagi, kondisi moneter
dalam negeri saat itu belum stabil sehingga terjadi capital flight yang cukup besar.
Universitas Sumatera Utara
I.6 Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1.
Studi literatur yakni pengumpulan data-data yang berhubungan dengan tugas akhir ini yang bersumberkan buku-buku serta referensi
lainnya sebagai pendekatan teori maupun sebagai perbandingan untuk mengkaji penelitian ini.
2. Pengambilan data diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum, Badan
Perencana Pembangunan Daerah Bappeda Sumatera Utara, Badan Pengatur Jalan Tol BPJT
I.7 Sistematika Penulisan