Faktor Politik, Ekonomi dan Sosial Budaya dan Kantib

lebih memantapkan lembaga hukum yang mandiri, pelayanan, pengawasan, dan penyelenggaraan penegakan hukum. 3. Bobot hukum yang merosot Bobot hukum yang merosot erat kaitannya dengan penyimpaangan oleh penegakan hukum didalam menerapkan hukum di masyarakat. Misalnya penyalahgunan wewenangkekuasaan oleh notaris dalam hal pembayaran Pajak BPHTB dan PPh. Sebagaimana diketahui seorang notaris didalam menerapkan hukum haruslah selalu melindungi kepentingan para pihak yang membutuhkan, jika notaris dalam menjalankan tugasnya sebagai pejabat umum merugikan para pihak yang datang kepadanya, maka hal tersebut dapat menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat kepada notaris, akibatnya bobot hukum yang diterapkan notaris menjadi merosot.

C. Faktor Politik, Ekonomi dan Sosial Budaya dan Kantib

Faktor politik dipengaruhi adanya perubahan rezim yang dramatis sehingga membawa perubahan strategis politik dari populisme menjadi otoritarisme, komplik dan keberadaan politik masa orde lama memberi trauma yang mendalam bagi penguasa baru. Politik orde baru yang berpokok otoriter ini berakar dari trauma pada masa rezim Soekarno menonjolkan mobilisasi political mobilization atau mengikut sertakan kekuatan politik masyarakat, sedangkan otoritarisme diwujudkan dengan menghilangkan kekuatan politik masyarakat dan memusatkan kekuatan pada rezim yang berkuasa. Universitas Sumatera Utara Faktor ekonomi economic factor dipengaruhi adanya krisis ekonomi yang melanda negara kita, sehingga banyak orang melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang guna memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya. Akibat dari faktor ekonomi yang begitu lemah serta kurangnya kesadaran terhadap hukum mengakibatkan aparat penegak hukum dalam hal ini khususnya notaris, telah bertindak sewenang-wenang di dalam melaksanakan tugasnya, sehingga berdampak ke masyarakat. Faktor sosial budaya memerlukan penataan kembali sesuai dengan nilai-nilai dan asas-asas kehidupan nasional yang kini disebar luaskan melalui pemasyarakatan pancasila, sehingga setiap nilai dan unsur pemecah dapat dieleminir, baik yang berbentuk issue kelompok suku, agama, ras, dan adat istiadat maupun unsur feodal dan neofeodalisme. Kelompok-kelompok batas dibina sebagai sarana sosial menuju kesatuan bangsa. 102 Berdasarkan pendapat M. Solly Lubis di atas faktor sosial budaya juga dapat menimbulkan salah satu penyebab terjadinya korban dalam kasus pajak, karena nilai- nilai sosial dalam konsep pendekatan ini bisa saja mapan, bisa juga untuk sementara labil dengan berbagai pengaruh lingkungan sosial itu sendiri. Perbuatan notaris yang melakukan penggelapan pajak jika dikaitkan dengan masalah kantib merupakan faktor yang penting, karena tidak akan sukses dengan baik jika keamanan dan ketertiban dalam masyarakat terganggu atau diganggu oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Dari uraian tersebut di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor penyebab timbulnya perbuatan notaris yang menimbulkan delik-delik pidana yang paling utama adalah moral dan iman. Moral akhlak merupakan sikap mental yang menimbulkan kelakuan baik atau buruk seseorang, karena moral akhlak merupakan hasil atau pencerminan syariah yang dilandasi akidah pada diri individu maupun masyarakat. Kalau iman seseorang bagus dan kuat apapun godaan yang dihadapi 102 M. Solly Lubis, Sistem Nasional, USU Pres, 1988, halaman 54. Universitas Sumatera Utara notaris tersebut tidak akan terpengaruh oleh hal-hal yang dapat merusak dan merendahkan martabat dan kehormatan kode etik notaris. 103 103 Hasil Wawancara Notaris PPAT Jasmi Riva’i, SH di Medan, Tanggal 4 September 2009. Universitas Sumatera Utara

BAB IV KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM UPAYA MENGATASI PERBUATAN

Dokumen yang terkait

Analisis Hukum Atas Perbuatan Oknum Notaris yang Menerima Penitipan Pembayaran Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 2601/Pid.B/2003/PN.Mdn)

9 111 123

Analisa Yuridis Putusan Pengadila Terhadap Akta Notaris Yang Batal Demi Hukum (Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan)

10 200 88

Penerapan Sanksi Pidana Pada Kasus Kelalaian Pengemudi Yang Menimbulkan Kecelakaan Lalu Lintas (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan No.854 /Pid.B/2012/Pn.Mdn )

2 81 84

Analisis Hukum Atas Perbuatan Oknum Notaris Yang Menerima Penitipan Pembayaran Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (Bphtb) (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 2601/Pid.B/2003/Pn.Mdn)

4 50 123

Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Pemalsuan Surat Kuasa Yang Dibuat Notaris (Study Kasus Putusan MA NO. 303 K/PID/2004)

9 140 135

Analisis Yuridis Terhadap Pembatalan Akta Notaris (Studi Kasus Pada Pengadilan Negeri Medan)

24 189 131

Analisis Yuridis Atas Perbuatan Notaris Yang Menimbulkan Delik-Delik Pidana (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Medan NO. 2601/Pid.B/2003/PN.Mdn)

0 60 119

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisis Hukum Atas Perbuatan Oknum Notaris yang Menerima Penitipan Pembayaran Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 2601/Pid.B/2003/PN.Mdn)

0 0 24

Analisis Hukum Atas Perbuatan Oknum Notaris yang Menerima Penitipan Pembayaran Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 2601/Pid.B/2003/PN.Mdn)

0 0 14

Analisis Hukum Atas Perbuatan Oknum Notaris Yang Menerima Penitipan Pembayaran Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (Bphtb) (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 2601/Pid.B/2003/Pn.Mdn)

0 0 14